Dua Bulan Sebelumnya

GUBRAK

Amanda membuka laci nakas di samping tempat tidurnya, namun sesuatu yang dia cari tidak juga dia temukan.

"Astaga, obatku, ternyata obatku sudah habis, apa Mas Abi lupa belum membelikan obat untukku?" kata Amanda disertai nafas yang tersengal-sengal menahan rasa sakit yang ada di dadanya. Dengan sekuat tenaga akhirnya dia bangkit dari tempat tidurnya lalu berjalan ke arah pintu kamarnya.

"Mama... Papa....!" rintih Amanda.

Tertatih-tatih Amanda berjalan keluar dari kamarnya dengan memegang dada sebelah kirinya. Perutnya yang sudah membesar pun semakin mempersulit langkahnya.

"Astaga, kenapa aku lupa bukankah hari ini mama pergi menemani papa kontrol ke rumah sakit?" kata Amanda saat keluar dari kamarnya. Dia kemudian mengutak-atik ponselnya, namun setelah beberapa kali melakukan panggilan, ponsel yang dihubunginya tidaklah aktif.

"Ah, sudahlah Amanda kau tidak boleh menjadi wanita lemah yang selalu bergantung pada orang lain. Kau harus kuat Amanda, aku pasti bisa. Aku pasti bisa melakukannya sendiri. Aku tidak mau terus menerus merepotkan Mama, Papa, dan Mas Abi. Mas Abi saat ini tidak bisa dihubungi juga pasti karena sedang sibuk menangani urusan kantor."

Amanda lalu berjalan keluar dari rumah, meskipun dengan menahan rasa sakit yang teramat sangat, dia mencoba untuk tenang, menunggu kedatangan taksi online yang dipesannya di depan rumahnya. Beberapa saat kemudian, taksi online tersebut pun datang. Bergegas Amanda bangkit dari tempat duduknya lalu masuk ke dalam taksi online tersebut.

"Ke rumah sakit ya Pak."

"Iya Nyonya."

Setengah jam kemudian, setelah melewati padatnya jalanan ibu kota, Amanda pun sampai di rumah sakit. Melihat Amanda yang kini begitu kesakitan, beberapa petugas medis pun mendekat ke arahnya, mereka lalu membantu Amanda masuk ke dalam UGD. Saat berada di UGD, Amanda pun terlihat sudah setengah sadar hingga tiba-tiba seorang dokter pun mendekat padanya.

"Permisi Nyonya Amanda, jadi anda pasien Dokter Anwar?"

"Iya Dokter."

"Perkenalkan saya Dokter David, saya sebenarnya sudah tidak pernah memeriksa pasien kecuali beberapa dokter spesialis jantung sedang berhalangan, dan dua dokter spesialis jantung di rumah sakit ini kebetulan sedang sibuk jadi hari ini saya yang akan memeriksa keadaan anda. Anda pasien Dokter Anwar kan? Dokter Anwar hari ini ada tugas keluar kota, sedangkan Dokter Imam juga sedang mengoperasi pasien jantung, jadi saya menggantikan mereka disini sementara untuk memeriksa keadaan anda."

"Silahkan Dok." jawab Amanda sambil meringis, matanya pun hampir terpejam menahan rasa sakit yang ada di dadanya. David pun dengan cekatan memeriksa Amanda yang kini terlihat begitu tidak berdaya.

"Jantung anda lemah sekali, menurut catatan medis, anda mengalami sakit jantung bawaan sejak kecil kan?"

Amanda pun mengangguk.

"Apakah anda tidak pernah meminum obat-obatan dari dokter? Kenapa anda terlihat begitu parah seperti ini?" kata David sambil melihat catatan medis Amanda yang ada di rumah sakit tersebut selama menjadi pasien Dokter Anwar.

"Saya selalu rutin meminum obat-obatan yang diberikan oleh Dokter Anwar, Dok."

"Tapi kenapa kondisi anda seperti ini?"

Amanda pun kemudian menggelengkan kepalanya.

'Tuhan, apa yang sebenarnya telah terjadi? Bukankah aku selalu meminum obat yang diberikan oleh Mas Abi? Tapi kenapa dokter ini mengatakan jika kondisiku begitu parah? Bahkan seperti tidak pernah meminum obat.' gumam Amanda yang sambil melirik David yang masih sibuk memeriksanya.

"Nyonya Amanda, saya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada anda, saya juga akan melakukan tes laboratorium untuk mengetahui perihal obat-obatan yang anda konsumsi karena anda mengatakan jika anda selalu meminum obat yang dokter berikan. Karena sebenarnya ini sangat berbanding terbalik dengan apa yang saya temukan setelah melihat kondisi anda."

"Baik Dokter David, silahkan. Lakukan apa saja yang terbaik menurut anda."

"Iya Nyonya Amanda." jawab David kemudian keluar dari ruang UGD tersebut. Beberapa saat kemudian seorang perawat pun masuk ke bilik UGD tempat Amanda dirawat untuk mengambil sample darahnya.

