Duel

Remaja tersebut mencengkram tangan si Rambut merah dengan keras, karena diselubungi amarah yang meledak-ledak dalam dirinya. Diapun melepaskan pukulan ke wajah si Rambut merah yang membuatnya terhempas.

 

Yan dengan pucat fasih melihat Gin sedang berada dalam arena pertarungan. “Saya lupa memberitahunya untuk tidak mengikuti pertarungan ini.” Yan menepuk jidatnya sendiri.

 

Yup, Remaja yang menolong sang Pemuda tidak lain adalah Gin yang membuat Yan sampai tidak habis pikir dengan tindakan yang dilakukan Gin. Gin tak berpikir dua kali untuk mellakukan hal tersebut.

 

Seharusnya Yan sudah menduga hal seperti ini akan terjadi, karena walaupun Gin itu cerdas akan tetapi, dia benar-benar ceroboh. Bahkan orang terbodoh di dunia persilatan sekalipun tidak akan melakukan kecorobohan yang dilakukan Gin.

 

Gin dengan cekatan mengambil kesempatan untuk mengeluarkan sang Pemuda dari arena pertarungan. Beberapa detik berselang Gin kembali ke arena. “Bukankah kamu orang yang ku tahan semalam, akhirnya kita bertemu lagi, hahahaha.” Dengan tawa si Rambut merah yang mengisi ruangan.

 

Pada saat malam pertarungan Gin dan si Rambut merah di pinggiran kota Yure. Tepat saat si Rambut merah melapisi tangannya dengan energi apinya tiba-tiba saja alat berbentuk gelang yang menempel dipergelangan tangannya berbunyi. “Kali ini kamu beruntung, tetapi saya tidak akan melepaskanmu, apabila kita bertemu lagi.”

 

Si Rambut merah lalu pergi meningglkan teman-temannya yang terkapar pingsan. Gin hanya menggelengkan kepala, karena si Rambut merah meninggalkan temannya begitu saja.

 

Pada arena pertarungan yang ada dalam pasar gelap. Bandar judi mulai keliling untuk memulai taruhannya. Dengan seratus koin emas jika Gin menang dan lima puluh koin emas jika si Rambut merah menang.

 

Jika dalam kondisi normal, mungkin Yan akan memberi taruhan lima kali lipat untuk Gin, tetapi dalam situasi ini. Bahkan Yan tak bisa berpikir dengan jernih.

 

Yan dengan tegang melihat Gin dan si Rambut merah yang saling berhadapan, mereka berdua saling beradu tatapan, sebelum akhrinya si Rambut merah melapisi pukulannya dengan energi api yang dua kali lebih panas dari sebelumnya.

 

Si Rambut merahpun menyerang Gin dengan kecepatan pukulan yang memukau, namun mudah saja ditangkis oleh Gin. Si Rambut merash terus-menerus menyerang Gin tanpa ampun. Gin juga terus-menerus menangkis serangan yang diarahkan padanya.

 

Saat Gin melihat sedikit celah yang dibuat oleh si Rambut merah. Gin melancarkan pukulan yang keras pada dada si Rambut merah yang membuatnya terhempas jauh.

 

Gin tak membiarkan si Rambut merah bernafas walau hanya sedetik, dia dengan kecepatan yang memukau muncul di belakang si Rambut merah dan mengerahkan pukulan ke wajahnya hingga membuatnya terhempas lagi.

 

Gin bergerak dengan cepat dan muncul di samping kanan si Rambut merah dan memukulnya, namun sebelum pukulan Gin mengenai si Rambut merah, si Rambut merah menangkis pukulan Gin dan membalasnya dengan sebuah tendangan yang berapi-api.

 

Tendangan tersebut tak mampu di hindari apalagi ditangkis oleh Gin yang membuatnya terhempas beberapa meter. “Kali ini kamu berbeda dari tadi malam, sudah kuduga kamu belum mengeluarkan seluruh kekuatanmu.”

 

Gin membalas ucapan si Rambut merah dengan sebuah serangan yang cukup kuat, namun dapat dihindari oleh lawannya. Gin mengerahkan pukulannya sekali lagi dan ditangkis dengan mudah. Gin melancarkan sebuah tendangan ke arah perut si Rambut merah dan lagi-lagi dapat ditangkis oleh lawannya.

