"Saya sangat berterima kasih kepada Tuan Veri, karena Tuan sudah mau bekerja sama dengan saya," ucap pak Broto seorang Klien yang di maksud Veri dan sambil menjabatkan tangannya.
"Iya sama sama pak. Semoga saja kerja sama kita lancar dan perusahaan kita sama sama semakin sukses." ucap Veri sambil membalas jabatan tangan pak Broto.
"Iya Tuan Veri. Saya sangat senang bisa bekerja sama dengan anda." Pak Broto sambil melepaskan jabatan tangannya dan sambil tersenyum.
"Iya pak, terima kasih sudah mempercayai saya. Juga terima kasih juga sudah mengajak kerja sama dengan saya." Veri membalas senyuman pak Broto.
"Iya Tuan Veri. Ya sudah kalau begitu saya pamit pulang, karena saya rasa tidak ada pembahasan lagi," ucap pak Broto.
"Iya silahkan Pak." Jawab Veri.
Lalu pak Broto pun pergi meninggalkan Veri dan Aleena. Dan berjalan menuju mobil miliknya bersama asisten pribadinya.
"Akhirnya selesai juga Na, pertemuan kita dengan pak Broto." Ucap Veri sambil menatap Aleena.
"Iya Tuan. Sekarang mau kemana lagi Tuan?" tanya Aleena.
"Kita pulang saja, atau kamu makan dan minum dulu disini?" tanya balik Veri.
"Tidak usah Tuan. Kita pulang saja Tuan," jawab Aleena.
"Ya sudah, ayo kita pulang." Ajak Veri.
"Baik Tuan," Aleena sambil beranjak dari kursi.
Kemudian, Aleena dan Veri pun melangkah pergi berjalan menuju keluar. Namun tiba tiba ada seseorang memanggil Veri, sehingga langkah Veri terhenti.
"Veri ... !" Teriak seseorang memanggil Veri.
Lalu Veri pun berbalik badan dan menatap ke arah sumber suara.
"Jamal?" ucap Veri.
"Kesini dong Ver," penggil Jamal sambil melambaikan tangannya.
"Oya Na, tidak apa apa kan kita kesana dulu? Sekalian saya kenalin sama sahabat saya, Jamal namanya. Dia kayaknya baru datang ke Indonesia deh," ucap Veri.
"Iya Tuan, tidak apa apa kok." Jawab Aleena.
Lalu Veri dan Aleena pun berjalan menuju sahabat sahabatnya dimana berada. Sebenarnya Aleena males untuk bergabung, apalagi disana ada Juna juga. Tapi karena merasa tidak enak hati jadi Aleena terpaksa harus ikut gabung.
"Hei Ver, apa kabar? Semakin cakep saja," ucap Jamal sambil memeluk sahabatnya.
"Baik kok Mal, oya sejak kapan kamu datang ke Indonesia?" tanya Veri sambil menguraikan pelukannya.
"Kemarin Ver. Oya dia kekasih kamu?" tanya Jamal sambil menatap Aleena.
"Iya emang dia kekasih saya, sekaligus sebagai sekretaris dikantorku," jawab Veri.
"Oh begitu ya. Cantik banget kekasihmu itu," ucap Jamal.
"Tentu saja dong. Pastinya orang orang yang dulu menghina dan menolak Aleena akan menyesal. Bagaimana tidak, masa wanita secantik Aleena di tolak." Veri sengaja menyindir Juna.
"Masa iya, wanita secantik dia ditolak? Itu pria benar benar buta kali ya. Dia cantik banget malah ditolak," ucap Jamal.
"Entahlah Mal, saya juga tidak tahu. Lagian saya tidak peduli sama orang yang menolak Aleena. Yang penting Aleena sudah jadi milikku," ucap Veri.
Uhuk ... uhuk ... tiba tiba Juna pun terbatuk.
"Kamu baik baik sajakan Jun?" tanya Jamal kepada sahabatnya.
"Baik kok Mal. Jangan khawatirkan saya. Tenggorokanku gatal, jadi tiba tiba batuk begitu saja hehe." Juna sambil cengengesan.
"Ada ada saja kamu itu Jun," ucap Jamal sambil menggelengkan kepalanya.
"Hei cantik, nama kamu siapa? Kita belum kenalan loh," ucap Jamal.
"Nama saya Aleena." Jawab Aleena.
"Nama yang bagus. Saya Jamal." Jamal memperkenalkan diri kepada Aleena.
Lalu Aleena pun hanya membalas dengan senyuman.
"Ya sudah silahkan duduk, masa mau berdiri terus disana," ucap Jamal.
Lalu dengan segera Aleena dan Veri pun duduk dikursi yang sudah disediakan Jamal.
Kemudian Jamal pun segera memesankan minuman dan makanannya kepada pelayan.
