Rumah Bordil

Charlie dan Ray sampai di jalan menuju perbatasan.

Tut.....

"Apa kau sudah temukan mobil itu?" Tanya Ray.

"Sudah, Tuan! mobil itu sekarang terparkir di depan sebuah rumah bordil! kami sedang memantau dari jauh."

"Rumah bordil?" Tanya Ray.

"Apa? Rumah bordil?" Kaget Charlie

"Kau tunggu di sana, sampai kami datang! share lokasinya!" Ucap Ray.

Tut....

Tanpa berlama-lama, Charlie kembali melajukan mobilnya.

Sesampainya di sana, mereka melihat mobil anak buah mereka terparkir tidak jauh dari rumah bordil itu.

Tut....

"Siapa?" Tanya Ray.

"Orang yang mengaku Kakak Heera."

"*Yah, ada apa?" Tanya Charlie.

"Bagaimana? kau sudah menemukan Heera??"

"Kami sudah menemukan Heera, namun belum berhasil membawanya!"

"Kalian ada di mana sekarang? Kami sedang di jalan."

"Rumah bordil dekat perbatasan."

Tut*.....

"Selamat datang, Bos!" Ucap anak buahnya.

"Bos, sepertinya akan sedikit sulit untuk membawa Nona keluar!"

"Sesulit apa?" Tanya Charlie

"Mereka menahan Nona di ruang bawah tanah. Penjaga di sini cukup banyak, Tuan! sekitar 30 orang.Setiap ruang memiliki penjaganya masing-masing."

"Itu bisa diatasi! katakan di sebelah mana jalan menuju ruang bawah tanah?"cap Charlie.

" Jalan itu berada di ujung, tepatnya sebelah kiri sebelum pintu belakang. Jalannya tertutup kain keset. Sehingga sekilas itu tidak terlihat seperti jalan menuju ruang bawah tanah."

"Kau tau sekali, apa kau juga salah satu 'pelanggan, di sini?" Tanya Charlie memicingkan matanya pada anak buahnya itu.

"Tidak, Tuan, hanya pernah beberapa kali." Jawab anak buah itu.

"Kau bilang tidak pernah, tapi kau juga bilang beberapa kali, kau aneh!" celetuk Ray.

"Beritahuku, apa jika kita ingin menjadi pelanggan ada peraturan khusus?"Tanya Charlie pada dua anak buahnya.

" Tidak ada, Tuan!"Ucap salah satu

"Tidak ada peraturan khusus,namun jika ingin jadi pelanggan harus mempunyai uang, Tuan!" Timpal satunya lagi.

"Itu juga kutau!" Ketus Charlie.

"Baiklah, jika seperti ini, aku punya sebuah rencana. Kita masuk dan berpura-pura menjadi 'pelanggan' setelah itu kalian bertiga buat mereka sibuk, agar aku bisa menyusup masuk ke ruang bawah tanah."Ucap Charlie memberitahukan rencananya.

Ray dan kedua anak buah itu mengangguk paham.

Charlie dan Ray berjalan dibelakang dua anak buah itu, karena mereka yang lebih tau situasi dan kondisi rumah bordil ini.

Kedua ank buah itu berbicara dengan dua orang penjaga, hingga akhirnya mereka diperbolehkan masuk.

Saat pertama masuk, Charlie dan Ray disuguhi pemandangan menjijikan. Mereka pria normal, namun mereka tetap jijik jika melihat hal itu dilakukan ditempat bebas seperti itu.

Katakanlah mereka tipe-tipe pria kaku, karena begitulah adanya. Mereka terlalu sibuk dengan ambisi mereka, sehingga mereka tak pernah menghabiskan waktu ditempat seperti ini,tempat yang penuh dengan manusia-manusia bebas yang tidak peduli akan norma-norma susila. Tak heran mereka kurang menyukai hal seperti ini.

Mereka pun duduk disebuah kursi yang ada di sana. Charlie dan Ray mengamati sekitar. Suasana di sini seperti malam hari, padahal hari masih siang. Musik berdentum dengan bau minuman begitu menyengat.

"Bos, apa kita akan 'memesan'?" Tanya salah satu anak buahnya.

gedepak

temannya menepuk kepalanya. "Bodoh! kita disini bukan untuk itu! dasar payah." Bisik temannya itu.