 

Mereka berdua saling beradu pukulan dan tendangan yang membuat penonton terpukau bahkan sang Tangan kanan Raja kerajaan angin yang sedang menonton dari kursinya yang berada di tribun atas, juga sedikit kaget melihat seorang remaja yang baru muncul dalam pasar gelap mampu menandingi putranya.

 

“Kemampuan bocah tersebut tak boleh diremehkan, Lask carilah asal-usul bocah tersebut. Dia pasti bukan berasal dari latar belakang biasa saja.” Tangan kanan Raja kerajaan angin mendapat firasat buruk saat melihat Gin yang mampu mengimbangi Putranya.

 

Sementara itu di atas arena pertarungan Gin dan Putra tangan kanan Raja kerajaan angin masih saja beradu pukulan maupun tendangan, sampai saat ini mereka masih imbang. Gin menahan setiap serangan yang diarahkan padanya, dia menyerang lawannya setiap kali mendapatkan kesempatan.

 

Jurus pukulan api, tinju api membara. Akhirnya setelah beberapa menit bertarung si Rambut merah mengeluarkan salah satu jurusnya yang membuat Gin terhempas jauh, jika saja Gin tidak melapisi dan menahan hempasan tubuhnya dengan energinya, dia pasti sudah menabrak dinding besi.

 

Saat tubuh sudah tegap, tiba-tiba saja dia muntah darah. Darah yang keluar dari mulutnya sangat banyak. Gin segera menghapus sisa darah yang masih membekas di mulutnya hingga bersih. Bukannya merasa geram dia malah tersenyum tipis.

 

“Apa itu yang kau sebut dengan jurus pukulan api menggelitik atau apa yah tadi?”

 

Mendengar ledekan Gin terhadap jurusnya. Akhirnya Putra tangan kanan Raja kerajaan angin murka dan menyerang Gin menggunakan jurus yang sama diarahkan ke segala arah, serangan tersebut menghancur segala yang ada di hadapannya.

 

Walaupun sebelumnya Gin terkena jurus si Rambut merah, tetapi kali ini dia mampu menghindari setiap serangan yang datang padanya. Gerakan Gin dalam menghindari serangan si Rambut merah begitu gesit yang membuat si Rambut merah benar-benar murka.

 

Si Rambut merah kali ini sangat murka hingga ingin segera membunuh Gin. Si Rambut akhirnya mengeluarkan jurus keduanya, dia mengeluarkan energi bola api gengeman tangannya. Bola api tersebut dia lemparkan pada Gin.

 

Walaupun merasa kesulitan, tetapi Gin mampu menghindari setiap serangan yang datang kepadanya.

 

Melihat Gin mampu mengimbangi putranya sampai sekarang membuat tangan kanan Raja kerajaan angin semakin khawatir.

 

Gin melihat celah yang sangat besar pada si Rambut merah, dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia mengepalkan tinjunya sekeras yang dia bisa dan melancarkan serangan pada si Rambut merah.

 

Serangan Gin mendarat mulus pada perut samping si Rambut merah. Serangan Gin membuat bola mata si Rambut merah membulat dan mulutnyapun terbuka lebar, dia seakan tidak percaya dengan kekuatan pukulan Gin bisa sekeras ini.

 

Si Rambut merah terhempas jauh hingga hampir menabrak dinding, tetapi Gin bergerak dengan cepat dan muncul di belakang si Rambut merah yang membuatnya terhempas lagi. Gin terus melakukan hal yang sama, saat Gin ingin melancarkan serangan pada si Rambut merah, dia secara tiba-tiba melepaskan seluruh energinya untuk melapisi tubuhnya hingga membuat Gin terhempas beberapa meter.

 

Tenaga dalam yang keluar dari dalam tubuh si Rambut merah membuat Gin lebih berhati-hati.

 

Gin diam-diam melapisi kepalan tangannya dengan energi yang begitu tipis hingga tak dapat dirasakan oleh siapapun yang berada di ruangan tersebut. Bahkan Tangan kanan Raja kerajaan anginpun tak merasakkannya.

 

Gin berinisiatif untuk menyerang si Rambut merah terlebih dahulu, sebelum si Rambut merah menyerangnya. Serangan Gin dengan mudah di tangkis oleh si Rambut merah. Pukulan Gin saat mengenai tangkisan si Rambut merah mengeluarkan bunyi yang cukup nyaring hingga terdengar begitu nyaring sampai memenuhi setiap sudut ruangan.

