Dinner Ulang Tahun Clara

Adzan magrib berkumandang, menandakan tiba saatnya umat muslim menghadap sang Khalik. Nina pun mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat Magrib di kamarnya. Setelah itu dia bersiap-siap untuk ikut makan malam dengan keluarga Pak Hari.

Drrttt!!! drrtt!!! Ponsel Nina bergetar di atas kasur tipisnya. Dia melihat ponselnya, nama Andre tertera di ponsel itu, Nina pun segera mengangkat telfonnya. Takut aja kalau Andre marah.

"Halo, Ndre!"

"Aduh Nina, kemana aja sih, dari siang aku telfon nggak diangkat, aku WA nggak di balas. Sesibuk apa sih kamu sekarang Nin?" Andre langsung nyambar.

"Maaf Ndre, kan aku kerja nggak pegang hp!" Nina membela diri.

"Kan ada waktu istirahat!" Andre menyela.

"Ya, tapi aku langsung tertidur. Capek!" Nina sedikit sewot.

"Ya tapi nggak gitu juga Nin, kamu itu punya pacar loh. Biasanya kamu selalu perhatian, tapi kenapa jadi cuek begini?" Andre tetap protes.

"Beda Ndre, aku kerja ikut orang, kalau dulu aku masih sekolah." Jawab Nina tegas. Dia tidak mau di tindas Andre. Akal sehat Nina pun bekerja, kalau memang Andre itu bukan terbaik untuknya. Egois dan posesif.

"Sial!"Andre mengumpat dan membanting hpnya setelah tau Nina mematikan sambungan telfon secara sepihak.

Tepat saat mematikan telfonnya, pintu kamar Nina di ketuk oleh seseorang. Nina pun membuka pintu.

"Surprise!" Nina terkejut dengan suara clara yang melengking.

"Ya ampun Ra, bikin jantungan!"

"Haha, ayok udah di tunggu papah sama mamah." Kata Clara.

"Iya, aku ambil tas dulu." Nina membuka loker dan mengambil tas kecilnya.

Setelah itu Nina keluar dengan Clara. Pak Hari dan istrinya menunggu di dalam mobil. Begitu Nina dan Clara masuk, Bu Reni menyapa Nina.

"Hay Nin, sehat ya?" Tanya beliau.

"Alhamdulillah, sehat bu!"

Pak Hari pun melajukan mobilnya menuju tempat di rayakannya ulang tahun Clara. Tempatnya tidak begitu jauh, sekitar 2KM. Sekitar 5 menit mereka tiba, Nina pun turun terlebih dahulu. Lalu terdengar suara motor dari arah belakangnya yang sangat dia kenal. Si pemotor berhenti di samping mobil Pak Hari dan melepas helmnya.

"Wah, barengan kita Vin!" Pak Hari menyapa terlebih dahulu.

"Iya pak."

"Ayo semua masuk." Pak Hari melangkah terlebih dahulu di ikuti istrinya, lalu Kevin terakhir Nina dan Clara.

"Ra, Kak Kevin juga di undang?" Tanya Nina penasaran.

"Nggak tau tu bokap, tapi emang kamu nggak tau kalau Kak Kevin juga di undang?" Clara balik bertanya.

"Enggak tu." Jawab Nina.

Setelah sampai meja yang di tuju ternyata disana ada kakek dan nenek Clara, orang tua dari Bu Reni. Lalu ada adik-adik dari Bu Reni, Nina pun bersalaman dengan mereka semua. Kalau dengan nenek dan kakek Clara, Nina sudah cukup mengenal. Jadi langsung akrab.

"Nina, sehat nak?" Sapa Kakek Clara ketika Nina menyalami dan mencium punggung tangannya.

"Alhamdulillah kung, sehat, Kakung juga sehat kan?" Nina balik bertanya dengan sopan.

"Alhamdulillah, sehat dong.!"

Lalu Nina juga menyalami Nenek Clara beserta adik-adik dari Bu Reni. Begitupun dengan Kevin, dia di belakang Clara dan menyalami semua anggota keluarga Pak Hari. Mereka duduk di tempat yang telah di sediakan. Kebetulan atau di sengaja, Kevin duduk di dekat Nina. Dan itu membuat Nina sedikit tidak nyaman.

"Karena semua sudah berkumpul segera di mulai ya?" Clara tak sabar.

"Ok, bisa di mulai. Kung, tolong pimpin doa buat cucu kesayangan Kakung ya?" Bu Reni meminta Kakung memimpin do'a. Clara memang kesayangan. Karena dia cucu perempuan satu-satunya, sedangkan adik-adik Bu Reni kesemuanya memiliki anak laki-laki.

"Baiklah kita mulai ya, di usia yang ke 18 ini semoga Clara menjadi anak yang shalihah, cerdas, berguna bagi nusa bangsa dan agama, berbakti kepada kedua orang tua. Dan semoga di beri kelancaran dalam belajar, dan mendapat gelar Sarjana Psikologi sesuai dengan cita-citanya. Alfatihah!!!!!" Semua pun melafalkan Alfatihah dan menundukkan kepala.

Pesanan datang, para pelayan meletakkan beaf steak di depan masing-masing orang. Tak lupa kue ulang tahun karakter hello kitty berada di tengah-tengah meja itu.

"Ayo Clara tiup lilinnya, setelah itu langsung makan ya."