Kini mereka pun sedang asyik berbincang bincang satu sama lainnya. Mengingat masa lalu saat masih bersama sama. Dan mereka pun saling tertawa bersama-sama saat membicarakan sesuatu yang konyol waktu dulu. Tapi Aleena hanya diam saja, asyik dengan handphonenya dan seketika hanya tersenyum saat mendengar sesuatu yang lucu, saat sahabatnya Veri menceritakan masa lalunya. Sebenarnya di cafe Veri bersama empat sahabatnya yaitu Jamal, Juna, Vir dan Jim. Hanya ada satu seorang perempuan yaitu hanya Aleena. Tanpa Aleena sadari ternyata ada seseorang yang memperhatikan dirinya. Apalagi saat Veri mengusap lembut rambut Aleena, semakin membara hati orang itu.
"Ya sudah, ayo kita bersulang." Ajak Jamal saat minumnya sudah datang. Kemudian mereka pun bersulang.
"Oya Guys, kayaknya saya harus pulang nih. Soalnya ada urusan dikantor yang harus dikerjakan lagi," ucap Veri sambil menatap sahabatnya.
"Ck, rajin benar. Mentang mentang perusahaannya sekarang sudah terkenal dan maju, sibuk mulu," sindir Juna sambil menatap Veri.
"Kamu itu kenapa sih Jun, kayaknya tidak senang banget melihat sahabat sendiri suskes ya. Lagian tadi kenapa kamu malah pergi dan bukannya tadi kita harus rapat ya hah?" tanya Veri sambil menatap Juna.
Oh my good, saya lupa tadi harusnya rapat ya dengan dia, tapi kenapa saya sampai lupa segalanya. Lagian ini semua gara gara si wanita culun yang jelek ini yang selalu hadir dipikiranku gumam batin Juna sambil menatap Aleena.
"Oh iya maaf Ver, tadi kebetulan asistenku menelpon katanya ada orang yang ingin menemui saya yaitu Tuan Barak," bohong Juna.
"Oh begitu ya. Ya sudah kalau begitu saya permisi pamit," ucap Veri.
"Iya silahkan Ver." Jawab Juna. Lalu Veri dan Aleena pun pergi meninggalkan sahabat sahabatnya dan berjalan menuju keluar dari cafe. Ketika berjalan Veri pun mengeratkan tanggannya ke tangan milik Aleena, sehingga mereka berjalan saling berpegangan tangan. Kemudian Aleena pun menatap Veri lalu tersenyum.
"Lihat mereka, pasangan yang sangat romantis sekali," ucap Vir saat melihat Aleena dan Veri saling berpegangan tangan.
"Iya so sweet. Pasangan yang sangat cocok." Timpal Jim.
Berbeda dengan Juna yang kini sudah menghabiskan sepuluh minuman, karena merasa panas membara di hatinya.
"Mereka itu lebay sekali. Lagian mereka itu tidak cocok tahu." Gerutu Juna sambil menatap sinis kepergian Aleena dan Veri.
"Kamu itu kenapa Juna? Bukannya mendukung hubungan mereka, malah berbicara begitu." ucap Jamal sambil menatap Juna.
"Sudah ah, saya pamit pulang dulu ya. Bye." ucap Juna sambil beranjak dari kursinya lalu pergi meninggalkan sahabat sahabatnya, dan berjalan menuju parkiran mobil. Kemudian menjalankan mobilnya ketika Juna sudah berada didalam mobil.
.
.
"Oya Na, kamu cape tidak? Bisakah kamu malam ini menemani saya makan malam?" tanya Veri sambil menghampiri Aleena yang kini sedang membereskan berkas berkas kerjanya.
"Tidak cape kok Tuan. Ya saya mau kok Tuan," jawab Aleena.
"Serius nih, kamu mau menemani makan malam dengan sahabat sahabat saya yang tadi ada di cafe," tanya Veri.
"Iya serius kok Tuan. Ya sudah, ayo kita berangkat." Ajak Aleena saat sudah beres merapihkan tempat kerjanya.
Aleena dan Veri pun berjalan menuju parkiran mobil. Setelah sampai, keduanya langsung berjalan masuk kedalam mobil. Dan dengan segera Veri menjalankan mobinya menuju restoran karena ada acara makan malam dengan sahabat sahabatnya itu.
*Satu jam sudah Aleena dan Veri sudah sampai direstoran.
Kemudian Veri dan Aleena pun berjalan masuk kedalam restoran. Lalu menghampiri sahabat sahabatnya yang sudah ada terlebih dulu direstoran.
"Sayang siapa wanita itu?" bisik Olin kepada Juna. Saat melihat Aleena duduk disamping Veri.
"Dia itu si wanita jelek dan culun itu," ucap Juna.
