Bermain-main

"Ahhhhhh"

Teriak Maeli Su yang frustasi akan penambahan waktu untuk penyembuhannya.

"Nona, apa yang terjadi? Bagaimana kondisi nona? Akhirnya anda sadar juga nona, saya sangat khawatir nona" ucap Lili dengan air mata yang terus mengalir.

"Sudah Lili jangan menangis, aku sudah membaik, tolong ambilkan aku makanan dan juga minuman ya" jawab Maeli Su dengan sangat pelan, sebab saat ini dia tak punya tenaga sedikit pun.

Lili yang mendengar permintaan nonanya itu dengan segera pamit dan pergi ke dapur untuk menyiapkan apa yang di minta nonanya.

Tok... Tok... Tok...

Bunyi pintu yang di ketuk, ketika Maeli Su mendengar suara yang mengetuk pintu Maeli Su ingin membuka pintu itu tapi dia tidak memiliki tenaga, jangankan untuk membuka pintu, mengangkat badannya sendiri pun dia tak mampu.

Karena tak kunjung di buka yang di balik pintu pintu pun akhirnya langsung masuk ke dalam ruangan itu.

"Nak kau sudah sadar, bagaimana keadaan mu saat ini? Apakah ada yang sakit? Apakah ada yang kau inginkan?" tanya Selir Aria yang melihat nonanya sekaligus juga anaknya itu sudah sadarkan diri dan tengah berbaring di tempat tidur.

Dengan suara yang sangat pelan Maeli Su berkata "Aku tidak apa-apa ibu, terimakasih telah mengkhawatirkan aku, ibu duduklah sepertinya ibu sangat lelah".

Selir Aria pun duduk di samping Maeli Su dan berkata "Nak, tinggallah bersama ibu dan Eli ibu berjanji ibu akan menjaga mu dengan baik, ibu tak mau lagi terjadi apapun pada mu.

"Bu, maafkan aku bukan aku tak mau ikut bersama ibu dan adik, tapi kediaman ini adalah kediaman milik ibunda bu, jadi tak mungkin aku akan meninggalkannya" ucap Maeli Su dengan wajah sendu.

Selir Aria yang mendengar hal itu hanya bisa pasrah, sebab dia sendiri tau jika di kediaman yang di tempati Maeli Su saat ini adalah kediaman yang dulunya di tempati oleh nyonya nya.

"Bu dimana adik? Kenapa aku tak melihatnya" tanya Maeli Su.

"Adik mu tengah berlatih pedang bersama gurunya, dia juga menitipkan salam untuk mu, dan dia sangat berharap kau bisa pulih secepatnya".

Maeli Su pun hanya mengangguk dan tersenyum ke arah selir Aria,

"Hormat kepada selir dan nona" ucap Lili yang telah membawa makanan dan minuman untuk Maeli Su.

"Nak kalau begitu makanlah, lalu istirahat lah kamu harus cepat sembuh sebab tak lama lagi ayah mu akan pulang. Makanlah nak ibu juga akan kembali ke kediaman ibu, jaga dirimu baik-baik ya dan jika ada masalah kamu bisa mencari ibu" ucap selir Aria

"Baik bu, tolong sampaikan salam ku kepada adik ya bu" ucap Maeli Su.

"Tentu akan ibu sampaikan" ucap selir Aria.

***

Hari ini adalah hari pulangnya tuan besar ke kediaman Su, dan hari ini juga kondisi badan Maeli Su sudah sangat membaik bahkan saat ini dia sudah berada di tahap master akhir.

"Wah luar biasa padahal baru saja aku sembuh namun dalam waktu yang singkat aku sudah berada di tingkat master akhir, kalau begini aku pasti akan segera berada di puncak" Batin Maeli Su

Tok... Tok... Tok...

"Nona, tuan muda sudah kembali ke kediaman dan tuan muda mengatakan kepada saya ingin bertemu dengan nona di halaman depan" ucap Lili dengan penuh hati-hati sebab dulu nonanya tak akan pernah mau bertemu dengan tuan muda dengan berbagai macam alasan dan pada akhirnya nonanya akan berpura-pura sakit agar tuan muda tak jadi menemuinya.

