Mixer Atau Hati Yang Hancur

Knock...knock...

Terdengar seorang mengetok pintu dan Pelayan Lee membukanya.

''Nona ada prajurit mencari Nona.''

Lalu prajurit itu berkata

''Nona, Pangeran Kecil mencari anda, dia menunggu anda di depan gerbang?''

''Huhhhhh.... mencari ku, ada urusan apa?''

''Pangeran sepertinya ingin memberikan sesuatu , katanya itu dari Putra Mahkota.''

Ya aku tau itu pasti Mixer yang sudah jadi, tidak aku sangka begitu cepat selesai, tapi kenapa bukan Putra Mahkota yang datang mengantarnya?

''Baik lah saya akan pergi menemuinya.''

Lalu Pelayan Lee dengan nada khawatir berkata

''Tapi Nona Besar sudah berpesan agar Nona sebaiknya jangan keluar dulu.''

''Tidak apa, ini hanya di depan gerbang, setelah ambil barang ku, kita akan dengan cepat kembali.''

''Tapi ini pangeran kecil Nona, nanti dia tidak akan biarkan kita pergi lagi.''

''Aku tahu cara menghadapinya, kamu tidak perlu khawatir.''

Aku pun pergi menemui pangeran bersama Pelayan Lee. Aku harus tetap menjalankan rencana ku walaupun dalam keadaan seperti ini, aku sangat ingin membahagiakan Kakak.

Aku tau ini bukan lah apa-apa, tapi hanya ini lah yang bisa aku lakukan untuk berusaha mengurangi ke khawatirannya dan setidaknya aku dapat sedikit menghiburnya.

Sampailah aku dan Pelayan Lee di depan gerbang, tampak pangeran sedang menunggu kami dan di tangannya sedang memegang alat yang sangat aku inginkan dan yang kutunggu-tunggu itu.

Lalu dengan wajah sinis aku berkata.

''Berikan benda itu padaku dan aku harus segera kembali, hari ini aku tidak ada waktu untuk bertengkar dengan kamu.''

''Saya sudah mengantarkan benda ini untuk mu, harusnya kamu berterima kasih dan hari ini saya pun bukan datang untuk bertengkar dengan kamu.''

''Bagus kalau begitu, berikan itu padaku dan aku harus segera kembali.''

''Baiklah, ambil ini, tapi dengan 1 syarat kamu harus pergi jalan-jalan bersamaku.''

''Maaf, aku tidak bisa, semalam baru saja terjadi sesuatu dan tidak kah kamu lihat di sini banyak prajurit berjaga-jaga. Jadi sekarang aku harus kembali.''

''Hal keamanan serahkan padaku, jika saya membawa kamu keluar maka saya akan melindungi kamu, lagian saya ini pangeran,siapa yang berani mengganggu aku.''

Lalu tiba-tiba dengan paksa dia menarik tanganku. Aku yang sebenarnya tidak ingin pergi pun dengan sungkan mencoba melepaskan tangannya, tapi apa daya dia terus menarik.

''Pangeran, saya benar-benar tidak bisa pergi dengan kamu hari ini, bagaimana kalau lain hari saja.''

Dengan lembut aku merayunya.

''Tidak, saya ingin hari ini juga. Kamu jangan takut, saya akan melindungi kamu dan mulai sekarang saya akan bersikap baik padamu.''

Dalam hati aku berfikir, kenapa dia tiba-tiba berubah, apa dia hilang ingatan juga?

Pelayan Lee yang melihat itu sangat khawatir dan terus memohon agar pangeran jangan membawaku.

''Pangeran, tolong jangan bawa Nona, nanti hamba bisa di marahi Nona besar, saya mohon jangan menyulitkan hamba.''

''Jika Nona besar bertanya, kamu bilang saja saya yang membawanya.''

Lalu dia menarik tanganku dan pergi sedangkan Pelayan Lee yang merasa khawatir pun ikut bersama ku.

Dia ternyata membawa ku ke pasar melihat perhiasan kuno dan juga barang yang menurut ku antik dan kuno.

Kebetulan hari ini di pasar ada pertunjukan, ada pertarungan mengadu silat.

Kami pun melihatnya, aku tidaklah merasa gembira karna pikiran ku hanya ingin membuatkan Kakak kue ulang tahun, aku tidak ingin menyia-nyiakan waktu ku.

Dalam keramaian itu tiba-tiba kita di serang oleh sekelompok orang bertopeng, semua orang di pasar berlarian ketakutan, Pangeran menarik tangan ku dan kita pun berlari sedangkan Pelayan Lee juga ikut berlari di belakang kami.

