Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama

Aku teringat keluarga dan kedua orang yang mengkhianati ku itu, sedih rasanya, tapi aku juga rindu.

Dalam lamunan ku akan kesedihan.

Tiba-tiba saja...

.

.

.

.

"Awhhhh…. Kenapa kamu menarik rambut ku? kamu ini siapa? gak sopan?"

‘’Pangeran Kecil… begitu lah Pelayan Lee memanggilnya."

‘’Huhhh…kamu ini Pangeran? kenapa kelakuannya kayak gini, sedikit pun tidak seperti seorang Pangeran."

‘’Kamu ini beraninya menghina Pangeran setampan saya. Mau mati kamu?"

‘’Huh...Pangeran tampan? aku tidak salah dengar?"

"Kamu itu sedikit pun tidak tampan dan seperti

Pangeran. Mati? Memangnya kamu bisa apa?"

Itu lah pertama kalinya aku bertemu dengan Pangeran kecil. Pelayan Lee yang ketakutan melihat ku bertengkar dengan Pangeran Kecil yang kekanak- kanakan ini.

Dia pun segera meminta ampun kepada Pangeran.

"Ampuni kami Pangeran, Nona tidak bermaksud begitu, Nona kami masih sakit jadi hamba harus membawanya pulang istirahat."

"Kamu Pelayan Lee... kalau kamu tidak ingin bernasib seperti Nona kesayangan kamu ini sebaiknya kamu diam atau saya yang akan membuat kamu diam."

"Ampun Pangeran... ampuni kami..."

Aku tidak terima, orang ini tiba-tiba cari masalah dan lagi kami yang harus meminta maaf, membuat Pelayan Lee ketakutan seperti ini, kalau Pangeran pun bukan begini juga sikapnya.

"Hey kamu, sombong sekali...kamu pikir kamu siapa? berbuat sesuka hati.

biar pun kamu Pangeran juga kamu harusnya bisa menghargai perempuan. Jangan sesuka hati merasa sangat berkuasa."

"ha ha ha ha... apa yang bisa kamu lakukan? karna saya memang berkuasa, oh ya...saya dengar kabar kamu sakit dan hilang ingatan? kamu seharusnya berterima kasih karna Putra Mahkota menyelamatkan kamu. Untung saja yang menemukan kamu itu Putra Mahkota, kalau orang itu adalah saya pastinya akan saya biarkan kamu di mangsa serigala ha ha ha ha..."

Di tengah pertengkaran kami datang lah seorang lelaki yang sangat tampan.

"Kenapa begitu ramai di sini?"

Pangeran kecil menjawabnya.

"Di sini ada orang hilang ingatan, sebaiknya kita apa kan dia? saya bermaksud menjadikannya makanan serigala. ha ha ha ha..."

"Nona Xiao Ying rupanya, bagaimana keadaan kamu? jangan ambil hati dengan perkataan Pangeran Kecil, dia memang kekanak-kanakan."

Aku yang terpesona, hanya diam memandangi wajahnya. Yang tadinya bisa bertengkar, tiba-tiba menjadi orang bisu.

‘’Nona..."

‘’Nona..."

‘’Nona..."

Pelayan Lee menyadarkan ku. Dia adalah Putra Mahkota yang menyelamat kamu.

Sebaiknya kita pergi saja nanti dapat masalah.

Lalu Pelayan Lee tolong aku menjawabnya dan mencoba berpamitan dengan Putra Mahkota karna tidak ingin meneruskan pertengkaran yang bisa membahayakan nyawa itu.

"Yang mulia, Nona Xiao Ying masih belum pulih, dia masih perlu istirahat, tolong ampuni kami... biarkan kami pergi."

‘’Enak saja mau pergi."

Jawab Pangeran Kecil

Lalu Putra Mahkota bersuara…

‘’Baiklah, biarkan saja mereka pergi.

Kamu jangan selalu mengganggunya atau nanti saya yang akan mengganggu dirimu."

Tegur Putra Mahkota kepada Pangeran Kecil.

Pastinya Pangeran Kecil takut dan sedikit marah karna Putra Mahkota memihak kami.

‘’ Nona Xiao Ying, maaf kan Pangeran Kecil karna mengganggu dirimu tadi. Saya akan memberinya pelajaran nanti."

Dengan wajah tak terima, Pangeran Kecil berkata.

‘’Apa? kita ini Pangeran, sejak kapan kita meminta maaf, ada juga dia yang minta maaf."

"Diam kamu dan pulang sekarang."

Tegur Putra Mahkota ke Pangeran Kecil karna dia begitu ribut sejak tadi.

