Episode 18

“Sa...” panggil Bi Sum sembari membuka pintu, Elsa masih berpakaian yang tadi siang dan itu arti nya ia belum mandi padahal ini sudah jam 9 malam.

“Sa, kamu belum makan dari tadi...” kata Bi Sum lagi dan ia melirik koper Elsa yang masih belum di buka.

“Barang barang kamu tidak di susun, Sa?” tanya nya lagi.

“Tidak, karena aku akan pulang” tegas Elsa sembari membuka kunciran rambut nya dan Bi Sum yang mendengar itu tidak tahu harus berkata apa lagi.

“Kenapa?” tanya Elsa “Kamu juga mengira aku simpanan Pak Andrew?” tanya Elsa dan ia menatap tajam wanita paruh baya itu.

“Aku tidak tahu, Sa” kata Bi Sum jujur.

“Aku bukan simpanan nya dan aku berani bersumpah, lagi pula aku masih sangat waras untuk menjadi simpanan suami orang secara suka rela”

“Tapi Pak Jimmy kan juga punya istri...” lirih Bi Sum.

“Karena aku tidak tahu sama sekali, dia berbohong sama aku. Setelah aku tahu, aku meninggalkan dia” jelas Elsa “Lagian untuk apa juga aku membuktikan kalau aku jujur sama kamu? Tidak ada guna nya” ketus Elsa yang membuat Bi Sum meringis.

“Bi Sum...” terdengar suara teriakan Siti dari luar dan tak lama kemudian wanita yang berusia 30 tahunan itu muncul di hadapan Elsa.

“Ada apa, Ti?” tanya Bi Sum.

“Cuma mau tanya, Nyonya sudah makan kan? Ada sisa tim ikan, aku makan ya” kata Siti dan Bi Sum mengangguk.

Setelah itu Siti bergegas pergi dan ia mengabaikan Elsa, Siti dan Ati tidak tahu masalah apa yang terjadi di rumah majikan nya ini dan yang mereka tahu hanya lah Elsa adalah perawat Nyonya mereka. Dan Siti maupun Ati tak menyambut hangat kedatangan Elsa karena mereka tidak suka melihat Elsa yang sangat cantik dan terlihat arogan.

“Makan, Sa. Nanti kamu sakit” kata Bi Sun sebelum meninggalkan Elsa.

Setelah Bi Sum pergi, Elsa segera menghubungi orang tau nya dan lagi lagi ia terpaksa harus berbohong.

Setelah berbicara dengan kedua orang tua nya, Elsa merasa lebih tenang, dan yang pasti ia semakin bertekad untuk menuntaskan masalah nya secepat mungkin, setelah membuka koper dan mengambil piyama nya juga handuk nya, ia pun bergegas mandi

......

...

Jam 11 malam Robin baru pulang ke rumah nya, dan ia memeriksa cctv yang ada di rumah nya untuk memantau kegiatan Elsa hari ini. Robin melihat Elsa hanya keluar dari kamar nya saat menyajikan makan siang dan makan malam untuk Mama nya.

“Aku fikir dia akan menangis meraung raung dan memohon ampun supaya di bebaskan. Tapi sepertinya dia bukan wanita yang mudah menyerah” gumam Robin.

Setelah memeriksa cctv, Robin pun bergegas mandi dan setelah itu ia pergi tidur.

Keesokan harinya, Robin mendatangi Mama nya di kamar nya dan tak lupa ia memberikan obat pada Papa nya. Bukan obat untuk menyembuhkan nya melainkan obat untuk mempertahankan kelumpuhan nya. Pak Andrew meneteskan air mata nya saat Robin mencekoki nya dengan obat laknat itu, Pak Andrew tak menyangka putra nya akan tega melakukan hal ini.

“Kenapa, Pa? Papa pasti bingung kan kenapa aku bisa melakukan hal seperti ini?” tanya Robin sambil tersenyum sinis.

“Untuk membalas sakit hati aku sama Mama, Pa. Selama ini kami hanya diam setiap kali Papa menyakiti kami, bergonta ganti pasangan, main perempuan sana sini tanpa memikirkan Mama yang lagi sakit. Tanpa memikirkan perasaan ku sebagai anak, dan Papa tahu engga? Salah satu dari wanita selingkuhan Papa itu bahkan ada yang teman kuliah ku, Pa. Wanita seumuran dengan ku. Papa benar benar menjijikan... “ desis Robin.

Tanpa ia sadari Elsa menguping apa yang di bicarakan Robin, meskipun awal nya Elsa sama sekali tidak ada niat mau menguping, ia datang hanya untuk mengantarkan makan siang Bu Anita.

Ada rasa simpati dalam hati Elsa untuk Robin, meskipun ia tidak pernah ada di posisi Robin namun Elsa bisa merasakan kekecewaan Robin pada sang ayah.

Elsa hendak kembali ke dapur karena ia tak enak hati jika ketahuan mendengarkan pembicaraan Robin, namun baru saja sampai di tangga tiba tiba Robin memanggil nya yang membuat langkah Elsa terhenti.

“Mau kemana kamu?” tanya Robin dan ia kembali memasang wajah arogan nya.

“Aku....”

“Bodoh sekali, ini sudah waktunya Mama sarapan!” bentak Robin yang membuat Elsa langsung memasang wajah kesal nya. Ia pun kembali berjalan naik dan dengan sengaja ia menyenggol Robin saat melewati nya.