Kunjungan Bu Bos

Matahari mulai merangkak naik. Seorang gadis yang cantik duduk di meja makan sembari mencomot dua lembar rori tawar dan mengolesinya dengan selai strawberry kesukaannya. Dia juga bersenandung lirih menyanyikan lagu kesukaanya.

"Ra, masuk siang to?" Bu Hari menyapa anaknya.

"Libur ma, dosennya nggak ada." Jawab Clara.

"Trus rencananya mau kemana?"

"Belum tau nih!"

"Ikut mama ke restoran yuk, sekalian tengokin Nina. Nggak kangen kamu?" Tawar Bu Hari.

"Oh iya, lupa aku ma, masih belum inget kalau Nina di restoran papa."

"Ya udah kita kesana aja."

"Papa kemana ma?"

"Papa pergi sama om kamu, katanya mau lihat tempat di daerah pinggiran."

"Papa bener mau bikin restoran semacam angkringan ma?" Tanya Clara.

"Nggak tau, kalau memang bisa di kembangkan ya mungkin jadi."

"Trus siapa nanti yang ngurusin?"

"Ya kamu lah, ra."

"Kuliner bukan bidangku ma."

"Lagian kamu juga nggak masak Ra, cuma memanagement aja."

"Kan ada Mas Kevin."

"Kevin kan tetep orang lain, suatu saat dia juga bakal punya usaha sendiri."

"Ehmz. Terserah deh. Yang penting bukan sekarang. Aku belum siap, masih mau happy-happy ma."

"Iya, Ra." Bu Hari menjawab sambil mengacak rambut Clara.

Pukul 10.00 akhirnya Bu Hari berangkat ke restorannya. Clara ikut serta, mereka diantar sopir. Seperempat jam kemudian mereka sampai di halaman restoran. Menjelang makan siang restoran kelihatan mulai rame. Pegawai pun sibuk dengan tugasnya masing-masing. Begitu pun dengan Kevin, Ia tampak sibuk dengan notanya. Sampai Bu Hari di samping kursinya Ia sama sekali tak menyadarinya.

"Rame Mas?" Akhirnya Bu Hari buka suara.

"Oh, iya Mbak.Lumayan rame daripada kemarin-kemarin." Kevin kaget tiba-tiba ada suara bos di samping kursinya. Dia memang terbiasa memanggil dengan sebutan "Mbak" kepada Bos perempuannya. Bu Hari tidak mau di panggil dengan sebutan "Ibu" terlalu tua katanya. Lagian usia Kevin dan Bu Hari hanya selisih beberapa tahun saja.

"Alhamdulillah kalau begitu. Ya udah kamu terusin kerjaan kamu ya. Saya mau lihat bagian dapur dulu.

"Baik Mbak."

Bu Hari pun melangkah ke dapur. Di sana terlihat Clara tengah mengobrol dengan Nina dengan ceria. Anaknya itu tampak merindukan Nina. Bu Hari pun kembali melangkah mendekati kedua gadis itu. Karyawan yang lain tampak mengangguk ketika Bu Hari melewati mereka. Dan Bu Hari membalas dengan senyuman.

"Hemzz, Clara. Ibu cariin ternyata disini to? Temu kangen sama Nina?" Nina pun menoleh mendengar suara Bu Bosnya.

"Eh, Ibu, sehat bu?" Nina meletakkan irisan timunnya dan mengulurkan tangan menyalami Bu Hari.

"Sehat Nin, kamu sendiri gimana?" Bu Hari menyambut uluran tangan Nina dan mengelus rambutnya.

"Alhamdulillah bu, sehat."

"Nina hebat ya, baru seminggu kerja udah bisa garnish." Ujar Clara.

"Iya dong, Nina kan cerdas anaknya. Jadi cuma lihat aja dia udah bisa. Emangnya kamu, di ajarin berkali-kali juga nggak bisa." Bu Hari memuji Nina.

