Hari Pertama Kerja

Tak terasa ini adalah pertengahan tahun. Otomatis dimulailah tahun ajaran baru. Begitu juga dengan Nina. Sekarang ia telah melepas statusnya sebagai pelajar. Dan memulai kehidupannya sebagai pelayan di sebuah restoran kota yang dekat dengan rumahnya.

Sebelumnya Nina telah menghubungi temannya atau lebih tepatnya anak pemilik resto tersebut. Tapi Nina tidak begitu saja bisa masuk restoran itu. Sudah menjadi hal lumrah musim pergantian tahun ajaran, banyak anak yang lulus sekolah mulai mencari kerja jika tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

Begitu juga restoran tempat Nina kerja, banyak pelamar yang datang. Walaupun Nina kenal dengan sang pemilik, tetapi Ia juga melawati tes wawancara. Jadi Nina bisa masuk resto itu bukan karna orang dalam.

"Sebutkan nama lengkap dan usia serta pengalaman kerja." Suara nyaring tapi cuek terdengar di sebuah ruangan.

"Indira Karenina Kelana, 19 tahun, baru lulus Pak!" Suara Nina tak kalah nyaring dengan suara pria itu.

"Bapak-bapak, kamu pikir aku udah tua. Panggil saya seperti yang lain. Saya Kevin, saya leader kamu selama kamu masih training di Restaurant ini. Perintah saya mutlak. Walaupun kamu masuk atas rekomendasi dari Pak Hari (Pemilik restaurant) kamu tetap sama seperti karyawan baru yang lain!" Penjelasan kevin cukup tegas dan panjang.

"Baik Pak, eh Mas." jawab Nina tergagap.

"Sekali lagi kamu manggil saya pak, saya tambah masa training kamu." Ucap kevin dengan nada marah.

Setelah menemui leader kini Nina ditemani pegawai senior menuju dapur. Ia di beritahu mengenai kerjaannya.

"Ok Nina. Saya Atikah kamu junior saya ya, kerjaan kamu nanti mengantar makanan ke pengunjung, trus membereskan meja setelah pengunjung pergi. Untuk hari ini itu dulu" Jelas Atikah.

"Iya mbk." Jawab Nina.

"Oh ya Nina kamu mentang-mentang cantik jangan keganjenan ya.! Apalagi sama mas kevin. Dia itu pacarku. Ingat itu!" Ucap Atikah tiba-tiba sewot.

Atikah berlalu meninggalkan Nina yang masih terbengong. Dia menghampiri teman-teman yang lainnya di depan meja kasir. Jam segini belum ada pengunjung yang datang. Restoran rame di jam-jam tertentu. Biasanya saat makan siang atau sore menjelang malam.

Pov Nina

Hari ini adalah pertama kali menginjakkan kakiku di tempat kerja. Tadi pagi sekali aku sudah kerumah temanku, dan kata Pak Haei aku disuruh langsung ke restoran.

Sampai di restoran aku di sambut leader. Ku pikir dia akan ramah tapi ternyata sinisnya minta ampun. Apalagi pacarnya yang menor itu, belum apa-apa udah cemburu. Dia pikir aku naksir sama cowoknya. Tidak sama sekali. Lagian aku juga udah punya cowok.

"Ayo Nina, antar ini ke meja 05!" Perintah Mbak Atikah.

"Iya mbk." Jawabku sembari membawa nampan.

"Permisi, pesanan datang, silahkan menikmati,semoga berkenan." ucapka ke pengunjung, itupun dibrifing dulu sama mas kevin.

"Iya mbk, terimakasih." sahut pengunjung dengan ramah.

Aku lanjut ke belakang, membantu barangkali ada yang repot. Ternyata di dapur pun tidak begitu repot. Jadi ku putuskan untuk duduk di kursi kusus pelayan.

Tak lama kemudian, pengunjung datang lagi, aku pun melayani mereka, dan membereskan meja-meja pengunjung yang sudah pergi.

"Udah jam 3, sekarang waktunya kamu istirahat, boleh di kamar, boleh juga keluar." Suara dari belakang mengagetkanku, ternyata mas kevin.

"Iya mas." aku menjawab sambil berlalu.

"Oh ya Nina, nanti sebelum jam 6, kamu harus sudah rapi dan kembali kerja ya." Katanya lagi.

"Baik mas." jawabku.

Akupun segera mengganti seragamku, disini setiap karyawan yang kerja memakai seragam khusus. Seragamnya kain batik adem banget. Soalnya disini menu makanannya berupa bakaran, seperti ikan ayam, bebek, semua di bakar dan goreng. Otomatis udara dapur cukup panas.

Di sela istirahatku, ku buka handphoneku yang dari pagi tersimpan di laci. Begitupun dengan Mbak Wati temanku istirahat kali ini, Dia juga membuka handphonenya, ku putuskan untuk tidak keluar. Karna aku merasa capek banget. Maklum kerja pertama.

Kubuka obrolan dengan Mbk Wati, karna selama kerja tadi kami tdk sempat ngobrol. Selain pengunjung ramai, aku juga takut dengan Mbak Atikah yang sepertinya terus mengawasiku.

