Sesampainya di kamar nya, Elsa langsung menghubungi Robin dan memberi tahu keputusannya yang akan ikut Robin. Yang sudah pasti itu akan membuat Robin tertawa puas
Setelah mengirim pesan pada Robin, Elsa menarik koper kecil dari atas lemari nya. Malam ini juga ia harus packing barang barang nya, Elsa sengaja membawa koper kecil karena dia tidak membawa banyak barang.
“Apa yang kamu rencana kan, anak muda?” gumam Elsa kesal sembari melipat baju nya dan memasukan nya ke dalam koper “Kamu mau bermain main dengan ku? Lihat saja nanti siapa yang di permainkan, lagi pula bodoh sekali kamu mengira aku simpanan ayah mu. Apa aku semurahan itu? Menjalin hubungan dengan Jimmy saja hanya untuk mengalihkan perasaan ku dari Arfan” ia masih terus menggumam sambil menyusun barang barang nya dari koper.
“Dan kamu, Jimmy. Dasar pria brengsek, aku tidak percaya kamu sejahat itu sampai sampai merekam nya...”
...
Sementara di kamar hotel nya, Robin tertawa senang setelah membaca pesan dari Elsa.
“Ternyata tidak sia sia aku membuat video palsu itu untuk menjebak mu, Els...” gumam nya sambil berseringai bak iblis “Aku fikir kamu pintar, tapi ternyata bodoh. Percaya saja pada video editan ku, tidak sia sia aku belajar mengedit video dari youtube semalaman”
....... ...
Keesokan pagi nya, Robin menjemput Elsa di rumah nya. Elsa berpamitan pada orang tua nya dan ia mengatakan tidak pergi untuk bekerja, melainkan hanya untuk interview dan karena tempat nya jauh, Elsa berkata demikian karena ia yakin akan segera kembali pulang ke rumah orang tua nya. Elsa juga lagi lagi harus berbohong dengan mengatakan perusahaan tempat dia bekerja menyediakan tempat tinggal untuk para karyawan nya yang jauh, hal itu ia lakukan agar orang tua nya tidak terlalu mengkhawatirkan diri nya.
“Hubungi kami kalau kamu sampai ya..” kata Bu Yuni sambil melerai pelukan putri nya itu, kemudian Elsa memeluk Ayah nya dan dalam hati ia terus mengucapkan kata maaf karena sudah membohongi mereka semua.
“Kalau Elnaz telfon, coba di angkat ya” lirih Pak Malik yang membuat Elnaz langsung terdiam “Hubugan kalian itu kuat, saudara, sedarah. Jadi sebesar apapun masalah kalian, kalian selama nya tetap akan jadi suadara” tutur nya berharap Elsa mau menerima telfon Elnaz , karena Elnaz sungguh peduli sama Elsa dan itu membuat Elsa terlalu malu menghadapi adik nya itu.
“Iya, Pa. Inysa Allah” kata Elsa kemudian yang membuat Pak Malik tersenyum senang.
“Begitu dong, itu baru anak Papa” kata Pak Malik sambil mengusap pucuk kepala Elsa.
“Kami harus pergi sekarang, Om” kata Robin menginterupsi karena sejak tadi ia hanya diam saja menyaksikan acara pamitan yang menurut nya sangat manis namun membuat Robin merasa muak. Ia merasa Elsa adalah drama queen, wanita yang penuh tipu daya.
“Hati hati..” kata Pak Malik dan Bu Yuni mengiringi keberangkatan Elsa. Elsa dan Robin masuk ke dalam sebuah mobil dan kemudian mobil itu melaju menuju bandara.
Selama dalam perjalanan, kedua nya sama sama diam dan sibuk dengan perasaan dan fikiran mereka masing masing. Elsa bertanya tanya apa yang sebenar nya di inginkan Robin dari nya, apa yang dia mau dan apa yang akan dia lakukan. Ada perasaan takut dalam hati Elsa namun Elsa tak membiarkan perasaan takut itu menguasai diri nya. Apa lagi bagi nya Robin hanya lah pemuda yang masih anak anak, namun mengingat video dan foto itu, Elsa tak bisa apa apa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Fairuz Aurelia
itu mestinya Elsa kak
2022-10-03
0
Benazier Jasmine
robin lama2 u bs jatuh cinta sm elsa
2022-09-18
0
Nanda Lelo
benci n cinta beda tipis rob
2022-06-21
0