Yanuar kemudian melangkahkan kakinya ke ruangan milik Raka.
CEKLEK
Saat Yanuar membuka kamar perawatan tersebut, tampak Raka sudah menyambutnya dengan sebuah senyuman.
"Selamat sore, apa kabar Tuan Raka?"
"Selamat sore Yanuar, kau tahu sendiri aku sedang tidak baik-baik saja."
Yanuar pun tersenyum. "Bagaimana jika kabar ini akan semakin membuat keadaan Tuan Raka semakin bertambah tidak baik-baik saja."
"Itu sudah resiko, Yanuar. Aku sudah siap menghadapi semua ini. Apa yang kau temukan?"
"Ya Tuan. Begini Tuan Raka mengenai permasalahan di kantor kita, sebenarnya bukan saya yang menemukan semua kecurangan di perusahaan kita tapi salah seorang karyawan kita yang bernama Firman."
"Apa jabatannya? Sepertinya aku belum pernah mendengar nama itu."
"Iya Tuan karena sebelumnya dia bekerja di kantor cabang, saya sengaja menarik dirinya ke kantor pusat agar saat dia melakukan penyelidikan tidak ada yang mencurigainya karena dia karyawan baru di kantor pusat."
"Bagus, ternyata kau sangat cerdik Yanuar. Lalu apa yang dia temukan?"
"Begini Tuan, dia mengecek mengenai laporan laba rugi perusahaan kita beberapa bulan terakhir ini dan menemukan kerugian yang cukup besar di perusahaan kita, tapi kerugian tersebut bukan karena penyalahgunaan anggaran seperti yang kita perkirakan sebelumnya, tapi ini hubungannya tentang adanya praktek nepotisme di perusahaan kita. Pemenang tender proyek perusahaan kita merupakan perusahaan yang sangat tidak berkompeten, perusahaan kita bahkan sering mengalami keterlambatan yang mengakibatkan banyaknya komplen dari konsumen, itulah yang menyebabkan perusahaan kita akhir-akhir ini selalu merugi."
"Astaga, kenapa kita bisa sampai kecolongan seperti ini Yanuar."
"Saya juga tidak tahu jika kita sampai bekerjasama dengan kalian yang sangat tidak berkompeten hingga sampai merugikan perusahaan kita."
"Jadi menurutmu, ada yang meloloskan perusahaan tersebut agar bekerjasama dengan perusahaan kita?"
"Ya, dan saya meminta maaf jika harus mengatakan ini jika Pak Abimana lah yang memiliki kewenangan untuk melakukan semu itu."
"APAAAA ABIMANNNAAAA???"
"Iya Tuan Raka."
"Jadi, perusahaan tersebut telah menyuap Abimana agar meloloskannya saat penentuan tender di perusahaan kita?"
"Iya benar Tuan Raka."
"Ini benar-benar memalukan!!!! Abimana benar-benar kurang ajar!!! Setelah aku membekukan rekeningnya, dia pun mencari cara lain dengan mengambil keuntungan yang menguntungkan dirinya saja? Benar-benar BRENGSEKKKKK!!!"
"Lalu apa langkah kita selanjutnya Tuan?"
"Saat ini Amanda juga sedang koma, aku sangat takut Abimana melakukan hal diluar batas. Aku takut jika dia melakukan sesuatu yang buruk pada Amanda. Tapi bagaimanapun juga aku harus tetap mempertahankan perusahaan itu agar tetap menjadi perusahaan milik Amanda."
Raka kemudian menghembuskan nafas panjangnya.
"Yanuar, aku akan menghubungi salah seorang temanku, dia yang menjadi notaris akan kepemilikan perusahaan milik Amanda, selain itu putranya juga berprofesi sebagai pengacara. Aku ingin meminta tolong padanya agar bisa membantu Amanda untuk mempertahankan perusahaan tersebut sekaligus menjaga keselamatan Amanda dari Abimana."
"Iya Tuan, itu langkah yang bagus. Kita harus mempertahankan perusahaan ini agar tetap menjadi milik Nyonya Amanda."
"Iya Yanuar, karena sebenarnya aku tidak berhak atas perusahaan tersebut. Aku pasti akan merasa sangat bersalah pada Agung jika aku tidak bisa menjaga Amanda dan perusahaan itu dengan baik."
"Iya Tuan, lalu bagaimana dengan Firman?"
"Tolong kau perintahkan Dion untuk selalu mengawasi gerak-gerik Abimana. Jika dia ingin mencelakakan Firman, cepat suruh Dion harus bisa mencegahnya. Kita sangat beruntung memiliki karyawan seperti dirinya, kau harus bisa mempertahankan dirinya agar terus bekerja di perusahaan kita."