Charlie dan Ray tak menjawab pertanyaan anak buahnya itu. Hingga seorang wanita dengan dandanan berlebihan datang menghampiri mereka. Ia duduk tepat di samping Ray dan dengan beraninya, wanita itu meraba paha Ray, membuat Ray seketika kaku dan ingin membentak wanita itu, namun Charlie mengodenya untuk tidak melakukan itu.

"Apa kalian ingin memesan? berapa lama? semakin lama, semakin mahal tarifnya." Ucap wanita itu dengan mengusap-usap paha Ray.

"Berapa?" Tanya Charlie datar.

Wanita itu menyeringai, "Dua juta perjam." Ucap wanita itu. Kedua anak buah Charlie tercengang, karena setau mereka tarifnya tak sebesar itu.

"Untuk nanti malam! saat ini kami hanya ingin melihat - lihat terlebih dahulu." Jawab Charlie, sambil meletakan segepok uang dihadapan wanita itu, membuat wanita itu berbinar senang.

"Baiklah, karena kalian baru pertama kali kemari, kami akan memberikan pelayanan paling memuaskan!" Wanita itu berdiri dari duduknya, sambil membawa uang itu.

"Seny!layani mereka dengan baik!" Ucap Wanita itu memanggil seorang laki-laki gemulai.

Ray tercengang melihat laki-laki itu, yang sangat 'letoy' menurutnya. Laki-laki itu dengan santainya berlenggak - lenggok dengan pakaian wanita, serta syal bulu di lehernya, dan apalagi itu, apa itu lipstik yang menempel dibibirnya? tanya Ray dalam hati.

"Yeay, eke, siep, madam!eke siep layani mereka! mene genteng-genteng legi! eke suka!" Ucap Seny dengan logat khas dan suara yang dibuat semirip mungkin dengan perempuan.

Mengapa bisa ada makhluk seperti itu? Batin Charlie dan Ray.

"Bukan kau yang melayani mereka! maksudku kau berikan minuman untuk mereka!"

Ucapan wanita itu membuat Seny kesal.

"Eke kira, eke yang layanin mereka! tadinya eke mau dengdong dulu, biar makin centoq." Ucap Seny dengan meliuk-liukkan tubuhnya.

"Jangan banyak mengeluh! cepat kerjakan!"Ucap wanita itu sebelum akhirnya benar-benar pergi.

Seny mendekat pada mereka, membuat Ray waspada.

" Hei! Tamvan!"Ucap Seny sambil mencolek dagu Ray.

"Hei!" sentak Ray.

"Ish, jengen gelek-gelek, dong tamvan!"

"Cleo! Agnes!! kemari kalian!!" teriak Seny pada dua orang wanita tuna susila di sana dengan suara yang begitu nge-bass, berbeda dengan tadi yang dibuat semirip mungkin dengan perempuan.

"Ambilkan minuman untuk mereka!"

Agnes dan Cleo datang dengan membawa minuman.

Charlie sudah jengah dengan drama ini, mengode Ray, Ia kemudian berdiri dan tepat saat itu Agnes hendak menyodorkan minuman itu, sehingga minuman itupun jatuh.

Pranggg...

"Apa yang kau lakukan, Agnes!?" Bentak Seny, masih dengan suara ngebassnya.

"Oh, tuan tamvan, maafkan Agnes yah! Eke bantu bersihin yeh?"Tanya Seny, kali ini dengan nada yang dimirip-mirip seperti perempuan.

" Tidak perlu! aku hanya butuh ke kamar mandi!"Ucap Charlie cepat.

"Beikleh! Cleo, enter Tuan tamvan ini ke kemer mende!"

Charlie akhirnya diantar menuju kamar mandi, namun tepat saat dirasa suasana sepi, Charlie terpaksa membuat Cleo pingsan.

Cleo yang tengah pingsan itu, Charlie masukan ke dalam kamar mandi. Kemudian dengan mengendap-endap Ia pergi menuju bagian belakang.

Beberapa kali Charlie bersembunyi ketika ada penjaga, hingga sampailah Ia di bagian belakang.

"Anak buahku bilang, kalau jalan itu berada di sebelah kiri pintu utama, apa mungkin itu?" Gumam Charlie saat melihat sebuah keset yang terletak telat di sebelah kiri.

Charlie menengok ke sana, kemari, tau-tau ada orang dan ternyata tidak ada. Maka Charlie pun langsung membuka keset itu dan ternyata benar, ada sebuah pintu yang sepertinya mengarah ke bawah.

