Tuan Xavier

"Jadi, bagaimana Tuan? Anda menerima tawaran kerjasama dari perusahaan kami?" Tanya Nathan.

"Saya akan memikirkannya terlebih dahulu! sekertaris saya akan menghubungi perusahaan Anda. " Jawab Kai datar dan itu mengundang ketidaksukaan Nathan dan Angra.

Dia begitu sombong Batin keduanya.

"Baiklah, kalau begitu kami tunggu kabar baiknya, Tuan!" Ucap Nathan kemudian berdiri dari duduknya, diikuti Angra.Ia pun menjabat tangan Kai.

"Semoga saja." Jawab Kai datar.

Mereka berdua pun keluar dari ruangan Kai, dan kembali bertemu dengan Heera.

"Siap-siaplah, kau pasti akan di pecat, Heera!" Cibir Angra.

Heera tersenyum kepada Angra. "Semoga saja, tidak, yah!" Jawab Heera ramah.

Angra kesal sendiri dengan jawaban Heera.

"Cih!" Decihnya.

"Permisi, Tuan, Nona, saya ingin menemui Tuan Kai, sesuai perintahnya." Ucap Heera.

Saat Heera tepat berada di sampingnya, Angra sengaja memanjangkan kakinya, Heera yang tahu lantas berpura-pura tersandung.

"Aaah." Heera hampir saja jatuh,namun Ia merasakan seseorang menangkapnya, Heera lantas cepat-cepat memasang sebuah alat pada kaki Nathan yang bisa Ia jangkau.Gerakan Heera yang cepat sehingga Nathan dan Angra tidak melihatnya,tetapi seseorang yang menangkap Heera menyadari gerakan Heera.

Untuk apa gadis muda ini menempelkan alat perekam suara itu pada tubuh menantu si Baron Batin orang itu.

Heera mendongak melihat orang yang menangkapnya. Pandangan Heera dan orang itu bertemu. Pandangan Heera yang teduh bertemu dengan pandangan tajam orang itu.

Heera buru-buru menegakkan tubuhnya.

"Terimakasih, Tuan Xavier." Ucap Heera sambil menunduk.Ia begitu terkejut kala mengetahui orang yang menangkapnya adalah Tuan Xavier,salah satu orang yang cukup disegani di dunia bisnis.

"Tidak masalah, Nona."jawab Xavier.

Angra dan Nathan begitu terkejut ketika Xavier berada di sana. Begitu pula orang-orang yang melihat lewat CCTV, siapa lagi kalau bukan Daniel, Mervan, Ajeng, dan Kai.

" Heera, apa itu Tuan Xavier ?"Tanya Ajeng.

"Ajeng, diamlah! dia memang Tuan Xavier!" Jawab Heera dengan berbisik.

"Selamat siang, Tuan Xavier! Tuan Arjun!"Sapa Angra dan Nathan.

"Selamat siang!" jawab Xavier tenang, sedang Arjun asisten Xavier hanya mengangguk.

"Anda akan menemui Tuan Kai, Tuan?" Tanya Nathan berbasa-basi dan Xavier menjawabnya dengan anggukan kepala.

"Baiklah, kalau begitu kami permisi, Tuan." Ucap Nathan sambil tersenyum.

"Silahkan!" Jawab Xavier

"Anda ingin menemui Tuan Kai, Tuan?" Tanya Heera.

"Benar, nak. Apa Dia ada?" Tanya Xavier

"Ada, Tuan! mari saya antar!" Jawab Heera.

Heera membukakan pintu untuk Xavier dan asistennya.

"Silahkan, Tuan!"Ucap Heera pada keduanya.

"Permisi, Tuan Kai! Tuan Xavier datang menemui Anda." Ucap Heera pada Kai. Setelah itu Heera pun pamit untuk keluar.

"Oh, Tuan Xavier! silahkan masuk, apa kabar?" Ucap Kai sumringah.

"Tidak perlu terlalu formal, Kai!" Jawab Xavier.

"Kau selalu seperti itu, Paman! Ayo, duduk! Kau juga, Paman Arjun, duduklah!" Ucap Kai.

Xavier adalah rekan kerja sekaligus orang yang mengajari Kai tentang ilmu beladiri. Makanya mereka terlihat begitu akrab. Xavier merupakan salah satu pemilik perusahaan terbesar nomor tiga di negara itu. Ia cukup disegani, karena Ia adalah mantan ketua mafia.

Heera datang membawakan minuman dan beberapa cemilan untuk Tuan Xavier.

"Silahkan dinikmati, Tuan." Ucap Heera.

"Ah, yah. Terimakasih!" Jawab Xavier.

Heera tersenyum, kemudian hendak kembali keluar, namun pertanyaan Xavier membuat Heera bingung.

"Apa kau pernah bertemu sebelumya denganku? mengapa wajahmu begitu terlihat familiar dimataku?" Tanya Xavier.

Heera mengernyit sambil tersenyum.

"Setahu saya, baru kali ini saya bertemu Anda, Tuan! tetapi sebelumnya saya sering melihat wajah Anda berlalu lalang di majalah bisnis, ataupun berita bisnis, Tuan." jawab Heera.

"Oh, benarkah?" Tanya Xavier terkekeh.

"Mungkin aku tengah merindukan seseorang yang mempunyai mata mirip sepertimu!" Tambahnya.

Heera tersenyum, "Mungkin saja, Tuan!"

"Saya, permisi, Tuan!" Ucap Heera.

"Oh, silahkan!" jawab Xavier.

"Mari, Tuan Arjun! Tuan Kai!" Ucap Heera juga pamit pada dua pria lagi yang ada diruangan itu.

Begitu berada di luar, Heera langsung menghembuskan nafasnya.

"Heera, bagaimana bisa Tuan Xavier ada di kantor Charlie?" Tanya Mervan

"Iyah, bagaimana bisa orang yang membuat kakakmu meninggal ada di sana, Heera?" Tanya Daniel

"Kak, Bang, tenanglah! bukankah dulu sudah terbukti kalau Tuan Xavier bukanlah pelakunya?" Tanya Heera.

"Mungkin dulu seperti, itu! tapi Kakak masih merasa kehilangan, Heera! apalagi pelakunya masih bebas!" Jawab Daniel.

"Bukan Kakak saja yang kehilangan, tapi Heera juga, Kak!" Ucap Heera.

"Kakak tenang lah! kita akan cari dan bongkar kasus hilangnya Abang Ran!begitupula dalang kasus kematian Mami dan Papi!" Ucap Heera lagi.

"*Apa yang dikatakan Heera itu benar! kita juga akan cari tahu lagi masalah ini! Baiklah Heera, misi kita hari ini selesai! kita tinggal memantau mereka!Heera apa kau sudah pastikan alat itu menempel sempurna? "tanya Mervan.

"Aku sudah pastikan alat itu terpasang sempurna!tapi, kita harus benar-benar memanfaatkan ini, karena alat itu hanya akan berfungsi selama dua minggu."jawab Heera.

"Nona?" Sapa Mia

"Eh, Kak Mia? Kakak darimana saja?" Tanya Heera.

"Saya dari pantry, Nona!"

"Oooh." Jawab Heera

"Oh yah, kak Heera mau tanya!"Ucap Heera lagi, sambil membawa Mia menjauh dari ruangan Kai.

"Tanya apa, Nona?"

"Apa Tuan Xavier rekan kerja Tuan Kai?"tanyanya sambil berbisik.

"Dia rekan bisnis sekaligus guru dari Tuan Kai, Nona."jawab Mia berbisik pula

"Begitukah?"

"Iya, Nona."

Dia guru Charlie, ini akan memudahkan kami untuk mencari tahu yang sebenarnya. Batin Heera.

Di sisi lain,Angra dan Nathan tengah marah-marah. Karena mereka tidak Terima Heera yang kembali seperti dulu.

