"Oya Na, ini ada hadiah untuk kamu," ucap Veri yang datang tiba tiba sambil memberikan kotak berukuran sedang dan menyimpannya diatas meja Aleena.
"Apaan ini Tuan, isinya?" tanya Aleena sambil menatap Veri yang berjalan menuju tempat kerjanya.
"Coba saja kamu buka dan lihat apa isinya di dalam." jawab Veri kini sudah duduk ditempat kerjanya.
Lalu dengan segera Aleena pun membuka kotak tersebut dan betapa terkejutnya saat melihat isinya.
"Tuan, apakah benar ini buat saya?" tanya Aleena merasa tidak percaya.
"Iya tentu buat kamu. Emangnya kamu pikir itu buat siapa, kalau bukan buat kamu." Veri sambil menatap Aleena.
"Begitu ya Tuan, sebelumnya Aleena mengucapkan terima kasih banyak Tuan." Aleena sambil tersenyum kepada Veri.
"Iya Na," jawab Veri membalas senyuman Aleena.
Lalu Aleena pun sangat bahagia dengan hadiah yang Veri kasih, dia memberikan Aleena tiket liburan dan uang bonus tambahan sebagai ucap terima kasih Veri terhadap Aleena yang selalu membantu perusahaannya menjadi lebih baik lagi. Bukan cuma itu saja Veri pun menaikan gaji Aleena.
"Oya Na, nanti malam kamu sibuk tidak?" tanya Veri sambil menatap Aleena.
"Tidak Tuan. Emangnya kenapa Tuan?" tanya balik Aleena.
"Mau kah nanti malam, kamu menemani makan malam bersama dengan sahabat sahabat saya?" tanya Veri.
"Emm ... gimana ya Tuan? Kayaknya tidak bisa Tuan," Aleena sambil menatap atasannya.
"Kenapa tidak bisa? Bukannya kamu tidak sibuk." Veri sambil berjalan menghampiri Aleena.
"Iya Tuan. tapi saya enggak mau nanti malah mempermalukan Tuan didepan sahabat sahabat Tuan, karena penampilan saya culun dan norak," ucap Aleena sambil menundukan kepalanya.
"Aleena, kamu harus dengar saya. Kamu itu tidak jelek kok, cuma kamu harus bisa merubah penampilanmu saja. Lagian bagi saya tidak masalah kok, kamu mau berpenampilan gimana juga. Kamu cantik kok sebenarnya." Veri sambil membayangkan saat pertama kali merubah penampilannya dan kini sedang duduk diatas meja kerja Aleena.
"Tuan bilang saya cantik? Jangan ngawur deh Tuan bicaranya. Saya benar benar salut sama Tuan, mau menerima saya yang culun dan norak ini." Aleena sambil Veri.
"Sudahlah Na, jangan selalu merendahkan diri sendiri. Pokoknya nanti malam saya jemput kamu, oke." ucap Veri sambil menatap Aleena.
"Tapi Tuan-" ucapan Aleena terputus saat Veri memotong pembicaraannya.
"Tidak ada tapi tapian. Dan jangan banyak menolak!" Veri sambil berjalan menuju gerbang pintu untuk pergi keluar.
Gimana ini, masa iya saya harus makan bersama dengan sahabat Tuan Veri. Apalagi pastinya bakal ada Si pria nyebelin itu, Tuan Juna dengan kekasihnya. Tuan Veri kenapa akhir akhir ini selalu mengajak saya makan dengan sahabat sahabatnya. Apalagi Tuan Veri sekarang selalu perhatian dan baik banget. Saya jadi berhutang budi sama Tuan Veri, karena dia selalu banyak membantu saya batin Aleena sambil menatap Veri yang kini berjalan menuju keluar.
'Sudahlah Aleena, jangan takut bila ketemu sama Tuan Juna nanti. Lagian dia sama sama makan nasi, sama seperti kita jadi jangan takut. Kalau Tuan Juna doyan makan batu baru takut tuh, ih kan serem. Dan jangan dengarkan mereka ketika menghinamu, tetap bersikap bodoh ametlah Aleena' ucap Aleen menyemangati diri sendiri.
Lalu Aleena pun kembali mengerjakan berkas berkasnya, yang tadi tertunda.
.
.
Tit .. tit.. tit.. Suara klakson mobil dari luar kost-an Aleena.
'Itu pasti suara mobil Tuan Veri diluar. Aku harus segera cepat keluar dan jangan sampai membuat Tuan Veri menunggu lama karena saya,'ucap Aleena yang kini sedang menatap cermin dan membenarkan kacamatanya yang melorot ke bawah dan memakaikan ikat rambutnya dengan kucir kuda. Setelah selesai Aleena pun berjalan keluar meninggalkan kost-annya dan menghampiri mobil Veri.
"Sudah siap?" tanya Veri saat melihat Aleena berjalan mendekati dirinya.
"Sudah Tuan," jawab Aleena.
"Ya sudah, ayo masuk." Veri sambil membukakan pintu mobilnya.
