Manager Baru

"Kenapa kau tidak mau kembali? Apa karena masa laluku, Inara?"

"Kau sudah tahu jawabannya, Mas. Katakan padaku alasan yang sebenarnya? Kau ingin kembali pulang ke Indonesia karena ingin bertemu dengan wanita itu kan?"

"Jaga kata-katamu Inara, aku tidak pernah memiliki pemikiran seperti itu. Papa benar-benar menyuruhku pulang untuk mengurus pekerjaannya karena tiba-tiba kesehatan papa akhir-akhir ini sangat menurun."

"Kau terlalu banyak alasan, mas."

"Apa masa laluku begitu mengganggu hidupmu? Bukankah dia tidak pernah mengganggu rumah tangga kita? Kau tahu sendiri jika dia pun sudah memiliki kekasih dan mereka saling mencintai."

"Ya, dia memang sudah tidak mencintaimu tapi tidak dengan dirimu, kau masih mencintainya kan mas?"

"Inara, kenapa kau selalu hidup dengan ketakutanmu?"

"Kau yang membuatku seperti ini mas."

"Aku? Memangnya apa yang pernah kulakukan sampai selalu membuatmu seperti itu? Apakah aku pernah berselingkuh di belakangmu? Apa aku pernah menyakitimu?"

"Tanpa kau sadari kau selalu menyakitiku, mas."

"Memangnya apa yang pernah kulakukan padamu hingga kau merasa tersakiti olehku?"

"Karena kau tidak pernah bisa mencintaiku! Apa kau pikir rasanya tidak sakit hidup bersama suami yang tidak pernah mencintaiku?"

"Semua itu butuh proses, Inara. Kita menikah karena dijodohkan dan aku belum lama mengenalmu. Aku butuh waktu."

"Sampai kapan? Sampai kapan aku menunggumu agar bisa mencintaiku? Apa karena sifat wanita itu yang ceria dan menyenangkan dan sangat berbeda denganku yang membosankan sehingga kau tidak pernah bisa mencintaiku?"

"Bukan itu! Tapi selama aku hidup denganmu kau tidak pernah membuatku merasa nyaman berada di dekatmu, kau hanya bisa mencurigaiku dengan semua pikiran burukmu!"

"Kau seharusnya sadar semua ini karenamu mas!"

"Sudahlah Inara, sudah cukup! Aku tidak mau berdebat lagi denganmu! Aku akan pergi ke kantor sekarang!"

"Ke kantor? Untuk mengajukan pengunduran dirimu? Agar kau bisa kembali secepatnya ke Indonesia? Lalu bertemu dengan wanita itu?"

"INARAAAAA!!" Bentak Rayhan kemudian berjalan meninggalkan Inara yang menatap kepergian Rayhan dengan tatapan tajam.

'Katakan saja yang sejujurnya jika kau ingin kembali pada wanita itu kan, mas?' gumam Inara. Tiba-tiba ponsel Inara pun berbunyi.

"Mama." kata Inara. Dia kemudian mengangkat panggilan itu.

[Halo ma.]

[Halo Inara.]

[Ya ma, ada apa?]

[Inara, apakah Rayhan sudah menceritakan padamu jika papa meminta kalian untuk kembali ke Indonesia? Kesehatan papa akhir-akhir ini sangat menurun, sedangkan dia sedang menangani beberapa pekerjaan yang berat. Papa tidak akan pernah bisa mengerjakan semua ini sendiri, dia membutuhkan bantuan Rayhan, Inara.]

[Oh iya ma.]

[Jadi kau setuju kan, kalian kembali ke Indonesia.]

[Emh.. E... Iya ma, tentu saja Inara setuju.]

[Bagus, terimakasih banyak Inara.]

[Iya ma.] jawab Inara kemudian menutup panggilan itu. Dia kemudian menutup wajahnya.

"Jadi kami harus benar-benar kembali?"

🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Abimana masuk ke dalam lobi gedung kantornya dengan sedikit tergesa-gesa. Dia kemudian berjalan ke arah Vicky yang sudah menunggunya di lobi.

"Vicky, ada apa ini? Kenapa tiba-tiba ada rapat mendadak?"

"Maaf Tuan, saya juga tidak tahu. Ini semua ada atas perintah Tuan Raka."

"Breng*ek apa yang sebenarnya telah Yanuar katakan pada papa? Apakah semua kecurangan yang telah kulakukan telah diketahui oleh mereka?"

"Entahlah Tuan Abi."

Saat Abimana dan Vicky tengah asyik bercakap-cakap tiba-tiba netra mereka tertuju pada seorang laki-laki yang baru saja turun dari mobilnya dengan sedikit tegesa-gesa masuk ke dalam gedung.

"Siapa itu Vicky? Sepertinya aku baru pernah melihatnya?"

"Oh dia sepertinya karyawan yang baru dipindahkan dari kantor cabang."

"Vicky, sepertinya aku memiliki firasat buruk pada laki-laki itu."

"Mungkin itu hanya pemikiran anda saja Tuan, setahu saya dia hanyalah karyawan biasa yang dipindahkan untuk menggantikan Aidan."

"Semoga firasatku salah." kata Abimana sambil masuk ke dalam lift.

Sementara Firman masuk ke dalam ruang rapat dengan sedikit tergesa-gesa. "Gara-gara Vallen tidak mau naik sepeda motor aku jadi sedikit terlambat, naik mobil di saat rush hour seperti ini sangat tidak efektif." gerutu Firman sambil melangkahkan kakinya ke dalam ruang rapat. Tampak di dalam ruangan tersebut, Yanuar sudah menyambutnya sambil tersenyum.

"Maaf saya datang sedikit terlambat Pak Yanuar, saya mengantarkan istri saya terlebih dulu."

"Oh tidak apa-apa Firman, rapatnya juga belum dimulai karena kita masih menunggu Abimana." jawab Yanuar. Tak berselang lama, Abimana pun masuk ke ruangan tersebut.

"Vicky, lihat orang itu. Kenapa dia berdiri di samping Yanuar?"

"Entahlah."

"Jangan-jangan firasatku benar." gerutu Abimana.

"Oh Tuan Abi, kau sudah datang?" kata Yanuar sambil tersenyum. Abimana pun mendekat ke arah Yanuar.

"Ada apa ini sebenarnya Pak Yanuar? Kemarin sore kita bertemu tapi anda tidak mengatakan apapun pada saya."

"Iya Tuan Abi, karena ini keputusan mendadak dari Tuan Raka setelah saya bertemu dengannya."

"Keputusan mendadak dari papa?"

"Ya."

"Tentang apa?"

"Tentang Manager Pemasaran baru di kantor kita. Anda tahu kan manager pemasaran di kantor kita sudah lama kosong, dan untuk sementara masih dipegang oleh anda yang membuat anda begitu sibuk memegang jabatan ganda. Sekarang sudah ada manager yang baru, jadi anda tidak perlu mengurusi bagian pemasaran dan pemenangan tender lagi Tuan Abimana, karena saat ini sudah ada manager pemasaran yang baru yaitu Firman." kata Yanuar sambil memperkenalkan Firman yang berdiri di sampingnya.

'BREN*SEK!!! Apa mereka semua sudah tahu yang kuperbuat selama ini? Breng*ek!! Jika seperti ini darimana aku bisa mendapatkan uang tambahan karena papa sudah memblokir rekeningku.' gumam Abimana sambil menatap Firman dengan tatapan tajam.

Firman kemudian mengulurkan tangannya, kemudian uluran tangan itu pun dibalas Abimana sambil tersenyum. "Senang bisa mengenal anda, Firman."

"Ya Tuan Abimana, saya juga senang bisa bertemu dengan pemilik perusahaan ini."

