Lamunan Darren terhenti ketika pintu ruangan di ketuk dan beberapa saat kemudian sosok asisten kepercayaannya masuk dan menundukan kepalanya di hadapan Darren..
''Tuan Darren....''
''Apakah kau mendapatkan infromasi..'' lirik Darren ingin tau..jika Lukas datang tiba-tiba itu tandanya ia membawa informasi penting...
Lukas menunduk penuh hormat di hadapan Darren...
''Aku mendapatkan informasi tentang nona Alea..''
''Alea....apakah dia melarikan diri lagi...Darren tertawa..itu tidak mungkin lukas..aku sudah menguncinya di dalam apartemenku...dia mungkin akan melompat lalu mati jika ia nekat...
Lukas menggeleng...
''Bukan nona Alea yang akan melarikan diri namun kali ini ada seseorang yang akan membawanya pergi..dia adalah Adam..pria itu masih tidak menyerah tuan Darren...''
Jemari Darren terkepal dengan kuat...namun mampu membungkus wajahnya dalam ketenangan...beraninya anak muda itu ingin bermain-main dengannya...Darren tersenyum dingin...
''Adam....apakah tangannya sudah membaik.''
''Dia sembuh dengan cepat...''
''Apa yang dia inginkan...''
Lukas menundukan kepalanya..lalu meletakan sebuah lembaran yang berisikan informasi jejak panggilan pada ponsel lama Alea yang telah disadap...
''Dia menelfon nona Alea dan berubsaha membujuknya..tuan bisa mendengar sendiri percakapan mereka...''
Darren menatap Lukas...
''Apakah..... Alea setuju untuk pergi dengannya..''
''Tidak...nona Alea menolak namun...bukan berarti dia tak akan pergi jika Adam terus mendekati nona dan mencoba membujuknya...''
Darren tertawa....
''Aku ingin kau memberikan Adama sebuah harapan...''
''Tuan Darren...''
''Aku suka bermain-main Lukas...dan aku pikir...Adam bisa membuatku merasakan lagi sensasi penyiksaan...aku sudah lama tidak merasakannya...melihat darah dan tangisan...''
Lukas tersenyum...
''Tentu saja tuan Darren.,...tuan akan bersenang-senang...namun apakah kita akan melibatkan nona Alea disini...''
Darren menatap lukas dengan tajam...
''Tentu...aku ingin membuatnya melihat bagaimana rasanya jika menentangku...sangat mengerikan..''
''Baik tuan Darren......''
Lukas segera pergi dari sana meninggalkan Darren dalam tatapan bekunya....pria itu menarik laci mejanya...ada banyak ukuran pisau di dalam sana sebagai koleksinya..pria itu tersenyum dan mengambil salah satu pisau berujung runcing dan membawanya mendekat ke matanya...
''Apa kau merindukan sebuah permainan...aku akan mengajakmu..ini permainan yang.....membahagiakan..'' desis Darren lalu menyimpan pisau kecil itu di dalam kotak dan meletakannya saku jassnya..
*******************************************
Tengah malam...
Alea terkejut ketika sesuatu bergerak di ranjang...ia membuka mata sedikit dan menyadari jika Darren sudah pulang..entah ini jam berapa namun...Alea yakin ini hampir subuh...seharian Alea menunggu Darren namun pria ini malah pulang dini hari...dan membuat jantungnya berdebar...
''Aku yakin kau belum tidur Alea...tidakkah kau menyambutku..'' suara dingin milik Darren menembus lamunan Alea...
Alea melonggarkan tenggorokannya, pria ini seperti hantu saja..bisa mengetahui segalanya...
''Ehm....''
Alea bergerak dan kemudian bangkit dari tidurnya.....dan menoleh, menemukan Darren masih memakai jass dan sepatunya yang di naikan di atas ranjang...
Apakah Darren terlalu lelah dengan pekerjaannya. sehingga untuk membuka sepatu saja dia sudah tidak mampu...? Alea lalu berdiri dan mengitari ranjang..tak perduli tatapan tajam Darren yang mengikutinya dengan heran..apa yang akan di lakukan Alea kepadanya...
Gadis ini terlihat sangat manis..rambut panjangnya di biarkan tergerai asal...bibirnya memerah menggoda..tubuhnya juga sudah mulai berisi....lebih baik dari pertama kali mereka bertemu... Alea memakai gaun tidur terbuka yang memang ia sediakan disini..jadio Alea tidak punya pilihan sama sekali.,....walau Alea belum bisa ia masuki namun bukan berarti Darren tidak menyentuh tubuh Alea sama sekali bukan...??pria itu membeku...
