KEJADIAN SEBELUM PERNIKAHAN 1 (REVISI 2)

Mobil melaju pelan, candaan di dalam mobil terdengar membuat gelak tawa penghuninya. Satu orang gadis terlihat menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sang ayah yang terus menggoda ibunya.

"Papi, sudahlah! Kenapa menggoda Mami terus? Lihatlah pipinya sudah begitu merah karena malu," ucap si gadis.

"Haha, susah, Nak. Ayah sanga--"

"Ayah! Awasss...!"

Si gadis berteriak sangat kencang begitu matanya melihat sebuah truk melaju kencang ke arah mereka. Terkejut, si ayah membanting stir.

Tiga orang yang ada di dalam mobil merasakan guncangan hebat, sampai entah bagaimana mobil mereka bisa terbalik.

Si gadis yang setengah sadar, mendengar suara berisik, matanya yang berkabut menatap seseorang sampai semuanya gelap.

"Mami ... papi ...." Seorang gadis bergerak gelisah dalam tidurnya. Keringat mengucur di kening, bahkan di badannya terlihat dari baju tidurnya yang basah.

"Mami ... papi ...." Dia masih saja gelisah, kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri.

"Non...? Non Heera...?" Asisten gadis tersebut berusaha membangunkan sang majikan.

"Mami ... papi ...."

"Non ... Nona Heera...!!!" Khawatir, membuat di asisten membangunkan sang majikan lebih keras.

"Maaamii... papiii...."

Seketika si gadis terbangun, nafasnya memburu, matanya memerah.

"Nona tak apa?" tanya sang asisten.

Gadis yang tak lain Heera itu menatap sang asisten dengan seksama. Perlahan, air mata luruh dari kedua mata, sampai akhirnya tangisan yang berusaha dia tahan, pecah juga.

"Ninaaaa, aku memimpikannya lagi. Aku kembali melihat mereka meninggal, Ninaaaa," ucap Heera yang lekas memeluk Nina, asisten pribadinya.

"Itu hanya mimpi, Nona. Orang tua Anda sudah tenang di sana," sahut Nina sembari membalas pelukan Heera. Nina mengusap punggung Heera yang bergetar, gadis bertubuh subur dengan bekas luka di wajahnya ini tengah lemah.

Dia kembali mengingat kecelakaan yang menewaskan kedua orang tuanya. Kecelakaan itu pula yang menyisakan bekas luka di wajahnya, bekas luka yang tak kunjung dioperasi, padahal sudah hampir dua tahun semenjak kejadian itu.

"Nona, ayo bersiap! Hari ini, bukankah Nona akan melakukan fitting baju pengantin? Bukankah Nona sudah tak sabar menunggu hari ini?" Nina melepaskan pelukannya dan menatap lembut pada majikannya yang mana, di usianya yang sudah menginjak dua puluh empat tahun, masih saja bertingkah manja layaknya remaja.

Heera lekas menyusut air matanya, benar juga. Dia harus segera bersiap.

"Kau benar, baiklah. Aku akan bersiap."

Nina tersenyum melihat punggung Heera yang perlahan menghilang tertutup pintu kamar mandi.

*

*

*

"Nina, apa semua keperluan sudah siap?" tanya Heera setelah selesai menyiapkan diri.

"Sudah, Nona." Pelayan itu berkata sambil membungkuk.

Heera menganggukkan kepalanya, setelah itu melangkah keluar dari kamar.

"Heera, sarapan dulu!" ucap sang Tante,Anne.

Tantenya-lah yang mengurus rumah setelah kedua orang tua Heera pergi, begitu pun perusahaan peninggalan ayahnya diurus oleh paman Baron, adik tiri ayahnya yang merupakan suami tante Anne.

"Hampir saja terlambat Tante. Apa kak Angra sudah menunggu?" Heera tidak menjawab ucapan tantenya itu dan malah bertanya di mana sepupunya itu berada.

Nafasnya naik turun, karena kecapekan. Maklum tubuhnya yang sekarang lebar itu menyulitkan Heera dalam bergerak.

"Angra tadi pergi karena ada urusan mendadak. Angra pesan sama tante kalau fitting bajunya di undur satu jam lagi," jelas Anne membuat Heera meniup poninya

Huh! Kalau gitu percuma dong aku sudah buru-buru ucap Heera dalam hati.

