Hufffff....ternyata hanya mimpi
Aku terbangun dari mimpi buruk itu dengan penuh keringat dan juga air mata, perasaan yang terbawa dari mimpi ini membuat hatiku begitu perih.
seketika itu juga aku menangis.
Begitu lelah menangis aku pun tak sadar telah tertidur lagi dan terbangun di pagi hari dengan suara para Pelayan yang memulai aktifitas mereka.
Hari ini adalah hari kedua aku berada di jaman yang kuno dan asing ini dan masih harus melalui hidup dengan semua keanehan ini, ingin rasanya aku kembali walaupun aku di lukai, tapi setidaknya aku bisa melihat mama dan papa, mereka pasti mencari ku.
Pagi ini Pelayan Lee datang bersama beberapa Pelayan lainnya, mereka membantu ku mandi, dandan dan berpakaian.
Awal nya memang tidak terbiasa, tapi aku tidak ingin menyulitkan pekerjaan mereka, jadi aku pun menurut saja. Setelah selesai aku pun di bawakan sarapan dan setelah makan aku hanya berdiam diri di kamar.
Karna merasa bosan aku pun keluar melihat keadaan sekitar tempat tinggal yang begitu besar, mempunyai taman dan begitu banyak ruangan.
Aku pun berjalan-jalan di taman.
Tidak lama kemudian Pelayan Lee datang.
"Nona, saya mencari anda sejak dari tadi, saya pikir Nona hilang lagi."
Dengan nada panik dia menghampiriku.
"Aku merasa bosan di kamar, jadi aku hanya keluar mencari udara segar."
Di tengah percakapan kami, aku melihat seorang lelaki bersama dengan kakak cantik, di seberang taman yang di pisahkan oleh danau kecil.
Aku melihat lelaki itu sangat menjaga kakak dan mereka terlihat saling mencintai dan begitu mesra.
Karna Pelayan Lee melihat aku terus memperhatikan mereka, dia pun mulai berkata.
"Itu adalah Jenderal Meng, dia sangat Mencintai Nona besar. Terkadang hamba pun merasa iri melihat kemesraan mereka."
Aku hanya diam dan hanya memperhatikan mereka dari jauh, dalam hati aku pun merasa iri melihat betapa Jenderal Meng menjaga dan mencintai kakak, sejenak aku pun teringat betapa Ryan menjaga dan mencintaiku dulu.
Dari kejauhan kakak melihat ku dan dia melambaikan tangannya dengan wajah tersenyum dan aku pun membalasnya.
.
.
.
.
"Nona merasa bosan ya? mau ikut dengan hamba tidak?
Tapi hanya dalam sini ya, tidak keluar lagi, nanti Nona besar cari kita."
"Baik lah, kamu mau kemana?"
"Nona ikut saja..."
Aku pun ikut dengan Pelayan Lee, entah kemana dia akan membawaku. Tapi aku ikut saja karna sendiri berjalan di taman sangat lah membosankan.
Lalu aku dan Pelayan Lee pun jalan, pertama dia membawaku ke dapur.
Saat melihat dapur aku pun sebenarnya berpikir aku bisa menghabiskan waktu ku yang bosan ini untuk membuat kue, tapi mungkin bukan hari ini.
Aku lihat Pelayan Lee membawa bekal makanan yang cukup banyak keluar dan setelah itu kita menuju ke tempat di mana para prajurit Jenderal Meng berlatih dan ternyata bekal makanan itu adalah untuk para prajurit.
"Nona, saya akan mengantar makanan ini dulu ke dalam, hanya sebentar saja.
Nanti kita jalan ketempat lain ya, saya akan bawa Nona jalan-jalan di taman bunga."
"Baiklah, aku akan tunggu di sini saja."
Lalu Pelayan Lee pun masuk ke dalam sambil membawa bekal makanan, sedangkan aku menunggunya di luar sambil melihat para prajurit berlatih.
Dari kejauhan aku melihat seorang lelaki yang juga berpakaian hampir sama dengan Jenderal Meng, orang itu terlihat tidak asing rasanya.
Dia sedang melatih para prajurit, tapi karna dalam kejauhan wajahnya tampak tak begitu jelas.
Belum habis rasa penasaran itu.
Tiba-tiba...
"Ternyata Nona Xiao Ying suka melihat prajurit berlatihan?"
Aku langsung menoleh ke asal suara itu ternyata Putra Mahkota yang berbicara denganku.
Lalu aku pun tersenyum dan menjawab.
"Saya hanya menemani Pelayan Lee mengantar makanan."
"Bagaimana keadaan kamu, apa sudah merasa lebih sehat?"
"Ya, saya sudah merasa lebih sehat.
Kenapa anda kesini? apa anda mencari Jenderal Meng?"
"Saya juga datang untuk melihat prajurit berlatih sambil mencari Jenderal Yu untuk mengadu pedang, tapi tampaknya hari ini dia begitu sibuk."
Aku diam sambil memandangi Jenderal Yu yang di maksudkan oleh Putra Mahkota.
Ternyata Jenderal Yu adalah lelaki yang sedang melatih prajurit, yang aku penasaran dari tadi karna merasa dia tidaklah asing, sepertinya aku perna bertemu, tapi tidak tau di mana.
Melihat aku yang diam, Putra Mahkota pun bertanya.
"Apa kamu bisa naik Kuda?"
Lalu aku menjawab
"Aku tidak perna naik Kuda."
"Hari ini sangat membosankan, mau kah kamu menemaniku naik Kuda?"
"Tapi aku tidak bisa naik Kuda."
