Abimana tampak mengamati mamanya yang sedang berbelanja buah-buahan, dia kemudian mengambil ponsel yang ada di dalam saku celananya.
[Halo Ghea, maaf aku baru bisa menghubungimu.]
[Jadi istrimu benar-benar sudah sadar dari komanya?]
[Iya, tadi pagi saat aku bangun dia sudah sadarkan diri. Ini semua gara-gara dokter brengsek itu! Selama Amanda mengalami koma, dia begitu ketat menjaga Amanda hingga kita tidak bisa bertindak apapun untuk menghabisi nyawanya!]
[Lalu kita harus bagaimana Abi?]
[Jalan satu-satunya adalah dengan membawa Amanda pulang secepatnya, sebelum keadaannya semakin membaik kita harus membuatnya kembali seperti Amanda yang dulu, seorang wanita bodoh yang tidak berdaya dan selalu terbuai oleh kata-kata palsuku!]
[Iya Abi, kau benar. Kau harus membuat Amanda untuk menuruti kata-katamu lagi. Dia belum curiga pada padamu kan?]
[Tentu saja belum, wanita bodoh itu tidak akan pernah mencurigaiku karena dia begitu tergila-gila padaku.]
[Sedangkan kau tergila-gila padaku, hahahaha.]
[Hahahaha, kau bisa saja bercanda di saat seperti ini Ghea.]
[Abi, jika dia tidak mencurigaimu lalu bagaimana dengan Sharen? Dia juga tidak curiga pada Sharen kan?]
[Amanda belum bertemu dengan Sharen, Ghea. Tapi wanita bodoh itu tidak akan pernah akan curiga jika Sharen bukanlah anak kandungnya. Dia tidak akan berfikir sejauh itu jika anak kandungnya sudah kita buang sejauh mungkin. Hahahaha.]
[Kau benar-benar licik Abi, bukankah dia juga anak kandungmu, sama seperti Sharen.]
[Tapi aku tidak sudi memiliki anak dari wanita menjijikan seperti itu, bagiku anakku hanyalah Sharen, dialah buah cinta dari kita berdua. Dan setelah Amanda pulang ke rumah aku akan membujuknya agar membalik nama perusahaan miliknya menjadi nama Sharen, anak kita. Hahahaha.]
Ghea pun tersenyum kecut mendengar tawa Abimana.
[Memang itu yang kita inginkan, Abi.]
[Iya Ghea. Ghea kututup dulu teleponnya, mama sudah selesai berbelanja, nanti kuhubungi lagi.]
[Iya, hati-hati sayang.]
Beberapa saat kemudian Vera pun masuk ke dalam mobil Abimana.
"Kau sebenarnya sedang menelepon siapa Abi? Tawamu sampai terdengar sampai ke luar."
"Bukan siapa-siapa ma, hanya rekan bisnis."
"Rekan bisnis? Rekan bisnis yang mana?"
"Mama tolong mama jangan berfikiran yang macam-macam pada Abi."
Vera lalu menatap Abi.
"Abi, sebenarnya mama sudah sering mendengar dari papa kau telah melakukan kecurangan di kantor. Sebenarnya apa yang telah kau lakukan? Apa kau lupa jika kita bukanlah pemilik dari perusahaan itu. Pemilik perusahaan itu adalah Amanda."
"Mama, apa mama juga lupa jika suatu saat nanti perusahaan itu juga menjadi milik Sharen? Cucu mama sendiri, jadi apa bedanya dengan sekarang? Aku tidak mungkin menghancurkan perusahaan itu Ma. Perusahaan itu adalah masa depan Sharen."'
"Kau benar juga Abi. Lalu bagaimana dengan kecurangan yang pernah papamu temukan? Bahkan suami Dokter Vallen sendiri yang melaporkan kecurangan yang kau lakukan pada papa."
"Firman memang sok tahu."
"Jadi benar semua kecurangan yang pernah kita temukan di perusahaan kita itu karena ulahmu?
"Oh kalau masalah itu, Abi memang pernah sedikit nakal ma."