Charlie lantas membukanya dan ada sebuah tangga. Ia perlahan turun menyusuri tangga itu, tepat di ujung tangga, Charlie melihat Heera yang sepertinya hendak dilecehkan.

"Heeraa!!!!"

Terpopuler

Comments

Syalalala~

Syalalala~

cape😭🤣🤣

2022-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 (PROLOG) PERNIKAHAN DADAKAN (?) REVISI 1
2 KEJADIAN SEBELUM PERNIKAHAN 1 (REVISI 2)
3 AWAL PERNIKAHAN PENGGANTI TERJADI (REVISI 3)
4 JEBAKAN (Revisi 4)
5 Apa aku harus berubah? (Revisi 5)
6 Heera dipermalukan
7 Kau akan terus di hina jika kau tetap seperti ini
8 Susahnya menurunkan Berat Badan
9 Rencana
10 Heera diculik
11 Rumah Bordil
12 Menyelamatkan Heera
13 Rasa bersalah
14 Apa dia juga tahu?
15 Menawarkan bantuan
16 Menerima bantuan
17 Mulai mengubah takdir
18 Perubahan
19 Tuan Xavier
20 Mulai tumbuh perasaan
21 Mencari tahu dalang kecelakaan satu tahun lalu
22 Heera bukan anak kandung Kara dan Karan
23 Nyaman
24 Undangan dari Nathan
25 Memberikan Sedikit Percikan
26 Pertemuan tak terduga
27 Menyusun strategi
28 Sudah dikejar anjing, malah dikejar orang pula
29 RENCANA DI PESTA
30 Tidak semudah itu
31 Rencana yang gagal
32 Rencana yang gagal 2
33 Memutuskan hubungan
34 Kau bukan anak kedua orangtuamu
35 Luka yang tak kasat mata
36 Mencari tahu asal usul Heera
37 Penculikan
38 Penculikan 2
39 Gawat Darurat
40 Heera sadar
41 Alasan Nathan membenci Heera
42 Boneka Panda
43 Pergi ke makam
44 Keluarga jauh Kara
45 Liburan dadakan
46 Liburan dadakan 2
47 Mencari tahu dalang kecelakaan
48 Baron yang menghamili Ishani
49 Kai yang menyebalkan
50 Menggiring Nathan
51 Mengadu domba Nathan dan Baron
52 Mengadu Domba Nathan dan Baron 2
53 Merencanakan kejutan
54 Kejutan Kai untuk Heera
55 Hubungan Yang Kembali Dingin
56 Sungguh Buruk...
57 Giliran Kau yang merasa bersalah
58 Hampir tertabrak
59 Kedatangan Tuan Xavier 2
60 Ada apa dengan Ray?
61 Gertakan untuk Angra
62 Kemana Heera?
63 Mencarimu di negara orang
64 Siapa yang mau menghalalkan Ajeng?
65 Heera sebenarnya tak diculik
66 Kemarahan yang malah mendekatkan
67 Bisakah aku ikut...?
68 Kencan ala Kai
69 KENCAN ALA KAI (REVISI)
70 BAB 72: MENCOBA MEMBUKA HATI HEERA
71 BAB 73: DUA ORANG BERPAKAIAN SERBA HITAM
72 BAB 74: LISTIA DAN LIONEL HARISH (REVISI)
73 BAB 75: KEHANGATAN KELUARGA (REVISI)
74 BAB 76: SOFA ROBOH, LISTIA HEBOH (REVISI)
75 BAB 78: MENCARI ARSIP (REVISI)
76 BAB 79: BARON MEMBUAT RENCANA (REVISI)
77 BAB 80: KEMBALI AKUR (REVISI)
78 BAB 81: Info tidak akurat (Revisi)
79 BAB 82: Ajeng Nathan (Revisi)
80 BAB 83: ANGRA MENGHILANG BARON MALAH DATANG (REVISI)
81 BAB 84: BARON DI RUMAH KAI (REVISI)
82 BAB 85: KAI MENEMUI RAY(REVISI)
83 BAB 86: Diskusi Ray dan Kai (Revisi)
84 BAB 87: KATAKAN!!
85 BAB 88: MENYUSUN RENCANA
86 BAB 89: BR
87 BAB: KEBAKARAN KONTRAKAN
88 Heera tidak meninggal, hanya Charlie!
89 BAB: Pemakaman Charlie
90 BAB 89: BAGIAN YANG TIDAK DIKETAHUI SEMUA ORANG
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
Episodes

