Robin membereskan barang barang yang ada di kontrakan nya, ia memutuskan untuk pulang ke rumah nya setelah melihat kondisi Ibu nya yang semakin hari semakin parah.
Sejak lulus SMA, Robin memang keluar dari rumah nya, dimana sebenarnya Robin berasal dari keluarga kaya dan terpandang. Keluarga nya memiliki sebuah hotel, restaurant dan perusahaan yang bergerak dalam dunia modeling. Namun Robin memiliki seorang Ayah bajingan, yang selalu selingkuh dengan para model model muda itu, tak memperdulikan istri nya yang sudah sakit sakitan. Dan hal itu membuat Robin sangat membenci Ayah nya dan ingin sekali membawa pergi Ibu nya yang bernama Anita Wijaya. Namun sayang nya, sang Ibu sakit sakitan dan hanya Ayah nya yang mampu membiayai pengobatan nya.
Dulu, Robin bertekad ingin menjadi sukses tanpa bantuan Ayah nya. Tapi itu dulu, sekarang ia mengubah rencana hidup nya dan itu semua gara gara wanita yang bernama Elsa Karina. Salah satu simpanan Ayah nya yang sangat Robin benci.
Bukan karena apa, tapi karena Elsa adalah satu satu nya wanita yang foto nya di bawa kerumah bahkan ke kamar nya oleh Ayah Robin. Padahal sebelum nya, sebanyak apapun Ayah nya selingkuh, dengan wanita mana pun Ayah nya melakukan hubungan **** bebas. Namun tak pernah sekalipun Ayah nya mengambil foto mereka apa lagi menyimpan nya, Robin tahu hal ini dari Joanna. Sekretaris Ayah nya.
Tapi Elsa?
Ayah nya membawa foto Elsa dan menyimpan nya yang akhir nya foto tak senonoh itu di temukan oleh Ibu nya, membuat Robin merasa Ayah nya mencintai Elsa. Membuat Robin semakin marah dan di kuasai kebencian dalam hati nya yang memang sudah tumbuh dengan rasa benci pada ayah nya.
Robin yang dulu sangat benci ayah nya dan sama sekali tidak berniat melanjutkan bisnis Ayah nya, kini sudah berubah fikiran. Robin ingin mengambil alih perusahaan yang bergerak di agensi model itu dan ingin menumbangkan Ayah, anggap saja sekarang sudah saat nya pria bernama Andrew Wijaya itu mendapatkan karma nya, pria yang paling Robin benci di dunia ini karena sudah menyakiti wanita yang paling Robin cintai di dunia itu, yaitu sang Ibu.
Robin sudah menyiapkan rencana yang sudah matang, ia lakukan sendiri dan dengan tekad yang begitu kuat.
Robin membuka sebuah jurnal, dimana sudah ada rencana yang ia susun. Rencana pertama, ia akan membuat Ayah nya lumpuh dan mengambil alih semua usaha ayah nya, sebuah restaurant, hotel dan yang paling penting adalah perusahaan agensi model nya.
Kejam?
Robin tersenyum sinis membayangkan rencana pertama nya yang siapa pun pasti akan bilang itu kejam, atau mungkin orang orang akan meneriaki nya 'anak durhaka'.
"Anak tidak akan durhaka jika orang tua nya tidak durhaka lebih dulu..." gumam Robin.
Rencana kedua, Robin akan memecat semua wanita yang pernah menjadi selingkuhan Ayah nya. Membuat hidup mereka sengsara, akan mem black list mereka dengan alasan wanita simpanan sehingga takkan ada yang mempekerjakan mereka.
Rencana ketiga, balas dendam pada wanita yang di cintai ayah nya.
"Akan aku buat kamu membayar rasa sakit Mama, Els.."
"Akan aku buat kamu kehabisan air mata karena terus menangis"
"Akan aku buat kamu kehilangan harga diri mu, sehingga kamu akan merasa menyesal telah di lahirkan ke dunia ini"
...
"Mama senang sekali kamu akhirnya mau tinggal bersama kami lagi, Rob..." ujar Bu Anita yang kini duduk di atas kursi roda. Wajah nya pucat dan keriput, tulang tulang tangan nya bahkan begitu menonjol di kulit nya yang sudah keriput.
"Mulai sekarang aku akan jagain Mama, 24 jam..." kata Robin sambil tersenyum.