"Iya Firman, bekerjalah sebaik mungkin."

"Iya Tuan."

"Tuan Abimana, bagaimana jika kita mulai saja rapatnya?"

"Silahkan Pak Yanuar." jawab Abimana kemudian melangkahkan kakinya menuju ke kursinya.

'Brengsek!! Jadi papa yang melakukan semua ini? Apakah papa sudah tahu semua yang telah kulakukan? Bukankah tadi Vicky mengatakan jika Firman hanyalah karyawan di kantor cabang? Kenapa dia dipindahkan ke kantor ini? Apa ini semua adalah bagian dari rencana papa? Atau jangan-jangan dia orang yang diperintahkan oleh papa untuk mematikan gerakanku?' gumam Abimana sambil menatap Firman yang sedang melakukan presentasi akan kebijakan barunya. Perasaan Abimana pun kian berkecamuk mendengar presentasi yang dijelaskan oleh Firman, dia pun kemudian mengangkat tangannya.

"Permisi Firman."

"Iya Tuan Abimana, ada apa?"

"Sepertinya saya kurang sependapat dengan kebijakan yang akan anda ambil, bisakah kita tidak mengubah sistemnya, agar seperti dulu saja?"

"Oh tidak bisa Tuan Abimana karena kebijakan yang saya ambil pun sudah mendapatkan persetujuan dari Tuan Raka."

"Tapi papa tidak ada di sini Firman, kau harus menuruti semua perintahku."

"Maaf Tuan Abimana, saya tidak bekerja pada anda tapi pada Tuan Raka, jadi anda tidak bisa mengubah keputusan saya, terimakasih."

Mendengar perkataan Firman, Abimana pun menatap tajam ke arahnya.

'BRENGSEK!!!' gumam Abimana dalam hati.

Terpopuler

Comments

Putri

Putri

rasain itu akibat orang slingkuh...

2023-07-22

2

Riyadhi Yaza

Riyadhi Yaza

lanjut

2022-03-31

1

Cherry

Cherry

rasain loe Abimana mati kutu😂😂😂

2022-03-22

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Berzina Di Sampingku
3 Dimana Putraku?
4 Cangkok Jantung
5 Dua Bulan Sebelumnya
6 Hasil Tes Laboratorium
7 Panik
8 Kesepakatan
9 Membuangmu
10 Rahasia
11 Melaporkan Kecurangan
12 Kembali Pulang
13 Manager Baru
14 Pengacara
15 Tidak Berdaya
16 Bukan Jodohku
17 Selamat Tinggal
18 Ruang CCTV
19 Kabar Duka
20 Tanda Merah
21 Genggaman Tangan
22 Menjadi Temanku
23 Palsu
24 Tes DNA
25 Pangeranmu
26 Treat You Better
27 Skenario
28 Seperti Kemarin
29 Jatuh Cinta Padanya
30 Flashback End
31 Apa Kabar?
32 Kesempatan Terbaik
33 Tolong Aku
34 Aku Belum Mati, Suamiku
35 Operasi
36 Curiga
37 Hangus Terbakar
38 Enam Bulan
39 Sedikit Pelajaran
40 Putri Tidurku
41 Daftar Belanjaan
42 Tunggu Permainanku
43 Berfikiran Buruk
44 Kebohongan Besar
45 Makan malam
46 Janin Di Perutmu
47 Talak
48 Tempat Bersandar
49 Pembalasanku
50 Wanita Di Masa Lalumu
51 Sweet Memories
52 Cemburu
53 Wanita Lain
54 Melelahkan
55 Harapan Palsu
56 Buaya Darat
57 Tagihan Kartu Kredit
58 Tahukah Kau?
59 Istriku
60 Kejutan
61 Berhak Bahagia
62 CEO Baru
63 Terlambat
64 Hari Yang Dinanti
65 Tiga Buah Kursi
66 Siapa Yang Bodoh?
67 Pilihan
68 Kolong Jembatan
69 Terulang Lagi
70 Papa
71 Gelandangan
72 Rumah Sakit
73 Tidak Sudi
74 Waktumu Sudah Habis
75 Vonis
76 Menjadi Temanmu
77 Penawaran
78 Pengumuman
79 Seorang Pendosa
80 Dijebak
81 Tidak Rela
82 Cinta
83 Rumit
84 Peninjauan Kembali
85 Wanita Bodoh
86 Dua Puluh Tahun
87 Pengumuman
88 Sekedar Pelampiasan
89 Terjerat Pesona Suami Tanteku
90 PROMO NOVEL ADIK IPARKU KEKASIHKU
91 PROMO NOVEL AKU CINTA BUKAN LARA
92 PROMO NOVEL MEREBUT HATI SUAMIMU
93 PROMO NOVEL NIKAH KONTRAK DEMI WARISAN
94 PROMO NOVEL TERBARU
95 PROMO
96 Wanita Malam Pak Polisi
Episodes