Ketika Alea duduk di pinggir ranjang, mengambil satu persatu kaki Darren lalu di letakan di atas pangkuannya..gadis itu lalu membuka sepatu dan kaos kaki milik Darren, menaruhnya hati-hati di lantai tanpa menimbulkan suara...
Entah mengapa sesuatu yang hangat menggoda Darren...ia ingat dulu ibunya pernah melepaskan kaoskakinya di usia 3 tahuan, sebelum kehancuran itu menimpa keluarga mereka..tanpa sadar Darren tersenyum...
Alea lalu meletakan kaki Darren di atas ranjang hati-hati lalu melangkah menyimpan sepatu milik Darren di luar kamar di rak sepatu di kamar ganti...lalu ia keluar dari sana menuju dapur mini mereka..mengambil segelas air dari sana dan membawakannya pada sosok Darren yang masih menatapnya dari jauh...
''Minumlah tuan Darren....''
Darren bangkit dari ranjang dan menatap Alea dengan tajam..
''Kau mulai tau cara bersikap...aku tidak meminta air mengapa kau malah membawanya...''tanya Darren....
Alea menghela nafas..apakah dia melakukan kesalahan...?
''Maafkan aku..tapi ku pikir setelah kau pulang bekerja pasti kau haus..'' tatap Alea pada gelas berisi air di tangannya..
''Kau tidak mencampur apapun ke dalam air itu bukan..?
Lagi.....kata-kata Darren mengejutkan Alea....
''Tidak...mana mungkin...''
''Benarkah....''
Alea tak menyangka jika Darren masih mencurigainya..lalu tanpa berpikir Alea langsung meneguk air itu agar Darren percaya kalau dia memang tidak memberikan air itu apapun...
Ketika air itu hampir habis, Darren merebut gelas di tangan Alea...gadis itu terkejut...
''Tuan Darren...''
''Aku telah menaruh racun di dalam air ini..kau akan mati dalam beberapa menit..'' ucap Darren dengan santai...
''Apa.....''
Alea sungguh terkejut...namun ia masih berdiri disana....menatap mata Darren dengan pasrah...yah..mengapa ia harus takut.,...jika kematian bisa mempertemukan Alea dengan orangtuanya yang telah meninggal ketika ia berusia 5 tahun, maka Alea akan menyambut kematian itu dengan senyuman meski sedikit takut..tidak mengapa baginya.....
Hening........
Darren menunggu reaksi Alea..mungkin gadis ini akan meraung dan menangis memohon ampun padanya, memohon agar di berikan penawar...namun...Alea malah melakukan sebaliknya..ia berdiri seperti patung...dengan airmata yang menetes tanpa suara...
Dada Darren merasakan seikit nyeri entah mengapa...namun yang pasti...ia tak rela melihat airmata di wajah Alea...
''Mengapa kau diam saja....bukankah kau akan mati..''
Alea menurunkan pandangan kepada Darren dan tersenyum, walau seluruh tubuhnya bergetar saat ini...
''Apakah tuan Darren pada akhirnya akan membunuhku...''
Hening...bahkan Darren tidak menjawabnya......
''Aku tau jika memang tuan Darren ingin aku mati..maka aku akan rela...asala itu bisa memuaskan hatimu..''ucap Alea tanpa rasa takut sedikitpun......
Darren menghela nafas..gadis yang nekat namun ia menyukainya...pria itu lantas meminum sisa air dalam gelas milik Alea sebelumnya dan meletakan di atas meja ketika air itu sudah habis...
''Tuan Darren.....''
''Aku tak akan pernah membuatmu merasakan kematian sendirian...aku akan menemanimu bagaimana...''
Alea sunggu tak mengerti apa maksud kata-kata Darren...
Pria itu lalu menarik tangan Alea hingga tubuh itu jatuh tepat di atas tubuhnya...
Keduanya bertatapan tajam.....
''Kau harus ingat satu hal ALea...kau adalah milikku..hanya milikku...''
Tubuh Alea di balik dengan posisi Darren di atas tubuhnya...pria itu lalu menunduk dan melahap bibir Alea yang penuh dan menggodanya...
Sementara jemarinya naik menyentuh gaun Alea............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 338 Episodes
Comments
safik🆘𝕱𝖘 ᶯᵗ⃝🐍
msh nyimak
2022-04-26
0
Shellia Vya
Darren susah ditebak
2022-04-13
1
Duma Candrakasi Harahap
masih misteri ni.。。
2022-04-05
2