part 4

Keesokan harinya,

Renata berlari menuju kamar Risa,

"Hei pemalas..!!" Ucap Renata heran dengan Risa yang jam 9 pagi belum bangun dari tidurnya.

"kau ini benar-benar,jam berapa ini? Pantesan aja kamu susah jodoh.percuma punya wajah cantik kaya raya tapi gak punya jodoh",sambil menggelengkan kepalanya.

"Aduuhhh plisss deh Renaaaa!! Aku masih ngantuk banget.hari ini aku ada shif malem,aku harus nabung tidur,aaaahhh",jawab malas Risa,sambil menenggelamkan wajahnya ke balik selimut.

"Oo jadi kamu nggak mau nih nomernya Dimas?? Oke,biar aku embat aja kalo gitu"ancam Renata.

Risa yang mendengar sontak membuka selimut nya,"kamu udah dapet,dari mana?"

Renata tersenyum,"kau ini bisa mengandalkan aku Risa, kau tidak percaya kemampuan ku?"

Risa tersenyum senang, seakan mata kantuknya menghilang.segera mengambil Hp yang ada di nakas,"mana biar aku save"

"Eitsss...bentar donk!! buru-buru amat...nih nomornya",jawab Renata

Risa segera menyimpan nomer Dimas di kontak hapenya dan diberi nama TARGET .

Renata yang tau tertawa terbahak-bahak,"ahahahahahahah,eh kenapa namanya lucu banget sih,"

"Kan beneran Dimas itu target aku,aku harus bisa meluluhkan hati dia.."seringai licik Risa

Renata pergi meninggalkan kamar Risa dengan senyum bahagia, melihat sepupunya yang begitu polos dan juga naif itu seakan membuat dia geregetan karena diusia yang hampir 25 tahun baru berpacaran 1 kali padahal Risa bukan wanita yang kurang, Risa wanita yang baik,cantik,pintar dan berwawasan luas.mungkin karena dari kecil diasuh ayah yang protektif terhadap pergaulannya.'aku harap kamu bisa dapetin Dimas ya,Ris?' batin Renata seraya menutup pintu kamar Risa.

"hmmm aku harus mulai dari mana ya?"sambil mengotak-atik WA,

"wah Dimas onlen!!"segera Risa mengetik

*Dimas....,ini nomerku,Risa*

1menit

2menit

3menit

1jam

Risa yang sebal,membanting Hp nya di kasur.

"padahal udah ke read tapi kenapa gak dibales",gerutu Risa

"yang penting aku udah usaha, rasanya kepalaku mau pecah!! dengan sikap Dimas yang kaku banget kaya Es batu!!! kesalon dulu ahh creambath sebelum pergi kerja",

Risa segera berlari ke kamar mandi membersihkan diri.

di salon kecantikan

Risa yang baru sampai memarkirkan mobilnya.setelah berjalan dengan anggun.Risa yang memakai rok sepan ⅞ berbahan jeans dipadukan atasan kaos putih lengan pendek dengan memakai sneaker,tak membuat kehilangan pesonanya.

siang itu suasana salon terlihat Rame, karena ini memasuki weekend banyak wanita kalangan atas sedang memanjakan diri.Risa menuju resepsionis untuk daftar treatment.setelah membayar nya Risa diarahkan pegawai salon ke salah satu room khusus treatment Rambut.

diluar pintu masuk ada kursi tunggu,dia melihat sosok yang dia kenal melihat nya dengan kaget .

'Rendra,'batin Risa

Rendra menghampiri Risa,"Ris,lama tak bertemu gimana kabar kamu?"

"a-ku baik!!!"gugup Risa.

"maafin aku ya,"sambil memegang tangan Risa

Risa yang tak nyaman ingin melepaskan tangannya dari genggaman Rendra,tapi Rendra tak mengendurkan tangan nya malah mempererat genggaman nya

dari arah berlawanan, Dimas yang dari awal memperhatikan interaksi mereka sedikit terganggu karena Risa yang terlihat tak nyaman ingin melepaskan tangan Rendra, dia pun menghampiri mereka berdua.

"ada apa sayang",ucap Dimas

Risa menoleh kaget karena Dimas memanggil nya sebutan sayang.

sedikit kedipan mata dari Dimas membuat kesadaran Risa kembali.

"ahh iniiii,diaaaa...?"sambil melirik Rendra

Rendra melepaskan tangan Risa,sambil melihat tajam ke arah Dimas seakan tidak rela kalau laki-laki yang di depannya ini memanggil Risa sebutan 'sayang'

"aku mantan Risa,maaf aku tidak tau kalau Risa kesini bersama dengan mu"

Dimas yang geli mendengar ucapan Rendra menyahuti ucapan Rendra berkata," jadi kalau Risa sedang kesini sendirian kamu bisa seenaknya memaksa memegang tangan nya?"