Angra yang berada di kamarnya membanting semua barang itu.

"Aaaakhhhh!! susah payah aku membuatnya menderita, mengapa dia bisa kembali seperti duluu!!!" Teriak Angra.

Pranggg....

ia melempar vas yang berada di sana.

"Heera aku tidak akan membiarkanmu!" Ucap Angra dengan menatap poto Heera tajam.

*Daniel, Ajeng dan Mervan yang mendengar itu merasa miris.

"Apa dia sebegitu bencinya pada Heera?" Ucap Daniel kesal.

"Entahlah! sepertinya kebenciannya pada Heera sudah mendarah daging. " Timpal Ajeng*.

Jika Angra melemparkan semua barang-barang, lain halnya dengan Nathan yang malah menyalurkan emosinya dengan mabuk-mabukan dan bersenang-senang dengan kupu-kupu malam.

"Heera!! kau harus menderita!!!"

"Kau, kau sudah membuat hidupku mati rasa!! maka dari itu, kau harus mendiritaaaa!! Heeraaa!!!"

Tak lama kemudian munculah suara-suara yang menjijikkan menurut Mervan, Daniel dan Ajeng.

"Apa dia berc*nta?" kaget Ajeng.

"Yah, mungkin saja! cih dia sangat menjijikan!"

"Kalian berhentilah berkomentar! kita memasang alat penyadap pada tubuh mereka, untuk memata-matai mereka, bukannya mengomentari mereka!" Ucap Mervan.

Jika mereka tengah sibuk memprovokasi dan memancing kemarahan Nathan dan Angra, beda halnya dengan Ray yang saat ini harus kesana kemari, mencari bukti.

"Si*l! mengapa harus aku yang ditugaskan untuk mencari bukti? dan kenapa harus sendirian? ini sangat memusingkan!" Gerutu Ray.

Ia kini tengah berada di lokasi kecelakaan Heera dan orang tuanya satu tahun lalu. Namun, Ia harus terkena sial lantaran bukan bukti yang Ia dapat, melainkan harus dikejar-kejar ema-ema rempong yang ingin berpoto dengannya.

Ray kini tengah berada di atas pohon mangga, sedangkan para ibu-ibu itu berada di bawah.

"Hei! ganteng! turun dong! Mau poto nih! lagi ngidam! siapa tahu, anak saya ganteng kayak kamu!" Ucap Seorang ibu-ibu yang sepertinya tengah mengandung, terlihat dari perutnya yang membuncit. Ibu itu mengedipkan sebelah matanya pada Ray, membuat Ray merinding.

"Turun dong!!"

"Ish si akangmah kitu!! kadieu atuh Kang!! turun!! meni kasep!!"

Tring

Tring

mereka mengedipkan matanya pada Ray.

"Pelukk ayang, abang!!"

"Ganteng! poto yuk, sama neng!" Ucap Seorang nenek-nenek.

Tring, Tring

si nenek itu mengedip-ngedipkan matanya pada Ray.

Aaaahhh!!! Kaiii!!! awasss kau!! mengapa menyuruhku kemariiiiii Batin Ray menjerit.

Terpopuler

Comments

Imas Karmasih

Imas Karmasih

ko kecelakaan orang tua heera baru satu tahun sedagkan heera udah empat bulan terus badan heera jadi gandut selama enam bulan aja gitu??