Updated 96 Episodes

1
PROLOG
2
Berzina Di Sampingku
3
Dimana Putraku?
4
Cangkok Jantung
5
Dua Bulan Sebelumnya
6
Hasil Tes Laboratorium
7
Panik
8
Kesepakatan
9
Membuangmu
10
Rahasia
11
Melaporkan Kecurangan
12
Kembali Pulang
13
Manager Baru
14
Pengacara
15
Tidak Berdaya
16
Bukan Jodohku
17
Selamat Tinggal
18
Ruang CCTV
19
Kabar Duka
20
Tanda Merah
21
Genggaman Tangan
22
Menjadi Temanku
23
Palsu
24
Tes DNA
25
Pangeranmu
26
Treat You Better
27
Skenario
28
Seperti Kemarin
29
Jatuh Cinta Padanya
30
Flashback End
31
Apa Kabar?
32
Kesempatan Terbaik
33
Tolong Aku
34
Aku Belum Mati, Suamiku
35
Operasi
36
Curiga
37
Hangus Terbakar
38
Enam Bulan
39
Sedikit Pelajaran
40
Putri Tidurku
41
Daftar Belanjaan
42
Tunggu Permainanku
43
Berfikiran Buruk
44
Kebohongan Besar
45
Makan malam
46
Janin Di Perutmu
47
Talak
48
Tempat Bersandar
49
Pembalasanku
50
Wanita Di Masa Lalumu
51
Sweet Memories
52
Cemburu
53
Wanita Lain
54
Melelahkan
55
Harapan Palsu
56
Buaya Darat
57
Tagihan Kartu Kredit
58
Tahukah Kau?
59
Istriku
60
Kejutan
61
Berhak Bahagia
62
CEO Baru
63
Terlambat
64
Hari Yang Dinanti
65
Tiga Buah Kursi
66
Siapa Yang Bodoh?
67
Pilihan
68
Kolong Jembatan
69
Terulang Lagi
70
Papa
71
Gelandangan
72
Rumah Sakit
73
Tidak Sudi
74
Waktumu Sudah Habis
75
Vonis
76
Menjadi Temanmu
77
Penawaran
78
Pengumuman
79
Seorang Pendosa
80
Dijebak
81
Tidak Rela
82
Cinta
83
Rumit
84
Peninjauan Kembali
85
Wanita Bodoh
86
Dua Puluh Tahun
87
Pengumuman
88
Sekedar Pelampiasan
89
Terjerat Pesona Suami Tanteku
90
PROMO NOVEL ADIK IPARKU KEKASIHKU
91
PROMO NOVEL AKU CINTA BUKAN LARA
92
PROMO NOVEL MEREBUT HATI SUAMIMU
93
PROMO NOVEL NIKAH KONTRAK DEMI WARISAN
94
PROMO NOVEL TERBARU
95
PROMO
96
Wanita Malam Pak Polisi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!