Charlie membawa Heera ke sebuah tempat.
"Kita, mau kemana sih?" Teriak Heera karena mereka kini sedang berada di atas motor.
"Sudah, diam!Ikut saja!!" Balas Charlie dengan berteriak pula.
Setengah jam kemudian, mereka sampai di sebuah villa.
Heera turun dari atas motor Charlie.
"Villa?" Tanya Heera.
"Iyah! ayo!" Charlie memegang tangan Heera dan mengajaknya masuk.
Heera menatap tangannya yang dipegang oleh Charlie. Tanpa sadar, sebuah senyuman terbit dibibirnya.
"Heera, perkenalkan ini Dokter Ana, dia yang akan membantumu menurunkan berat badan! agar kau tidak melakukan kesalahan lagi!" Ucap Charlie,namun Heera tak merespon.
"Heera?" Ucap Charlie lagi.
"Ah, iyah?"
"Kau melamun?" Tanya Charlie.
"Eh, tidak!"
"Ya sudah, kenalkan ini Dokter Ana, dia yang akan membantumu menurunkan berat badan!"
"Oh, Hallo, Dok! Heera,mohon bantuannya!" Ucap Heera kemudian menyodorkan tangannya.
"Ana." Jawab dokter Ana sambil tersenyum.
"Apa kita akan mulai sekarang?" Tanya Charlie
"Mungkin saya akan memeriksa Nona Heera terlebih dahulu, agar saya bisa mengetahui latihan yang sesuai agar Nona Heera dapat menurunkan berat badannya."
"Oh, oke! lakukan yang terbaik, Dok!"
"Tentu, Tuan! mari, Nona! saya akan memeriksa Anda terlebih dahulu."
Heera akhirnya diperiksa oleh Dokter Ana. Cukup lama Heera diperiksa, hingga Dokter Ana dapat menyimpulkan latihan apa saja yang sesuai untuk Heera.
"Baiklah, karena saya sudah menemukan latihan yang sesuai, apa Nona Heera mau memulainya sekarang? atau besok?" Tanya Dokter Ana.
"Kayaknya lebih cepat, lebih baik Dok! sekarang saja!" Jawab Heera.
"Baiklah, kita mulai sekarang!"
Heera pun mulai dengan pemanasan, setelah itu Ia melakukan latihan fisik yang diarahkan oleh Dokter Ana. Meski kesulitan, Heera terus berupaya.
Saat melakukan skipping, Heera sempat kesusahan, karena badannya yang berat.
"Ayo, Nona! Anda pasti bisa!!"
"Iya, Heera kau pasti bisa!!" Ucap Charlie.
Heera kembali mencoba untuk skipping dan akhirnya Ia bisa, meski hanya bertahan sampai lima lompatan.
"Tak apa, Nona! ini sudah lebih baik!"
Charlie meninggalkan Heera bersama Dokter Ana, Ia masuk ke salah satu kamar di Vila itu, kemudian menghubungi Ray.
"Ray! apa kau sudah temukan siapa orang di poto itu?" Tanya Charlie.
"Sudah Tuan! Anda pasti terkejut ketika mengetahuinya." Jawab Ray dari seberang
"Siapa?" Tanya Charlie dengan wajah datar.
"Dia Angra dan Nathan!"
"Aku tidak terkejut mengetahuinya! itu pasti mereka! baiklah, kau simpan bukti itu baik-baik!"
"Tentu, Tuan!"
"Oh, yah, Ray! siang ini aku tidak bisa hadir dalam rapat! kau yang handle itu! aku sedang menunggu Heera di Vila! jangan menggangguku untuk satu hari ini!"
"Baik, Tuan."
Tut.......
Charlie kembali ketempat Heera. Ia melihat Heera tengah berenang. Pikiran Charlie menerawang, memikirkan rencana apa saja yang harus Ia buat untuk membalas Angra dan Nathan.
Kau harus segera berubah Heera! biarkan mereka menderita setelahnya. Aku akan mendukungmu,aku berjanji kau akan melihat mereka hancur perlahan-lahan.Batin Charlie.
"Tuan, Nona! hari ini sudah cukup. Besok kita lanjut lagi! dan yah,ini adalah catatan makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh Nona Heera makan, serta jadwal kegiatan selama Nona Heera menjalani pelatihan untuk mengurangi berat badan."Ucap Dokter Ana sambil memberikan map pada Charlie.
" Baik, Dok! terimakasih untuk hari ini!"
"Sama-sama Tuan."
Heera dan Charlie pun memutuskan untuk meninggalkan Vila. Saat hendak naik motor, Heera begitu terkejut, kala seekor ular bulu berjalan ke arahnya.
"Kyaaaaaa!!!" Teriak Heera, kemudian reflek Ia naik ketubuh Charlie. Karena tak siap, Charlie pun kehilangan keseimbangan dan.....