Perasaan Amanda kini pun kian tak menentu. 'Astaga, sebenarnya apa yang telah terjadi di hidupku? Jika Dokter David mengatakan kondisiku seperti tidak pernah memakan obat jadi selama ini obat-obatan apa yang kukonsumsi? Mas Abi, sebenarnya apa yang telah terjadi? Apa kau melakukan sesuatu pada hidupku?' gumam Amanda sambil menatap langit-langit kamar, air mata pun mulai menetes di wajahnya, namun hatinya kini kian sesak jika mengingat perkataan dari Dokter David mengenai kondisinya saat ini. Dia kemudian mengambil ponselnya yang ada di sampingnya lalu melihat sebuah pesan yang masuk ke ponselnya.

"Dari mama."

Amanda, keadaan papa memburuk. Mungkin malam ini mama tidur di rumah sakit untuk menemani papa. Kau dan Abi jaga diri baik-baik di rumah ya Nak.

Membaca pesan dari Vera, perasaan Amanda kini pun kian tak menentu.

'Mas Abi, sekarang entah dimana ma.' gumam Amanda sambil meneteskan air matanya kembali.

Sementara David yang keluar dari ruang UGD tampak begitu sibuk mengotak-atik ponselnya.

"Disaat seperti ini kenapa ponselmu tidak aktif Vallen, ini pasien yang tidak mudah, selain penyakit jantung dia juga sedang hamil, aku hanya ingin menanyakan sesuatu padamu tapi ponselmu saja jarang kau aktifkan." gerutu David sambil mengusap kasar wajahnya.

"Mungkin Dokter Vallen sedang pergi dengan pacarnya Dok." kata salah seorang perawat yang ada di belakangnya.

"Apa katamu Hani? Pacar? Adikku sudah memiliki pacar lagi? Apakah dia laki-laki yang sering memberikan bunga untuk Vallen?"

"Iya Dok, pangeran bermotor itu." kata Hani sambil terkekeh, kemudian pergi meninggalkan David yang masih terlihat kesal.

'Awas kau Vallen, setelah kau pulang aku akan langsung memberikan pekerjaan yang tidak mudah padamu.' gumam David sambil tersenyum kecut.

🖤🖤🖤🖤🖤

Ghea meletakkan seorang bayi perempuan yang ada di gendongannya ke sebuah box bayi di kamar apartemen mereka.

"Abi, saat ini Sharen sudah hampir satu bulan. Saat kau membawanya ke rumahmu apa orang tuamu tidak curiga jika bayi yang kau bawa seperti bukan bayi yang baru saja lahir? Lalu bagaimana caranya agar mamamu tidak pergi ke rumah sakit saat Amanda melahirkan? Bukankah dia sangat menyayangi Amanda? Pasti dia akan mendampingi proses kelahiran cucunya yang dilahirkan oleh Amanda."

"Kau tenang saja sayang, itu semua sudah kupikirkan. Aku sudah mengatur semuanya, mama tidak akan mencurigai Sharen karena dia pasti akan sibuk mengurus papa. Perhatian mama akan tercurah pada papa dibandingkan pada Amanda, dia pasti akan menyerahkan segala urusan Amanda padaku. Setelah Amanda melahirkan, aku akan bisa leluasa mengambil bayi itu lalu membuangnya kemudian aku membawa Sharen pulang ke rumahku, hahahaha. Kau tenang saja Ghea, kita tinggal menunggu waktu beberapa saat lagi pasti putri kecil kita akan menjadi pemilik perusahaan itu. Hahahaha."

"Kau memang pintar sayang." bisik Ghea di telinga Abimana.

"Semua ini kulakukan hanya untukmu dan anak kita." jawab Abimana kemudian mencium bibir merah Ghea.

Terpopuler

Comments

Muhammad Aufa

Muhammad Aufa

lagi lagi harta mampu membuat seseorang menjadi sangat licik

2023-11-28

0

Makin Patricia

Makin Patricia

jadi emosi

2023-11-17

0

Dandelion

Dandelion

emosi jiwa tp klo gk di baca bikin penasaran..