"Beneran?" tanya Mama nya dengan mata yang sudah berkaca kaca, tentu ia bahagia karena akhirnya bisa tinggal bersama lagi dengan putra semata wayang nya.
"Iya, Mama. Aku juga akan menyewa seorang perawat khusus yang akan merawat Mama selama 24 jam. Mama boleh memperlakukan dia seperti apapun yang Mama mau, dia akan jadi budak Mama" kata Robin yang membuat Bu Anita mengernyitkan dahi nya.
"Maksud nya?" tanya nya tak mengerti.
"Mama benci kan sama wanita yang ada dalam foto itu? Wanita yang bermesraan dengan Papa di atas ranjang..." seru Robin dan seketika wajah Mama nya langsung berubah muram, ia menunduk sedih.
Robin langsung berlutut di hadapan Ibu nya itu, ia menggenggam tangan keriput sang Ibunda.
"Mama jangan sedih, tatap mata ku, Ma..." tegas Robin. Mama nya pun memberanikan diri menatap Mata putra nya itu "Kita akan balas perbuatan Papa dan para gundik nya itu" geram Robin "Mama jangan khawatir, tidak akan ada lagi yang menyakiti Mama"
"Apa yang akan kamu lakukan, Rob?"
"Sesuatu yang tidak perlu Mama tahu, tapi aku pastikan ini baik buat aku dan Mama" Mama nya tentu masih terlihat bingung, namun ia hanya diam saja. Karena sudah tidak tahan juga diri nya di sakiti seperti ini oleh suami nya selama bertahun tahun.
"Sekarang aku mau pergi dulu, Ma. Ke restaurant. Mama istirahat saja di rumah, dan apapun berita yang akan Mama dapatkan tentang Papa nanti, Mama jangan panik. Karena aku akan mengatur semua nya"
....
Sementara itu, Pak Andrew saat ini sedang makan malam bersama salah satu wanita simpanan nya di restaurant milik nya. Namun belum selesai ia makan, tiba tiba ia kejang dan terjatuh ke lantai. Membuat para tamu yang datang dan juga para karyawan nya menjadi histeris.
Sementara Rion, yang seorang manager restaurant hendak memanggil ambulance namun Robin yang sejak tadi ada di sana mencegah nya.
"Bawa saja ke mobil ku, aku akan membawa Papa ke rumah sakit. Kalian tetap di sini...." perintah Robin pada Rion.
"Tapi, Pak. Seperti Pak Andrew terkena stroke, sebaiknya di bawa ke rumah sakit supaya di tangani dengan cepat dan tepat" kata Rion.
"Tentu saja, Rion. Dia ayah ku, aku tak ingin dia kenapa kenapa..." ujar Robin namun raut wajah nya menampilkan yang sebaliknya.
Ayah nya masing kejang kejang dengan mata melotot ke atas, tubuh nya juga mulai kaku. Beberapa karyawan laki laki membopong Pak Andrew ke mobil Robin.
"Apa perlu saya temani, Pak Robin?" tanya Rion.
"Tidak, kamu urus saja restaurant. Jangan sampai terjadi para pelanggan menjadi tidak nyaman" perintah Robin.
"Baik, Pak..." seru Rion.
Robin langsung menjalankan mobil nya, ia menuju ke rumah sakit namun dengan sangat pelan. Mobil nya berjalan seperti keong yang patah kaki nya, Robin melirik Ayah nya dari kaca spion dan ia tersenyum puas.
"Mulai sekarang, Papa tidak perlu lagi bekerja. Papa tinggal tiduran di kamar menemani Mama. Okey, Pa" ia berkata dengan senyum puas di bibir nya dan mata nya menyiratkan sesuatu yang sangat berbeda dengan Robin yang dulu.
Mungkin benar yang pepatah katakan, orang jahat adalah orang baik yang tersakiti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
yelmi
selesai baca kisah elnaz langsung kesini
penasaran sama kisah robin elsa
2022-11-29
0
Yolan
sadis juga si robin pantas ia tk mau menyapa elnaz saat ketemu dikampus rupanya dia mo balas dendam sama elsa🤭🤭🤪🤪
2022-07-10
1
Iistiqommahh
skyskal, karyamu itu sungguh unik unik. suka sam krakter" yg d ciptakan, pro or ant y oke semua
2022-05-30
2