Pagi di rumah keluarga Pak Burhan begitu hangat. Kali ini Bu Burhan memasak nasi goreng untuk sarapan keluarganya. Setelah menata piring di meja makan. Bu Burhan memanggil anggota keluarganya satu persatu.
"Pak, sarapan dulu!" Bu Burhan menghampiri suaminya yang lagi menonton Tv.
"Iya bu." Pak Burhan pun bangkit dari kursi rotannya dan menuju ke meja makan.
Bu Burhan sendiri mau memanggil Kevin. Biasanya pagi begini Kevin di belakang rumah memberi makan kelinci. Kevin hobi sekali memelihara kelinci semenjak kecil. Dulu sebelim kakeknya meninggal ia di beri sepasang kelinci. Dan beranak pinak sampai sekarang Kevin memiliki 20 ekor kelinci.
"Vin, yuk sarapan dulu. Di tunggu bapakmu di meja makan."
"Iya bu." Kevin pun bergegas meninggalkan kandangnya. Mencuci tangan dan kakinya lalu menuju meja makan.
Disana telah berkumpul orang tua dan adik-adiknya. Ia pun mempercepat langkahnya. Kasihan kalau cuma menunggu dia seorang. Apalagi adik bungsunya harus berangkat pagi buat kuliah.
"Sorry, lama menunggu!" Ucap Kevin sambil menarik kursinya.
"Tak apa mas, baru jam 6.15, aku masuk agak siangan." Jawab Hani.
Bu Burhan pun mengambilkan nasi goreng ke piring untuk suami dan anak-anaknya. Kevin menyodorkan piring terlebih dahulu.
"Agak banyak bu, laper banget!" Rengeknya manja kepada ibunya.
"Laper nggak laper kalau tau nasi goreng, perutnya mas Kevin langsung kosong!" Indah berseloroh.
"Betul tuh!" Hani turut menanggapi.
"Ya semoga saja masmu nanti istrinya bisa masak nasi goreng." Pak Burhan menanggapi selorohan kedua anak gadisnya.
"Uhukkkk Uhukkk." Tiba-tiba Kevin terbatuk.
"Pelan Vin!" Ibunya meyodorkan segelas air putih.
"Lagian aneh, tiap kali bahas sosok istri pasti langsung keselek." Hani ngomong sendiri.
"Iya tuh, kapan sih mas bisa move on dari mbak Laras. Lagian menurutku anak baru di tempat mas Kevin ketja itu juga cantik dan luwes." Indah ikut menanggapi.
"Tau darimana kamu?" Kevin penasaran.
"Dari Hani." Indah melirik Hani, Kevin pun juga ikut melirik.
"Aku tau dari Agus, kemarin dia kirim fotonya." Jawab Hani sebelum Kevin bertanya.
"Ibu juga udah tahu seperti apa Nina, dia cantik juga kelihatan kalem." Tiba-tiba Bu Burhan mengemukakan pendapatnya tentang Nina.
"Haaaa, Ibu tau darimana?" Sontak seluruh mata memandang Bu Burhan.
"Stop!! kok keroyokan sih?" Bu Burhan heran begitu kompaknya suami dan anak-anaknya mengajukan pertanyaan.
"Ya kan ibu nggak pernah mampir ketempat kerja Kevin." Kevin memberi argumen.
"Tadi gadis cantik itu ikut jamaah subuh di mushola sama wati Vin."
"Oh,,," Kevin hanya ber Oh ria.
"Cantik kan buk?" Indah bertanya.
"Ya cantiklah, kalau nggak cantik Kevin mana mau"
"Sudah-sudah lagian dia juga bukan pacar aku bu, masih pendekatan, belum tentu berhasil juga."Kevin angkat bicara.
"Iya, makanya Ibu doain supaya kamu cepet nikah aja sama dia. Nggak usah pacaran, nanti mlh nggak nikah-nikah."
"Iya bu, doain yang terbaik aja."
"Ibu bahagia Vin, akhirnya kamu bisa move on dari Larasati. Menurut Ibu, gadis itu juga lebih baik dari laras. Kelihatan sopan, anggun, dan lebih dewasa." Ungkapan hati Bu Burhan.
"Kalau Bapak, terserah gimana nyamannya kamu Vin. Umur kamu juga udah cukup buat menikah, semoga saja kamu segera menikah dan memberikan cucu dalam keluarga ini." Pak Burhan pun ikut menimbrung setelah dari tadi diam menyimak obrolan anak dan istrinya.
Mereka pun melanjutkan sarapan dalam diam. Bu Burhan terlihat sangat bahagia. Begitupun Kevin, seperti mendapat restu dari kedua orangtuanya, diapun bertekat untuk serius dengan Nina.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments