"Sa..." Bu Yuni masuk ke kamar Elsa dan ia mendapati putri sulung nya itu masih bergelut dengan selimut nya. Lingkaran hitam tercetak jelas di bawah mata nya yang menandakan ia benar benar lelah dan kurang tidur, tubuh nya juga terlihat lebih kurus.
"Makan dulu, Nak. Dari tadi malam kamu belum makan..." kata Bu Yuni sembari meletakkan piring yang berisi nasi lengkap dengan lauk pauk nya di atas nakas.
Elsa menggeliat malas dan duduk bersandar di kepala ranjang yang berukuran sedang itu.
"Aku tidak lapar, Ma. Nanti aku akan makan saat lapar..." kata Elsa.
Kini sudah seminggu ia berada di rumah nya dan Elsa tidak sekalipun keluar dari rumah nya, Elsa malu dengan tetangga dan teman teman nya karena terkadang mereka masih mengungkit masa lalu.
"Kamu mau sampai kapan begini terus, Sa?" tanya Bu Yuni lembut, ia merapikan rambut Elsa yang berantakan. Bu Yuni meringis akan perubahan Elsa, padahal dulu Elsa sangat perduli dengan penampilan nya meskipun hanya berada dalam rumah. Elsa selalu memakai make up dan memastikan ia selalu terlihat bersih dan cantik, sangat berbeda dengan seminggu terkahir ini. Dimana Elsa bahkan kadang tidak mandi selama dua hari, tidak makan kecuali ia sudah pusing karena kelaparan, tidak menyisir rambut nya meskipun sudah keramas.
Ponsel Elsa berdering, Elsa melirik nya dan tertera nama Elnaz di layar smartphone nya yang sudah menampilkan notifikasi batrei low. Elsa bahkan lupa kapan terakhir kali ia mengecas ponsel nya itu.
"Adik mu itu, angkat gih..." kata Bu Isna namun Elsa menggeleng. Sudah berkali kali Elnaz menghubungi nya namun Elsa tak berani menjawab panggilan dari adik kandung nya sendiri itu.
"Ya sudah, kamu makan ya. Mama khawatir sama kamu, Sa. Mama takut kamu jatuh sakit nanti..." bujuk nya lagi yang akhirnya membuat Elsa menganggukan kepala nya. Tangan nya terulur guna mengambil piring yang ada di atas nakas, Mama nya membantu nya.
"Makan yang banyak, kamu makin kurus..." ujar sang Mama lagi, Elsa hanya menanggapi nya dengan senyum samar.
Elsa tidak tahu bagaimana ia harus memulai hidup nya lagi, hidup nya sudah hancur saat ia meninggalkan Arfan, mantan tunangan nya di hari pernikahan mereka hanya demi sebuah kesempatan menjadi model yang tak pasti. Hidup nya semakin hancur saat ia memutuskan melakukan pemotretan dengan hanya memakai bikini, dan hidup nya benar benar hancur saat ia menjalin hubungan dengan Jimmy hanya untuk mengalihkan perasaan nya dari Arfan.
....
Bu Anita memandangi suami nya, yang dulu tampan dan gagah meskipun sudah berusia dan rambut nya sudah ada yang memutih. Kini, terbaring lemah tak berdaya di ranjang nya, di sisi nya, seperti yang di janjikan Robin. Ayah nya tak perlu lagi bekerja atau melakukan apapun, hanya cukup berbaring di sisi istri yang selama ini di abaikan nya.
"Suka, Mas? Di kamar setiap hari, tidak perlu lagi capek capek bekerja..." ucap Bu Anita sambil tersenyum tipis.
Dulu, Bu Anita wanita yang cantik dan mandiri. Dulu, ia juga seorang model. Bahkan setelah menikah dan memiliki anak, Bu Anita masih menjalankan profesi nya sebagai model. Namun ia memang punya kelainan pada jantung nya, apa lagi saat ia mendapati suami tercinta nya selingkuh dengan beberapa wanita muda yang sangat cantik. Membuat nya terkena serangan jantung, dia shock dan depresi, hingga ia sakit sakitan hingga sekarang.