Aku yang belum sempat menjawab, Pelayan Lee sudah menjawab dulu.

‘’Terimakasih Yang mulia, kami akan pergi sekarang."

Akhirnya Pelayan Lee menarik paksa aku pergi dari situ…kalau tidak mungkin aku akan lanjut bertengkar dengan Pangeran yang kekanak-kanakan itu.

Aku juga belum sempat berterima kasih kepada Putra Mahkota, karna menyelamatkan aku.

Dalam perjalanan pulang aku mencoba mengingat.

Semua orang berkata kalau Putra Mahkota lah yang menyelamatkan aku, tapi dalam mimpi itu aku merasa orang yang menyelamatkan aku bukan lah Putra Mahkota.

Tapi aku tidak ingat wajah itu atau itu benar-benar hanya mimpi.

.

.

.

.

Kita pun pulang, kasihan dengan Pelayan Lee yang sejak dari tadi tidak tenang.

Di perjalanan pulang aku bertanya kepadanya.

"Apa benar itu Putra Mahkota? yang menyelamatkan aku."

"Ya Nona, dia yang membawa Nona pulang ke rumah, sampai pakaiannya pun penuh darah dari luka Nona."

"Ya, harusnya aku berterima kasih kepadanya tadi, bukannya malah diam."

"Ini semua kan karena Pangeran Kecil yang menyebalkan itu Nona.

Nanti juga ada kesempatan untuk berterima kasih kok." Pelayan Lee memujuk ku

"Ya ya.. aku harap juga begitu."

Jawabku dengan wajah tersenyum... mengharapkan pertemuan kedua Kali

.

.

.

.

"Nona tidak apa-apa kan? karena Pangeran Kecil menarik rambut anda begitu kuat."

"Aku tidak apa-apa. Kamu jangan khawatir.

kenapa Pangeran Kecil begitu padaku ya? apa salah ku?"

"Syukur lah Nona, kalau tidak Nona besar akan membunuhku karena tidak menjaga anda dengan baik."

Di sepanjang perjalanan pulang Pelayan Lee menjelaskan.

Ternyata Pangeran Kecil yang tiba-tiba menarik rambut ku itu, karna sebelumnya Xiao Ying adalah gadis lemah yang memang suka di bully sama Pangeran Kecil tanpa perlawanan dan Pelayan Lee pun berkata kalau aku bukan pertama kalinya bertemu mereka, bukan juga pertama kalinya ke pasar.

Jadi Pelayan Lee bisa memahami aku karna katanya aku hilang ingatan.

‘’Jadi dia suka mengganggu aku. Lihat saja nanti, kalau aku bertemu dia akan aku kasih botak kepalanya."

Pelayan Lee yang bingung dengan perkataan ku itu berkata.

‘’ Apa yang Nona pikirkan, sebaiknya jangan cari masalah, mereka itu Putra Kaisar.

Pangeran Kecil memang seperti anak kecil tingkahnya, tapi biar bagaimana pun kita tidak boleh melawan kalau tidak ingin ada masalah."

‘’Huhhh…tidak adil…"

‘’Hidup ini memang tidak adil Nona…"

Jawab Pelayan Lee.

Lalu aku hanya tersenyum dengan jawaban pelayan Lee.

‘’Jadi Kaisar hanya mempunyai 2 orang Putra?" tanya ku.

‘’Ya, hanya Putra Mahkota dan Pangeran Kecil.

.

.

.

.

Hari pun sudah gelap, kejadian sore tadi aku pun sudah mulai lupa, tapi aku masih terpesona dengan Putra Mahkota, seolah aku telah lupa dari mana aku berasal. Lalu aku tidur dengan senyuman sambil mengingat wajah dan lembutnya cara Putra Mahkota bertutur kata.

.

.

.

.

Tolong... Tolong... aku tidak bisa bernafas...

hati ku menjerit...air di sungai itu sangat deras.

Aku tak mampu untuk melawannya...

dalam keadaan lemas, ku lihat lagi dia yang menyelamatkan aku, wajahnya tidak jelas...

Lalu semuanya gelap dan tiba-tiba...

Ku lihat Ryan dan Tina tertawa begitu jahat dan puas.

Lalu aku meneriaki mereka...

Kenapa kalian begitu tega?

Kenapa? kenapa? kenapa?

Apa salahku?

Suara tertawa mereka.....cahaya itu.....mobil dari arah depan...

Aku tak bisa menghentikannya lagi...

Terpopuler

Comments

Joanita Permata Sari

Joanita Permata Sari

alurnya maju mundur ya thorrr

2022-03-15

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!