Lalu Putra Mahkota menarik tanganku sambil berkata.
"Saya akan mengajari kamu..."
"Tunggu dulu, sebaiknya tunggu Pelayan Lee datang, kalau tidak dia akan mencari ku nanti."
"Tenang saja, saya akan menyuruh Pelayan untuk memberi tahu dia kalau kamu bersama denganku."
Lalu dia menggandeng tanganku dan membawaku pergi.
Sambil jalan, dari kejauhan aku memandang ke arah Jenderal Yu sekali lagi dan aku melihat dia memandang ke arahku, tapi sudah terlambat untuk memperhatikan wajahnya, karna jarak semakin jauh.
Sampai lah aku dan Putra Mahkota di tempat latihan Kuda, Pelayan di situ membantu aku dan Putra Mahkota mengganti pakaian yang sesuai.
Lalu Putra Mahkota memilih seekor Kuda berwarna putih dan membantuku menaikinya, sedangkan dia sendiri menggandeng Kuda yang ku naikki itu.
Sambil berjalan aku berkata...
"Terimakasih karena menyelamatkan aku."
Dia tersenyum mendengarnya dan dia tiba-tiba naik keatas Kuda tepat di belakangku dan dia berkata.
"Bagaimana seharusnya kamu membalasku?"
Lalu dia menarik tali Kuda itu sehingga Kuda yang kami tunggangi itu mulai berlari.
Karna sedikit terkejut dengan aksinya, sambil Kuda berlari aku pun memandang ke belakang tepat memandangi wajahnya yang begitu dekat, jantung ku berdetak kencang saat tak sengaja pandangan ku terbalas dan tepatnya mata kita bertatapan.
Dia tersenyum lagi dan berkata...
"Kamu jangan memandangiku seperti itu, nanti saya tidak bisa berkonsentrasi menunggangi Kuda."
Langsung aku alihkan pandanganku ke depan dan hanya diam sedikit tersenyum karna malu mendengar perkataan itu, lagi juga aku memang sudah terpesona olehnya sejak pertama kali bertemu.
Melihat aku yang diam saja, dia pun mulai lagi bertanya.
"Apa saya membuatmu merasa tidak nyaman?"
Dengan nada yang agak kaku aku menjawab.
"Ti...Tidak.. saya hanya takut karna ini pertama kalinya saya menunggangi Kuda."
"Jangan takut, Kuda ini adalah kawan baikku, dia akan membawa kita dengan selamat."
"Lalu kemana kita akan pergi?"
"Nanti kamu juga tau."
.
.
.
.
Sampailah kita di sebuah tempat yang penuh dengan bunga sakura, keindahan tempat itu membuatku terdiam dan terpesona.
"Bagaimana tempat ini? Indah bukan?"
"Bagaimana Putra Mahkota seperti anda bisa mengetahui tempat seperti ini?"
Dia diam dan tersenyum dan berkata.
"Jika kamu menyukai tempat ini, saya akan sering membawa kamu kesini."
Aku hanya tersenyum malu.
Dia tidak menjawab pertanyaan ku tapi mala menggodaku lagi.
Kita menghabiskan waktu yang agak lama dan mengobrol di situ, Putra Mahkota juga menceritakan bagaimana dia bisa mengetahui tempat itu.
Dia berkata Permaisuri atau ibunya yang sering membawanya kesini saat masih kecil dulu.
Dia juga berkata aku menjadi berbeda setelah hilang ingatan. Sebelumnya aku sangat pendiam dan hanya sering menghabiskan waktu di dalam kamar dan sangat jarang bisa bertemu denganku.
Setelah lama mengobrol, kita pun bersiap menunggangi Kuda lagi dan pulang.
Sesampainya kembali ke tempat penyimpanan Kuda, dia membantuku turun dan datanglah seorang prajurit istana.
"Yang mulia, sudah saatnya kembali ke istana.
ibu Permaisuri tadi datang mencari anda."
"Baiklah, kita kembali ke istana sekarang."
Dengan wajah yang agak terpaksa Putra Mahkota pun berpamitan untuk kembali ke Istana.
"Saya harus kembali ke Istana sekarang, saya akan datang mengunjungi kamu lagi."
Dengan wajah yang malu aku pun hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum.
Akhirnya Putra Mahkota pun pergi.
Suasana hati jadi sangat bahagia dan berbunga bunga, aku berjalan sambil tersenyum sendiri.
"Nona..."
Pelayan Lee memanggilku
"Nona tidak apa-apa kan?"
"Aku baik-baik saja? memang kenapa?"
"saya lihat Nona dari tadi senyum-senyum sendiri."
"Huh... yang benar saja... kamu salah lihat."
Di tengah percakapan kami , tiba-tiba... aku mendengar suara seseorang memanggilku dan ternyata...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
See Chin Kiat
🥰🥰🥰
2022-03-17
3
Joanita Permata Sari
naahhh.."aku lihat"..sebaiknya jdikan "saya lihat"...itu lebih enakk buatt di bacain..jd ada perbedaan atasan dan bawahan gt thorr..maaf hnya saran sajaa..klo tidak berkenan..mohon maaf skali lg thor
2022-03-15
1
Joanita Permata Sari
jgan. " Mu " gt thor pnyebutannya...algkah baiknya bhasanya yg baku,,kan dia putra mahkota seharusnya pnyebutannya "Anda" gt..trus utk para bawahan itu jgn " Aku "untk pynebutan diri sndri buat atasannya itu,tp dg sbutan " Saya "..biar lebih enak di bacanyanya.
2022-03-15
2