"Iya Tuan. Tuan Raka, bolehkah saya memberikan saran pada anda?"
"Iya silahkan."
"Bagaimana jika Firman kita naikkan jabatannya. Saya pikir jika Firman memiliki kewenangan untuk menghentikan semua kecurangan yang telah dilakukan oleh Tuan Abimana ini sangat baik untuk perusahaan kita kedepannya, Tuan. Dan tentunya akan menghentikan kerugian yang perusahaan kita alami beberapa bulan terakhir ini."
"Ini ide yang sangat bagus, Yanuar. Sebelumnya aku ingin tahu bagaimana sifat dan latar belakangnya?"
"Dia dikenal sebagai karyawan yang jujur saat bekerja di kantor cabang, selain itu dia juga salah satu lulusan terbaik di salah satu universitas negeri, Tuan."
"Luar biasa, cepat kau buatkan surat pengangkatan dirinya, semua atas kewenangan dariku. Secepatnya Yanuar."
"Baik Tuan."
"Jabatan apa yang akan Tuan Raka berikan padanya?"
"Manager Pemasaran, agar dia bisa mengelola semua kegiatan pemasaran yang perusahaan kita sgar Abimana tidak bisa berbuat curang karena Firman bekerja untukku, bukan untuk Abimana."
Yanuar pun tersenyum.
"Ini rencana yang sangat bagus, Tuan Raka."
"Ya kau cepat buatkan surat pengangkatan Firman lalu kau hubungi dia sekarang juga agar besok pagi dia sudah bisa menduduki jabatan tersebut."
"Baik." jawab Yanuar, kini dia pun tampak sibuk menghubungi Firman.
Sementara itu Raka pun menghubungi notaris yang memegang surat kuasa kepemilikan perusahaan milik Amanda.
[Halo Dewanto.]
[Iya Raka, ada apa?]
[Ini tentang kepemilikan perusahaan milik putri dari Agung.]
[Iya ada apa? Kenapa kau terlihat sangat panik?]
[Bisakah aku bicara empat mata denganmu sekarang juga, tolong temui aku di rumah sakit.]
[Iya aku akan datang ke rumah sakit sekarang juga.]
[Terimakasih Dewanto.]
💜💜💜
Seorang laki-laki tampak sedang sibuk menerima telepon di balkon apartemennya, dinginnya udara pagi hari di kota London seakan tidak terasa baginya setelah dia menerima panggilan telepon tersebut. Dia kemudian mengambil nafas panjangnya sebelum menutup telepon itu. Dengan sedikit lemas, dia kemudian berjalan menuju ke kamarnya.
CEKLEK
Tampak seorang wanita berhijab baru saja selesai mengenakan pakaiannya. Dia kemudian mendekat ke arah wanita tersebut.
"Siapa yang menelepon, Mas?"
"Papa."
"Papa? Ada apa dengan papa?"
"Dia memintaku untuk pulang ke Indonesia."
"Pulang ke Indonesia?"
"Iya Inara."
"Tidak Mas Rayhan, aku tidak mau pulang ke Indonesia."
"Tapi ini permintaan papa, Inara. Papa benar-benar sedang membutuhkan bantuanku karena saat ini papa sedang menangani pekerjaan yang sedikit berat. Papa tidak bisa melakukan semua itu mengingat usianya yang sudah tidak muda lagi."
"Memangnya pekerjaan apa itu?"
"Aku juga belum terlalu jelas, tapi ini permintaan dari Om Raka. Dia meminta tolong pada papa untuk mempertahankan perusahaan milik anak angkatnya."
"Memang apa pentingnya ini bagimu? Bukankah papamu masih memiliki anak buah yang bisa menanganinya?"
"Inara mengertilah, ini tidak semudah yang kau pikirkan."
"Mas Rayhan, tolong kau juga mengerti aku. Aku tidak ingin kembali ke Indonesia."
NOTE:
Apakah Rayhan jodohnya Amanda? Ga tau ah, masih abu² 😂🤔🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Yunior
wanita egois
2024-01-01
0
meE😊😊
readsr baru jd msih menerka2 kirain david clon jdoh y manda eh trnyta dvid udh nikah . baru inget klo manda d tlong ma pngcra y ohh brrti si reyhan ini clon jdoh y manda tp kok ad inara? istri y juga itu??
2023-01-18
0
puji rahayu
gk berubah2 y inara...gk berkaca sm pengalaman...untung reyhan sabar...
2022-06-03
0