"ABIIIIII!! JADI KAU BENAR-BENAR PERNAH KORUPSI DI PERUSAHAAN AMANDA???"
🖤🖤🖤🖤🖤
Perasaan Amanda kini pun kian berkecamuk. "Apa yang sebenarnya telah terjadi? Apakah Mas Abi telah menukar putra kandungku dengan bayi perempuan itu? Bahkan mama pun sampai tidak mengetahuinya! Mas Abi kau benar-benar licik!!"
"Lalu dimana putraku?"
"Siapa sebenarnya bayi perempuan yang bernama Sharen itu? Kupikir kau hanya ingin membunuhku saja mas, tapi ternyata kau juga tega menyakiti anak kita, darah dagingmu sendiri. Sebegitu bencinya dirimu padaku mas?" kata Amanda sambil menatap ranjang jaga yang ada di sampingnya. Masih terlihat jelas noda berlendir yang telah mengering yang ada di ranjang itu.
"Menjijikkan, aku tidak sudi tidur di kamar ini lagi, tempat kalian melakukan maksiat di sampingku!" gerutu Amanda. Dia kemudian menelepon bagian perawat jaga.
[Halo, suster bisakah saya meminta pindah ke kamar perawatan yang lain, saya sedikit kurang nyaman di kamar ini karena cahayanya terlalu terang dan membuat saya sedikit pusing.]
[Oh baik Nyonya Amanda, kami akan memindahkan anda ke kamar perawatan yang lain.]
[Terimakasih banyak.]
Beberapa saat kemudian pintu ruangan itu pun terbuka. Seorang dokter pun masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Selamat siang Amanda."
"Selamat siang Dokter David."
"Bagaimana kondisi anda?
"Baik hanya saja masih sedikit pusing dan lemas."
"Tidak apa-apa, itu hanyalah efek setelah kau mengalami tidur panjang. Apakah Dokter Vallen sudah memeriksa kondisimu?"
"Sudah, sepertinya juga tidak ada masalah karena tadi dia mengatakan jika saya baik-baik saja."
"Bagus kalau begitu, jika kondisimu sudah memungkinkan kita bisa melakukan cangkok jantung seperti yang kita rencanakan dulu sebelum kau mengalami koma."
"Ya, tentu saja. Tapi bukankah anda masih ingat kesepakatan antara kita berdua agar merahasiakan cangkok jantung tersebut."
"Tentu saja Amanda, anda tidak perlu khawatir. Saya masih menjaga rahasia ini. Saya juga masih merahasiakan hasil tes laboratorium anda mengenai kandungan obat pelemah jantung dalam dosis tinggi di dalam tubuh anda."
"Terimakasih banyak Dokter David, anda telah begitu banyak membantu saya. Saya yakin selama saya mengalami koma anda dan adik anda, Dokter Vallen pasti telah menjaga saya dengan baik."
David pun tersenyum. "Ya karena saat anda sedang koma saya sengaja memerintahkan seorang perawat untuk khusus menjaga anda, jadi tidak ada seorangpun yang bisa berbuat jahat pada anda, asupan obat dan vitamin yang diberikan selalu dalam pengawasanku."
"Terimakasih banyak Dokter David, saya banyak berhutang budi pada anda dan Dokter Vallen."
"Tidak apa-apa, kita harus saling membantu. Amanda, saya permisi dulu. Jika kau memerlukan bantuan kami, jangan sungkan untuk menghubungi kami kembali."
"Iya dokter terimaksih banyak."
Amanda lalu menatap kepergian David sambil tersenyum. Tatapannya menerawang jauh kejadian beberapa bulan lalu saat mengingat pertemuannya dengan David yang telah membongkar kejahatan yang telah Abimana lakukan padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Ratna Ningsih
Thor ko ada seorang ayah kandung tega berbuat gitu ...lebih memilih anah di luar nikah padahal anak kandung laki"
2025-01-12
0
X'tine
mata suaminya sudah buta ya thor...
2023-11-28
1
Makin Patricia
hati suami yg sdh membatu
2023-11-17
0