11. Merubah penampilan.

Keesokan harinya.

Aleena pun terbangun dari tidurnya. Kemudian menatap jam dinding menunjukan pukul 08.00 pagi. Lalu bangun dari atas kasur dan menatap cermin.

Aku akan buktikan kepada mereka, kalau aku tidak seperti apa yang mereka katakan. Enak saja, aku di bilang punya pelet untuk menarik laki laki, lagian aku bukan wanita murahan seperti mereka pikirkan. Kemudian Aleena pun melepaskan kacamata tebalnya dan ikat rambut yang masih menempel dirambut dan sambil menatap cermin.

'Lihatlah Aleena, kamu itu tidak jelek.  Hanya perlu mengubah penampilanmu, dan masih ingatkah kamu Aleena saat semua orang terkejut menatap perubahanmu waktu di pesta. Bahkan seorang pemilik perusahaan pun merasa terpesona dan begitu terkejut' ucap Aleena menyemangati diri sendiri dan sambil membayangkan saat Veri mengatakan kepada Aleena, "Your'e so preetty."  saat melihat penampilan Aleena yang berubah jadi cantik.

Lalu Aleena pun berjalan menuju bathroom untuk mandi.

Lima belas menit kemudian, Aleena pun sudah selesai mandinya

Lalu berjalan menuju lemari untuk mengambil baju yang akan dipakainya. Setelah selesai memakaikan baju, Aleena pun mengambil Atm pribadinya yang khusus untuk menabung bukan Atm pemberian dari perusahaan. Tiap gajihan Aleena suka menyisihkan uangnya untuk menabung dan selisihnya dipakai kebutuhan sehari hari, juga di kirim untuk kedua orangtuanya.

'Aku akan mengunakan tabungan ini untuk perawatan dan membeli perlengkapan kecantikan. Dan aku akan buktikan kepada semuanya, kalau semua orang akan tertarik karena kecantikan yang aku miliki hahaha ...' ucap Aleena menyombongkan diri dan sambil tertawa.

Lalu Aleena pun pergi meninggalkan rumah dan berjalan untuk pergi ke sebuah salon dengan masih memakai kacamata dan rambutnya yang diikat kucir kuda. Kebetulan hari ini libur bekerja.

.

.

Aleena pun sudah sampai di sebuah salon. Kedatangan Aleena disambut baik oleh para pegawai salon tersebut. Apalagi yang mempunyai salon tersebut teman Aleena masa SMA dulu.

"Hei Aleena, apa kabar?" tanya Ike saat melihat Aleena berkunjung ke salonnya.

"Baik Ke. Kamu sendiri apa kabar Ke?" Aleena sambil memeluk temannya lalu menguraikan pelukannya.

"Baik kok Na. Oya kamu ada perlu apa kesini Na?" tanya Ike.

"Saya kesini mau perawatan Spa, medicure kuku, sama rambutku pingin di creambath nih," ucap Aleena sambil menatap Ike.

"Kamu seriuskan pingin melakukan itu?" tanya Ike merasa tidak percaya.

"Tentu saja serius Ke," jawab Aleena sambil menatapn Ike.

"Tapi maaf nih Na, saya mau tanya nih perawatan disini sangat mahal Na. Emangnya kamu ada uangnya," bisik Ike.

"Tentu saja ada, makannya saya pergi kesini. Jadi gimana mau tidak, melayani saya? Kalau tidak mau, ya sudah saya cari tempat lain saja," ucap Aleena sambil berputar balik untuk pergi.

"Tunggu Na, mau kemana? Tentu saja saya mau melayani kamu. Ya sudah ayo kita duduk ditempat itu, kita memulai Spa dulu," ucap Ike sambil merangkul lengan Aleena dan berjalan menuju tempat khusus spa.

Kemudian dengan segera Ike pun melepaskan kacamatanya dan melakukan spa ke wajah Aleena. Setelah selesai kemudian mengcreambath rambutnya, dan perawatan lainnya.

*Dua jam kemudian.

"Aleena ..." panggil Ike saat sudah selesai melakukan tugasnya.

"Apa Ke?" tanya Aleena.

"Your'e so preetty, Aleena. Saya benar benar tidak menyangka secantik itukah dirimu." Ike merasa tidak percaya saat melihat perubahan Aleena.

"Yang benar saja Ke, kamu tidak bohongkan?" tanya Aleena merasa tidak percaya apa yang dikatakan Ike.

"Ya Na, serius. Coba kamu ngaca tuh, didepan cermin besar." Ike sambil menunjuk cermin tersebut.

Lalu dengan segera Aleena pun berjalan menuju cermin. Aleena pun sempat terkejut dan tidak percaya, dengan perubahan dirinya yang sangat cantik.

"Sekarang, kamu sudah percayakan kalau kamu cantik?" ucap Ike.

"Heem," jawab Aleena sambil mengganggukan kepala.

"Coba kalau dari dulu kamu berubah, pasti tidak bakal ada orang yang menghinamu tuh," ucap Ike sambil membayangkan waktu sekolah SMA dulu, Aleena suka dihina oleh teman temannya karena penampilannya yang culun dan norak.

"Sudahlah Ke, yang lalu biarlah berlalu. Jadikan saja pelajaran setiap yang menimpa di kehidupanku dulu." ucap Aleena.

"Saya salut sama kamu Na, kamu begitu ikhlas menerima setiap kejadian yang menimpa dikehidupanmu." Ike sambil tersenyum terhadap Aleena.

"Iya harus dong Ke. Sudah ah Ke, jangan bahas masa lalu. Mana lihat bayaranku?" ucap Aleena.

"Nih yang harus kamu bayar." Ike sambil memberikan kertas bayaran yang harus dibayar oleh Aleena.

"Oke." Jawab Aleena. Lalu dengan segera Aleena pun mengambil uangnya didalam dompet.

"Nih uangnya Ke, thank's ya Ke sudah mau membantu mengubah penampilanku dan saya sangat puas dengan hasilnya.

"Syukurlah Na, jika kamu sudah puas. Oya ini bayarannya tidak mau kamu tambahin lagi nih." Ike mencoba merayu.

"Apaan sih Ke, kamu itu sudah kaya.  Masa meminta untuk di lebihin uangnya. Yang ada kamu harusnya gratisin saya nih, bukannya di suruh bayar."

"Yaelah Na, kalau saya gratisin kamu, nanti buat bayar pegawai gimana? Masa iya saya tunda gajihan mereka." Ike sambil menatap Aleena.

"IYa juga ya. Lagian saya cuma bercanda kok Ke hehehe," ucap Aleena cengengesan.

"Oya Na, kita makan siang bareng yuk Na." ajak Ike.

"Boleh tuh. Tapi kamu yang bayarin nih," ucap Aleena sambil menatap Ike.

"Tentu saja Na. Ya sudah ayo kita ke restoran untuk makan siang." Ajak Ike.

"Ya sudah, ayo Ke." Aleena dengan semangat.

Kemudian Aleena dan Ike pun berjalan menuju restoran. Kebetulan restorannya dengan salon milik Ike lumayan dekat, sehingga untuk mau ke restoran tersebut mereka hanya berjalan kaki. Ketika Aleena berjalan menuju restoran, banyak pria yang mendekati Aleena dan menggodanya. Bahkan ada pasangan kekasih, bertengkar karena  cowoknya menatap dan fokus terus kepada Aleena.

Bersambung.

💕💕💕

jangan lupa kasih dukungannya ya. kasih Like, comen. Terima kasih🙏😍😍

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***