Dia hanya berdiri diam setelah menghancurkannya, sedangkan aku dengan hati yang sedih hanya bisa pergi melihat dan memungut alat yang sudah hancur itu, seketika itu juga semua rencana ku hancur.
Pangeran mendekati ku melihat aku yang tunduk diam.
"Xiao Ying..."
Pangeran melihat aku menetes kan air mata.
Lalu Pangeran ingin memukul Jenderal Yu yang sejak tadi berdiri kaku dengan menggenggam kuat kepal tangannya, tapi Jenderal Yu hanya diam, sampai akhirnya Pangeran merasa kecewa dan hanya mendorongnya dan aku berlari dari situ meninggalkan semuanya sambil menangis.
* Part Pangeran Kecil
Tengah malam Putra Mahkota mendatangi aku dan menyuruh aku memberikan alat itu kepada Xiao Ying, Putra Mahkota berkata alat itu sangat di perlukan Xiao Ying, aku tidak mengerti benda apa ini.
Aku pun tidak bertanya banyak sepertinya ada masalah, Putra Mahkota terburu-buru dan berkata akan pergi keluar Istana bersama Jenderal Meng.
Karena aku tidak berpikir banyak dan lagi aku punya alasan untuk bertemu Xiao Ying jadi aku merasa gembira, aku akan membawa dia jalan-jalan besok, selama ini aku begitu jahat dengannya maka kali ini aku akan bersikap baik.
Pagi-pagi begitu semangat aku mengajak Pelayan pribadi ku keluar mencari Xiao Ying, aku melihat begitu banyak prajurit berjaga-jaga, tapi aku masih tidak begitu banyak bertanya.
Dia datang menemui ku, dia terlihat tidak begitu gembira hari ini, ku berikan alat itu dan ku ajak dia jalan-jalan, aku paksa dia meskipun dia menolak dengan seribu alasan.
Ku ajak dia ke pasar, wajahnya tetap tidak tampak gembira, sampai tiba-tiba kami di serang dan di kejar sekelompok orang bertopeng.
Aku tau sepertinya yang mereka inginkan adalah aku, jadi aku sengaja sembunyi ditempat yang mereka dengan mudah dapat melihat ku agar Xiao Ying dan Pelayan Lee bisa lolos.
Tapi aku tidak sangka Xiao Ying begitu berani datang menolongku, aku sangat khawatir sedangkan aku tidak berdaya membantunya.
Mereka mengikat dan menutup mataku, mereka juga menyumpal mulut ku yang sampai akhirnya mereka membuka sumpalan itu saat hendak membunuhku.
Tidak tahu apa yang terjadi, aku hanya bisa berteriak sampai akhirnya ku dengar suara pertempuran.
Xiao Ying membuka ikatan ku dan menolongku, aku merasa lega ternyata Jenderal Yu datang menyelamatkan kami.
Jenderal Yu tampaknya kecewa karena tidak ada satu pun penjahat tertangkap secara hidup-hidup, tapi bagi ku yang penting kita semua selamat.
Aku ingin berterimakasih kepada Jenderal Yu, tapi Xiao Ying bertindak terlebih dahulu, tapi apa yang aku lihat, Jenderal Yu dengan marah mendorongnya dan menghancurkan alat yang di berikan Putra Mahkota itu.
Aku mendekati Xiao Ying yang terjatuh dan diam, Aku lihat dia menetes kan air mata, saat itu hatiku sepertinya hancur, sesaat aku mengerti alat itu berarti baginya dan aku sangat marah pada Jenderal Yu Ingin rasanya aku pukul wajahnya.
Aku berdiri dan mendekatinya lalu ku tarik pakaiannya tapi dia hanya diam, aku merasa kecewa, bagaimana pun dia sudah menyelamatkan kami.
Kepal tanganku tidak jadi melayang ke wajahnya, aku hanya mendorongnya dan sakitnya hati ku melihat Xiao Ying pergi dengan sangat sedih dan kecewa.
Lalu dengan hati kecewa aku pun pergi juga meninggalkannya sendiri di situ.
* Part Jenderal Yu
Pagi ini aku sangat sibuk karena kejadian tadi malam apalagi besok ada hari ulang tahun kaisar.