"Eeeh, Heera!!"
Bruuuukkk...
Mereka pun jatuh dan badan Heera yang gemuk itu menimpa tubuh Charlie.
"Aduuhhh." Ringis Charlie.
Heera melihat ke arah ulat bulu itu dan ternyata semakin mendekat ke arahnya.
"Kyaaa!!!" Heera buru-buru bangun dari atas tubuh Charlie, namun itu malah membuat Charlie makin tersiksa, karena Heera menjadikan tubuhnya sebagai pijakan untuk berdiri.
"Aduuuhh!!! Heera!!!!" Ringis Charlie.
"Kyyaaa!! maaf!! maaf!! itu!! aku takut ulat bulu!!" Teriak Heera.
Charlie bangun kemudian melihat hal yang membuat Heera sampai menjerit - jerit seperti itu.
Charlie menatap datar Heera, karena hal yang membuatnya takut itu hanya ulat bulu berukuran kecil.
Charlie lantas membuang ulat bulu itu.
"Heera! Heera!! itu hanya ulat bulu kecil!! badanmu saja jauh lebih besar dari ulat bulu itu! badan saja yang seperti kuda nil, tapi keberanian sekecil semut!"Ucap Charlie sambil menggelengkan kepalanya.
"Abisnya, takut! mau gimana?" Gerutu Heera.
"Sudahlah! Ayo naik! kita harus belanja sekarang!" Ajak Charlie.
"Baiklah."
merekapun pergi menuju sebuah minimarket. Sampai di minimarket, mereka memilih beberapa keperluan bulanan.
Heera berkali-kali meminta makanan instan, namun Charlie melarangnya. Itu membuat Heera kesal.
"Kalau yang ini?" Tanya Heera
"Itu juga nggak boleh, Heera!" Jawab Charlie.
"Gimana kalau yang ini?" Tanya Heera lagi.
"Ck, itu juga nggak boleh, Heera." jawab Charlie.
"Uuuuh, kasihan! nggak mampu beli, yah? sampai-sampai mau ini, mau itu nggak dibolehin?" Celetuk seseorang.
Heera dan Charlie menatap orang yang berceletuk itu.
Charlie memasang wajah datar begitu tau siapa yang berbicara.
"Aduh, Heera, malangnya nasibmu! harus nikah sama montir.Apa kau ingin membeli itu? biar kakak yang belikan yah!" Ucap orang itu.
"Tidak perlu, Kak! Heera tidak ingin membeli itu." Jawab Heera acuh.
"Jangan gitu, dong Heera! kamu nggak usah sungkan! biar kakak belikan, yah?"
"Anda tidak perlu membelikan hal itu untuk istri saya! saya masih mampu untuk membelikannya." Jawab Charlie sebelum akhirnya mengajak Heera untuk pergi ke kasir, membayar semua barang belanjaannya.
"Ck! sombong!" Cibir Angra, Ia pun pergi ke kasir.
Ia menerobos Charlie dan Heera begitu saja, kemudian memberikan kartu dan barang belanjaannya, dengan wajah angkuh.
Charlie dan Heera menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Angra.
"Maaf, Nona! mohon untuk mengantri!" Ucap kasir minimarket itu.
Angra menaikkan sebelah alisnya. "Kau tidak tahu siapa aku? kau berani menolakku?" Tanya Angra angkuh.
"Maaf Nona, tapi saya tidak tahu siapa Anda! tolong untuk mengantri!" Jawab si kasir
"Kau! berani kau menolakku? putri dari pemilik perusahaan yang masuk dalam lima perusahaan terbesar di negara ini?" Ucap Angra dengan sombongnya.
"Maaf, Nona, saya tidak tahu dan tidak peduli Anda siapa! di sini tempat umum Nona, semua sama di sini dan sebaiknya Anda harus mengantri terlebih dahulu! silahkan!" Ucap Kasir itu tegas.
"Kau!" Angra hendak membentak kasir itu, namun Ia melihat beberapa pengunjung minimarket memperhatikannya, akhirnya Ia pun mengurungkan niatnya dan mundur untuk mengantri.
Charlie dan Heera tersenyum tipis melihat kejadian itu. Mereka pun memberikan barang belanjaannya pada kasir kemudian membayarnya.
Saat diluar, Heera dan Charlie hendak pergi, namun suara Angra kembali mengganggu mereka.
"Heera kasihan sekali, kau harus panas-panasan naik motor itu! apa kau dan suami miskinmu itu mau menumpang padaku?" Kata dalam ucapannya mungkin menunjukan kekhawatiran, namun nadanya begitu terlihat kalau Angra tengah menghina Heera.
Heera dan Charlie memilih mengabaikan dan melajukan motornya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments