Heera diculik

"Jadi, bagaimana Tuan?"Tanya Mia.

"Kau yang handle Mia! Aku akan menyusul Ray!"Jawab Charlie cepat.

Charlie menelpon Ray, namun tidak diangkat sama sekali. Beberapa kali mencoba, namun hasilnya nihil.

"Si*l! Rayyy!!!mengapa tidak mengangkat teleponku?" Gerutu Charlie. Kini Ia tengah menuju jalan XX.

Sesampainya di jalan XX, Charlie malah mendapatkan bogem mentah.

Bugh!!

"Apa yang kau lakukan, Ray!!?" Bentak Charlie, sambil mengusap sudut bibirnya yang berdarah.

"Itu hukuman untukmu, karena sudah membuat Heera dalam bahaya!!" Ucap Ray dengan nafas naik-turun.

"Apa maksudnya?"Tanya Charlie heran.

" Cih!"Ray berdecih, Charlie semakin bingung, memangnya, apa yang terjadi? pikirnya.

"Apa maksudnya??" Teriak Charlie, karena Ray tak kunjung menjawab.

"Heera diculik! bodoh!" Bentak Ray, kali ini Ia berbicara sebagai teman, bukan bawahan.

"Heera diculik? " Tanya Charlie sambil memelotokan matanya.

Di sisi lain, Mervan, orang yang menemui Heera tempo lalu, baru mendapatkan kabar tentang penculikan Heera.

"Niel!! bagaimana bisa Heera diculik?" Tanya Mervan pada Daniel.Ia berkacak pinggang dengan memijit keningnya.

"Ini karena perbuatan suami Heera itu!"

"Apa maksudnya?" Tanya Mervan.

"Laki-laki itu berkata kalau dia dipecat dari pekerjaannya dan terlilit hutang! Heera menelponku untuk meminta uang! Aku disuruh menemuinya di halte, tapi Heera tidak ada!"

"Jadi, laki-laki itu sebenarnya tak dipecat dari pekerjaannya?" Tanya Mervan.

"Tentu saja tidak!" Ketus Daniel.

"Mengapa malah ketus padaku? Lebih baik kita cari Heera sekarang! lacak keberadaan nya melalui kalung itu!"

Daniel membuka laptopnya, kemudian mencoba melacak di mana Heera berada sekarang.

Mervan mondar mandir tak jelas.

Brakkk...

Mervan dan Daniel mengalihkan pandangan pada pelaku pembuka pintu.

"Apa Heera diculik?" Tanya Ajeng cepat, sambil mencengkram kerah Mervan.Mervan mengangguk mengiyakan.

"Kenapa kalian bisa kecolongan!?" Bentak Ajeng.

"Lo, nggak bisa nyalahin kita!!Kita juga panik!" Bentak Daniel.

Ajeng dan Daniel saling menatap tajam,

"Hei! mengapa malah bertengkar? Daniel! cepat lacak di mana Heera berada!" Ucap Mervan.

"Si*l! gara-gara kau datang fokusku buyar!" Gerutu Daniel, sambil membuka kembali laptopnya, mencari di mana Heera berada.

"Kenapa menyalahkanku?" Ketus Ajeng.

"Hei sudah!"Ucap Mervan.

"Ketemu!" Ucap Daniel sambil mengacungkan laptopnya.

"Benarkah? katakan di mana?" Ucap Ajeng dan Mervan berbarengan.

"Si*l cukup jauh." Umpat Daniel saat melihat titik pasti keberadaan Heera.

"Seberapa jauh?" Tanya Mervan cepat.

"Perbatasan menuju luar kota." jawab Daniel.

"Cukup jauh."

"Kita hubungi suami Heera, cepat!" Saran Ajeng.

"Menghubungi si brengsek itu?" Tanya Daniel tidak suka.

"Kau, belum tau yang kudapat tentang suami Heera, itu! dia bukan orang biasa! lebih baik hubungi dia!" Ketus Ajeng.

"Dia si montir itu, bukan orang biasa? darimananya? Dia bahkan malah membohongi Heera, membuat Heera diculik!! cih! begitu kau bilang bukan orang biasa?" Balas ketus Daniel.

"Hei! ini bukan waktunya mempermasalahkan hal itu! kita harus cepat menolong Heera!"

Mervan mengeluarkan handphone nya.

Tut.....

Charlie yang tengah memikirkan cara bagaimana mengetahui keberadaan Heera, mengernyit saat sebuah nomor tak dikenal menghubunginya. Ia pun mengangkatnya.