"Hehe. Iya deh. Aku bakal belajar kaya Nina, cerdas dan rajin." Clara merangkul pundak Nina.

"Kamu juga cerdas Ra." Nina merendah.

"Iya cerdas Nin, tapi nggak rajin. Hehe." Clara cengar cengir.

"Ya udah, kita tinggal dulu ya Nin. Kamu semangat ya kerjanya." Bu Hari meninggalkan dapur dan menggandeng tangan Clara.

"Iya bu."

Nina pun kembali melanjutkan pekerjaanya. Sementara itu Bu Hari menuju ke meja kasir lagi.

"Mas Kevin, Kita makan siang disini ya." Bu Hari memberi tahu Kevin.

"Iya Mbak. Mau menu apa?"

"Gurami Asam manis ya? Minumnya es teh. Kamu apa Ra?" Menoleh ke anak semata wayangnya.

"Samain aja Ma." Clara menjawab dengan masih fokus ke HP.

"Berarti 2 porsi ya Mas."

"Baik Mbak."

Episodes
1 Perkenalan Karakter
2 Hari Pertama Kerja
3 Ada Rasa
4 Cemburu
5 Biar Semua Berlalu.
6 Salah Aku Cemburu?
7 Dinner Ulang Tahun Clara
8 Malam Yang Indah
9 Pesan Tak Terbalas
10 Rindu Ibu.
11 Bertemu Camer
12 Kebahagiaan Seorang Ibu
13 Hari Baru
14 Kunjungan Bu Bos
15 Iri Tanda Tak Mampu
16 Rencana Pulang Ke Desa
17 Kesederhanaan Di Rumah Ibu
18 Kedatangan Andre
19 Ada Yang Galau
20 Mengintrogasi Wati
21 Keharmonisan di Keluarga Clara
22 Sinetron
23 Senin Ceria
24 Kembali Kerja
25 Semangat Kerja
26 Menjamu Tamu
27 Andre di Mata Nina
28 Hari Melelahkan
29 Putus
30 Lega
31 Tantangan Dari Agus
32 Andre Menerima dengan Lapang Dada
33 Ungkapan Hati
34 Sederhana Tapi Menawan
35 Diamnya Seorang Kevin
36 Mbak Wati Marah
37 Kebersamaan
38 Ternyata Tangguh
39 Menggagalkan Rencana Mbah Kakung
40 BAB 40
41 Bab 41
42 BAB 42
43 BaB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 Pengumuman
59 BAB 58
60 BAB 59
61 Episode 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Perkenalan Karakter
2
Hari Pertama Kerja
3
Ada Rasa
4
Cemburu
5
Biar Semua Berlalu.
6
Salah Aku Cemburu?
7
Dinner Ulang Tahun Clara
8
Malam Yang Indah
9
Pesan Tak Terbalas
10
Rindu Ibu.
11
Bertemu Camer
12
Kebahagiaan Seorang Ibu
13
Hari Baru
14
Kunjungan Bu Bos
15
Iri Tanda Tak Mampu
16
Rencana Pulang Ke Desa
17
Kesederhanaan Di Rumah Ibu
18
Kedatangan Andre
19
Ada Yang Galau
20
Mengintrogasi Wati
21
Keharmonisan di Keluarga Clara
22
Sinetron
23
Senin Ceria
24
Kembali Kerja
25
Semangat Kerja
26
Menjamu Tamu
27
Andre di Mata Nina
28
Hari Melelahkan
29
Putus
30
Lega
31
Tantangan Dari Agus
32
Andre Menerima dengan Lapang Dada
33
Ungkapan Hati
34
Sederhana Tapi Menawan
35
Diamnya Seorang Kevin
36
Mbak Wati Marah
37
Kebersamaan
38
Ternyata Tangguh
39
Menggagalkan Rencana Mbah Kakung
40
BAB 40
41
Bab 41
42
BAB 42
43
BaB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
Pengumuman
59
BAB 58
60
BAB 59
61
Episode 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!