Lalu dengan segera Aleena pun masuk ke dalam mobil. Begitu pun dengan Veri langsung berjalan masuk ke dalam mobil. Setelah semuanya sudah siap dengan segera Veri pun menjalankan mobilnya dan pergi menuju restoran.
*Setengah jam sudah Aleena dan Veri sampai direstoran. Lalu mereka pun berjalan masuk ke dalam restoran tersebut.
"Ayo Na, kita kesana. Lihat mereka sudah berkumpul semuanya," ucap Veri.
"Baik Tuan," jawab Aleena sambil mengikuti langkah Veri dan berjalan sejajar dengannya.
Setelah Veri dan Aleena sampai dimana sahabat sahabatnya berada, kemudian mereka pun duduk.
"Hey Bro, apakah kalian resmi sudah menjalin hubungan nih? Sekarang kalau ada acara makan makan suka ngajakin cewek ini," Ucap Riki sambil menatap Aleena.
"Kalian sok pingin tahu saja tentang hubangan saya sama dia. Terserah saya dong, mau makan dengan siapa juga. Emangnya salah iya?" tanya Veri.
"Enggak juga sih, bay the way kenapa kamu jadi berubah? Padahal cantik dan lebih menarik kamu yang waktu dipesta itu," ucap Riki sambil menatap Aleena.
"Karena saya be-"
"Karena dia merasa nyaman seperti itu. Lagian jangan memaksakan seseorang untuk merubah penampilannya. Biarkan seseorang itu merubah penampilannya karena keinginannya sendiri," ucap Veri.
"Cie kayaknya benar nih, mereka sudah menjalin hubungan tuh. Buktinya Veri selalu membela wanitanya," ucap Kamal.
"Bisa jadi nih," ucap Akmal ikut menimpali.
"Sudah, ayo cepat makan nih, lagian makanannya sudah datang nih." Ajak Juna sambil menatap sahabatnya dan sekilas menatap Aleena.
Setelah pelayan datang, dengan segera pelayan tersebut menaruhnya makanan tersebut di atas meja satu persatu. Setelah selesai pelayan tersebut dengan segera berlalu pergi.
"Ayo kita makan." Ajak Riki. Lalu mereka pun segera menikmati makan malamnya sambil berbincang bincang dan tertawa tawa bersama sama. Apalagi mereka yang membawa kekasihnya saling menyuapi satu sama lain.
"Oya saya permisi dulu mau ke toilet sebentar." Veri sambil menatap sahabat sahabatnya.
"Iya silahkan Ver," jawab Juna. Dengan segera Veri pun berjalan menuju toilet.
"Oya, kalian tahu tidak, kok bisa bisanya ya seorang Veri Alaska menjalin hubungan dengan si wanita culun dan norak ini," ucap Olin sambil menatap tidak suka Aleena.
"Tidak tahu juga sih, atau mungkin cuma memanfaatkan dia saja. Secara dia orangnya pintar dan cerdas jadi lumayan lah pura pura jadi kekasihnya supaya perusahaannya berkembang pesat haha." Sindir Juna.
"Atau jangan jangan ini cewek pakai pelet kali buat menarik si Veri, lagian mustahil si Veri mau sama si itu cewek," timpal Loli.
"Benar tuh apa yang dikatakan Loli, mungkin Aleena pakai pelet kali. Wah awas hati hati nanti kekasih kita dipelet lagi sama dia," ucap Olin sambil menatap sinis Aleena.
"Awas saja loh kalau kamu berani merebut kekasih saya, tahu rasa kamu." Vevi ikut menimpali.
Beginilah sebenarnya yang terjadi, ketika ada Veri semaua orang menatap baik Aleena. Tapi ketika Veri tidak ada, justru sebaliknya mereka suka menghina Aleena.
Karena Aleena merasa tidak kuat dengan hinaan dari sahabat sahabat Veri beserta kekasihnya. Dengan segara Aleena pun pergi meninggalkan restoran tersebut.
"Lihat saja pembalasanku, kalian semua akan menyesal!" Ucap Aleena dengan tegas. Lalu pergi meninggalkan sahabat sahabat Veri dan pergi meninggalkan restoran.
"Coba saja, kalau berani Aleena." Teriak Olin sambil menatap kepergian Aleena.
"Ck, emangnya dia siapa? Sampai mengancam segala." Juna sambil tersenyum sinis dan menatap kepergian Aleena.
"Sudahlah sayang, ngapain dipikirin. Lagian ngapain harus takut sama si cewek culun itu, justru sebaliknya si culun itu harus kita kasih pelajaran." Olin sambil merangkul manja lengan Juna.
"Benar juga, apa yang kamu katakan sayang." Juna sambil mengusap lembut rambut Olin.
Aleena ... Aleena ... saya akan melakukan apapun agar kamu bisa berhenti bekerja di PT. Alsaka group batin Juna sambil menyeringai senyum sinis di bibirnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
💮Aroe🌸
pada jahat ma Aleena, ih😑
sabar, na...😣
2022-03-15
0