Episode 8

"Apa mau mu?" desis nya sambil menoleh ke kanan dan ke kiri, takut ada yang mendengar nya.

"Mengajak mu bekerja" ujar Robin dengan santai nya.

"Aku tidak mau menjadi model lagi" Elsa kembali mendesis tajam "Dan asal kau tahu, aku bukan simpanan ayah mu, aku bersumpah demi Tuhan" tegas nya.

"Wanita murahan dan kotor seperti mu tidak pantas membawa nama Tuhan" kata Robin dengan santai nya yang membuat Elsa semakin cemas, karena seperti nya Robin tidak dalam masa ia bisa mendengarkan dan mengerti penjelasan Elsa.

"Aku mohon, tinggalkan aku" Elsa memelas dengan sangat, namun Robin tidak sedikitpun menampakan belas kasih nya pada Elsa.

"Bagaiamana jika orang tua mu tahu?" tanya Robin dengan seringai licik di bibir nya.

"Aku mohon..." Elsa semakin memelas. Dan bersamaan dengan itu, Bu Yuni datang membawa nampan yang berisi dua gelas teh.

Bu Yuni pun menyajikan teh itu di meja, Elsa begitu gugup, ia sangat takut Robin memberi tahu orang tua nya.

"Di minum teh nya ya, Nak" ujar Bu Yuni.

"Terima kasih, Tante" kata Robin yang kini merubah raut wajah nya menjadi begitu kalem, takkan pernah ada yang menyangka bahwa di balik wajah tampan dan kalem nya itu ada jiwa iblis yang mengincar seorang Elsa.

Bu Yuni pun meninggalkan Elsa dan Robin, Elsa kembali menatap Robin dengan memelas.

"Mau kamu apa, Rob?" tanya Elsa.

"Ikut dengan ku" tegas Robin.

"Aku tidak mau bekerja menjadi model lagi"

"Bukan menjadi model, Els"

"Lalu?"

"Kau akan tahu nanti"

"Aku tidak mau" Elsa menegaskan, melihat sisi gelap Robin, Elsa tentu punya persepsi buruk tentang pemuda ini. Bagaiamana jika nanti dia menjual nya? Atau bahkan membunuh nya?

"Baiklah..." kata Robin mengeluarkan ponsel nya dan menunjukan nya pada Elsa "Bagaimana jika video mu yang bercinta dengan suami orang tersebar?" tanya nya yang membuat kedua bola mata Elsa langsung membulat sempurna.

"Oh, bagaimna kalau aku kirim ke Mama mu lebih dulu?" tanya nya kemudian menggertak.

"Aku mohon..." kembali Elsa merengek melas, ketakutan yang tampak di mata nya itu memberi sebuah kenikmatan tersendiri bagi Robin.

"Oh, Bagaiamana dengan...." Robin mencondongkan tubuh nya dan mendekatkan wajah nya ke wajah Elsa, ia berbisik di telinga Elsa "Arfan?" Elsa kembali melotot sempurna dan langsung menggeleng kan kepala nya berkali kali, rasa takut semakin terlihat jelas di mata nya.

"Oh, kau masih sangat mencintai adik ipar mu itu ya? Yang sekaligus mantan tunangan mu" ejek Robin yang membuat Elsa ingin menangis.

"Aneh juga ya, hati kamu mencintai suami adik mu, tapi tubuh kamu, kamu serahkan pada dua pria yang sudah berkeluarga"

"Cukup!!!" tegas Elsa dengan sorot amarah di mata nya, ia merasa Robin benar benar menelanjangi nya sekarang.

"Kamu tidak tahu apapun tentang hidup ku jadi sebaik nya kamu tutup rapat rapat mulut kotor mu itu" desis Elsa yang membuat Robin tercengang sesaat namun kemudian ia justru tertawa sinis.

"Aku tahu segala nya, Els" kata Robin "Aku beri kamu kesempatan, ikut dengan ku atau video mesum mu itu akan tersebar ke seluruh Indonesia" jelas nya. Ia mengambil teh nya, menyeruput nya dengan santai dan beranjak berdiri dari kursi nya, Elsa menatap Robin penuh kebencian namun ia juga takut jika video itu tersebar.

Elsa benar benar tidak menyangka hidup nya yang sudah kacau menjadi semakin kacau, ia juga tak menyangka Jimmy tega merekam mereka saat melakukan hubungan itu.