Sementara sang suami, entah apa yang Robin lakukan seminggu yang lalu, namun Dokter menyatakan bahwa Pak Andrew terkena stroke dan mungkin akan lumpuh sementara.
Sejak seminggu yang lalu juga, Pak Andrew hanya bisa berbaring di ranjang nya. Ia masih memiliki kesadaran secara penuh, namun sekali lagi, entah apa yang Robin lakukan pada ayah nya sendiri sehingga ayah nya benar benar lumpuh, untuk berbicara saja ia kesulitan padahal fakta nya, ia tak pernah mengidap penyakit stroke sebelum nya.
Sementara itu, Robin juga sudah mengambil alih semua perusahaan ayah nya dan itu membuat dia sangat sibuk, apa lagi sekarang ia harus melakukan sidang skripsi nya.
Dan ada satu tugas lagi yang masih harus Robin lakukan, yaitu menjemput calon pelayan Mama nya.
Saat ini, Robin sedang berada di kantor ayah nya, muda, tampan, pintar, dan sudah menguasai tiga usaha Ayah nya hanya dalam waktu satu minggu, itu hal yang luar biasa. Dan semua mata wanita, terutama para model model cantik nya tertuju pada nya. Namun sayang nya, Robin tak sedikit pun tertarik pada mereka.
Ah, jangan lupakan juga semua wanita yang pernah terlibat hubungan dengan Ayah nya sudah di pecat dengan sangat tidak hormat, tak hanya itu, Robin memberi mereka sebuah pelajaran yang lebih sadis dari itu, yaitu menyebarkan bahwa mereka juga bekerja menjadi seorang pelacur. Sehingga Robin enggan memperkerjakan wanita yang tak memiliki martabat. Sekarang, seluruh dunia akan selalu memandang mereka rendah.
Robin mengambil ponsel nya yang tergeletak di atas meja kerja nya. Ia mencari kontak Mama nya dan menekan tombol dial. Tak lama kemudian panggilan nya terjawab, dan terdengar suara wanita yang begitu lembut dari seberang telfon sana.
"Rob, bagaimana pekerjaan mu? Apakah susah menghandle bisnis Papa?"
"Tidak sama sekali, Mama. Aku menikmati nya" kata Robin dengan senyum sinis yang tercetak di bibir nya, bukan karena apa, melainkan karena ia sedang menatap foto Elsa, Robin melingkari nya dengan spidol merah kemudian memberi tanda X di wajah Elsa.
"Mama, malam ini aku tidak pulang. Mungkin besok siang aku akan pulang" kata Robin kemudian.
"Memang kamu mau kemana, Rob?"
"Aku ada pekerjaan penting..."
"Hem, baiklah. Jangan lupa makan ya..."
"Iya, Mama. Sudah dulu ya, aku harus pergi sekarang.."
Setelah selesai berbicara dengan Ibu nya, Robin menarik ransel milik nya. Dimana ada laptop dan beberapa buku kuliah nya di sana.
Kemudian Robin memeriksa tiket ke berangkatan nya ke Surabaya yang sudah di pesan nya sejam yang lalu.
Robin masih berpenampilan layak nya anak kuliahan, dan itu justru memunculkan Kharisma nya tersendiri.
"Joanna..." seru Robin pada sekretaris Ayah nya yang kini sudah menjadi sekretaris diri nya "Urus semua nya sampai besok sore, aku harus pergi ke luar kota" kata Robin pada sekretaris seksi nya itu.
"Memang sudah booking tiket pesawat dan hotel nya, Pak?" tanya Joanna heran, karena biasa nya jika Pak Andrew akan pergi ke luar kota maupun ke luar negeri, Joanna lah yang akan mengurus semua nya.
"Sudah" jawab Robin
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™
setidaknya ayahnya bisa merasakan apa yang dirasakan ibunya robin, hanya berbaring diranjang dan ga bisa selingkuh lagi.
2023-03-08
0
Jung Owi
f
2023-01-06
0
cyms brama
lah mama nya bukan isna😁
2022-11-15
0