2023-02-15

2

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Berzina Di Sampingku
3 Dimana Putraku?
4 Cangkok Jantung
5 Dua Bulan Sebelumnya
6 Hasil Tes Laboratorium
7 Panik
8 Kesepakatan
9 Membuangmu
10 Rahasia
11 Melaporkan Kecurangan
12 Kembali Pulang
13 Manager Baru
14 Pengacara
15 Tidak Berdaya
16 Bukan Jodohku
17 Selamat Tinggal
18 Ruang CCTV
19 Kabar Duka
20 Tanda Merah
21 Genggaman Tangan
22 Menjadi Temanku
23 Palsu
24 Tes DNA
25 Pangeranmu
26 Treat You Better
27 Skenario
28 Seperti Kemarin
29 Jatuh Cinta Padanya
30 Flashback End
31 Apa Kabar?
32 Kesempatan Terbaik
33 Tolong Aku
34 Aku Belum Mati, Suamiku
35 Operasi
36 Curiga
37 Hangus Terbakar
38 Enam Bulan
39 Sedikit Pelajaran
40 Putri Tidurku
41 Daftar Belanjaan
42 Tunggu Permainanku
43 Berfikiran Buruk
44 Kebohongan Besar
45 Makan malam
46 Janin Di Perutmu
47 Talak
48 Tempat Bersandar
49 Pembalasanku
50 Wanita Di Masa Lalumu
51 Sweet Memories
52 Cemburu
53 Wanita Lain
54 Melelahkan
55 Harapan Palsu
56 Buaya Darat
57 Tagihan Kartu Kredit
58 Tahukah Kau?
59 Istriku
60 Kejutan
61 Berhak Bahagia
62 CEO Baru
63 Terlambat
64 Hari Yang Dinanti
65 Tiga Buah Kursi
66 Siapa Yang Bodoh?
67 Pilihan
68 Kolong Jembatan
69 Terulang Lagi
70 Papa
71 Gelandangan
72 Rumah Sakit
73 Tidak Sudi
74 Waktumu Sudah Habis
75 Vonis
76 Menjadi Temanmu
77 Penawaran
78 Pengumuman
79 Seorang Pendosa
80 Dijebak
81 Tidak Rela
82 Cinta
83 Rumit
84 Peninjauan Kembali
85 Wanita Bodoh
86 Dua Puluh Tahun
87 Pengumuman
88 Sekedar Pelampiasan
89 Terjerat Pesona Suami Tanteku
90 PROMO NOVEL ADIK IPARKU KEKASIHKU
91 PROMO NOVEL AKU CINTA BUKAN LARA
92 PROMO NOVEL MEREBUT HATI SUAMIMU
93 PROMO NOVEL NIKAH KONTRAK DEMI WARISAN
94 PROMO NOVEL TERBARU
95 PROMO
96 Wanita Malam Pak Polisi
Episodes

Updated 96 Episodes

1
PROLOG
2
Berzina Di Sampingku
3
Dimana Putraku?
4
Cangkok Jantung
5
Dua Bulan Sebelumnya
6
Hasil Tes Laboratorium
7
Panik
8
Kesepakatan
9
Membuangmu
10
Rahasia
11
Melaporkan Kecurangan
12
Kembali Pulang
13
Manager Baru
14
Pengacara
15
Tidak Berdaya
16
Bukan Jodohku
17
Selamat Tinggal
18
Ruang CCTV
19
Kabar Duka
20
Tanda Merah
21
Genggaman Tangan
22
Menjadi Temanku
23
Palsu
24
Tes DNA
25
Pangeranmu
26
Treat You Better
27
Skenario
28
Seperti Kemarin
29
Jatuh Cinta Padanya
30
Flashback End
31
Apa Kabar?
32
Kesempatan Terbaik
33
Tolong Aku
34
Aku Belum Mati, Suamiku
35
Operasi
36
Curiga
37
Hangus Terbakar
38
Enam Bulan
39
Sedikit Pelajaran
40
Putri Tidurku
41
Daftar Belanjaan
42
Tunggu Permainanku
43
Berfikiran Buruk
44
Kebohongan Besar
45
Makan malam
46
Janin Di Perutmu
47
Talak
48
Tempat Bersandar
49
Pembalasanku
50
Wanita Di Masa Lalumu
51
Sweet Memories
52
Cemburu
53
Wanita Lain
54
Melelahkan
55
Harapan Palsu
56
Buaya Darat
57
Tagihan Kartu Kredit
58
Tahukah Kau?
59
Istriku
60
Kejutan
61
Berhak Bahagia
62
CEO Baru
63
Terlambat
64
Hari Yang Dinanti
65
Tiga Buah Kursi
66
Siapa Yang Bodoh?
67
Pilihan
68
Kolong Jembatan
69
Terulang Lagi
70
Papa
71
Gelandangan
72
Rumah Sakit
73
Tidak Sudi
74
Waktumu Sudah Habis
75
Vonis
76
Menjadi Temanmu
77
Penawaran
78
Pengumuman
79
Seorang Pendosa
80
Dijebak
81
Tidak Rela
82
Cinta
83
Rumit
84
Peninjauan Kembali
85
Wanita Bodoh
86
Dua Puluh Tahun
87
Pengumuman
88
Sekedar Pelampiasan
89
Terjerat Pesona Suami Tanteku
90
PROMO NOVEL ADIK IPARKU KEKASIHKU
91
PROMO NOVEL AKU CINTA BUKAN LARA
92
PROMO NOVEL MEREBUT HATI SUAMIMU
93
PROMO NOVEL NIKAH KONTRAK DEMI WARISAN
94
PROMO NOVEL TERBARU
95
PROMO
96
Wanita Malam Pak Polisi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!