Heera duduk di kursi meja makan, karena perut nya sudah lapar lagi pula orang yang Heera sangka sudah menunggu nya ternyata tidak ada.

Tante Anne menyiapkan sarapan untuk Heera dan dirinya.Kemudian pergi ke dapur dan mencampur sesuatu di susu yang akan diberikan kepada Heera, tetapi Heera tak menyadarinya.

"Heera minumlah ini!" perintah Anne.

Heera malah mengerucutkan bibirnya, karena sebenarnya ia tidak suka susu. Namun, entah kenapa semenjak orang tuanya tak ada, Tante Anne selalu memberinya susu.

"Tante, nggak mau!" tolak Heera

"Heera? Cepat minum!" Anne memaksa.

"Tapi, Tan! Heera nggak mau!" rengek Heera, itulah Heera gadis yang manja.

Anne terlihat mengatur nafasnya untuk tahan dengan sikap Heera, sudah setahun ini Ia berpura-pura menjadi tante yang baik, hanya demi mendapatkan kepercayaan Heera. Ia tak mau merusaknya begitu saja, susah payah ia menahan amarahnya karena sikap Heera yang manja itu.

Untung aku masih membutuhkan dirimu, untuk mengambil semua harta orang tuamu. Jika tidak sudah kuhabisi kau sejak dulu. Ucap Bi Anne dalam hatinya.

"Kamu nggak sayang sama tante?"

Merasa bersalah, Heera terpaksa meminum susu tersebut.

Setelah menyelesaikan acara makannya, Heera dengan diantar supir dan Nina lekas pergi ke sebuah butik ternama. Rose's Collection, butik yang dikelola oleh mantan model terkenal di zamannya, nyonya Rose.

Butik tersebut dipilih oleh Heera dan tunangannya--Nathan, sebab dibandingkan butik-butik lain, Rose's Collection menyediakan pelayanan yang luar biasa, yah meski harga satu pakaian di butik tersebut juga tidak dibandrol dengan harga murah.

Heera melangkahkan kakinya masuk ke dalam butik, beberapa pasang mata sontak menatap ke arahnya. Meski dengan pakaian mahal, tetap saja tak menutupi kekurangan yang ada pada tubuh Heera.

Tubuh gemuk, dengan bekas luka yang lumayan besar di pipi, membuat orang menatap jijik padanya.

Malu, Heera lantas menutupi bekas lukanya itu dengan rambut. Heera lekas meneruskan langkahnya lagi. Nina yang berada di belakangnya, lekas melirik sinis pada orang-orang itu, membuat mereka menunduk mengalihkan pandang.

Sampai di tempat fitting, Heera tertegun melihat Nathan sang tunangan sudah ada di sana, begitu pula dengan ... Angra, sepupunya.

Mungkin, sehabis kerja membuat mereka bersama di sini. Bukankah Kak Angra adalah sepupu kak Nathan? Batin Heera mencoba menepis rasa cemburu dan curiganya.

"Akhirnya, kau datang juga, Heera. Kemarilah! Coba bajumu, pasti akan sangat cantik jika sudah kau pakai," ucap Angra dengan senyum manisnya.

Nina terlihat sedikit memalingkan wajah. Heera lekas mendekat pada sang sepupu. Nyonya Rose juga ada di sana dan lekas membantu Heera mencoba bajunya.

Namun, sayang. Pakaiannya tak muat di tubuh Heera, bahkan nyonya Rose harus dibantu asistennya hanya untuk menarik gaun sampai ke bawah.

Kenapa susah sekali? Padahal satu bulan yang lalu, ini masih muat? ucap nyonya Rose dalam hati.

"Apakah maa--masih suu--sah?" tanya Heera yang merasa sesak.

Angra, terlihat menyikut pelan tubuh Nathan. Senyum sinis tersungging di bibirnya.

"Kau lihat itu? Calonmu begitu tebal, sampai-sampai baju yang sudah begitu kebesaran di diriku saja tak muat padanya, haha," bisik Angra terkekeh pelan.

Nathan terlihat mendengkus, sembari memalingkan muka.

"Dia bukan calonku, asal kau tau," sahut Nathan dengan tangan yang sengaja dia lingkarkan pada tubuh Angra.

"Hei? Apa yang kau lakukan?!" Angra mengeram, takut ketahuan. Melihat senyum sinis Nathan, membuat Angra mendorongnya dengan kuat.

Ssrrreeettt ....

