Dimana Putraku?

'Kenapa Mas Abi mengatakan jika kami memiliki seorang putri sedangkan Dokter Vallen mengatakan jika aku melahirkan seorang bayi laki-laki? Apakah Mas Abi sudah menyembunyikan putra kandungku sendiri?' gumam Amanda sambil menatap Abi dengan tatapan tajam.

"Amanda, kenapa kau menatapku seperti itu?" kata Abimana sambil membelai rambut Amanda.

"Oh tidak apa-apa mas, kepalaku hanya sedikit pusing."

"Itu wajar karena kau telah mengalami koma selama dua bulan, lebih baik sekarang kau istirahat saja."

Amanda pun mengangguk, dia kemudian merebahkan tubuhnya kembali.

"Apa kau mau makan, Manda?"

Amanda pun menggelengkan kepalanya.

"Saat kau sudah merasa lapar atau membutuhkan sesuatu, tolong kau bilang padaku."

"Iya Mas, sekarang aku hanya ingin beristirahat."

"Iya."

Amanda kemudian berpura-pura memejamkan matanya, sambil sesekali mengamati gerak-gerik Abimana di dalam ruangan itu.

'Aku benar-benar tidak menyangka jika laki-laki seperti dirimu ternyata begitu jahat padaku, Mas. Semua kebaikan yang kau lakukan di depanku ternyata hanyalah palsu. Sejak kecil kau selalu melindungiku, menyayangiku, aku pun begitu bahagia saat kau menyatakan rasa cintamu padaku, tapi ternyata semua hanyalah sebuah kepura-puraan saja, dasar laki-laki biadab! Lalu bagaimana sebenarnya dengan putraku? Apakah aku harus mengatakannya pada mama? Ah tidak, jika aku mengatakannya pada mama pasti dia akan langsung memarahi Mas Abi, ini akan membahayakan bagi diriku karena semua rencanaku bisa hancur berantakan.' gumam Amanda dalam hati.

Beberapa saat kemudian, pintu kamar perawatan itu pun terbuka. Seorang wanita paruh baya masuk ke kamar tersebut dan langsung memeluk Amanda.

"Amanda, kau sudah sadar Nak!"

Mendengar teriakkan mamanya, Abimana pun bergegas menghampiri Vera.

"Abi, kenapa Manda masih memejamkan matanya? Tadi kau bilang jika Amanda sudah sadarkan diri?"

"Ma, sabar ma tenangkan diri mama. Amanda hanya sedang tertidur, tadi dia mengatakan jika kepalanya sedikit pusing jadi Abi menyuruhnya untuk beristirahat."

"Oh, tapi dia benar-benar sudah sadar kan Abi?"

"Iya ma, Amanda sudah sadar."

"Syukurlah." jawab Vera, dia kemudian duduk di samping ranjang Amanda sambil membelai rambut dan wajahnya. Vera pun mulai memijit tangan serta kaki Amanda yang terasa begitu kaku karena sudah satu bulan ini tidak bergerak.

'Mama.' gumam Amanda dalam hati.

'Meskipun aku bukan putri kandungmu, kau begitu menyayangiku. Aku janji, aku tidak akan pernah menyakitimu, ma.' gumam Amanda lagi. Air mata pun mulai keluar dari sudut matanya, perlahan dia pun membuka matanya.

Melihat Amanda yang membuka matanya, seketika Vera pun berteriak. "Amanda, kau sudah sadar?"

Amanda pun mengangguk, Vera kemudian memeluk Amanda sambil menangis. "Mama sangat merindukanmu, Nak. Mama yakin kau pasti bisa bertahan, putri kecilmu masih sangat membutuhkanmu, Nak." kata Vera sambil memeluk Amanda kian kencang.

"Putri kecilku ma?"

"Iya Manda, kau melahirkan seorang putri kecil yang begitu lucu, memang saat kau melahirkan mama tidak ada di samping kalian karena mama sedang menemani papa di rumah."

"Jadi aku melahirkan seorang anak perempuan?"

"Iya Amanda, kau melahirkan seorang bayi perempuan dan Abi menamainya Sharen, dia sangatlah lucu. Apa kau mau melihatnya?"

Amanda pun mengangguk. Vera kemudian mengambil ponselnya lalu memperlihatkan beberapa foto bayi yang ada di ponselnya.

"Ini putriku?" tanya Amanda sambil mengerutkan keningnya.

"Iya dia putrimu dan Abi, namanya Sharen."

"Dia sangat lucu." jawab Amanda sambil menutupi perasaannya yang begitu berkecamuk.

'Apakah tadi Dokter Vallen salah? Mungkin dia lupa jika aku melahirkan seorang bayi perempuan bukan bayi laki-laki seperti yang dia tadi katakan?' gumam Amanda sambil menelan ludahnya dengan kasar.

"Ma, lalu dimana papa?"

Mendengar pertanyaan Amanda, wajah Vera pun tampak tertunduk lesu. "Amanda tepat di hari saat kau melahirkan, papa pun meninggal Nak, itulah sebabnya mama tidak bisa menemanimu di rumah sakit."