2022-09-13

1

Syalalala~

Syalalala~

nenek genit🤣

2022-04-11

1

lihat semua
Episodes
1 (PROLOG) PERNIKAHAN DADAKAN (?) REVISI 1
2 KEJADIAN SEBELUM PERNIKAHAN 1 (REVISI 2)
3 AWAL PERNIKAHAN PENGGANTI TERJADI (REVISI 3)
4 JEBAKAN (Revisi 4)
5 Apa aku harus berubah? (Revisi 5)
6 Heera dipermalukan
7 Kau akan terus di hina jika kau tetap seperti ini
8 Susahnya menurunkan Berat Badan
9 Rencana
10 Heera diculik
11 Rumah Bordil
12 Menyelamatkan Heera
13 Rasa bersalah
14 Apa dia juga tahu?
15 Menawarkan bantuan
16 Menerima bantuan
17 Mulai mengubah takdir
18 Perubahan
19 Tuan Xavier
20 Mulai tumbuh perasaan
21 Mencari tahu dalang kecelakaan satu tahun lalu
22 Heera bukan anak kandung Kara dan Karan
23 Nyaman
24 Undangan dari Nathan
25 Memberikan Sedikit Percikan
26 Pertemuan tak terduga
27 Menyusun strategi
28 Sudah dikejar anjing, malah dikejar orang pula
29 RENCANA DI PESTA
30 Tidak semudah itu
31 Rencana yang gagal
32 Rencana yang gagal 2
33 Memutuskan hubungan
34 Kau bukan anak kedua orangtuamu
35 Luka yang tak kasat mata
36 Mencari tahu asal usul Heera
37 Penculikan
38 Penculikan 2
39 Gawat Darurat
40 Heera sadar
41 Alasan Nathan membenci Heera
42 Boneka Panda
43 Pergi ke makam
44 Keluarga jauh Kara
45 Liburan dadakan
46 Liburan dadakan 2
47 Mencari tahu dalang kecelakaan
48 Baron yang menghamili Ishani
49 Kai yang menyebalkan
50 Menggiring Nathan
51 Mengadu domba Nathan dan Baron
52 Mengadu Domba Nathan dan Baron 2
53 Merencanakan kejutan
54 Kejutan Kai untuk Heera
55 Hubungan Yang Kembali Dingin
56 Sungguh Buruk...
57 Giliran Kau yang merasa bersalah
58 Hampir tertabrak
59 Kedatangan Tuan Xavier 2
60 Ada apa dengan Ray?
61 Gertakan untuk Angra
62 Kemana Heera?
63 Mencarimu di negara orang
64 Siapa yang mau menghalalkan Ajeng?
65 Heera sebenarnya tak diculik
66 Kemarahan yang malah mendekatkan
67 Bisakah aku ikut...?
68 Kencan ala Kai
69 KENCAN ALA KAI (REVISI)
70 BAB 72: MENCOBA MEMBUKA HATI HEERA
71 BAB 73: DUA ORANG BERPAKAIAN SERBA HITAM
72 BAB 74: LISTIA DAN LIONEL HARISH (REVISI)
73 BAB 75: KEHANGATAN KELUARGA (REVISI)
74 BAB 76: SOFA ROBOH, LISTIA HEBOH (REVISI)
75 BAB 78: MENCARI ARSIP (REVISI)
76 BAB 79: BARON MEMBUAT RENCANA (REVISI)
77 BAB 80: KEMBALI AKUR (REVISI)
78 BAB 81: Info tidak akurat (Revisi)
79 BAB 82: Ajeng Nathan (Revisi)
80 BAB 83: ANGRA MENGHILANG BARON MALAH DATANG (REVISI)
81 BAB 84: BARON DI RUMAH KAI (REVISI)
82 BAB 85: KAI MENEMUI RAY(REVISI)
83 BAB 86: Diskusi Ray dan Kai (Revisi)
84 BAB 87: KATAKAN!!
85 BAB 88: MENYUSUN RENCANA
86 BAB 89: BR
87 BAB: KEBAKARAN KONTRAKAN
88 Heera tidak meninggal, hanya Charlie!
89 BAB: Pemakaman Charlie
90 BAB 89: BAGIAN YANG TIDAK DIKETAHUI SEMUA ORANG
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
Episodes

