Keganasan Monster Level Enam

Monster macan putih, mengaung dengan hebat. “Rupanya karena bangkai para perampok sialan itu, Sehingga monster ini datang kemari.”

 

Monster berlevel lima ke atas sangat suka terhadap darah. Jika terdapat darah berjarak lima kilometer dari monster level lima ke atas maka mereka dapat menyium aromanya.

 

Mengaung sebanyak sepuluh kali, monster level enam tersebut menuju ke mayat para perampok dan memakannya dengan lahap.

 

Kejadian ini membuat Gin muntah berat. “Tenangkan pikiranmu, sebentar lagi kita akan menyerang saat monster itu lengah.”

 

Merasa monster tersebut lengah, Yan menempelkan kedua telapak tangan ke tanah untuk menyerangnya dengan energi kayunya.

 

Akar pohon muncul dari tanah dan menahan ruang gerak monster tersebut. “Sekarang giliranmu!!!”

 

Gin bergerak dengan cepat untuk menyerang monster dihadapannya. “Jurus pembunuh tingkat satu, tangan pencabut nyawa.”

 

Serangan Gin hanya menciptakan luka kecil pada tubuh monster tersebut.

 

Serangan Gin membuat monster macan mengamuk sampai menghancurkan akar yang menahan ruang geraknya.

 

“Kulitnya benar -benar keras!!!” seru Gin pada Yan, setelah dia sudah berada di sampingnya.

 

“Kata siapa kulit monster macan level enam itu lunak, bahkan kulit monster ini lebih keras daripada monster badak level sembilan!!!” ucap Yan sambil menggertakkan gigi.

 

“Seranganmu, boleh juga. Kukira kita tak memiliki kesempatan untuk menang ternyata ada, walau hanya sepuluh persen.” Yan bergerak dengan kecepatan penuh dan membentuk pedang dari energi kayunya.

 

Melihat Yan bergerak menyerang monster macan. Serang Yan bahkan tak dapat melukai monster macan.

 

Gin tak tinggal diam melihat Yan mati-matian menyerang monster macan. Dia menyerang dengan pukulan yang telah terdapat energi kegelapan pada kepala tangannya. Hal tersebut membuat monster macan terpental sejauh lima puluh meter.

 

“Serangan yang mematikan.” Yan kagum dengan kekuatan Gin.

 

Monster macan murka karena serangan Gin yang begitu kuat mengenai tubuhnya. Beberapa saat kemudian muncul sayatan-sayatan pedang pada seluruh tubuh monster macan.

 

“Itukan, munculnya sayatan-sayatan pedang dari seluruh tubuh monster macan. Tadinya merupakan bekas area seranganmu.”

 

“Benar, meski seranganku tadi terlihat tak berefek pada monster level enam ini. Tapi sebenarnya saya menyerang monster macan dengan mengambil kesempatan untuk memasukkan sel-sel kayu dari energiku untuk memasuki tubuhnya.”

 

“Dan seranganku tertuju pada organ dalamnya yang perlu rangsangan dari luar tubuhnya agar seranganku dapat berefek dan dapat menembus kulitnya dari dalam.” Jika dilihat dengan bagaimanapun, Yan jauh lebih kuat di banding Gin.

 

Yan unggul dalam segi pengalaman bertarung, unggul dalam segi tenaga dalam, serta dalam segi kekuatan, untuk saat ini.

 

Monster macan mengaung kesakitan selama beberapa saat dan dengan cepat berlari menyerang Gin.

 

Gin menghindar ke samping tubuh monster macan, saat dia ingin menyerangnya.

 

Monster macan, menerkam Gin menggunakan kakinya yang membuat Gin, terpental menabrak pohon dan menungkannya.

 

“Gin!!!!” teriak Yan, dia ingin segera menghampiri Gin, untuk membantunya mengobati luka yang terdapat pada dada Gin dengan menggunakan energi kayunya, tetapi dia masih harus mengadapi monster macan yang terus menyerangnya tiada hentinya.