"Astaga, jadi Papa Raka sudah meninggal ma?"

Vera pun menganggukkan kepalanya. "Itulah sebabnya hanya Abi yang mengurus dirimu dan Sharen, saat itu mama begitu terpukul akan kematian papa sehingga mama sempat melupakan dirimu dan hanya berdiam diri di rumah, sampai pada akhirnya Abi membawa pulang Sharen dari rumah sakit dan hidup mama bisa kembali berwarna karena kehadiran Sharen."

"Terimakasih banyak ma, terimakasih banyak karena mama sudah merawat Sharen selama Amanda di rumah sakit, mama adalah segala-galanya dalam hidup Amanda. Sejak kecil mama sudah merawat Amanda layaknya anak kandung mama sendiri, kini mama juga melakukan itu pada Sharen."

"Kau bicara apa Nak? Sharen adalah cucu kandung mama, tentu saja mama akan merawat Sharen dengan sepenuh hati."

Amanda pun tersenyum.

"Iya ma."

"Abi!!!" teriak Vera yang melihat Abi sedang memainkan ponselnya.

"Iya ma, ada apa?"

"Kenapa kau hanya sibuk sendiri, kau seharusnya selalu ada di samping Amanda, dia baru saja sadar, mungkin dia menginginkan sesuatu. Amanda, apa kau membutuhkan sesuatu Nak?"

Amanda pun tersenyum. "Ma, bisakah mama dan Mas Abi membelikan sesuatu untuk Manda?"

"Oh iya nak, tentu saja katakan saja apa yang kau inginkan."

"Manda ingin buah-buahan, Manda ingin mama yang memilihkan untuk Manda karena Manda tahu Mas Abi tidak pernah bisa memilih buah-buahan untuk Manda."

Vera pun tersenyum. "Tentu saja Nak, kami akan membelikan untukmu. Apa kau tidak apa-apa kami tinggal sendirian?"

"Tidak ma, mama tenang saja."

"Baik Manda, Abi ayo sekarang kita pergi." kata Vera pada Abi yang masih asyik memainkan ponselnya.

"ABIIIIIII!!"

"Oh iya iya."

'Kau pasti sedang sibuk menghubungi selingkuhanmu itu kan mas?' gumam Amanda sambil melirik pada Abimana. Mereka lalu keluar dari kamar perawatan Amanda, sedangkan Amanda langsung mengambil telepon yang ada di kamar itu, dia kemudian bergegas menelepon bagian perawat jaga.

[Halo, bisakah tolong disambungkan dengan ruangan Dokter Vallen?]

[Oh iya, tunggu sebentar.] jawab perawat jaga tersebut.

Beberapa saat kemudian, telepon itu pun tersambung ke ruangan dokter Vallen.

[Halo ada apa Amanda?]

[Dokter Vallen, ada yang ingin kutanyakan pada anda, apa anda yakin bayi yang saya lahirkan adalah seorang bayi laki-laki?]

[Iya Amanda, tentu saja. Aku yang mengoperasi dirimu, tentu aku tidak akan pernah lupa akan hal itu, bahkan aku memiliki catatan kelahiran putramu, satu kusimpan sebagai data rumah sakit sedangkan yang satunya sudah keberikan pada suamimu.]

[Oh baik Dokter Vallen, terimakasih banyak. Maaf sudah mengganggu anda.]

[Tidak apa-apa, Amanda. Selamat beristirahat, semoga lekas sembuh.]

[Terimakasih Dokter Vallen.] jawab Amanda kemudian menutup telepon itu.

Perasaannya kini pun kian berkecamuk. "Apa yang sebenarnya telah terjadi? Apakah Mas Abi telah menukar putra kandungku dengan bayi perempuan itu? Bahkan mama pun sampai tidak mengetahuinya! Mas Abi kau benar-benar licik!!"

"Lalu dimana putraku?"

