Dimas dirgantara perwira muda TNI yang berusia 28 thn, di usianya yang terbilang muda,dia bisa mencapainya, prestasi demi prestasi membuatnya sukses di usianya.Didikan disiplin orang tuanya sejak kecil yang notabene nya seorang petinggi di TNI membuat laki-laki itu tumbuh menjadi pribadi yang tegas dan dingin.
sejenak kesadaran Dimas kembali muncul melepaskan diri dari Risa dan mendorong.
"apa kau gila?heh!!" sentak Dimas.
Risa yang menyadari perbuatannya hanya malu dan menutup mulut yang baru saja merasakan sensasi mencium singkat orang yang baru dikenalnya, terasa berdebar.
"kau benar-benar wanita yang aneh,!!" Dimas membuka pintu mobilnya dan mengendarai nya dengan kencang.
Risa yang hanya terpaku dengan kepergian Dimas merutuki kebodohannya. "ahh aku benar-benar gila,aku seakan kehilangan jati diriku" rutuk Risa sambil memukul kepalanya.
segeralah Risa kembali ke mobilnya dan meninggalkan tempat itu.
Sesampainya di rumah Risa mengunci diri di kamar dan menangis sejadi-jadinya,dia benar sedih dengan perpisahan nya dengan Rendra.
malam hari di Rumah Risa,
"bik,apa Risa dirumah?tadi dia tidak pergi Koas di rumah sakit, ditelpon juga tidak aktif" pak Surya yang baru pulang dari rumah sakit langsung bertanya pada bik Ina kepala pelayan di rumah nya.
"iya tuan,setelah pulang dr luar dan masuk kamar non Risa tidak keluar sama sekali,dan sampai sekarang sepertinya belum makan.sempat tadi saya mengetuk pintunya agar mau makan tapi non Risa berkata tidak lapar" ucap bik ina.
"anak itu benar-benar membuat ku kesal saja" kesal pak Surya.
tengah malam dikamar Risa, Risa yang bermata sembab habis menangis seharian merasa rapuh,diraihnya Hp dan membuka galeri berisi kan fotonya dengan Rendra ,satu persatu foto itu dihapus. "kuharap dengan inilah aku bisa melupakan mu," ucap Risa dengan bibir yang bergetar.
tok tok tok
",Risa apa kamu belum tidur?" kata pak Surya dari balik pintu.
Risa membuka pintunya ,dan duduk di sofa dekat ranjang kamar nya.
"apa kau sudah puas menangis?" pak surya menghampiri putri satu-satunya yang sedang duduk.
"apa papa sekarang sudah puas melihat aku seperti ini,?"
"kau begitu lugu dalam menjalin hubungan Risa, Rendra bukan pria yang baik untukmu,jangan sampai hanya karena kau putus dengan Rendra masa depan mu hancur.kau belum mengetahui anak itu bagaimana dibelakang mu" .ucap pak Surya.
"terus Rendra seperti apa dibelakang ku pa? selama ini tidak ada masalah apapun aku dengan Rendra,dia baik kepada ku,dia melindungi ku pa,dia tidak pernah bersikap kasar kepada ku" terdengar lemah suara Risa.
"suatu saat kamu akan tau sendiri Risa, papa berharap setelah ini kamu bangkit dan meraih cita-citamu, papa sudah membatalkan koasmu yang di luar pulau.2bln kedepankan kamu wisuda dan sumpah kedokteran.jadi papa ingin kamu fokus untuk itu." sambil mengelus pucuk kepala anaknya.Risa yang terdiam menunduk menangis.
Hari telah berlalu Risa yang patah hati kini kembali ke aktifitas nya menjalani profesinya menjadi dokter di rumah sakit milik ayahnya,sebulan sudah Risa menyelesaikan wisuda nya dengan prestasi tinggi, sesuai harapan sang ayah.
Risa yang berjaga di IGD dikejutkan dengan kedatangan pasukan tentara yang mengantarkan rekannya mengali luka parah di bagian lengan kirinya akibat tertembak peluru nyasar ******* yang meneror batalyon mereka.
"tolong bertahanlah Dim,.."Aditya rekan Dimas yang tak lain orang dikenal Risa.
Risa yang tak menyangka bisa bertemu kembali dengan orang yg pernah bersitegang dengannya hanya berdiam diri,shock jelas iya .
"Dokter Risa" panggil salah satu suster jaga di IGD. Risa yang sadar langsung menuju menangani dengan cekatan Dimas yang sekarang merintih sakit dilengannya.
Dimas yang menyadari kalau yang menangani lengannya Risa sontak terperanjak kaget,
"kamu!!!"
Risa menatap Dimas dengan sinis, "bisakah anda diam!!saya tidak bisa berkonsentrasi mengeluarkan peluru ini kalau anda menatap nyalang kepada saya".