Mata Angra membulat, suara robekan terdengar, tetapi bukan dari Nathan yang barusan dia dorong, melainkan dari baju yang coba dipaksakan muat di tubuh Heera.

"Prrttt--bwahahaha...."

Tawa Nathan dan Angra pecah seketika. Membuat pupil mata nyonya Rose dan Nina melebar, berbeda dengan Heera yang menunduk, malu.

Terpopuler

Comments

Syalalala~

Syalalala~

lucknut ihh😤

2022-04-02

2

lihat semua
Episodes
1 (PROLOG) PERNIKAHAN DADAKAN (?) REVISI 1
2 KEJADIAN SEBELUM PERNIKAHAN 1 (REVISI 2)
3 AWAL PERNIKAHAN PENGGANTI TERJADI (REVISI 3)
4 JEBAKAN (Revisi 4)
5 Apa aku harus berubah? (Revisi 5)
6 Heera dipermalukan
7 Kau akan terus di hina jika kau tetap seperti ini
8 Susahnya menurunkan Berat Badan
9 Rencana
10 Heera diculik
11 Rumah Bordil
12 Menyelamatkan Heera
13 Rasa bersalah
14 Apa dia juga tahu?
15 Menawarkan bantuan
16 Menerima bantuan
17 Mulai mengubah takdir
18 Perubahan
19 Tuan Xavier
20 Mulai tumbuh perasaan
21 Mencari tahu dalang kecelakaan satu tahun lalu
22 Heera bukan anak kandung Kara dan Karan
23 Nyaman
24 Undangan dari Nathan
25 Memberikan Sedikit Percikan
26 Pertemuan tak terduga
27 Menyusun strategi
28 Sudah dikejar anjing, malah dikejar orang pula
29 RENCANA DI PESTA
30 Tidak semudah itu
31 Rencana yang gagal
32 Rencana yang gagal 2
33 Memutuskan hubungan
34 Kau bukan anak kedua orangtuamu
35 Luka yang tak kasat mata
36 Mencari tahu asal usul Heera
37 Penculikan
38 Penculikan 2
39 Gawat Darurat
40 Heera sadar
41 Alasan Nathan membenci Heera
42 Boneka Panda
43 Pergi ke makam
44 Keluarga jauh Kara
45 Liburan dadakan
46 Liburan dadakan 2
47 Mencari tahu dalang kecelakaan
48 Baron yang menghamili Ishani
49 Kai yang menyebalkan
50 Menggiring Nathan
51 Mengadu domba Nathan dan Baron
52 Mengadu Domba Nathan dan Baron 2
53 Merencanakan kejutan
54 Kejutan Kai untuk Heera
55 Hubungan Yang Kembali Dingin
56 Sungguh Buruk...
57 Giliran Kau yang merasa bersalah
58 Hampir tertabrak
59 Kedatangan Tuan Xavier 2
60 Ada apa dengan Ray?
61 Gertakan untuk Angra
62 Kemana Heera?
63 Mencarimu di negara orang
64 Siapa yang mau menghalalkan Ajeng?
65 Heera sebenarnya tak diculik
66 Kemarahan yang malah mendekatkan
67 Bisakah aku ikut...?
68 Kencan ala Kai
69 KENCAN ALA KAI (REVISI)
70 BAB 72: MENCOBA MEMBUKA HATI HEERA
71 BAB 73: DUA ORANG BERPAKAIAN SERBA HITAM
72 BAB 74: LISTIA DAN LIONEL HARISH (REVISI)
73 BAB 75: KEHANGATAN KELUARGA (REVISI)
74 BAB 76: SOFA ROBOH, LISTIA HEBOH (REVISI)
75 BAB 78: MENCARI ARSIP (REVISI)
76 BAB 79: BARON MEMBUAT RENCANA (REVISI)
77 BAB 80: KEMBALI AKUR (REVISI)
78 BAB 81: Info tidak akurat (Revisi)
79 BAB 82: Ajeng Nathan (Revisi)
80 BAB 83: ANGRA MENGHILANG BARON MALAH DATANG (REVISI)
81 BAB 84: BARON DI RUMAH KAI (REVISI)
82 BAB 85: KAI MENEMUI RAY(REVISI)
83 BAB 86: Diskusi Ray dan Kai (Revisi)
84 BAB 87: KATAKAN!!
85 BAB 88: MENYUSUN RENCANA
86 BAB 89: BR
87 BAB: KEBAKARAN KONTRAKAN
88 Heera tidak meninggal, hanya Charlie!
89 BAB: Pemakaman Charlie
90 BAB 89: BAGIAN YANG TIDAK DIKETAHUI SEMUA ORANG
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
Episodes