Updated 105 Episodes

1
(PROLOG) PERNIKAHAN DADAKAN (?) REVISI 1
2
KEJADIAN SEBELUM PERNIKAHAN 1 (REVISI 2)
3
AWAL PERNIKAHAN PENGGANTI TERJADI (REVISI 3)
4
JEBAKAN (Revisi 4)
5
Apa aku harus berubah? (Revisi 5)
6
Heera dipermalukan
7
Kau akan terus di hina jika kau tetap seperti ini
8
Susahnya menurunkan Berat Badan
9
Rencana
10
Heera diculik
11
Rumah Bordil
12
Menyelamatkan Heera
13
Rasa bersalah
14
Apa dia juga tahu?
15
Menawarkan bantuan
16
Menerima bantuan
17
Mulai mengubah takdir
18
Perubahan
19
Tuan Xavier
20
Mulai tumbuh perasaan
21
Mencari tahu dalang kecelakaan satu tahun lalu
22
Heera bukan anak kandung Kara dan Karan
23
Nyaman
24
Undangan dari Nathan
25
Memberikan Sedikit Percikan
26
Pertemuan tak terduga
27
Menyusun strategi
28
Sudah dikejar anjing, malah dikejar orang pula
29
RENCANA DI PESTA
30
Tidak semudah itu
31
Rencana yang gagal
32
Rencana yang gagal 2
33
Memutuskan hubungan
34
Kau bukan anak kedua orangtuamu
35
Luka yang tak kasat mata
36
Mencari tahu asal usul Heera
37
Penculikan
38
Penculikan 2
39
Gawat Darurat
40
Heera sadar
41
Alasan Nathan membenci Heera
42
Boneka Panda
43
Pergi ke makam
44
Keluarga jauh Kara
45
Liburan dadakan
46
Liburan dadakan 2
47
Mencari tahu dalang kecelakaan
48
Baron yang menghamili Ishani
49
Kai yang menyebalkan
50
Menggiring Nathan
51
Mengadu domba Nathan dan Baron
52
Mengadu Domba Nathan dan Baron 2
53
Merencanakan kejutan
54
Kejutan Kai untuk Heera
55
Hubungan Yang Kembali Dingin
56
Sungguh Buruk...
57
Giliran Kau yang merasa bersalah
58
Hampir tertabrak
59
Kedatangan Tuan Xavier 2
60
Ada apa dengan Ray?
61
Gertakan untuk Angra
62
Kemana Heera?
63
Mencarimu di negara orang
64
Siapa yang mau menghalalkan Ajeng?
65
Heera sebenarnya tak diculik
66
Kemarahan yang malah mendekatkan
67
Bisakah aku ikut...?
68
Kencan ala Kai
69
KENCAN ALA KAI (REVISI)
70
BAB 72: MENCOBA MEMBUKA HATI HEERA
71
BAB 73: DUA ORANG BERPAKAIAN SERBA HITAM
72
BAB 74: LISTIA DAN LIONEL HARISH (REVISI)
73
BAB 75: KEHANGATAN KELUARGA (REVISI)
74
BAB 76: SOFA ROBOH, LISTIA HEBOH (REVISI)
75
BAB 78: MENCARI ARSIP (REVISI)
76
BAB 79: BARON MEMBUAT RENCANA (REVISI)
77
BAB 80: KEMBALI AKUR (REVISI)
78
BAB 81: Info tidak akurat (Revisi)
79
BAB 82: Ajeng Nathan (Revisi)
80
BAB 83: ANGRA MENGHILANG BARON MALAH DATANG (REVISI)
81
BAB 84: BARON DI RUMAH KAI (REVISI)
82
BAB 85: KAI MENEMUI RAY(REVISI)
83
BAB 86: Diskusi Ray dan Kai (Revisi)
84
BAB 87: KATAKAN!!
85
BAB 88: MENYUSUN RENCANA
86
BAB 89: BR
87
BAB: KEBAKARAN KONTRAKAN
88
Heera tidak meninggal, hanya Charlie!
89
BAB: Pemakaman Charlie
90
BAB 89: BAGIAN YANG TIDAK DIKETAHUI SEMUA ORANG
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!