Jalang dan Sampah

Setelah Maeli Su mendengarkan semua penjelasan tentang ibu dari raga yang ditepatinya, kini dia pun bertekad untuk menjadi kuat bahkan lebih kuat dari dirinya di kehidupan sebelumnya.

Ketika Maeli Su asik dengan pemikirannya tiba-tiba dia di kejutkan dengan kedatangan Lira Su yang langsung masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu dan Lira Su pun datang dengan di dampingi dayang-dayangnya.

"Hai kakak ku yang sampah dan buruk rupa, bagaimana keadaan mu? Aku datang kemari untuk memberi tau kan sebuah berita baik untuk mu bahwa sebentar lagi pernikahan mu akan resmi di batalkan dan aku akan menggantikan mu menikah dengan putra mahkota" ucap Lira Su dengan penuh tawa kemenangan dan tatapan merendahkan.

Maeli Su yang mendengar hal itu pun hanya memasang ekspresi datar lalu bersikap acuh tak acuh, dan hal tersebut membuat Lira Su sangat marah.

Lira Su tau jika Maeli Su sangat menyukai pangeran mahkota, dulu jika Lira Su berkata seperti yang dikatakannya tadi maka Maeli Su akan langsung memohon kepada Lira Su untuk tidak membuat pernikahannya dengan putra mahkota batal, bahkan dia sampai berlutut di kakinya.

"Apakah sekarang sampah seperti mu juga sudah tuli sehingga tak mendengar apa yang ku katakan?" Ucap Lira Su dengan nada suara yang mengejek sebab dia memang sengaja datang ke kediaman Maeli Su untuk melihat sampah itu berlutut di kakinya, namun sayang tak sesuai dengan apa yang diharapkannya.

Maeli Su yang mendengar perkataan adiknya itu pun menyunggingkan senyum yang sangat tipis hingga tak ada yang menyadarinya dan dengan santai dia berkata "aku tak tuli, dan jika kau mau menikah dengannya silahkan aku akan sangat bahagia jika itu benar terjadi".

Lira Su yang mendengar hal itu sontak tak percaya namun dia senang sebab itu akan sangat menguntungkannya dan dengan percaya dirinya dia pun berkata "akhirnya kau sadar jika sampah sepertimu memang tak pantas untuknya, dan ingatlah selalu apa yang kau ucapkan tadi"

Maeli Su yang mendengar perkataan Lira Su pun tertawa dan berkata "Tenanglah aku bukan ****** yang akan merebut milik orang".

Karena merasa tersinggung Lira Su pun mulai marah dan menunjuk nunjuk ke arah Maeli Su" "Kurang ajar lancang sekali mulut mu dasar sampah buruk rupa, ingat lah sampah akan tetap selamanya menjadi sampah"

Dengan amarah yang semakin tinggi Lira Su ingin menampar pipi Maeli Su, namun dengan cepat tangan itu pun di tangkap Maeli Su dan mendorongnya hingga terjatuh, Lira Su pun kaget dengan apa yang di lakukan Maeli Su.

"Jangan coba-coba untuk mengusik ku, karena aku akan membalasnya jauh melebihi dengan apa yang kau lakukan" ucap Maeli Su dengan tatapan mematikannya.

"Pergi dari ruangan ku dan kau dengarkan baik-baik aku tak akan pernah menjadi penghambat antara kau dan putra mahkota, aku sama sekali tak menyukainya lagi, bahkan menurut ku ****** dan sampah itulah baru pasangan yang serasi.

Dengan kemarahan yang sangat besar Lira Su keluar dari kediaman Maeli Su sebab entah kenapa hatinya merasa tak tenang dengan aura yang di keluarkan Maeli Su.

"Kau sangat hebat dalam mengatasi ******" ucap Momo yang muncul dan duduk di pangkuannya.

"Itu bukan apa-apa untuk ku" jawab Maeli Su dengan mengelus bulu Momo yang sangat lembut.

"Ulurkan tangan mu" perintah Momo yang kemudian di lakukan oleh Maeli Su.

