Cemburu

Malam yang begitu singkat bagi Nina. Semalam setelah ngobrol dengan Kevin di parkiran restoran, Nina membuka hp yang selama kerja ia simpan di lokernya. Banyak pesan masuk, kebanyakan dari grup dan dari pacarnya sejak SMA, Andre Bagaskara. Tapi ada satu pesan yang membuat dia senyum-senyum sendiri.

Tiba-tiba hpnya berdering. Nina menggeser tombol jawab.

"Halo." Nina menjawab telfonnya.

"Hallo, Nin, seharian kemana aja, aku WA gc di balas, aqw telfon baru diangkat sekarang." Suara dari sebrang telfon.

"Maaf ndre, aku kerja seharian nggak pegang hp. Takut di marahin sama senior." Yang ternyata tlfon dari Andre, pacar Nina.

"Iya sayang, nggak papa, aku kira kenapa-napa." Andre mulai melunak.

"Iya, aku nggak papa ndre." Nina menjawab sembari menahan kantuknya.

"Nin, kamu beneran mau terus kerja disitu?" Tanya Andre.

"Iya, Ndre. Kenapa?" Nina penasaran tiba-tiba Andre kok tanya seperti itu. Padahal sebelumnya dia sudah pamit kerja. Dan Andre tidak mempermasalahkan itu.

"Ya aku khawatir aja."

"Khawatir kenapa? Aku selingkuh?" Nina sudah menduga kekhawatiran Andre. Pacarnya itu amat sangat posesif.

" Tu, kamu tau kan?" Andre terlihat senyum.

" Mesti to, Aku disini niatnya kerja Ndre, lagian cowok-cowok disini nggak mungkin suka sama gadis desa sepertiku. Kamu ngerti kan?" Ucap Nina dengan kesal.

"Iya aku ngerti sayang!" Andre lega karna Nina sudah menjelaskan lagi.

" Ya udah, aku ngantuk mau tidur. Bye!" Sambung Nina.

"Iya Nin, bye."

Nina pun tertidur setelah meletakkan hpnya. Mungkin karena faktor capek atau memang sudah larut. Ada notifikasi WhatsApp di hpnya, Nina sama sekali tidak bangun.

Sementara itu sang pengirim pesan menunggu balasan WA dari pujaannya. Mondar-mandir di kamarnya. Rumah Kevin memang tidak terlalu jauh dari Restoran, jadi habis kerja dia pulang ke rumah. Bukan tanpa alasan, tapi memang Ibunya yang menyuruh pulang. Karena Beliau tidak ingin putra kesayangannya terjerumus ke hal-hal negatif.

Malam yang semakin larut tapi Kevin gelisah, matanya tidak bisa di ajak tidur. Menunggu balasan WA dari Nina, akhirnya dia keluar kamar. Tepat di meja makan ia berpapasan dengan ibunya.

"Vin, belum tidur?" Melihat kevin belum tidur sang ibu penasaran. Tidak biasanya anaknya itu begadang. Apalagi jam menunjukkan angka 02.00 dinihari.

"Belum bu." Jawab kevin sekenanya.

"Ada apa?" Tanya ibunya lagi. Kevin hanya diam.

"Katakan Nak, kalau memang ada masalah mungkin ibu bisa memberi nasehat atau solusi." Sambung ibunya lagi.

"Ibu, nanti kalau sudah saatnya akan aku ceritakan."

Ibu Kevin mengangguk. Dia sangat paham anaknya. Kevin tipikal pendiam. Jarang sekali dia curhat ataupun ngobrol santai dengan keluarganya. Sebenarnya dulu Kevin orangnya humble dan gampang sekali bergaul dengan siapapun. Tapi semenjak kejadian 5 tahun silam membuat dia seperti kehilangan jati diri. Kevin menjadi dingin, pendiam, dan jarang terbuka dengan orang lain. Dia menjadi sosok yang lain, bukan Kevin yang sebenarnya.

Flashback On

"Kita putus vin!" Bagai di sambar petir Kevin terlonjak mendengar suara sebrang telfon.

"Kenapa Ras? Pernikahan kita tinggal 2 minggu. Kok tiba-tiba kamu minta putus?" Kata Kevin dengam mata memerah, entah menahan tangis atau menahan amarah.

"Maaf vin, aku lebih memilih berbakti pada orang tuaku. Meskipun aku bukan anak kandungnya. Tapi mereka yang merawatku sedari kecil." Larasati berkata sambil menahan suara agar dia terlihat kuat.