Dimas sontak terdiam dan memikirkan sosok wanita yang pernah mencium nya tiba-tiba.dia tidak menyangka akan bertemu lagi dengan wanita itu dengan keadaan seperti ini,dengan terheran profesi wanita itu yang seorang dokter.
yang sama sekali berbeda dengan pertemuan mereka sebelumnya yang terlihat seperti anak abege milenial.
Risa yang selesai menangani tangan Dimas segera mencuci tangannya di wastafel sambil menyuruh perawat untuk memperban luka itu.
"sus.. tolong perban luka pasien" ,ucap risa
"iya dokter Risa"
setelah selesai Risa kembali duduk ke mejanya dan menulis kan resep obat untuk Dimas.samar-samar dia mendengar pembicaraan Aditya dengan Dimas,
" kamu kenal dengan dokter cantik itu" . sekilas Dimas melirik kearah Risa dan mengangguk.
"kamu kenal dimana,boleh dong dikenalin juga.."
Dimas yang enggan menanggapi Aditya menjawab "kamu bisa kenalan sendiri " jawab Dimas sinis
.Aditya yang ngebet lihat Risa menuju Risa dan berkenalan.
"dokter, bolehkah saya berkenalan dengan dokter,namaku Aditya?"
Risa sambil tersenyum menjabat tangan Aditya.
"Risa Atmaja,panggil saja Risa."sambil tersenyum melirik Dimas.
keadaan IGD yang ramai membuat percakapan mereka terhenti, Dimas yang masih terbaring di brankar kamar IGD dibuat pusing dengan sahabat nya yang memotret Risa sembunyi.
"heh!! bisakah kamu jaga sikap,kamu sudah melanggar kode etik keanggotaan dengan memotret dia secara diam-diam" kesal Dimas .
"kau ini benar-benar tidak ingin melihat temanmu senang saja.aku sekarang kan jomblo.pengen juga dapet yang beginian".
"ahh sudahlah terserah kau sajalah tanyakan kepada dia,kapan aku bisa pulang.aku sudah bosan disini terus", keluh Dimas.
Aditya menghampiri Risa "dokter Risa, bisakah temanku rawat jalan saja,dia sudah tidak betah diruangan ini." tutur Aditya.
"bolehkah aku berbicara sebentar dengan temanmu itu pak adit?"ucap Risa geram.
"tentu saja bisa dokter,kalo begitu aku pergi dulu menebus resep yang dokter berikan" sambil berlalu meninggalkan IGD.
Risa menuju Dimas dan menutup tirai nya,
"apa kamu menghindari ku, sehingga kamu ingin segera keluar dari rumah sakit ini lihatlah dirimu bahkan cairan infus mu belum habis?".
Dimas yang sedang memainkan HP nya menoleh ke arah Risa,"aku tidak punya alasan lain untuk menghindari mu,kau begitu percaya diri sekali" acuh Dimas.
"baiklah!! kau boleh rawat jalan aku tidak perduli dengan lukamu itu nikmati saja kesakitanmu yang membuat mu tidak bisa tidur nanti malam,oh yaaa mengenai ciuman itu,itu bukan apa-apa bagiku.anggap saja itu hanya tabrakan,dan itu tidak berarti bagiku.rasanya juga biasa saja" hina Risa sambil berlalu meninggalkan Dimas.
Dengan cepat Dimas meraih pergelangan tangan Risa, tersentak Risa menoleh.
"aku bahkan lupa itu pernah terjadi, mengapa kau masih mengingat nya? jangan-jangan hanya kau saja yang merasakan nya?atau itu keahlian mu untuk merayu seorang pria,jangan harap aku bisa terbujuk rayuanmu!" seringai sinis Dimas.
Risa yang mulai terpojok kan malah mendekat dan mencium Dimas kembali,bukan hanya mencium tapi juga ********** dengan dalam.
seketika Dimas terkejut dengan pungutan Risa yang sedikit kaku.Dimas menyadari kalau Risa tidak begitu mahir dalam berciuman.Dimas mendorong Risa dan berkata
"kau benar-benar tidak waras,apa kau semesum itu.ciumanmu itu sangat kaku sekali?apa kau baru melakukan nya padaku?" senyum ejekan dari Dimas
membuat harga diri Risa jatuh seketika."iya kau benar,aku baru melakukan nya pada mu ,diumur yang 24 tahun ini aku baru berciuman.puasss!!!" Risa berlalu meninggalkan Dimas.
Dimas yang kaget dengan ucapan Risa hanya bisa tersenyum diam.'menarik' gumam Dimas.
.
.
.
.
.
hayoo lohh..kisseu lagi jadi penutup 🤭
boom like dan masuk kan dalam favorit kalian yah...
IG @eunhyeayu90
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
tri kutmiati
gak ada dokter yg spt itu ....tdk sopan...tdk etis....ceritanya rodo ngawur...
2024-02-29
0
Rifa Endro
cewek aneh !!! mungkin mas Dimas mulai tertarik
2023-04-25
0
Rosmianna Lubis
mantap deh ceritanya
2023-03-11
1