Siapa tahu dari penculik Heera. Batinnya.

"Siapa?" Tanya Ray yang berdiri di sebelahnya.

"Tidak mempunyai nama, sebentar!" Ucap Charlie sambil memperlihatkan sambungan telepon yang sudah Ia angkat.

"Apa ini suami Heera?" Tanya Mervan.

"Apa kau penculik Heera?" Teriak Charlie.

"Jangan menuduh sembarangan! Aku kakaknya Heera!!"

"Jangan berbohong! Heera tidak punya Kakak,bodoh! kakaknya sudah meninggal!!" Bentak Charlie.

Mervan menjauhkan handphonenya.

Budeg lama-lama kalo ngobrol sama suami Heera. Batinnya.

"Kau jangan terus berteriak dan membentak seperti itu!!Aku tahu di mana Heera sekarang!" Ucap Mervan cepat, sebelum kembali dipotong Charlie.

"Apa katanya?" Tanya Ray yang sejak tadi penasaran. Charlie yang malas menjawab pun me-loudspeaker.

"Katakan! dimana Heera!!" Ucap Charlie.

"Lokasi dari GPS yang kami pasang dikalung Heera, menunjukan kalau Heera dibawa menuju luar kota!"

Tut.....

Charlie langsung menutup sambungan telepon begitu saja.

"Ray! kau hubungi orang kita yang berada di perbatasan!" Ucap Charlie sepat. Ia langsung masuk ke dalam mobil.

Bugh!

"Kau semobil denganku?" Heran Charlie

"Lebih efisien!" Jawab Ray.

"Mengapa masih belum berangkat?" Ucap Ray dengan nada tinggi.

"Kumaafkan kau kali ini, Ray!" Gerutu Charlie.

Charlie pun langsung menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi.

Ray menghubungi orang mereka yang berada di perbatasan.

Tut....

"Kalian ikuti mobil yang gambarnya ku kirimkan lewat pesan!!Kalau bisa cegah mobil itu keluar perbatasan!" Ucap Ray begitu telpon tersambung.

"Baik!"

Tut.....

"Darimana kau mendapatkan gambar mobil yang membawa Heera?" Tanya Charlie.

"Dari rekaman CCTV!" Jawab Ray santai.

"Lalu, mengapa tidak dari tadi kau bilang? dengan begini kita tidak perlu menunggu lama untuk menyelamatkan Heera!" Bentak Charlie.

"Jangan terlalu dipermasalahkan!"

Charlie benar-benar kesal, sia-sia selama sepuluh menit tadi Ia berdiam diri di sana!

Itu sedikit pelajaran untukmu. Batin Ray.

Bila mereka tengah panik mencari Heera, lain halnya dengan Heera sendiri yang kini tengah disekap di sebuah ruangan.

Byurrr.....

Seember air ditumpahkan pada Heera yang masih pingsan.

Heera langsung bangun ketika air itu mengenai wajahnya.

Plak

Sebuah tamparan mendarat di pipinya. Heera meringis. Ia menatap nyalang pada orang yang menamparnya.

"Heh!Sudah bangun rupanya!" Ucap orang itu, dengan nada sinis.

"Siapa kau?" Tanya Heera.

"Tidak perlu tau siapa diriku! Kau kini milikku!" Ucap orang itu menyeringai.

"Apa maksud mu!?" Teriak Heera.

"Heiii!! jangan berteriakk!!" Teriak orang itu.

Plak

Satu tamparan lagi Heera dapatkan.

"Seseorang sudah menjualmu! kau paham! dan itu artinya kau milikku!" Bentak orang itu.

"Aaaahhhhhh, dan yah! awalnya kupikir kau berwajah cacat, ternyata, kau sangat cantik! tak apa kau gemuk, yang penting, wajahmu ini begitu cantik!" Ucap orang itu sambil menyusuri wajah Heera dengan jarinya.

Heera memalingkan wajahnya. "Lepaskan aku!" Ucap Heera lirih.

Plak

"Tidak semudah itu, bodoh! Aku sudah membelimu dengan harga mahal! lagipula kau sudah tidak perawan, bukan? beritamu itu sungguh menggemparkan seluruh kota!" Ucap orang itu dengan terkekeh.

"Berita apa?? berita apa yang kau maksud, Hah?" Teriak Heera.

Plak

"Kubilang jangan berteriak!! Bodoh!"

"Tonoo!!! Toni!!! kemari!! kalian!!!" Teriak orang itu memanggil bawahannya.

