Jenderal dingin

"Yooo… hari apa ini sial sekali bisa bertemu dengan gadis hilang ingatan.

Tadinya suasana hati ku berbunga-bunga tapi karna suara orang menyebalkan ini, kuping ku jadi panas dan buat naik angin saja.

Dengan nada yang menyebalkan juga, lalu ku balas

‘’Yooo… mari kita beri salam kepada Pangeran jelek."

Pelayan Lee dan Pelayan Pangeran Kecil pun tertawa kecil saat mendengar balasanku itu

Pangeran pun nampak agak kesal dan menjawab.

‘’Apa kamu bilang aku jelek? Mau mati kamu…"

Dengan wajah kesal, dia ingin memukul kepalaku untungnya di tarik oleh Pelayannya.

Kalau tidak mungkin kita sudah berkelahi di situ.

‘’Dasar pangeran jelek..." sambil ku ejek dia, aku dan Pelayan Lee langsung lari dan tertawa

Sedangkan dia yang di tahan Pelayannya itu, tidak terima melihat kami lari, dengan wajah kesal akhirnya dia melampiaskan kemarahannya kepada Pelayannya itu dengan memukul kepalanya.

‘’Kamu ini memiihak siapa sebenarnya?"

"Pastinya hamba memihak Pangeran."

‘’Terus kenapa kamu tahan saya?"

‘’Pangeran dengar dulu penjelasan hamba, sejak

hilang ingatan Nona Xiao Ying jadi berbeda, kalau pangeran ganggu dia pasti dia balas, dulu dia mana berani bertingkah seperti itu mungkin dia suka dengan pangeran."

‘’Harrr…yang benar saja kamu? tapi ada benarnya juga ya. Aku begitu tampan, mana mungkin dia tidak menyukaiku. Ha ha ha ha… tunggu dulu, tapi tadi dia memanggil aku Pangeran jelek."

‘’Perempuan memang seperti ini pangeran, biasanya kata-katanya itu selalu terbalik."

‘’Jadi maksud kamu dia bilang aku jelek berarti tampan?"

‘’Ya pangeran, sudah pasti itu…"

Pangeran pun menjadi semakin percaya diri setelah mendengar hasutan dari Pelayannya itu, padahal Pelayannya itu kan hanya ingin menghindar.

Akhirnya dengan wajah gembira sambil tertawa Pangeran pun pergi.

.

.

.

.

Aku dan Pelayan Lee masih asyik tertawa…

‘’Nona berani sekali dengannya tadi, lihat saja wajah nya kesal sampai begitu. Tapi lain kali kalau kita bertemu dia lagi pasti dia tidak akan biarkan kita Nona."

‘’Biarkan saja, lain kali ketemu baru kita lawan dia lagi."

‘’Hamba tidak berani Nona, dia tuh Putra Kaisar sedangkan hamba cuma Pelayan."

‘’Hmmmm ada benarnya juga, lain kali ketemu kita hindar saja lah, setidaknya hari ini aku sudah puas lihat wajah jeleknya yang kesal tadi. Ha ha ha ha"

Saat sedang tertawa senang, kakak datang menegurku.

‘’Tampaknya suasana hati adikku sangat gembira hari ini. Apa yang membuat dirimu sangat gembira?"

‘’Kakak…"

‘’Nona Besar…"

‘’Apa Putra Mahkota yang membuat kamu begitu gembira hari ini?"

Aku hanya diam menunduk malu, lalu Pelayan Lee menjawab.

‘’Itu Nona besar, Pangeran Kecil..."

‘’Apa? Dia mengganggu kamu lagi? kamu tidak apa-apa?"

‘’Aku tidak apa-apa Kak, Jangan khawatir."

‘’Ya Nona besar jangan khawatir, tadi Nona Xiao Ying sudah buat Pangeran Kecil kesal sampai wajahnya sangat jelek."

Aku langsung menghentikan Pelayan Lee

‘’Ssssshhhh…… sambil ku letakkan telunjuk di bibir ku."

Pelayan Lee pun dengan polosnya langsung menutup mulutnya dengan tangan. Tapi kakak hanya tersenyum melihat kelakuan kami berdua.

‘’Kalian berdua sebaiknya menghindar kalau melihat Pangeran Kecil, bagaimana pun dia adalah Putra Kaisar, harus jaga jarak agar tidak mendapat masalah. Begitu juga dengan Putra Mahkota."

Aku yang mendengar itu merasa kakak ingin aku menjaga jarak dengan Putra Mahkota, tapi aku pun paham akan maksudnya. Jadi aku hanya diam.