 

Tak mau kalah dari Gin, si Rambut merah juga melancarkan serangan hingga membuat pukulan bahkan tendangan mereka saling beradu. Si Rambut merah melepaskan jurus pukulan api, tinju api membaranya. Jurus si Rambut merah kali ini jauh lebih kuat dari sebelumnya.

 

Jurus si Rambut merah begitu cepat hingga tak mampu ditahan maupun dihindari oleh Gin. Jurus tersebut membuat Gin terhempas jauh hingga menabrak dinding kawat berduri hingga Runtuh.

 

“Gin!!!!” Teriak Yan di luar arena.

Terpopuler

Comments

mochamad ribut

mochamad ribut

up

2023-04-05

0

mochamad ribut

mochamad ribut

lanjut

2023-04-05

0

lihat semua
Episodes
1 Penghianatan
2 Latihan
3 Kekuatan Terpendam
4 Hutan Terlarang
5 Pedang dan Gulungan Kosong
6 Meninggalkan Rumah
7 Teman Perjalanan
8 Keracunan
9 Keganasan Monster Level Enam
10 Kehebatan Pedang Bayangan
11 Wici
12 Serigala Utara
13 Poo
14 Pria Tua
15 Calon Guru?
16 Pelelangan
17 Pulih
18 Si Bocah Api
19 Pasar Gelap
20 Duel
21 Sekali Serang
22 Perempuan itu Menyeramkan
23 Kabur
24 Gin adalah Monster
25 Menjadi Tamu
26 Serangan
27 Lawan yang Kuat
28 Perasaan yang Aneh
29 Ketua Klan Kadai Liq Vs Pemimpin Organisasi Rakon
30 Nasihat Bibi Merume
31 Menanti Keajaiban
32 Kematian Pemimpin Organisasi Rakon
33 Kemenangan yang Kalah
34 Di Bawah Rembulan
35 Si Tombak Putih
36 Pergerakan
37 Budaya Pertemuan
38 Petarung Hebat
39 Desa Batu
40 Si Bodoh
41 Bimbang
42 Kelemahan
43 Perbaikan
44 Sadar
45 Pria Bertunik Hijau
46 Pria Bertunik Hijau 2
47 Kota Ga
48 Asap Abadi
49 Mendadak Gembel
50 Petarung dari Kerajaan Gobo
51 Monster Berwujud Manusia
52 Jatuh Miskin
53 Sepanjang Jalan
54 Tua Bangka
55 Mie dan Kedai
56 Fij
57 Kekacauan di Penjara Raksasa
58 Kesenangan di Atas Penderitaan
59 Ibukota
60 Tiga Komandan
61 Kemarahan Bulan
62 Kubah Raksasa
63 Berevolusi
64 Terlalu Kuat
65 Bubarnya Pengawal Anwai
66 Berjalan-Jalan
67 Keanehan
68 Iblis Kecil
69 Hilangnya Peserta Turnamen
70 Hari yang Menyebalkan
71 Terbunuh?
72 Menyamar
73 Pajak yang Mencekik Rakyat
74 Misteri Si Jubah Hitam
75 Hampir Berhasil
76 Hampir
77 Kebenaran
78 Mulainya Turnamen
79 Komandan Perang Berzirah Baja
80 Group A
81 Si Bocah Mungil dan Si Bocah Raksasa
82 Metode Sesat
83 Siapa?
84 Tragis
85 Sedikit Lagi Selesai
86 Kekuatan yang Tidak Terduga
87 Jalan Rahasia
88 Elang
89 Istana
90 Janji!
91 Malas
92 Si Tua Obat
93 Sumur Latihan
94 Pertandingan Yan
95 Cambuk Arena
96 Hancur
97 Penghianatan?
98 Babak Enam Belas Besar
99 Bikin Malu
100 Biang
101 Kekacauan
102 Ada Apa?
103 Kejam
104 Musuh Bersama
105 Munculnya yang Tidak Diharapkan
106 Melindungi
107 Terpojok
108 Tetua Klan yang Merepotkan
109 Rencana yang Berhasil
110 Korban Berjatuhan
111 Hampir Pindah Alam
112 Pertarungan di Pinggiran Ibukota
113 Ledakan
114 Dua Lawan Satu
115 Peserta Turnamen yang Tersisa
116 Keadaan Berbalik
117 Menyebalkan
118 Perempuan yang Merepotkan
119 Menolak dengan Tegas
120 Perkara Luka di Pipi
121 Lolos