Aku melihat Pelayan Lee berlari datang padaku dan berkata Nona Xiao Ying dan Pangeran dalam bahaya, segera ku kumpul kan beberapa prajurit dan dengan menunggangi kuda, aku dengan cepat pergi ketempat yang Pelayan Lee katakan, sampai di situ aku tidak menemukan mereka, ku telusuri jejak kaki dan aku menemukan tusuk konde milik Xiao Ying di jalan sebelum sampai kehutan.
Segera aku masuk kehutan, karena hati ku sudah tidak tenang, aku sangat takut sesuatu terjadi padanya.
Benar firasat ku, seorang akan melayang pedang kearahnya, langsung ku panah orang itu, dan terjadi lah pertempuran.
Semua orang-orang itu tidak ada satu pun yang tersisa untuk aku interogasi, Rasanya sangat kecewa, terlebih kecewa lagi aku melihat benda yang di pegang Xiao Ying.
Benda itu mengingat kan ku pada kejadian kemesraannya bersama Putra Mahkota.
Aku sangat marah dan kecewa, benda itu dan juga keselamatannya, itu semua membuat aku benar-benar tidak bisa mengontrol diri dan ingin menghancurkan benda itu.
Dalam kemarahan itu, dia datang mendekatiku, tidak perduli dengan apa yang dia katakan lalu tangan ku telah mendorongnya dan ku hancurkan benda itu.
Aku tersadar akan kesalahan ku saat aku melihat dia menetes kan air mata, apa yang harus aku lakukan selain hanya diam, saat ini minta maaf pun sudah tidak berguna. Kenapa dengan ku?
Tidak lama dia pergi meninggalkan ku begitu juga Pangeran yang sudah marah padaku.
Dia juga meninggalkan alat yang aku hancurkan itu bersama dengan gambarnya.
Aku ambil dan aku bawa pulang benda itu, sambil aku meratapi kesalahan ku yang mungkin dia akan sangat membenci ku setelah kejadian ini.
Sesampainya aku di rumah, aku tidak melihatnya.
Aku bertanya pada Pelayan Lee dan dia berkata
"Nona tadi pulang langsung masuk ke kamar dan berdiam diri di kamar sampai sekarang, tidak tahu dia kenapa dan dia juga tidak ingin menemui siapa pun bahkan saya pun dia tidak Ingin ketemu.
saya bahkan tidak tahu apa dia terluka atau tidak.
Apa Jenderal Yu tahu Nona kenapa? Nona besar pasti sangat khawatir jika tahu."
"Jangan beritahu Nona Besar, akhir-akhir ini dia sangat sibuk dan masih harus mengkhawatirkan yang lain, Nona Xiao Ying baik-baik saja dan tidak terluka, biarkan dia menenangkan diri dan akan saya perbanyak prajurit yang menjaga dan tolong kamu jaga dia, jangan biarkan dia keluar lagi, jika ada apa-apa segera melapor padaku."
"Baiklah Jenderal Yu."
Aku tau dia akan baik-baik saja, selama dia selamat itu lah harapan ku dan akan ku coba perbaiki kesalahan ku setelah dia tenang.
.
.
.
.
Hari sudah mulai gelap aku yang sibuk seharian, akhirnya baru sempat dapat menikmati makan malam, setelah selesai aku pun berjalan pergi ketempat Xiao Ying dan bermaksud untuk meminta maaf.
Belum lagi aku sampai di pintunya, aku melihat Pelayan Lee yang kebingungan mencari sesuatu, saat melihat ku dia segara datang padaku dan berkata.
"Nona tidak ada di kamarnya, bagaimana ini."
"Bagaimana bisa tidak ada?"
"Tadi sore dia masih ada, tadi saya Ingin mengantar kan makanan tapi saya ketuk pintu tidak ada yang menjawab, saya masuk dan lihat Nona sudah tidak ada, bagaimana ini?"
"Jangan beritahu Nona Besar dulu, saya akan mencarinya, kamu juga terus mencari, jika ada apa-apa yang kamu temukan segera beritahu saya atau pun prajurit sekitar."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
See Chin Kiat
👍👍👍💪💪💪🤩
2022-03-22
2
Yuliaty D
keren lnjut thorr👍🤩💪
2022-03-07
4