malam itu telah menjadi malam yang menyesakkan bagi Risa,
Risa menuruni tangga dan Dimas mengekor dibelakang risa untuk pulang,pak Surya melihat dari arah tangga atas,Dimas yang menyadari itu langsung menundukkan kepalanya seraya mohon pamit.pak Surya mengangguk kan kepalanya juga.
sepanjang perjalanan mereka satu sama lain tidak berbicara atau pun sekedar mengutarakan suatu hal,Risa menatap jalan yang sepi dan sunyi dari arah jendela mobil, sedangkan dimas mengemudi Dengan tatapan yang tak terbaca.
sesampainya di rumah baru mereka, Dimas membawa koper, Risa melihat kearah rumah berlantai dua yang bernuansa modern minimalis bercat putih abu-abu.rumah yang terbilang mewah menurut Risa, karena di luar banyak taman yang tumbuh rindang,ada pos sekuriti, kolam ikan disertai air mancur,garasi yang muat lima sampai enam mobil.
Dimas naik kelantai dua tempat kamar mereka,"istirahat lah"sambil menaruh koper di dalam.
"kau mau kemana?"
"aku akan tidur dikamar sebelah"ucapa Dimas sambil pergi meninggalkan Risa.
Risa masuk kedalam kamar dan menutup pintunya,"bahkan dia sudah tidak mau tidur sekamar dengan ku...",ucap lirih risa.
Risa menuju ke ranjang dang menelungkup kan kepala ke bawah bantal dan menangis,
"apa salahku, kenapa menjadi seperti ini?hhuaaaa...huaaaa"isak tangis Risa.
di kamar lain Dimas menatap keluar jendela sambil mendengarkan suara tangis dari arah kamar sebelah yang di huni oleh Risa.
pagi harinya Risa turun kebawah dengan memakai kacamata hitam,dia menuju ruang makan,di sana makanan sudah tersedia.dia bingung karena tidak menemukan keberadaan suaminya.
dari arah dapur ada seorang wanita paruh baya berumur sekitar lima puluhan sedang mendekati Risa.
"nona mau makan? silahkan nona, perkenalkan saya bik asri asisten rumah tangga di sini"ucap ramah bik asri
"iya bik,saya Risa" ucap Risa.
"iya non, kemarin pak Dimas sudah bilang ke saya kalau istrinya bersama non Risa"
"ouh... Dimas nya kemana bik"
"pak Dimas sudah pergi pagi-pagi sekali non,"
"bik asri kerja di sini sudah berapa lama?"
"sudah tiga tahun yang lalu non,waktu rumah ini baru jadi,"
"apa Dimas tinggal di sini sebelumnya?"tanya Risa penasaran.
"mmm itu,..bukan pak Dimas non,pak Dimas hanya sering mampir saja"jawab bik asri gugup.
melihat reaksi bik asri, Risa semakin di buat penasaran,
"bik,saya tidak akan marah sama bik asri kok,saya juga tidak akan marah sama Dimas.jadi bik asri ngomong saja,"jawab risa lembut.
"mmm itu non,teman pak Dimas"
"laki-laki apa perempuan bik"
"mmm itu,...maaf non tapi bibik tidak bisa ngomong hal jauh"
"bik, kenapa bibik gelisah gini,gak usah takut bik,kan saya sudah bilang,saya tidak akan marah sama bibik"
"mmm...perempuan non"
deg
"apa dia Dr.Rahma"tanya Risa.
"iya non,non kenal?"
"iya bik, kita berteman kok."sambil tersenyum kikuk
"yasudah non saya kebelakang dulu,"bik asri berlalu meninggalkan Risa.
Risa menghembuskan nafas berat, bagaimana tidak,Rahma pernah tinggal di rumah ini sebelum nya, membayangkan apa yang terjadi pada mereka di rumah ini membuat dirinya rapuh.
Risa yang tidak berselera makan langsung meninggalkan meja makan untuk segera pergi bekerja.
Di apartemen, Dimas dengan sabar merawat Rahma, kondisi rahma saat ini sudah agak membaik,Dimas yang sudah berseragam lengkap Dinas nya rela membersihkan apartemen rahma.
"apa Risa tau kamu setiap hari kesini"tanya Rahma
"iya"
"apa dia tidak marah,suami obsesi nya kerumah mantan pacar nya?"
"aku berharap kamu cepat sembuh supaya aku tidak terlalu lama di sini,dan aku harap juga kamu bisa bersahabat dengan takdir"
rahma tersenyum sinis,"apa kamu sudah menyentuhnya?"
Dimas diam tidak menjawab pertanyaan Rahma,
"jawab aku!!!!"teriak Rahma
"apa aku harus menjawab nya!!!dia istri ku apa aku salah kalau menyentuh nya?"jawab Dimas dengan emosi.
Rahma tersenyum sinis,"jadi benar ...kamu beneran sudah menyentuhnya"air mata rahma sudah turun membasahi pipinya.
"rahma?tolonglah, bersikap dewasa...aku sudah menikah.kita bisa berteman."
"bagaimana bisa aku bersikap dewasa kalau kamu mempermainkan aku dimas?kamu mainin hati aku"isak rahma.
"sudah kubilang,aku tidak bisa menolak permintaan kedua orang tua ku,kamu tau sendiri ini juga bukan murni salah aku.kamu sendiri yang membuat orang tuaku tidak menyukai mu,kalau saja dulu kamu tidak menyakiti kakak ku,mungkin kakak ku tidak akan bunuh diri!!!"teriak dimas
rahma semakin kencang menangis,"aku tidak pernah menyukai kakakmu dim,sudah kubilang aku tidak pernah menyukai kakakmu?kakakmu salah faham atas sikap ku"
Dimas yang tidak tahan dengan situasi ini , segera meninggalkan apartemen Rahma.
Rahma terduduk sambil mengusap air matanya,"Dimas!!!jangan tinggalkan aku!!!"
Sesampainya di kantor batalion nya dimas segera menuju ruangan kerjanya,dimas duduk meraih hp untuk menghubungi Risa,
tut
tut
tut
"tidak dijawab!!"kesal Dimas
Risa yang melihat panggilan dimas sudah berakhir segera meraih Hpnya,"kenapa baru sekarang menghubungi ku?aku ini kamu anggap apa?"lirih suara Risa.
.
.
.
next part ya gengs.. jangan lupa tinggalkan jejak kalian,
saranghae ✌️
IG eunhyeayu90
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Masri Masri
klo risa kabur baru tau mas
2023-01-06
0