"Bawa pelayan Mama ke kamar nya!!!" titah nya kemudian ia mendorong kursi roda Mama nya kembali masuk ke dalam rumah.
Sementara Elsa hanya terdiam mematung dan bulir bening meluncur begitu saja dari sudut mata nya, namun Elsa tak mau lemah. Ia segera menghapus air mata nya dan mengangkat wajah nya, ia menarik nafas panjang dan menghembuskan nya dengan perlahan.
"Tenang, Elsa. Ini baru awal nya, suatu hari nanti kamu pasti membalik keadaan" Elsa menguatkan diri nya sendiri.
"Ayo, Non. Saya antar ke kamar..." kata Bi Sum yang masih bersikap sopan pada Elsa.
"Panggil saja nama nya, Bi Sum. Dia bukan Nona muda di sini" teriak Bu Anita dari dalam.
"Benar, dia hanya pelayan. Panggil saja Elsa" sambung Robin yang membuat Elsa memasang wajah begitu dingin nya.
"Baik, Nyonya. Maaf..." Bi Sum balik berteriak namun ia sempat tersenyum tipis apa lagi saat melihat raut wajah Elsa.
"Ayo, Elsa. Ikut Bibi..." ujar Bi Sum dan Elsa pun menarik koper nya, ia berjalan mengikuti wanita yang di panggil Bi Sum ini ke sebuah kamar yang ada di lantai satu.
"Kamar mu di sini, Elsa..." kata Bi Sum sembari membuka pintu.
Elsa tercengang, kamar itu sangat kecil, hanya ada satu kasur lantai yang muat hanya untuk satu orang. Ada lemari karet yang juga sangat kecil, dan ada satu jendela kecil di sana yang tertutup rapat.
"Belum ada kipas nya karena kipas nya rusak, terus kalau kamar mandi ada di belakang dapur. Itu kamar mandi khusus untuk para pelayan..." ucap Bi Sum lagi dan Elsa hanya mendengarkan dalam diam
"Di sini ada tiga pelayan, saya tugas nya memasak dan ada dua pelayan lagi, Siti dan Ati. Mereka bertugas membersihkan rumah, kamar kami di kamar mu ini" kata Bi Sum menjelaskan namun lagi lagi Elsa hanya bisa mendengarkan dalam diam tanpa mau merespon sedikitpun.
"Oh ya, Elsa. Karena kamu akan jadi pelayan Nyonya Anita, kamu harus hafal semua aktivitas nya setiap hari ya. Aku sudah mencatat semua nya di kertas ini, termasuk jadwal makan dan minum obat" kata Bi Sum lagi. Ia melirik Elsa yang masih seperti orang linglung, terlihat sekali wanita di depan nya ini bukan lah seorang perawat apa lagi pelayan.
Penampilan casual namun terlihat berkelas, apa lagi wanita ini muda dan juga cantik. Dan Bi Sum tentu tahu siapa Elsa.
"Pekerjaan mu di mulai siang ini, Elsa. Jam 12 tepat, bawakan makanan pada Nyonya Anita dan dia harus minum obat, tidak boleh terlambat ya" kata Bi Sum sebelum meninggalkan Elsa.
Bi Sum pun pergi dari kamar yang begitu sempit dan menyesakkan itu bagi Elsa, dan ketika pintu tertutup tubuh Elsa langsung merosot ke lantai, ia menangis namun Elsa membekap mulut nya agar tangis nya tak terdengar keluar.
Elsa membiarkan air mata nya mengalir bebas, membasahi pipi nya. Berharap air mata itu sedikit meringankan rasa sesak di hati nya, punggung nya bahkan sudah bergetar. Sementara tangan yang lain mengepal kuat.
"Robin..." geram Elsa, ia merasa muak saat mengingat wajah lugu Robin karena di balik wajah lugu itu ada sifat monster yang membuat Elsa ingin menghabisi nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Santiani
buat robin bucin sama elsa
2025-01-17
0
Chandra Dollores
semoga Elsa masih perawan
biar Robin terkurung darah perawannya Elsa
haahahahahah
(((penyihir mode on))
2022-07-01
0
Dhia Syarafana Karismawati
Elsa yg sabarr
2022-06-05
0