"Iyah, Madam?" Jawab Tono dan Toni.

"Kalian jaga wanita ini! jangan sampai dia kabur! satu lagi, nanti malam akan ada yang datang kemari untuk mendandaninya!Aku ada urusan! awas kalau dia sampai kabur!!" Ucap Orang yang dipanggil Madam itu.

"Baik, Madam!"

Madam melihat ke arah Heera.

"Siapkan tenagamu untuk nanti malam! Kau harus mulai menyicil untuk mengembalikan uang yang sudah kugunakan untuk membelimu!" Ucapnya sebelum benar-benar pergi.

Episodes
1 (PROLOG) PERNIKAHAN DADAKAN (?) REVISI 1
2 KEJADIAN SEBELUM PERNIKAHAN 1 (REVISI 2)
3 AWAL PERNIKAHAN PENGGANTI TERJADI (REVISI 3)
4 JEBAKAN (Revisi 4)
5 Apa aku harus berubah? (Revisi 5)
6 Heera dipermalukan
7 Kau akan terus di hina jika kau tetap seperti ini
8 Susahnya menurunkan Berat Badan
9 Rencana
10 Heera diculik
11 Rumah Bordil
12 Menyelamatkan Heera
13 Rasa bersalah
14 Apa dia juga tahu?
15 Menawarkan bantuan
16 Menerima bantuan
17 Mulai mengubah takdir
18 Perubahan
19 Tuan Xavier
20 Mulai tumbuh perasaan
21 Mencari tahu dalang kecelakaan satu tahun lalu
22 Heera bukan anak kandung Kara dan Karan
23 Nyaman
24 Undangan dari Nathan
25 Memberikan Sedikit Percikan
26 Pertemuan tak terduga
27 Menyusun strategi
28 Sudah dikejar anjing, malah dikejar orang pula
29 RENCANA DI PESTA
30 Tidak semudah itu
31 Rencana yang gagal
32 Rencana yang gagal 2
33 Memutuskan hubungan
34 Kau bukan anak kedua orangtuamu
35 Luka yang tak kasat mata
36 Mencari tahu asal usul Heera
37 Penculikan
38 Penculikan 2
39 Gawat Darurat
40 Heera sadar
41 Alasan Nathan membenci Heera
42 Boneka Panda
43 Pergi ke makam
44 Keluarga jauh Kara
45 Liburan dadakan
46 Liburan dadakan 2
47 Mencari tahu dalang kecelakaan
48 Baron yang menghamili Ishani
49 Kai yang menyebalkan
50 Menggiring Nathan
51 Mengadu domba Nathan dan Baron
52 Mengadu Domba Nathan dan Baron 2
53 Merencanakan kejutan
54 Kejutan Kai untuk Heera
55 Hubungan Yang Kembali Dingin
56 Sungguh Buruk...
57 Giliran Kau yang merasa bersalah
58 Hampir tertabrak
59 Kedatangan Tuan Xavier 2
60 Ada apa dengan Ray?
61 Gertakan untuk Angra
62 Kemana Heera?
63 Mencarimu di negara orang
64 Siapa yang mau menghalalkan Ajeng?
65 Heera sebenarnya tak diculik
66 Kemarahan yang malah mendekatkan
67 Bisakah aku ikut...?
68 Kencan ala Kai
69 KENCAN ALA KAI (REVISI)
70 BAB 72: MENCOBA MEMBUKA HATI HEERA
71 BAB 73: DUA ORANG BERPAKAIAN SERBA HITAM
72 BAB 74: LISTIA DAN LIONEL HARISH (REVISI)
73 BAB 75: KEHANGATAN KELUARGA (REVISI)
74 BAB 76: SOFA ROBOH, LISTIA HEBOH (REVISI)
75 BAB 78: MENCARI ARSIP (REVISI)
76 BAB 79: BARON MEMBUAT RENCANA (REVISI)
77 BAB 80: KEMBALI AKUR (REVISI)
78 BAB 81: Info tidak akurat (Revisi)
79 BAB 82: Ajeng Nathan (Revisi)
80 BAB 83: ANGRA MENGHILANG BARON MALAH DATANG (REVISI)
81 BAB 84: BARON DI RUMAH KAI (REVISI)
82 BAB 85: KAI MENEMUI RAY(REVISI)
83 BAB 86: Diskusi Ray dan Kai (Revisi)
84 BAB 87: KATAKAN!!
85 BAB 88: MENYUSUN RENCANA
86 BAB 89: BR
87 BAB: KEBAKARAN KONTRAKAN
88 Heera tidak meninggal, hanya Charlie!
89 BAB: Pemakaman Charlie
90 BAB 89: BAGIAN YANG TIDAK DIKETAHUI SEMUA ORANG
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
Episodes