122 Kehilangan Akal Sehat
123 Akhir dari Pertempuran
124 Gejolak Dunia
125 Menghadap
126 Lupa
127 Berpisah itu Menyakitkan
128 Setelah Kepahitan
129 Raddas Vs Loru
130 Kemunculan Raja Kerajaan Daun
131 Gin lagi!
132 Bulan Vs Fionix
133 Akhir dari Segala Permasalahan
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Penghianatan
2
Latihan
3
Kekuatan Terpendam
4
Hutan Terlarang
5
Pedang dan Gulungan Kosong
6
Meninggalkan Rumah
7
Teman Perjalanan
8
Keracunan
9
Keganasan Monster Level Enam
10
Kehebatan Pedang Bayangan
11
Wici
12
Serigala Utara
13
Poo
14
Pria Tua
15
Calon Guru?
16
Pelelangan
17
Pulih
18
Si Bocah Api
19
Pasar Gelap
20
Duel
21
Sekali Serang
22
Perempuan itu Menyeramkan
23
Kabur
24
Gin adalah Monster
25
Menjadi Tamu
26
Serangan
27
Lawan yang Kuat
28
Perasaan yang Aneh
29
Ketua Klan Kadai Liq Vs Pemimpin Organisasi Rakon
30
Nasihat Bibi Merume
31
Menanti Keajaiban
32
Kematian Pemimpin Organisasi Rakon
33
Kemenangan yang Kalah
34
Di Bawah Rembulan
35
Si Tombak Putih
36
Pergerakan
37
Budaya Pertemuan
38
Petarung Hebat
39
Desa Batu
40
Si Bodoh
41
Bimbang
42
Kelemahan
43
Perbaikan
44
Sadar
45
Pria Bertunik Hijau
46
Pria Bertunik Hijau 2
47
Kota Ga
48
Asap Abadi
49
Mendadak Gembel
50
Petarung dari Kerajaan Gobo
51
Monster Berwujud Manusia
52
Jatuh Miskin
53
Sepanjang Jalan
54
Tua Bangka
55
Mie dan Kedai
56
Fij
57
Kekacauan di Penjara Raksasa
58
Kesenangan di Atas Penderitaan
59
Ibukota
60
Tiga Komandan
61
Kemarahan Bulan
62
Kubah Raksasa
63
Berevolusi
64
Terlalu Kuat
65
Bubarnya Pengawal Anwai
66
Berjalan-Jalan
67
Keanehan
68
Iblis Kecil
69
Hilangnya Peserta Turnamen
70
Hari yang Menyebalkan
71
Terbunuh?
72
Menyamar
73
Pajak yang Mencekik Rakyat
74
Misteri Si Jubah Hitam
75
Hampir Berhasil
76
Hampir
77
Kebenaran
78
Mulainya Turnamen
79
Komandan Perang Berzirah Baja
80
Group A
81
Si Bocah Mungil dan Si Bocah Raksasa
82
Metode Sesat
83
Siapa?
84
Tragis
85
Sedikit Lagi Selesai
86
Kekuatan yang Tidak Terduga
87
Jalan Rahasia
88
Elang
89
Istana
90
Janji!
91
Malas
92
Si Tua Obat
93
Sumur Latihan
94
Pertandingan Yan
95
Cambuk Arena
96
Hancur
97
Penghianatan?
98
Babak Enam Belas Besar
99
Bikin Malu
100
Biang
101
Kekacauan
102
Ada Apa?
103
Kejam
104
Musuh Bersama
105
Munculnya yang Tidak Diharapkan
106
Melindungi
107
Terpojok
108
Tetua Klan yang Merepotkan
109
Rencana yang Berhasil
110
Korban Berjatuhan
111
Hampir Pindah Alam
112
Pertarungan di Pinggiran Ibukota
113
Ledakan
114
Dua Lawan Satu
115
Peserta Turnamen yang Tersisa
116
Keadaan Berbalik
117
Menyebalkan
118
Perempuan yang Merepotkan
119
Menolak dengan Tegas
120
Perkara Luka di Pipi
121
Lolos
122
Kehilangan Akal Sehat
123
Akhir dari Pertempuran
124
Gejolak Dunia
125
Menghadap
126
Lupa
127
Berpisah itu Menyakitkan
128
Setelah Kepahitan
129
Raddas Vs Loru
130
Kemunculan Raja Kerajaan Daun
131
Gin lagi!
132
Bulan Vs Fionix
133
Akhir dari Segala Permasalahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!