"Lili katakan pada adik ku aku akan menemuinya setelah makan siang nanti" ucap Maeli Su.

Lili yang mendengar hal itu pun terkejut sebab ini pertama kali nonanya menerima ajakan tuan muda untuk bertemu.

Ketika Lili asik dengan pemikirannya sendiri Maeli Su pun lanjut berkata "Setelah kau menyampaikan pesan ku pada adik ku segera beristirahat lah dan temui aku kembali ketika akan makan siang, sebab aku sangat lelah saat ini dan perlu istirahat yang banyak".

"Baik nona, saya permisi keluar" jawab Lili seraya berjalan dan meninggalkan nonanya.

Setelah kepergian Lili, Maeli Su pun berencana berlatih di ruang dimensi yang dimilikinya, ruang dimensi itu muncul untuk pertama kali pada saat tato mawar yang di keningnya berubah warna menjadi kuning.

Hanya dengan menyentuh tatonya dan berkata ruang maka secara otomatis dia akan berpindah ke dimensi lain. Di dimensi itu memiliki perbedaan waktu yang sangat menguntungkan jika di gunakan untuk berlatih di tambah lagi terdapat kekuatan seperitual yang sangat berlimpah.

"lanjutkan latihan mu agar kau semakin kuat dan naik tingkat" ucap Momo yang muncul di sampingnya.

"Tentu aku akan berlatih bahkan dengan sangat giat di tambah lagi tiga jam di sini sama dengan satu jam di dunia nyata". Jawab Maeli Su yang kemudian melanjutkan latihan ya dengan sangat serius.

"Akhirnya sebentar lagi aku akan bisa memberikan kejutan untuk mu" batin Momo

Waktu demi waktu pun berlalu, akhirnya Maeli Su pun telah selesai berlatih dengan ketekunannya dia berhasil naik dua tingkat, dan sekarang dia berada di tingkat grand master bintang dua.

"Ternyata hanya berhasil naik dua tingkat, tapi tidak papa karena aku juga sebentar lagi harus bertemu dengan adik ku Bryn. Setelah itu aku juga akan bersiap-siap untuk ikut bermain-main dengan selir Zia Le dan anak-anaknya itu" ucap Maeli Su dengan wajah liciknya dan setelahnya dia pun kembali ke dunia nyata.

Tok... Tok... Tok...

Suara pintu yang di ketuk, mendengar hal itu Maeli Su pun berkata "Masuklah".

"Hormat saya nona" ucap Lili pada nonanya namun tidak sambil membungkukkan badan lagi, sebab Maeli Su tak menyukainya, menurutnya itu terlalu ribet, sebab dia harus menyuruh pelayan itu berdiri lagi, bayangkan saja jika dalam sehari pelayan itu datang puluhan kali bukankah itu berarti dia juga harus mengucapkan kata yang sama sebanyak itu pula, dan dia sangat tidak suka mengulang kata yang sama berkali-kali.

"Nona, saya telah menyiapkan segala keperluan nona untuk bertemu tuan muda" ucap Lili.

"Baiklah, kalau begitu tolong bantuannya ya Lili" jawab Maeli Su dengan senyum manisnya dan tentu saja hal itu membuat Lili semakin menghormati nonanya, bukan berarti selama ini dia tidak menghormati nonanya namun penghormatannya pada nonanya itu kini adalah harga mati untuknya sendiri.

Setelah selesai bersiap dan makan siang mereka berdua pun berjalan ke taman di depan kediaman Maeli Su, tampak dari jauh ada seorang pemuda tampan dan juga gagah yang tengah duduk di samping kursi di bawah pohon lebat yang terletak di pinggir danau.

"Hai adik, bagaimana kabar mu? Dan ada hal penting apa yang membuat adik ingin menemui kakak?" Ucap Maeli Su yang telah berada di depan Bryn Su yang merupakan adik laki-laki satu-satunya.