"Ok, pah!" Jawab Clara.

Pak Hari pun mempersilahkan makan. Semua menikmati makan malam dalam diam. Hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar. Tapi beda dengan Kevin, makanan di piringnya masih utuh, dia malah sibuk mengamati gadis di sampingnya. Yang malam itu menggunakan dress panjang dan make up tipis. Rambutnya di gerai sepinggang menambah kesan anggun. Beda dari biasanya.

"Mas Kevin nggak laper? Dari tadi kok nggak di sentuh piringnya!" Clara yang berucap.

Semua mata memandang Kevin. Dia jadi salah tingkah. Bahkan Kakung pun tersenyum dengan sikap Kevin. Sedari tadi sebenarnya semua sudah tahu, kalau Kevin kelihatan grogi duduk berdekatan dengan Nina, tapi sengaja semua diam. Hanya Clara yang berani menegur.

"Nggak akan kenyang kalau cuma liyatin Nina terus, Vin!" Kakung ikut bersuara.

"Iya nih, Mas Kevin kalau suka bilang aja, jangan lirik-liril. Keburu di ambil orang!" Clara menyahut.

Nina yang menjadi bahan perbincangan hanya menunduk dengan pipi merona. Walaupun saat ini sudah punya pacar tapi dalam hati memang mengagumi sosok Kevin. Entah karena jarak dengan pacarnya sehingga perasaan itu terkikis. Atau dia mulai menyadari perasaannya yang sesungguhnya. Entahlah, hanya Nina yang tahu.

"Mas Kevin, habis ini Nina bareng kamu saja ya,?" Pinta Pak Hari.

"Loh, kenapa Pak?" Nina malah yang bertanya.

"Itu Nin, Bapak mau ngantar Kakung pulang dulu. Nanti kamu malah kemaleman. Soalnya berlawanan arah dari restoran." Jawab Pak Hari.

"Baik Pak, saya akan menjaga Nina." Kevin menyela ketika tahu Nina akan protes.

"Cie cie, mulai menjaga nih!" Clara menimbrung.

Nina hanya menunduk sambil menahan malu. Sementara semua orang senyum-senyum sendiri menyaksikan dua anak muda yang jatuh cinta itu. Kelihatan sama-sama mengagumi tapi tidak berani mengungkapkan. Kalau Kevin jelas jomblo akut, sedangkan Nina punya pacar. Mungkin itu yang jadi penghalang.

Episodes
1 Perkenalan Karakter
2 Hari Pertama Kerja
3 Ada Rasa
4 Cemburu
5 Biar Semua Berlalu.
6 Salah Aku Cemburu?
7 Dinner Ulang Tahun Clara
8 Malam Yang Indah
9 Pesan Tak Terbalas
10 Rindu Ibu.
11 Bertemu Camer
12 Kebahagiaan Seorang Ibu
13 Hari Baru
14 Kunjungan Bu Bos
15 Iri Tanda Tak Mampu
16 Rencana Pulang Ke Desa
17 Kesederhanaan Di Rumah Ibu
18 Kedatangan Andre
19 Ada Yang Galau
20 Mengintrogasi Wati
21 Keharmonisan di Keluarga Clara
22 Sinetron
23 Senin Ceria
24 Kembali Kerja
25 Semangat Kerja
26 Menjamu Tamu
27 Andre di Mata Nina
28 Hari Melelahkan
29 Putus
30 Lega
31 Tantangan Dari Agus
32 Andre Menerima dengan Lapang Dada
33 Ungkapan Hati
34 Sederhana Tapi Menawan
35 Diamnya Seorang Kevin
36 Mbak Wati Marah
37 Kebersamaan
38 Ternyata Tangguh
39 Menggagalkan Rencana Mbah Kakung
40 BAB 40
41 Bab 41
42 BAB 42
43 BaB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 Pengumuman
59 BAB 58
60 BAB 59
61 Episode 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Perkenalan Karakter
2
Hari Pertama Kerja
3
Ada Rasa
4
Cemburu
5
Biar Semua Berlalu.
6
Salah Aku Cemburu?
7
Dinner Ulang Tahun Clara
8
Malam Yang Indah
9
Pesan Tak Terbalas
10
Rindu Ibu.
11
Bertemu Camer
12
Kebahagiaan Seorang Ibu
13
Hari Baru
14
Kunjungan Bu Bos
15
Iri Tanda Tak Mampu
16
Rencana Pulang Ke Desa
17
Kesederhanaan Di Rumah Ibu
18
Kedatangan Andre
19
Ada Yang Galau
20
Mengintrogasi Wati
21
Keharmonisan di Keluarga Clara
22
Sinetron
23
Senin Ceria
24
Kembali Kerja
25
Semangat Kerja
26
Menjamu Tamu
27
Andre di Mata Nina
28
Hari Melelahkan
29
Putus
30
Lega
31
Tantangan Dari Agus
32
Andre Menerima dengan Lapang Dada
33
Ungkapan Hati
34
Sederhana Tapi Menawan
35
Diamnya Seorang Kevin
36
Mbak Wati Marah
37
Kebersamaan
38
Ternyata Tangguh
39
Menggagalkan Rencana Mbah Kakung
40
BAB 40
41
Bab 41
42
BAB 42
43
BaB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
Pengumuman
59
BAB 58
60
BAB 59
61
Episode 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!