Updated 105 Episodes

1
(PROLOG) PERNIKAHAN DADAKAN (?) REVISI 1
2
KEJADIAN SEBELUM PERNIKAHAN 1 (REVISI 2)
3
AWAL PERNIKAHAN PENGGANTI TERJADI (REVISI 3)
4
JEBAKAN (Revisi 4)
5
Apa aku harus berubah? (Revisi 5)
6
Heera dipermalukan
7
Kau akan terus di hina jika kau tetap seperti ini
8
Susahnya menurunkan Berat Badan
9
Rencana
10
Heera diculik
11
Rumah Bordil
12
Menyelamatkan Heera
13
Rasa bersalah
14
Apa dia juga tahu?
15
Menawarkan bantuan
16
Menerima bantuan
17
Mulai mengubah takdir
18
Perubahan
19
Tuan Xavier
20
Mulai tumbuh perasaan
21
Mencari tahu dalang kecelakaan satu tahun lalu
22
Heera bukan anak kandung Kara dan Karan
23
Nyaman
24
Undangan dari Nathan
25
Memberikan Sedikit Percikan
26
Pertemuan tak terduga
27
Menyusun strategi
28
Sudah dikejar anjing, malah dikejar orang pula
29
RENCANA DI PESTA
30
Tidak semudah itu
31
Rencana yang gagal
32
Rencana yang gagal 2
33
Memutuskan hubungan
34
Kau bukan anak kedua orangtuamu
35
Luka yang tak kasat mata
36
Mencari tahu asal usul Heera
37
Penculikan
38
Penculikan 2
39
Gawat Darurat
40
Heera sadar
41
Alasan Nathan membenci Heera
42
Boneka Panda
43
Pergi ke makam
44
Keluarga jauh Kara
45
Liburan dadakan
46
Liburan dadakan 2
47
Mencari tahu dalang kecelakaan
48
Baron yang menghamili Ishani
49
Kai yang menyebalkan
50
Menggiring Nathan
51
Mengadu domba Nathan dan Baron
52
Mengadu Domba Nathan dan Baron 2
53
Merencanakan kejutan
54
Kejutan Kai untuk Heera
55
Hubungan Yang Kembali Dingin
56
Sungguh Buruk...
57
Giliran Kau yang merasa bersalah
58
Hampir tertabrak
59
Kedatangan Tuan Xavier 2
60
Ada apa dengan Ray?
61
Gertakan untuk Angra
62
Kemana Heera?
63
Mencarimu di negara orang
64
Siapa yang mau menghalalkan Ajeng?
65
Heera sebenarnya tak diculik
66
Kemarahan yang malah mendekatkan
67
Bisakah aku ikut...?
68
Kencan ala Kai
69
KENCAN ALA KAI (REVISI)
70
BAB 72: MENCOBA MEMBUKA HATI HEERA
71
BAB 73: DUA ORANG BERPAKAIAN SERBA HITAM
72
BAB 74: LISTIA DAN LIONEL HARISH (REVISI)
73
BAB 75: KEHANGATAN KELUARGA (REVISI)
74
BAB 76: SOFA ROBOH, LISTIA HEBOH (REVISI)
75
BAB 78: MENCARI ARSIP (REVISI)
76
BAB 79: BARON MEMBUAT RENCANA (REVISI)
77
BAB 80: KEMBALI AKUR (REVISI)
78
BAB 81: Info tidak akurat (Revisi)
79
BAB 82: Ajeng Nathan (Revisi)
80
BAB 83: ANGRA MENGHILANG BARON MALAH DATANG (REVISI)
81
BAB 84: BARON DI RUMAH KAI (REVISI)
82
BAB 85: KAI MENEMUI RAY(REVISI)
83
BAB 86: Diskusi Ray dan Kai (Revisi)
84
BAB 87: KATAKAN!!
85
BAB 88: MENYUSUN RENCANA
86
BAB 89: BR
87
BAB: KEBAKARAN KONTRAKAN
88
Heera tidak meninggal, hanya Charlie!
89
BAB: Pemakaman Charlie
90
BAB 89: BAGIAN YANG TIDAK DIKETAHUI SEMUA ORANG
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!