Seketika muncullah dua pil dan sekantong serbuk di tangannya, melihat hal itu dia pun kaget sebab ini pertama kali dia mengalaminya.

"Aku bisa mati muda jika terus-terusan kaget seperti ini" batin Maeli Su

"ke dua pil itu harus kau minum secepat mungkin agar racun di tubuh mu menghilang" ucap Momo.

"Baiklah, namun kenapa warna pilnya berbeda? Apakah masing-masing dari pil ini memiliki fungsi yang berbeda" tanya Maeli su

"Kau benar, kedua pil itu memang memiliki fungsi yang berbeda, yang berwarna merah untuk racun yang ada di tubuh mu dan membuat tubuh mu kebal dari racun apapun, sedangkan yang berwarna hitam untuk membuat tubuh mu memiliki reaksi kepekaan yang tinggi dimana saat kau akan memakan atau pun meminum sesuatu kau akan tau apakah terdapat racun atau tidak, dan juga hebatnya lagi semua meridian mu akan langsung terbuka di saat yang bersamaan, dan dengan bantuan ku kau bisa menutupi hal itu dari siapapun bahkan tak akan ada yang bisa melihat tingkatan mu" jelas Momo panjang kali lebar.

Maeli Su yang mendengarkan hal itu pun merasa takjub dengan khasiat pil itu lalu dia pun bertanya "Lalu bagaimana dengan serbuk ini apakah harus aku gunakan langsung setelah meminum pil ini?

"Serbuk itu tidak harus kau gunakan setelah meminum pil itu, kau bisa menggunakannya kapan pun tapi kau harus memakainya berendam seminggu penuh tidak boleh di selingi" jelas Momo.

"Baiklah kalau begitu" ucap Maeli Su dan dengan segera dia pun menelan ke dua pil itu.

"Kenapa tidak ada apapun yang terjadi pada tubuh ku? Bukankah seharusnya akan ada yang terjadi, apakah pil itu palsu? Tapi tidak mungkin pil itu palsu atau apakah karena aku yang luar biasa hebat hingga efek obat itu tak berpengaruh pada ku" ucap Maeli Su dengan penuh ke sombong.

Tak berselang lama dia pun merasa perutnya tak enak, dia mulai merasa mual seperti ada yang ingin keluar dari perutnya dan tanpa bisa melakukan apa pun dia langsung memuntahkannya dan keluarlah darah hitam yang sangat kental juga sangat bau dari mulutnya, hal itu pun terjadi beberapa kali hingga di akhiri dengan darah merah segar.

Melihat hal itu Momo pun berkata "Jangan pernah sombong, sebab kau tak akan tau apa yang terjadi setelahnya, namun kau Tenanglah lima hari lagi kau akan langsung sembuh dan semua khasiat obat itu pun akan langsung dapat kau rasakan.

Mendengar hal itu Maeli Su tak bisa berkata apa pun lagi dia hanya diam dan tak sanggup lagi berkata apapun sebab kini badannya sangatlah lemas dan wajahnya pun sangat pucat, namun dia setuju dengan apa yang di katakan Momo.

Tak berapa lama datanglah Lili yang masuk setelah mengetuk pintu terlebih dahulu, dia baru saja selesai melakukan tugas yang sengaja di berikan oleh Lira Su sebab Lira Su ingin berjumpa dengan Maeli Su, ketika melihat keadaan nonanya dia pun langsung menangis dan dengan segera berlari ke arah nonanya itu.

"Nona apa yang terjadi, kenapa Nona bisa seperti ini?" Tanya Lili dengan tangisan yang memilukan.

Maeli Su tak dapat menjawab pertanyaan Lili dia hanya terus memandangi Lili yang menangis semakin keras, dan tanpa sadar dia pun telah pingsan.

Lili yang melihat nonanya pingsan seketika keluar dari ruangan itu dan menuju ke tempat nyonya rumah meminta tolong memanggilkan tabib untuk memeriksa keadaan nonanya, namun sayang bukannya mendapatkan tabib tapi nyonya rumah dan ke dua anaknya malah menyumpahi nonanya agar segera mati, dan itu membuat Lili sangat sedih.