"aku kira Risa masih sendiri,maaf telah mengganggu kalian"sesal Rendra

"ada apa ini?sayang siapa dia?"tanya wanita yang baru datang menghampiri obrolan mereka

Risa melihat interaksi wanita itu dan Rendra sedikit sakit hatinya,Rendra yang mudah melupakan segala kisah manis mereka yang terjalin 4tahun,sudah menjalani hubungan dengan wanita, sedang kan ia yang masih larut dan belum bisa mendapatkan pengganti dirinya.

"ouh helen kamu sudah selesai sayang,"sambil menggandeng tangan helen.

"yasudah aku pulang dulu ya"ucap rendra kepada Dimas dan Risa,sambil menggandeng mesra helen untuk meninggalkan Salon tersebut.

Risa yang terpaku dengan keadaan ini,hanya bisa berdiam diri tidak beranjak.

"kamu tidak apa-apa",ucap datar Dimas

Risa menoleh ke arah Dimas,"terimakasih, terimakasih sudah menyelamatkan harga diriku".Risa beranjak pergi meninggalkan Dimas menuju ruang Treatment bagian rambut.

Dimas terheran dengan sikap Risa yang berbeda dari sebelumnya,baru beberapa jam yang lalu Risa yang berkirim pesan kepada nya, sekarang tampak cuek setelah bertemu mantan kekasih nya.

Ruang Treatment,

Rambut Risa sekarang di creambath oleh petugas salon,Risa yang lelah memejamkan matanya. dengan mata tertutup Risa mengeluarkan air matanya,lalu diusap nya dengan punggung tangannya. kenangan-kenangan masa lalu dengan Rendra seakan memenuhi sesak di dada Risa

dari kursi sebelah seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik yang juga menjalani treatment creambath sama dengan Risa melirik,

"kalau boleh tau,kamu ada masalah apa ?"tanyanya

Risa membuka mata dan menoleh,

"tidak apa-apa Tante, hanya masa lalu menyakitkan muncul ketika saya sudah tahap menutup luka."sambil tersenyum

"apa dia mantan mu"tanya nya,

Risa mengangguk,

" kita hidup berdampingan dengan masa lalu,kamu jangan sampai terbawa perasaan seperti itu lagi, anggaplah masa lalu itu sebagai pembelajaran masa depan mu untuk mendapatkan yang terbaik"sambil memegang tangan Risa dan

berucap lagi,"apa kamu mau ku carikan pengganti nya?"

"ah Tante bisa saja"senyum Risa.

"oia tante kenalin,,saya Risa",sambil menjabat tangan

"Santi,panggil Tante santi"ucap bu Santi ramah

tak terasa Risa dan bu Santi hanyut dalam obrolan,wanita yang beda generasi itu saling melengkapi.

di rumah sakit

Risa sedang memeriksa pasien nya tampak begitu teliti dan telaten,senyum manis selalu tergambar dari sudut bibir nya.prinsip Risa,agar pasien tetap tenang bila sedang diperiksa nya maka Ia tidak boleh tegang.Sifat profesional nya diturunkan oleh sang ayah yaitu pak Surya.

suasana hening rumah sakit pada malam hari membuat Risa terasa sunyi,pukul 1 dini hari pasien IGD yang berbaring di brankar sudah dipindahkan ke ruang rawat inap, perawat dan tim medis yang bertugas malam itu sedang membereskan peralatan yang baru digunakan.

Risa yang sedang konsul virtual melalui media zoom dengan dokter spesialis tentang pasien nya tadi ditangani, dikejutkan dengan bunyi WA di Hpnya

'Ting'

sekilas Risa melirik,

Risa dibuat kaget dengan nama pengirim nya yang tertera TARGET

Risa tersenyum,

dari arah berlawanan Dokter spesialis itu berbicara,

"seperti nya bukan dokter Risa yang mengganggu istirahat saya,tapi Saya yang menggangku kebahagiaan dokter Risa"

risa tersadar,

"maaf dokter Thomas,"sambil tersenyum malu

"oke tidak apa-apa dokter risa lanjutkan saja,besok pagi kita lanjutkan meeting kita."ucap dokter Thomas

"ah iya dokter sekali lagi maaf"malu Risa.risa yang mematikan laptop.dan diraih nya Hp disebelah tangan nya.segera menggeser apa isi pesan itu.

*Iya*