Aku, Pangeran dan Pelayan Lee berlari sementara pelayan pribadi Pangeran dan beberapa Prajurit istana yang mengawal kita tadi berusaha menahan orang-orang itu.

Tapi mereka pun tidak berdaya, semua Prajurit yang mengawal kami mati di bunuh, sedangkan Pelayan pribadi Pangeran terluka dan berhasil melarikan diri.

Kami bertiga yang terus berlari pun akhirnya bersembunyi di sebuah gubuk yang sudah tidak ada orang tinggal lagi, kita bertiga masing-masing bersembunyi di berlainan tempat.

Tapi malangnya Pangeran di temukan.

Mereka langsung membawa pergi paksa pangeran.

Sedangkan aku dan Pelayan Lee yang bersembunyi di situ pun keluar setelah orang-orang itu pergi.

Karena aku khawatir dengan pangeran, aku yang dari tadi masih membawa mixer atau pengocok yang di berikan pangeran tadi, memberanikan diri diam-diam mengikuti mereka dari belakang dan sementara itu aku menyuruh Pelayan Lee segera pergi mencari bantuan.

Aku terus mengikuti mereka dan ternyata mereka membawa Pangeran ke hutan mereka menutupi mata dan menyumbat mulut pangeran sehingga pangeran tidak berdaya, mereka juga mengikatnya di sebuah pohon. Di situ aku bersembunyi dan terus memperhatikan mereka. Aku melihat seorang lelaki separuh baya yang berpakaian bangsawan, tampaknya itu adalah ketua mereka, dia memakai topeng juga.

''Ketua, kami berhasil membawanya ke sini.''

''Apa ada orang yang melihat kalian?''

''Tidak ada ketua, kami menemukannya di sebuah gubuk, dia bersembunyi sendiri di situ.'

''Bunuh dia...dan jangan sampai meninggalkan bukti, buat seolah kecelakaan.''

''Baik ketua.''

Setelah memberikan perintah, orang itu pun pergi dengan menunggangi kuda.

Aku melihat salah satu orang jahat itu menarik pedang dan bersiap membunuh Pangeran yang terikat tidak berdaya, tidak tahu apa yang aku pikirkan aku langsung keluar dan berteriak dengan mengulurkan mixer atau pengocok telur yang ku jadi kan sebagai senjata untuk melawan mereka.

''Jangan sentuh dia.''

''Apa yang kamu lakukan di sini, cepat pergi.'' Teriak pangeran.

Pangeran terkejut mendengar suaraku dan orang-orang itu pun terkejut melihat aku yang tiba-tiba keluar.

''Jangan sentuh dia dan jangan mendekat.''

Melihat aku seorang perempuan dengan mixer yang ku jadikan senjata orang-orang itu pun hanya tertawa.

''Hey...Nona, apa yang bisa kamu lakukan dengan benda itu, apa kamu ingin melawan kami dengan benda seperti itu.''

Salah satu orang jahat itu mendekat, aku yang ketakutan hanya terus memundurkan langkah dan akhirnya aku terjatuh ketanah, sedangkan pangeran terus berteriak,

''Jangan sentuh dia... lepaskan dia... orang yang kalian inginkan adalah saya.''

Mereka tidak menghiraukan teriakan itu, orang itu menarik pedangnya dan bersiap menyerang aku yang sudah terjatuh di tanah.

Aku ketakutan dan memejamkan mata, tiba-tiba penjahat itu di tembak panah dari jauh sehingga pedang itu tidak sempat mengenaiku.

Sekali lagi Jenderal Yu menyelamatkan ku, disitu terjadilah pertarungan, Jenderal Yu juga membawa beberapa prajurit terlatih, sementara aku bangun dan segera menolong pangeran melepaskan ikatannya.

Pertarungan yang berlangsung beberapa menit itu sangat di sayangkan karna beberapa orang jahat itu terbunuh dan ada yang melarikan diri, sedangkan yang masih hidup dan tertangkap lebih memilih untuk bunuh diri.

Wajah Jenderal Yu tampak kecewa dan marah, karna tidak dapat satu pun penjahat yang dapat di interogasi. Lalu aku mendekati Jenderal Yu dan berkata.

''Terimakasih karena datang menyelamatkan kami.''

Tapi ucapan terimakasih ku itu tidak di sambut dengan ramah, Jenderal Yu tiba-tiba mendorongku dengan sangat dingin sehingga aku terjatuh, lalu dia mengambil mixer ku dan di hancurkannya.

Pangeran yang melihat itu berkata.

''Jenderal Yu apa yang kamu lakukan?''

Terpopuler

Comments

See Chin Kiat

See Chin Kiat

Bagus cerita 👍👍😘

2022-03-21

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!