Updated 105 Episodes

1
(PROLOG) PERNIKAHAN DADAKAN (?) REVISI 1
2
KEJADIAN SEBELUM PERNIKAHAN 1 (REVISI 2)
3
AWAL PERNIKAHAN PENGGANTI TERJADI (REVISI 3)
4
JEBAKAN (Revisi 4)
5
Apa aku harus berubah? (Revisi 5)
6
Heera dipermalukan
7
Kau akan terus di hina jika kau tetap seperti ini
8
Susahnya menurunkan Berat Badan
9
Rencana
10
Heera diculik
11
Rumah Bordil
12
Menyelamatkan Heera
13
Rasa bersalah
14
Apa dia juga tahu?
15
Menawarkan bantuan
16
Menerima bantuan
17
Mulai mengubah takdir
18
Perubahan
19
Tuan Xavier
20
Mulai tumbuh perasaan
21
Mencari tahu dalang kecelakaan satu tahun lalu
22
Heera bukan anak kandung Kara dan Karan
23
Nyaman
24
Undangan dari Nathan
25
Memberikan Sedikit Percikan
26
Pertemuan tak terduga
27
Menyusun strategi
28
Sudah dikejar anjing, malah dikejar orang pula
29
RENCANA DI PESTA
30
Tidak semudah itu
31
Rencana yang gagal
32
Rencana yang gagal 2
33
Memutuskan hubungan
34
Kau bukan anak kedua orangtuamu
35
Luka yang tak kasat mata
36
Mencari tahu asal usul Heera
37
Penculikan
38
Penculikan 2
39
Gawat Darurat
40
Heera sadar
41
Alasan Nathan membenci Heera
42
Boneka Panda
43
Pergi ke makam
44
Keluarga jauh Kara
45
Liburan dadakan
46
Liburan dadakan 2
47
Mencari tahu dalang kecelakaan
48
Baron yang menghamili Ishani
49
Kai yang menyebalkan
50
Menggiring Nathan
51
Mengadu domba Nathan dan Baron
52
Mengadu Domba Nathan dan Baron 2
53
Merencanakan kejutan
54
Kejutan Kai untuk Heera
55
Hubungan Yang Kembali Dingin
56
Sungguh Buruk...
57
Giliran Kau yang merasa bersalah
58
Hampir tertabrak
59
Kedatangan Tuan Xavier 2
60
Ada apa dengan Ray?
61
Gertakan untuk Angra
62
Kemana Heera?
63
Mencarimu di negara orang
64
Siapa yang mau menghalalkan Ajeng?
65
Heera sebenarnya tak diculik
66
Kemarahan yang malah mendekatkan
67
Bisakah aku ikut...?
68
Kencan ala Kai
69
KENCAN ALA KAI (REVISI)
70
BAB 72: MENCOBA MEMBUKA HATI HEERA
71
BAB 73: DUA ORANG BERPAKAIAN SERBA HITAM
72
BAB 74: LISTIA DAN LIONEL HARISH (REVISI)
73
BAB 75: KEHANGATAN KELUARGA (REVISI)
74
BAB 76: SOFA ROBOH, LISTIA HEBOH (REVISI)
75
BAB 78: MENCARI ARSIP (REVISI)
76
BAB 79: BARON MEMBUAT RENCANA (REVISI)
77
BAB 80: KEMBALI AKUR (REVISI)
78
BAB 81: Info tidak akurat (Revisi)
79
BAB 82: Ajeng Nathan (Revisi)
80
BAB 83: ANGRA MENGHILANG BARON MALAH DATANG (REVISI)
81
BAB 84: BARON DI RUMAH KAI (REVISI)
82
BAB 85: KAI MENEMUI RAY(REVISI)
83
BAB 86: Diskusi Ray dan Kai (Revisi)
84
BAB 87: KATAKAN!!
85
BAB 88: MENYUSUN RENCANA
86
BAB 89: BR
87
BAB: KEBAKARAN KONTRAKAN
88
Heera tidak meninggal, hanya Charlie!
89
BAB: Pemakaman Charlie
90
BAB 89: BAGIAN YANG TIDAK DIKETAHUI SEMUA ORANG
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!