"Mbak Wati, udah lama kerja disini?" Tanyaku membuka obrolan.

"Sekitar satu tahun dik, kenapa?" Dia menjawab dan bertanya.

"Nggak papa Mbak." Aku menghela nafas.

" Mbak, emang bener to Mbak Atikah itu pacarnya Mas Kevin?" Tanyaku dengan hati-hati, bukanya aku kepo. Cuma kalau benar dia pacarnya Mas kevin, aku akan menjaga jarak. Takutmya malah kena amukannya, sepertinya dia disini cukup di segani dari sudut pandangku,.

"Ha ha ha, siapa yang bilang?" Aku kaget Mbak Wati malah terbahak-bahak setelah aku bertanya.

"Mbak Atikah sendiri mbk." Jawabku pelan

"Ok, ok, aku ceritain ya Nin, Atikah itu ngarep aja sama Mas Kevin, lagian dia juga baru 6 bulan kerja di sini. Makanya dia dandan menor itu buat narik perhatian Mas Kevin. Tapi ya begitulah Mas Kevin dia itu beku kaya kulkas, walaupun cewek telanjang di depannya, mungkin dia nggak tertarik." Jawab Mbak Wati panjang lebar.

"Oh gitu to mbak, aku pikir dia pacarnya." Jawabku tersenyum kikuk.

" Kenapa, kamu di ancam ya?" Tanyanya menyelidik.

"Hehe, iya mbk." Jawabku ragu

"Hem,, itu yang bikin, anak baru nggak betah, dia takut tersaingi demi seorang Mas Kevin. Semoga kamu betah ya Nin, aku capek kalau kekurangan orang." ucapnya memohon

"InsyaAllah mbk." Jawabku.

Acara ngobrol dengan Mbk Wati ku akhiri, sepertinya Dia mengantuk. Akhirnya kuputuskan ikut rebahan dengannya. Takut istirahat habis, kuputuskan memejamkan mata, sekedar melepas penat walau sejenak.

Terpopuler

Comments

SUNKIZZ

SUNKIZZ

galak banget boz...

2024-06-27

1

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

semangat niana✊✊✊✊✊✊

2022-09-24

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Karakter
2 Hari Pertama Kerja
3 Ada Rasa
4 Cemburu
5 Biar Semua Berlalu.
6 Salah Aku Cemburu?
7 Dinner Ulang Tahun Clara
8 Malam Yang Indah
9 Pesan Tak Terbalas
10 Rindu Ibu.
11 Bertemu Camer
12 Kebahagiaan Seorang Ibu
13 Hari Baru
14 Kunjungan Bu Bos
15 Iri Tanda Tak Mampu
16 Rencana Pulang Ke Desa
17 Kesederhanaan Di Rumah Ibu
18 Kedatangan Andre
19 Ada Yang Galau
20 Mengintrogasi Wati
21 Keharmonisan di Keluarga Clara
22 Sinetron
23 Senin Ceria
24 Kembali Kerja
25 Semangat Kerja
26 Menjamu Tamu
27 Andre di Mata Nina
28 Hari Melelahkan
29 Putus
30 Lega
31 Tantangan Dari Agus
32 Andre Menerima dengan Lapang Dada
33 Ungkapan Hati
34 Sederhana Tapi Menawan
35 Diamnya Seorang Kevin
36 Mbak Wati Marah
37 Kebersamaan
38 Ternyata Tangguh
39 Menggagalkan Rencana Mbah Kakung
40 BAB 40
41 Bab 41
42 BAB 42
43 BaB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 Pengumuman
59 BAB 58
60 BAB 59
61 Episode 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Perkenalan Karakter
2
Hari Pertama Kerja
3
Ada Rasa
4
Cemburu
5
Biar Semua Berlalu.
6
Salah Aku Cemburu?
7
Dinner Ulang Tahun Clara
8
Malam Yang Indah
9
Pesan Tak Terbalas
10
Rindu Ibu.
11
Bertemu Camer
12
Kebahagiaan Seorang Ibu
13
Hari Baru
14
Kunjungan Bu Bos
15
Iri Tanda Tak Mampu
16
Rencana Pulang Ke Desa
17
Kesederhanaan Di Rumah Ibu
18
Kedatangan Andre
19
Ada Yang Galau
20
Mengintrogasi Wati
21
Keharmonisan di Keluarga Clara
22
Sinetron
23
Senin Ceria
24
Kembali Kerja
25
Semangat Kerja
26
Menjamu Tamu
27
Andre di Mata Nina
28
Hari Melelahkan
29
Putus
30
Lega
31
Tantangan Dari Agus
32
Andre Menerima dengan Lapang Dada
33
Ungkapan Hati
34
Sederhana Tapi Menawan
35
Diamnya Seorang Kevin
36
Mbak Wati Marah
37
Kebersamaan
38
Ternyata Tangguh
39
Menggagalkan Rencana Mbah Kakung
40
BAB 40
41
Bab 41
42
BAB 42
43
BaB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
Pengumuman
59
BAB 58
60
BAB 59
61
Episode 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!