Dengan langkah gontai dan perasaan pilu dia pun kembali ke kediaman nonanya, setelah sampai dia langsung membersihkan lantai yang penuh dengan darah lalu dia dengan cekatan membersihkan tubuh nonanya dan tak lupa pula dia mengganti pakaian yang di pakai nonanya karena pakaian sebelumnya terdapat banyak bercak darah.

Terpopuler

Comments

Lieya

Lieya

aku masih membaca lagi

2023-06-10

0

Daniela Whu

Daniela Whu

knp gk kerumhx nyonya yg baik tdi siapa nama gw lupa... mlh kerumhx selir jhat sdh tau jahat msih sj minta tolong kestu kecewakan jdix

2022-07-27

1

Anis Sunarko

Anis Sunarko

mampir ya.smoga ke depan bagus

2022-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 Awal dan Akhir
2 Penundaan
3 Setangkai Mawar
4 Jalang dan Sampah
5 Menyusahkan
6 Bermain-main
7 Keluarga
8 Membatalkan Perjanjian
9 Berbahagialah
10 Penting Bagiku
11 Serangan Balasan
12 Kemarahan
13 Baru Permulaan
14 Menguji
15 Ternyata Benar
16 Diriku yang Sebenarnya
17 Tak Sabar
18 Kembali ke Kediaman
19 Kejutan
20 Keanehan
21 Lucky
22 Kemarahan kaisar
23 Nafsu
24 Siapa Dia
25 Air Surgawi
26 Saling Mengenal
27 Kekacauan
28 Memastikan
29 Bukankah Kalian Sama
30 Salahmu
31 Memperlakukan
32 Bertemu Kembali
33 Tarian Dewi Lotus
34 Nona-nona Keluarga Su
35 Mengagumi
36 Rasa Iri
37 Menarik Kembali Ucapannya
38 Sangat Membantu
39 Syok
40 Menyesal
41 Kegaduhan
42 Menciut
43 Enak Saja
44 Bersikap Berbeda
45 Mengetahui Kebenaran
46 Kunci Keberuntungan
47 Tak ingin
48 Betapa Dekatnya
49 Surat Lamaran
50 Kaisar Hong
51 Sepanjang Perjalanan
52 Phonix
53 Sakit Perut
54 Pemikiran Mereka
55 Kita Beda Tempat
56 Adik Ipar
57 Turnamen Benua Tengah
58 Akan Ikut Serta
59 Jika Memang
60 Hampir Saja Lupa
61 Tidak Mungkin
62 Baru Kali Ini
63 Bubuk Racun Dingin
64 Pengawal Bayangan
65 Mendengar Pembicaraan
66 Kerinduan
67 Penuh Keangkuhan
68 Orang Seperti Kau
69 Belum Mampu
70 Tidak Mungkin
71 Membuat Takut Saja
72 Semoga Kau Berhasil
73 Aku Sangat Beruntung
74 Nona Salah
75 Bisakah?
76 Aku Hanya Ingin
77 Mendengar Perkataan
78 Tak Mungkin Kesal
79 Air Suci
80 Sangat Bodoh
81 Arti Simbol
82 Tersenyum Tipis
83 Tingkat Tinggi
84 Coba Saja
85 Terlalu Sombong
86 Tenanglah
87 Ilusi Ketakuan
88 Menundukkan Kepala
89 Mari Lakukan Bersama
90 Waktu yang Singkat
91 Sangat Lancang
92 Terimalah Kekalahanmu
93 Bertekad
94 Mau Bagaimana Lagi
95 Keluarga Terkuat
96 Terkagum-kagum
97 Menyesal Sekaligus Malu
98 Sepertinya Sudah Saatnya
99 Hukuman
100 Tolong Ampuni Kami Kaisar
101 Menyalurkan Energi
102 Tetua Agung
103 Harus Kemana Lagi
104 Lakukan Apa Saja
105 Membusuklah
106 Berita
107 Tidak Buruk
108 Salah Satu
109 Kesepakatan
110 Telah Selesai
111 Tanda Lahir
112 Kembali Lagi
113 Bertemu Kembali
114 Berhenti Disitu
115 Penuh Haru
116 Akhir Dari Penantian
117 Si Piton
118 Sebagai Pelajaran
119 Terlalu Bahagia
120 Tidak Bermaksud
121 Aku Mau
122 Berkah Dewa (Bonus)
123 Tegur Sapa
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Awal dan Akhir
2
Penundaan
3
Setangkai Mawar
4
Jalang dan Sampah
5
Menyusahkan
6
Bermain-main
7
Keluarga
8
Membatalkan Perjanjian
9
Berbahagialah
10
Penting Bagiku
11
Serangan Balasan
12
Kemarahan
13
Baru Permulaan
14
Menguji
15
Ternyata Benar
16
Diriku yang Sebenarnya
17
Tak Sabar
18
Kembali ke Kediaman
19
Kejutan
20
Keanehan
21
Lucky
22
Kemarahan kaisar
23
Nafsu
24
Siapa Dia
25
Air Surgawi
26
Saling Mengenal
27
Kekacauan
28
Memastikan
29
Bukankah Kalian Sama
30
Salahmu
31
Memperlakukan
32
Bertemu Kembali
33
Tarian Dewi Lotus
34
Nona-nona Keluarga Su
35
Mengagumi
36
Rasa Iri
37
Menarik Kembali Ucapannya
38
Sangat Membantu
39
Syok
40
Menyesal
41
Kegaduhan
42
Menciut
43
Enak Saja
44
Bersikap Berbeda
45
Mengetahui Kebenaran
46
Kunci Keberuntungan
47
Tak ingin
48
Betapa Dekatnya
49
Surat Lamaran
50
Kaisar Hong
51
Sepanjang Perjalanan
52
Phonix
53
Sakit Perut
54
Pemikiran Mereka
55
Kita Beda Tempat
56
Adik Ipar
57
Turnamen Benua Tengah
58
Akan Ikut Serta
59
Jika Memang
60
Hampir Saja Lupa
61
Tidak Mungkin
62
Baru Kali Ini
63
Bubuk Racun Dingin
64
Pengawal Bayangan
65
Mendengar Pembicaraan
66
Kerinduan
67
Penuh Keangkuhan
68
Orang Seperti Kau
69
Belum Mampu
70
Tidak Mungkin
71
Membuat Takut Saja
72
Semoga Kau Berhasil
73
Aku Sangat Beruntung
74
Nona Salah
75
Bisakah?
76
Aku Hanya Ingin
77
Mendengar Perkataan
78
Tak Mungkin Kesal
79
Air Suci
80
Sangat Bodoh
81
Arti Simbol
82
Tersenyum Tipis
83
Tingkat Tinggi
84
Coba Saja
85
Terlalu Sombong
86
Tenanglah
87
Ilusi Ketakuan
88
Menundukkan Kepala
89
Mari Lakukan Bersama
90
Waktu yang Singkat
91
Sangat Lancang
92
Terimalah Kekalahanmu
93
Bertekad
94
Mau Bagaimana Lagi
95
Keluarga Terkuat
96
Terkagum-kagum
97
Menyesal Sekaligus Malu
98
Sepertinya Sudah Saatnya
99
Hukuman
100
Tolong Ampuni Kami Kaisar
101
Menyalurkan Energi
102
Tetua Agung
103
Harus Kemana Lagi
104
Lakukan Apa Saja
105
Membusuklah
106
Berita
107
Tidak Buruk
108
Salah Satu
109
Kesepakatan
110
Telah Selesai
111
Tanda Lahir
112
Kembali Lagi
113
Bertemu Kembali
114
Berhenti Disitu
115
Penuh Haru
116
Akhir Dari Penantian
117
Si Piton
118
Sebagai Pelajaran
119
Terlalu Bahagia
120
Tidak Bermaksud
121
Aku Mau
122
Berkah Dewa (Bonus)
123
Tegur Sapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!