Updated 105 Episodes

1
(PROLOG) PERNIKAHAN DADAKAN (?) REVISI 1
2
KEJADIAN SEBELUM PERNIKAHAN 1 (REVISI 2)
3
AWAL PERNIKAHAN PENGGANTI TERJADI (REVISI 3)
4
JEBAKAN (Revisi 4)
5
Apa aku harus berubah? (Revisi 5)
6
Heera dipermalukan
7
Kau akan terus di hina jika kau tetap seperti ini
8
Susahnya menurunkan Berat Badan
9
Rencana
10
Heera diculik
11
Rumah Bordil
12
Menyelamatkan Heera
13
Rasa bersalah
14
Apa dia juga tahu?
15
Menawarkan bantuan
16
Menerima bantuan
17
Mulai mengubah takdir
18
Perubahan
19
Tuan Xavier
20
Mulai tumbuh perasaan
21
Mencari tahu dalang kecelakaan satu tahun lalu
22
Heera bukan anak kandung Kara dan Karan
23
Nyaman
24
Undangan dari Nathan
25
Memberikan Sedikit Percikan
26
Pertemuan tak terduga
27
Menyusun strategi
28
Sudah dikejar anjing, malah dikejar orang pula
29
RENCANA DI PESTA
30
Tidak semudah itu
31
Rencana yang gagal
32
Rencana yang gagal 2
33
Memutuskan hubungan
34
Kau bukan anak kedua orangtuamu
35
Luka yang tak kasat mata
36
Mencari tahu asal usul Heera
37
Penculikan
38
Penculikan 2
39
Gawat Darurat
40
Heera sadar
41
Alasan Nathan membenci Heera
42
Boneka Panda
43
Pergi ke makam
44
Keluarga jauh Kara
45
Liburan dadakan
46
Liburan dadakan 2
47
Mencari tahu dalang kecelakaan
48
Baron yang menghamili Ishani
49
Kai yang menyebalkan
50
Menggiring Nathan
51
Mengadu domba Nathan dan Baron
52
Mengadu Domba Nathan dan Baron 2
53
Merencanakan kejutan
54
Kejutan Kai untuk Heera
55
Hubungan Yang Kembali Dingin
56
Sungguh Buruk...
57
Giliran Kau yang merasa bersalah
58
Hampir tertabrak
59
Kedatangan Tuan Xavier 2
60
Ada apa dengan Ray?
61
Gertakan untuk Angra
62
Kemana Heera?
63
Mencarimu di negara orang
64
Siapa yang mau menghalalkan Ajeng?
65
Heera sebenarnya tak diculik
66
Kemarahan yang malah mendekatkan
67
Bisakah aku ikut...?
68
Kencan ala Kai
69
KENCAN ALA KAI (REVISI)
70
BAB 72: MENCOBA MEMBUKA HATI HEERA
71
BAB 73: DUA ORANG BERPAKAIAN SERBA HITAM
72
BAB 74: LISTIA DAN LIONEL HARISH (REVISI)
73
BAB 75: KEHANGATAN KELUARGA (REVISI)
74
BAB 76: SOFA ROBOH, LISTIA HEBOH (REVISI)
75
BAB 78: MENCARI ARSIP (REVISI)
76
BAB 79: BARON MEMBUAT RENCANA (REVISI)
77
BAB 80: KEMBALI AKUR (REVISI)
78
BAB 81: Info tidak akurat (Revisi)
79
BAB 82: Ajeng Nathan (Revisi)
80
BAB 83: ANGRA MENGHILANG BARON MALAH DATANG (REVISI)
81
BAB 84: BARON DI RUMAH KAI (REVISI)
82
BAB 85: KAI MENEMUI RAY(REVISI)
83
BAB 86: Diskusi Ray dan Kai (Revisi)
84
BAB 87: KATAKAN!!
85
BAB 88: MENYUSUN RENCANA
86
BAB 89: BR
87
BAB: KEBAKARAN KONTRAKAN
88
Heera tidak meninggal, hanya Charlie!
89
BAB: Pemakaman Charlie
90
BAB 89: BAGIAN YANG TIDAK DIKETAHUI SEMUA ORANG
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!