"Maksud kamu, Aleena?" tanya balik Olin.
"Heem," jawab Juna sambil mengganggukan kepala.
"Bagaimana bisa, si culun itu berubah menjadi cantik? Ck, paling juga modal uang minjem dari renternir untuk bisa merubah jadi cantik," gerutu olin sambil menatap sinis Aleena, saat Veri dan Aleena sudah berada di tempat dimana dirinya berada.
"Sudahlah sayang, jangan dipikirin. Husstt ... orang ada sudah ada disini tuh," bisik Juna sambil menatap Aleena.
Ketika semuanya sudah berkumpul, lalu acara makan malam pun sudah dimulai. Para pelayan pun segera membawakan makanan dan minuman yang sebelumnya sudah direncanakan akan memasak apa, sesuai permintaan Tuan Jamal, bosnya.
"Saya ucapkan terima kasih nih, untuk semuanya yang sudah hadir dalam acara makan malam bersama. Inilah yang saya nantikan, setelah sekian lama tidak bertemu dan baru bisa seperti ini lagi sekarang," ucap Jamal.
"Iya Mal, saya juga sangat senang akhirnya bisa berkumpul kembali lagi seperti ini," ucap Vir.
"Ya sudah, karena makanannya sudah siap mari kita makan." Ajak Jamal.
Kemudian semuanya pun mulai menikmati makan malamnya hingga selesai.
"Oya Na, kamu mau tambah lagi makananya?" tanya Veri saat melihat Aleena sudah selesai makannya.
"Tidak Tuan terima kasih. Lagian saya sudah kenyang," jawab Aleena sambil tersenyum.
"Oke, baiklah kalau begitu." Veri sambil membalas senyuman Aleena.
"Iya Tuan," ucap Aleena.
Tiba tiba Veri pun mengusap bibir Aleena yang berlepotan.
Kini mereka saling bertatap, mata mereka saling bertemu.
'Apa apaan mereka, so mesra banget? Mana saling bertatapan begitu. Tapi tunggu dulu, apakah mereka beneran berpacaran? Ck, sungguh tidak cocok sekali' gerutu batin Juna sambil menatap Aleena dan sudah menghabiskan tiga botol minuman.
"Kalau makan tuh yang benar, kayak anak kecil berlepotan begitu," ucap Veri sambil mengusap bibir Aleena dengan tisu.
"Eh iya Tuan. Sini tisunya Tuan, biar saya sendiri yang mengusap bibir saya," Aleena merasa tidak enak hati. Kemudian Veri pun langsung memberikan tisunya kepada Aleena.
"Sayang, kamu itu kenapa sih? Saya tidak salah lihatkan, kamu meminum hampir lima minuman loh," ucap Olin merasa ada yang aneh dengan Juna.
"Iyakah begitu? Mungkin saya lagi haus sayang, makannya sampai bisa meminum sebanyak ini." ucap Juna sambil menatap Olin.
Ada apa dengan diriku? bagaimana bisa saya sampai menghabiskan minuman sebanyak ini ? gerutu batin Juna sambil menatap Aleena yang kini semakin mesra dengan Veri.
"Tumben banget sayang, kamu haus sampai meminum sebanyak itu?" tanya Olin sambil menatap sinis dan sebal kekasihnya. Bagaimana tidak, Juna selalu melirik Aleena terus.
"Oya sayang, sekarang ayo kita pulang." Ajak Juna kepada Olin.
"Pulang? Kok langsung pulang, padahal kita baru beres makan sayang." ucap Olin.
"Pokoknya kita harus pulang. Lagian saya, tiba-tiba merasa tidak enak badan nih." Juna sambil beranjak dari kursinya.
"Kamu mau kemana Juna?" tanya Jamal.
"Saya mau pulang Mal. Saya tiba- tiba merasa tidak enak badan." Jawab Juna.
"Ya sudah kalau begitu, hati hati dijalannya ya Jun," ucap Jamal.
"Iya. Thank's. Ya sudah saya pulang duluan ya guys." ucap Juna sambil melangkah pergi bersama olin menuju keluar menuju mobilnya.
Lalu Aleena dan Veri pun kini saling menatap satu sama lainnya dan saling tersenyum penuh arti. Serta Veri pun memberikan kode kepada Aleena kalau rencananya sukses.
Bersambung...
Jangan lupa kak kasih dukungan terus kasih Like dan comennya terima kasih🙏😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Sugianti Yanty
kalo boleh saran pakai kata aku aja klo saat ngobrol dengan sahabat nya klo pake saya itu terlalu formal tor
2024-08-31
0
kalea rizuky
oh ini veri yg nikah ma adek nya Alena y
2024-08-26
2
Novianti Ratnasari
apa Veri ga ada rasa ama Alena.
2022-08-18
0