Terpopuler

Comments

Makin Patricia

Makin Patricia

dasar bapak yang tak tahu diri

2023-11-17

0

Dandelion

Dandelion

bapak laknat anak sendiri di buang

2023-02-15

1

nenk 'yLa

nenk 'yLa

mungkin itu ank jallang y si abi

2023-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Berzina Di Sampingku
3 Dimana Putraku?
4 Cangkok Jantung
5 Dua Bulan Sebelumnya
6 Hasil Tes Laboratorium
7 Panik
8 Kesepakatan
9 Membuangmu
10 Rahasia
11 Melaporkan Kecurangan
12 Kembali Pulang
13 Manager Baru
14 Pengacara
15 Tidak Berdaya
16 Bukan Jodohku
17 Selamat Tinggal
18 Ruang CCTV
19 Kabar Duka
20 Tanda Merah
21 Genggaman Tangan
22 Menjadi Temanku
23 Palsu
24 Tes DNA
25 Pangeranmu
26 Treat You Better
27 Skenario
28 Seperti Kemarin
29 Jatuh Cinta Padanya
30 Flashback End
31 Apa Kabar?
32 Kesempatan Terbaik
33 Tolong Aku
34 Aku Belum Mati, Suamiku
35 Operasi
36 Curiga
37 Hangus Terbakar
38 Enam Bulan
39 Sedikit Pelajaran
40 Putri Tidurku
41 Daftar Belanjaan
42 Tunggu Permainanku
43 Berfikiran Buruk
44 Kebohongan Besar
45 Makan malam
46 Janin Di Perutmu
47 Talak
48 Tempat Bersandar
49 Pembalasanku
50 Wanita Di Masa Lalumu
51 Sweet Memories
52 Cemburu
53 Wanita Lain
54 Melelahkan
55 Harapan Palsu
56 Buaya Darat
57 Tagihan Kartu Kredit
58 Tahukah Kau?
59 Istriku
60 Kejutan
61 Berhak Bahagia
62 CEO Baru
63 Terlambat
64 Hari Yang Dinanti
65 Tiga Buah Kursi
66 Siapa Yang Bodoh?
67 Pilihan
68 Kolong Jembatan
69 Terulang Lagi
70 Papa
71 Gelandangan
72 Rumah Sakit
73 Tidak Sudi
74 Waktumu Sudah Habis
75 Vonis
76 Menjadi Temanmu
77 Penawaran
78 Pengumuman
79 Seorang Pendosa
80 Dijebak
81 Tidak Rela
82 Cinta
83 Rumit
84 Peninjauan Kembali
85 Wanita Bodoh
86 Dua Puluh Tahun
87 Pengumuman
88 Sekedar Pelampiasan
89 Terjerat Pesona Suami Tanteku
90 PROMO NOVEL ADIK IPARKU KEKASIHKU
91 PROMO NOVEL AKU CINTA BUKAN LARA
92 PROMO NOVEL MEREBUT HATI SUAMIMU
93 PROMO NOVEL NIKAH KONTRAK DEMI WARISAN
94 PROMO NOVEL TERBARU
95 PROMO
96 Wanita Malam Pak Polisi
Episodes

Updated 96 Episodes

1
PROLOG
2
Berzina Di Sampingku
3
Dimana Putraku?
4
Cangkok Jantung
5
Dua Bulan Sebelumnya
6
Hasil Tes Laboratorium
7
Panik
8
Kesepakatan
9
Membuangmu
10
Rahasia
11
Melaporkan Kecurangan
12
Kembali Pulang
13
Manager Baru
14
Pengacara
15
Tidak Berdaya
16
Bukan Jodohku
17
Selamat Tinggal
18
Ruang CCTV
19
Kabar Duka
20
Tanda Merah
21
Genggaman Tangan
22
Menjadi Temanku
23
Palsu
24
Tes DNA
25
Pangeranmu
26
Treat You Better
27
Skenario
28
Seperti Kemarin
29
Jatuh Cinta Padanya
30
Flashback End
31
Apa Kabar?
32
Kesempatan Terbaik
33
Tolong Aku
34
Aku Belum Mati, Suamiku
35
Operasi
36
Curiga
37
Hangus Terbakar
38
Enam Bulan
39
Sedikit Pelajaran
40
Putri Tidurku
41
Daftar Belanjaan
42
Tunggu Permainanku
43
Berfikiran Buruk
44
Kebohongan Besar
45
Makan malam
46
Janin Di Perutmu
47
Talak
48
Tempat Bersandar
49
Pembalasanku
50
Wanita Di Masa Lalumu
51
Sweet Memories
52
Cemburu
53
Wanita Lain
54
Melelahkan
55
Harapan Palsu
56
Buaya Darat
57
Tagihan Kartu Kredit
58
Tahukah Kau?
59
Istriku
60
Kejutan
61
Berhak Bahagia
62
CEO Baru
63
Terlambat
64
Hari Yang Dinanti
65
Tiga Buah Kursi
66
Siapa Yang Bodoh?
67
Pilihan
68
Kolong Jembatan
69
Terulang Lagi
70
Papa
71
Gelandangan
72
Rumah Sakit
73
Tidak Sudi
74
Waktumu Sudah Habis
75
Vonis
76
Menjadi Temanmu
77
Penawaran
78
Pengumuman
79
Seorang Pendosa
80
Dijebak
81
Tidak Rela
82
Cinta
83
Rumit
84
Peninjauan Kembali
85
Wanita Bodoh
86
Dua Puluh Tahun
87
Pengumuman
88
Sekedar Pelampiasan
89
Terjerat Pesona Suami Tanteku
90
PROMO NOVEL ADIK IPARKU KEKASIHKU
91
PROMO NOVEL AKU CINTA BUKAN LARA
92
PROMO NOVEL MEREBUT HATI SUAMIMU
93
PROMO NOVEL NIKAH KONTRAK DEMI WARISAN
94
PROMO NOVEL TERBARU
95
PROMO
96
Wanita Malam Pak Polisi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!