 

Energi kayu memiliki energi kehidupan yang amat besar sehingga dapat mengobati luka luar. Bahkan konon katanya bisa menyembuhkan orang yang hanya memiliki nyawa yang tinggal satu helai nafas saja.

 

Dada Gin robek besar, darahnya mengalir dengan deras. Jika bukan karena regenerasinya, Gin sudah berada di alam lain. Beberapa kali Gin memuntahkan darah dari mulutnya.

 

Butuh waktu dua puluh menit untuk regenerasi tubuh Gin agar luka di dadanya tertutup secara sempurna.

 

Setelah pulih Gin segera bergerak dengan cepat, menuju Yan yang sedang mati-matian bertahan dari berbagai serangan monster macan.

 

“Sialan!!! Monster ini bukannya melemah, setelah menerima seranganku malah bertambah semakin ganas.” Dengan kesal memaki-maki monster macan tersebut saat Gin tiba di sampingnya.

 

“Oh ya, daritadi kulihat. Kamu tidak pernah menggunakan pedang yang ada pada punggungmu itu, bukannya itu senjata rahasiamu yaa.”

 

“Cepat gunakan sekaranglah waktunya,” ucap Yan dengan semangat.

 

Dengan senyum konyolnya. Gin berkata, “Saya tidak bisa menggunakan pedang, hehehe.”

 

“Apa kau gila!!!! Membawa pedang ke mana-mana, tetapi tidak bisa menggunakannya.” Jerit Yan secara histeris, dia mengira bahwa alasan Gin selama ini tidak menggunakan pedangnya, karena untuk menyimpannya sebagai kartu as disaat-saat terakhir.

 

“Matilah kita.” Dengan kecepatan penuh, Yan menyerang monster macan dengan membabi buta dengan pedang yang terbuat dari energi kayunya.

 

“Sial, kulit monster ini semakin keras saja.” Gerutu Yan, karena serangan seperti sebelumnya tetapi sudah tak berefek, saat dia kembali pada posisinya semula.

 

Mendengar ucapan Yan membuat Gin hanya tersenyum, “Bukannya, kamu tadi mengatakan jika kita masih memiliki kesempatan menang sebanyak sepuluh persen.”

 

“Itu tadi, tapi sekarang kesempatan menang kita adalah nol.”

 

“Hahaha, ini semakin menarik.” Gin dengan gelak tawa yang besar.

 

Melihat pedang dipunggung Gin tidak digunakan, Yan meminjamnya dari Gin untuk menyerang monster macan.

 

Hal yang sangat mengejutkan Yan adalah saat pedang yang dipinjamkan oleh Gin. Pedang tersebut sangat berat dan membuat Yan terjatuh, dia tak mampu mengangkat pedang yang ada ditangannya itu.

 

Tiba-tiba pedang tersebut mengisap tenaga dalam Yan dengan dratis. “Gin, cepat ambil pedang sialanmu ini. Jika tidak seluruh tenaga dalamku terkuras habis.”

 

Yan benar-benar menyumpahi pedang Gin. Karena pedang tersebut, Yan kehilangan hampir setengah tenaga dalamnya.

 

Yan benafas lega setelah Gin mengambil pedangnya di tangan Yan.

 

Yan mencaci maki Gin karena tenaga dalamnya tetkuras. Tetapi secara tiba-tiba monster macan menyerang mereka berdua.

 

Kaget!!! Gin dan Yan tak sempat menghindar, hanya menangkis dengan tangan mereka.

 

Serangan monster macam membuat mereka terpental jauh menumbangkan puluhan pohon.

 

Gin dan Yan memuntahkan darah, “Gin, sebaiknya kita lari dari monster biadab itu, jika tidak kita harus mencari rumah di alam sana.”