***

Apa ya yang akan di sampaikan oleh Bryn Su apakah akan ada perubahan pada kedekatan keduanya atau malah akan ada badai besar setelah nya, jangan lupa tungguin update bab selanjutnya ya readers, salam hangat dari EL.

Terpopuler

Comments

Binti

Binti

perbedaan waktunya dikit amat 1jam :3jam biasanya 1jam =1hari

2024-10-28

0

🌸 Airyein 🌸

🌸 Airyein 🌸

Dari master ke grand master. Jadi inget Mobile Legend 😻

2024-10-26

0

🌸 Airyein 🌸

🌸 Airyein 🌸

Kak kalau tato nya di jidat. Ini org lain bisa lihat ngga ya. Atau duma maeli ama momo doang yg bisa lihat hmm

2024-10-26

0

lihat semua
Episodes
1 Awal dan Akhir
2 Penundaan
3 Setangkai Mawar
4 Jalang dan Sampah
5 Menyusahkan
6 Bermain-main
7 Keluarga
8 Membatalkan Perjanjian
9 Berbahagialah
10 Penting Bagiku
11 Serangan Balasan
12 Kemarahan
13 Baru Permulaan
14 Menguji
15 Ternyata Benar
16 Diriku yang Sebenarnya
17 Tak Sabar
18 Kembali ke Kediaman
19 Kejutan
20 Keanehan
21 Lucky
22 Kemarahan kaisar
23 Nafsu
24 Siapa Dia
25 Air Surgawi
26 Saling Mengenal
27 Kekacauan
28 Memastikan
29 Bukankah Kalian Sama
30 Salahmu
31 Memperlakukan
32 Bertemu Kembali
33 Tarian Dewi Lotus
34 Nona-nona Keluarga Su
35 Mengagumi
36 Rasa Iri
37 Menarik Kembali Ucapannya
38 Sangat Membantu
39 Syok
40 Menyesal
41 Kegaduhan
42 Menciut
43 Enak Saja
44 Bersikap Berbeda
45 Mengetahui Kebenaran
46 Kunci Keberuntungan
47 Tak ingin
48 Betapa Dekatnya
49 Surat Lamaran
50 Kaisar Hong
51 Sepanjang Perjalanan
52 Phonix
53 Sakit Perut
54 Pemikiran Mereka
55 Kita Beda Tempat
56 Adik Ipar
57 Turnamen Benua Tengah
58 Akan Ikut Serta
59 Jika Memang
60 Hampir Saja Lupa
61 Tidak Mungkin
62 Baru Kali Ini
63 Bubuk Racun Dingin
64 Pengawal Bayangan
65 Mendengar Pembicaraan
66 Kerinduan
67 Penuh Keangkuhan
68 Orang Seperti Kau
69 Belum Mampu
70 Tidak Mungkin
71 Membuat Takut Saja
72 Semoga Kau Berhasil
73 Aku Sangat Beruntung
74 Nona Salah
75 Bisakah?
76 Aku Hanya Ingin
77 Mendengar Perkataan
78 Tak Mungkin Kesal
79 Air Suci
80 Sangat Bodoh
81 Arti Simbol
82 Tersenyum Tipis
83 Tingkat Tinggi
84 Coba Saja
85 Terlalu Sombong
86 Tenanglah
87 Ilusi Ketakuan
88 Menundukkan Kepala
89 Mari Lakukan Bersama
90 Waktu yang Singkat
91 Sangat Lancang
92 Terimalah Kekalahanmu
93 Bertekad
94 Mau Bagaimana Lagi
95 Keluarga Terkuat
96 Terkagum-kagum
97 Menyesal Sekaligus Malu
98 Sepertinya Sudah Saatnya
99 Hukuman
100 Tolong Ampuni Kami Kaisar
101 Menyalurkan Energi
102 Tetua Agung
103 Harus Kemana Lagi
104 Lakukan Apa Saja
105 Membusuklah
106 Berita
107 Tidak Buruk
108 Salah Satu
109 Kesepakatan