"Tapi kita kan sudah membicarakan itu sebelumnya Ras, dan kamu bilang tidak apa-apa tanpa restu mereka." Kata Kevin.

"Maaf Vin, itu demi kebaikan kita semua." Laras menutup telfon sepihak.

Setelah menerima telfon dari Larasati, Kevin pun menemui kedua orang tuanya. Dia mengatakan bahwa Larasati membatalkan pernikahannnya. Sang Ibu pun syok, beliau tidak menyangka anaknya bernasib seperti itu.

"Trus kita harus gimana Pak? Ibu Kevin menoleh ke suaminya.

"Ya sudah kita batalkan, undangan yang sudah tersebar kita biarkan. Nanti kita bikin pengumuman kalau Kevin tidak jadi menikah." Ucap Ayah Kevin tenang.

"Kok bapak sepertinya santai dengan masalah ini." Ibu Kevin tidak suka dengan keputusan suaminya.

"Ya kan, duli bapak sudah bilang, kalau tidak ada restu dari orang tua Larasati tidak usah di lanjutkan. Tapi Ibu yang ngeyel. Dan sekarang seperti itu. Ya sudah resiko." Pak Burhan berkata tetap dalam keadaan tenang.

"Ya ngggak seperti itu dong Pak, malu sama teman-teman. Kita nggak jadi nikahin Kevin." Bu Burhan tetap kekeh dengan pernikahan Kevin.

" Terserah Ibu!" Pak Burham berlalu tanpa menunggu jawaban istrinya.

Kevin malah semakin bingun. Kedua orang tuanya pun seperti nya tidak menemukam titik terang nasib pernikahannya. Yang ada, sekarang mereka malah bertengkar.

Episodes
1 Perkenalan Karakter
2 Hari Pertama Kerja
3 Ada Rasa
4 Cemburu
5 Biar Semua Berlalu.
6 Salah Aku Cemburu?
7 Dinner Ulang Tahun Clara
8 Malam Yang Indah
9 Pesan Tak Terbalas
10 Rindu Ibu.
11 Bertemu Camer
12 Kebahagiaan Seorang Ibu
13 Hari Baru
14 Kunjungan Bu Bos
15 Iri Tanda Tak Mampu
16 Rencana Pulang Ke Desa
17 Kesederhanaan Di Rumah Ibu
18 Kedatangan Andre
19 Ada Yang Galau
20 Mengintrogasi Wati
21 Keharmonisan di Keluarga Clara
22 Sinetron
23 Senin Ceria
24 Kembali Kerja
25 Semangat Kerja
26 Menjamu Tamu
27 Andre di Mata Nina
28 Hari Melelahkan
29 Putus
30 Lega
31 Tantangan Dari Agus
32 Andre Menerima dengan Lapang Dada
33 Ungkapan Hati
34 Sederhana Tapi Menawan
35 Diamnya Seorang Kevin
36 Mbak Wati Marah
37 Kebersamaan
38 Ternyata Tangguh
39 Menggagalkan Rencana Mbah Kakung
40 BAB 40
41 Bab 41
42 BAB 42
43 BaB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 Pengumuman
59 BAB 58
60 BAB 59
61 Episode 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Perkenalan Karakter
2
Hari Pertama Kerja
3
Ada Rasa
4
Cemburu
5
Biar Semua Berlalu.
6
Salah Aku Cemburu?
7
Dinner Ulang Tahun Clara
8
Malam Yang Indah
9
Pesan Tak Terbalas
10
Rindu Ibu.
11
Bertemu Camer
12
Kebahagiaan Seorang Ibu
13
Hari Baru
14
Kunjungan Bu Bos
15
Iri Tanda Tak Mampu
16
Rencana Pulang Ke Desa
17
Kesederhanaan Di Rumah Ibu
18
Kedatangan Andre
19
Ada Yang Galau
20
Mengintrogasi Wati
21
Keharmonisan di Keluarga Clara
22
Sinetron
23
Senin Ceria
24
Kembali Kerja
25
Semangat Kerja
26
Menjamu Tamu
27
Andre di Mata Nina
28
Hari Melelahkan
29
Putus
30
Lega
31
Tantangan Dari Agus
32
Andre Menerima dengan Lapang Dada
33
Ungkapan Hati
34
Sederhana Tapi Menawan
35
Diamnya Seorang Kevin
36
Mbak Wati Marah
37
Kebersamaan
38
Ternyata Tangguh
39
Menggagalkan Rencana Mbah Kakung
40
BAB 40
41
Bab 41
42
BAB 42
43
BaB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
Pengumuman
59
BAB 58
60
BAB 59
61
Episode 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!