Lalu Pelayan Lee bertanya

‘’Bagaimana kalau kita tidak bisa menghindar?"

‘’Bersikap sopan saja dan tidak perlu bicara terlalu banyak, bicaralah seperlunya saja."

‘’Tapi Pangeran Kecil tuh yang selalu mulai dulu Nona."

‘’Kalau begitu acuhkan saja dia dan tetaplah bersikap tenang, Pangeran Kecil itu masih sangat muda jadi kelakuannya pun masih sedikit kekanak-kanakan, tapi sebenarnya dia tau bagaimana cara bersikap santun, hanya dengan kalian saja dia selalu begitu, kasihan juga dia karna kesepian, selain Putra Mahkota dan Jenderal Yu tidak ada lagi teman yang lebih dekat dengannya."

Aku dan Pelayan Lee yang mendengar hanya diam dan sedikit merasa bersalah dalam hati karna mengejeknya tadi.

‘’Oh… ya Xiao Ying adikku, besok pagi bersiap lah, temani Kakak berkunjung ke makam Ayah dan Ibu."

‘’Baik lah…"

Lalu kakak pergi dan aku pun kembali ke kamarku.

Hari sudah mulai gelap, setelah makan malam, rasanya sangat bosan dan aku pun keluar mencari angin malam.

Sambil berjalan tiba-tiba ku lihat seseorang berpakaian hitam dengan wajah tertutup, sepertinya pencuri diam-diam dia mencoba memasuki salah satu ruangan.

Aku mencoba untuk berteriak tapi tidak ada orang dan pencuri itu melihatku, dia terkejut dan ingin melarikan diri, tapi sebelum melarikan diri, dia melemparkan sebuah pisau kecil kearah ku.

Sudah pasti aku tidak dapat menghindarinya, tapi untung tiba-tiba Jenderal Yu menangkisnya dan aku pun terjatuh dengan setengah badan di tahan oleh Jenderal Yu dengan keadaan bertatapan mata sesaat.

Dengan sikap yang begitu dingin dia mendirikan badan ku dan melepaskan tangannya dari pinggangku.

Pencuri itu pun kabur dan wajah Jenderal Yu tampak kecewa.

‘’Apa yang kamu lakukan di luar malam-malam begini?"

Aku yang masih terkejut dengan kejadian itu menjawab dengan nada terbata-bata

‘’A…aku hanya bosan dan keluar mencari angin."

‘’Sudah malam begini sebaiknya kamu kembali ke kamar kamu."

Lalu dia pergi begitu saja…

Aku hanya terdiam melihat betapa dinginnya dia.

Sambil berjalan kembali ke kamar dengan wajah yang murung, aku mencoba mengingat di mana sebenarnya aku perna bertemu dengannya.

Walaupun sudah melihat wajahnya dari dekat, aku tetap saja tidak dapat ingat di mana aku perna bertemu dengannya.

.

.

.

.

* Part Jenderal Yu

Akhir-akhir ini selalu ada seorang pencuri yang mencoba masuk ke ruang buku, tidak tahu apa yang ingin di ambil. Sudah beberapa kali pencuri itu gagal, aku curiga itu adalah orang dalam.

Beberapa malam ini aku selalu berpatroli, mencoba menangkap pencuri itu dan malam ini adalah malam ketiga aku berpatroli, aku bersembunyi di atas atap menghadap keruang buku.

Setelah tunggu agak lama akhirnya pencuri itu muncul.

Ku perhatikan dulu gerak gerik pencuri itu, saat dia hendak membuka pintu ruang buku, dia pun tampak terkejut dan ternyata dia melihat Nona Xiao ying di situ, aku melihat pencuri itu berusaha kabur dan akan melemparkan sebuah pisau ke arahnya.

Dengan cepat aku pergi menangkis pisau itu agar tidak melukainya. Tapi tidak sengaja dia terjatuh dan aku berusaha menahannya agar dia tidak terjatuh, tapi tidak di sangka dengan tidak sengaja kita bertatapan.

Kenapa jantung ku berdetak begitu kencang saat menatapnya, rasa ini membuatku serba salah dan aku memilih untuk menghindar saja.

Lebih baik aku suruh dia kembali ke kamarnya dan demi keselamatannya diam-diam aku ikuti dia sampai di luar kamar, aku pasti kan dia selamat.

Aku selalu berusaha menghindarinya dan ada alasan tertentu kenapa aku bersikap dingin padanya

sebaiknya terus begini.

Terpopuler

Comments

See Chin Kiat

See Chin Kiat

Bagus cerita ❤️

2022-03-18

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!