110 Telah Selesai
111 Tanda Lahir
112 Kembali Lagi
113 Bertemu Kembali
114 Berhenti Disitu
115 Penuh Haru
116 Akhir Dari Penantian
117 Si Piton
118 Sebagai Pelajaran
119 Terlalu Bahagia
120 Tidak Bermaksud
121 Aku Mau
122 Berkah Dewa (Bonus)
123 Tegur Sapa
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Awal dan Akhir
2
Penundaan
3
Setangkai Mawar
4
Jalang dan Sampah
5
Menyusahkan
6
Bermain-main
7
Keluarga
8
Membatalkan Perjanjian
9
Berbahagialah
10
Penting Bagiku
11
Serangan Balasan
12
Kemarahan
13
Baru Permulaan
14
Menguji
15
Ternyata Benar
16
Diriku yang Sebenarnya
17
Tak Sabar
18
Kembali ke Kediaman
19
Kejutan
20
Keanehan
21
Lucky
22
Kemarahan kaisar
23
Nafsu
24
Siapa Dia
25
Air Surgawi
26
Saling Mengenal
27
Kekacauan
28
Memastikan
29
Bukankah Kalian Sama
30
Salahmu
31
Memperlakukan
32
Bertemu Kembali
33
Tarian Dewi Lotus
34
Nona-nona Keluarga Su
35
Mengagumi
36
Rasa Iri
37
Menarik Kembali Ucapannya
38
Sangat Membantu
39
Syok
40
Menyesal
41
Kegaduhan
42
Menciut
43
Enak Saja
44
Bersikap Berbeda
45
Mengetahui Kebenaran
46
Kunci Keberuntungan
47
Tak ingin
48
Betapa Dekatnya
49
Surat Lamaran
50
Kaisar Hong
51
Sepanjang Perjalanan
52
Phonix
53
Sakit Perut
54
Pemikiran Mereka
55
Kita Beda Tempat
56
Adik Ipar
57
Turnamen Benua Tengah
58
Akan Ikut Serta
59
Jika Memang
60
Hampir Saja Lupa
61
Tidak Mungkin
62
Baru Kali Ini
63
Bubuk Racun Dingin
64
Pengawal Bayangan
65
Mendengar Pembicaraan
66
Kerinduan
67
Penuh Keangkuhan
68
Orang Seperti Kau
69
Belum Mampu
70
Tidak Mungkin
71
Membuat Takut Saja
72
Semoga Kau Berhasil
73
Aku Sangat Beruntung
74
Nona Salah
75
Bisakah?
76
Aku Hanya Ingin
77
Mendengar Perkataan
78
Tak Mungkin Kesal
79
Air Suci
80
Sangat Bodoh
81
Arti Simbol
82
Tersenyum Tipis
83
Tingkat Tinggi
84
Coba Saja
85
Terlalu Sombong
86
Tenanglah
87
Ilusi Ketakuan
88
Menundukkan Kepala
89
Mari Lakukan Bersama
90
Waktu yang Singkat
91
Sangat Lancang
92
Terimalah Kekalahanmu
93
Bertekad
94
Mau Bagaimana Lagi
95
Keluarga Terkuat
96
Terkagum-kagum
97
Menyesal Sekaligus Malu
98
Sepertinya Sudah Saatnya
99
Hukuman
100
Tolong Ampuni Kami Kaisar
101
Menyalurkan Energi
102
Tetua Agung
103
Harus Kemana Lagi
104
Lakukan Apa Saja
105
Membusuklah
106
Berita
107
Tidak Buruk
108
Salah Satu
109
Kesepakatan
110
Telah Selesai
111
Tanda Lahir
112
Kembali Lagi
113
Bertemu Kembali
114
Berhenti Disitu
115
Penuh Haru
116
Akhir Dari Penantian
117
Si Piton
118
Sebagai Pelajaran
119
Terlalu Bahagia
120
Tidak Bermaksud
121
Aku Mau
122
Berkah Dewa (Bonus)
123
Tegur Sapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!