 

Saat mereka ingin kabur, monster macan sudah berada di hadapan mereka. “Sepertinya monster ini, benar-benar ingin menghabisi kita.”

 

Monster macan menyerang, Yan menggunakan cakar tajamnya yang telah melukai Gin sebelumnya.

 

Melihat Yan diserang oleh monster macan Gin tidak tinggal diam, karena dia tahu betul, serangan monster macan tersebut sangat fatal. Jika saja bukan karena regenerasi tubuhnya yang diluar nalar, pasti Gin telah tiada.

 

“Jurus pembunuh tingkat dua, tangan iblis pemusnah”

 

Serangan monster macan dihalangi oleh Gin menggunakan jurus pembunuh tingkat duanya. Tangan  Gin berbenturan dengan cakar monster macan menimbulkan benturan yang memekikkan telinga.

 

“Yan, apakah kau akan menonton saja? Sebaiknya kamu serang dia atau kita tak akan memiliki kesempatan lagi.” Yan mengeluarkan seluruh kekuatannya demi membentuk tombak raksasa dengan energi kayunya.

 

Setelah tombak terbentuk dengan sempurna, Yan mengarahkan tombak raksasa ke arah tubuhnya. Tombak raksasa menancap di tengah tubuh monster macan yang membuatnya meraung keras.

 

Darah monster macan mengalir dengan sangat deras ketika tombak raksasa yang terbentuk dari energi kayu Yan menghilang dari tubuhnya.

 

“Akhirnya selesai juga!!!” ucap Gin dengan senyum lebar sambil berbalik ke arah Yan, Gin membelakangi monster macan, tetapi yang membuatnya bingung adalah wajah Yan yang pucat fasih.

 

“Gin, sebaiknya kamu berbalik jika tidak...” Belum usai ucapan Yan. Karena penasaran, Gin membalikkan badannya.

 

Monster macan yang tadinya berwarna putih, kini berubah menjadi perak serta terdapat tulang emas setengah lingkaran dari dagu monster sampai rahang, juga luka akibat serangan Yan telah hilang.

 

“Kali ini, kita benar-benar tidak akan keluar hidup-hidup dari jeratan monster sialan ini, monster ini telah berevolusi dari monster level enam menjadi tujuh, Gin.” Yan dengan senyum lebar pada Gin dengan tubuh yang tumbang ke tanah akibat kehabisan tenaga dalam.

Terpopuler

Comments

mochamad ribut

mochamad ribut

up ⚡🔨lagi

2023-04-05

0

mochamad ribut

mochamad ribut

lanjut

2023-04-05

0

lihat semua
Episodes
1 Penghianatan
2 Latihan
3 Kekuatan Terpendam
4 Hutan Terlarang
5 Pedang dan Gulungan Kosong
6 Meninggalkan Rumah
7 Teman Perjalanan
8 Keracunan
9 Keganasan Monster Level Enam
10 Kehebatan Pedang Bayangan
11 Wici
12 Serigala Utara
13 Poo
14 Pria Tua
15 Calon Guru?
16 Pelelangan
17 Pulih
18 Si Bocah Api
19 Pasar Gelap
20 Duel
21 Sekali Serang
22 Perempuan itu Menyeramkan
23 Kabur
24 Gin adalah Monster
25 Menjadi Tamu
26 Serangan
27 Lawan yang Kuat
28 Perasaan yang Aneh
29 Ketua Klan Kadai Liq Vs Pemimpin Organisasi Rakon
30 Nasihat Bibi Merume
31 Menanti Keajaiban
32 Kematian Pemimpin Organisasi Rakon
33 Kemenangan yang Kalah
34 Di Bawah Rembulan
35 Si Tombak Putih
36 Pergerakan
37 Budaya Pertemuan
38 Petarung Hebat
39 Desa Batu
40 Si Bodoh
41 Bimbang
42 Kelemahan
43 Perbaikan
44 Sadar
45 Pria Bertunik Hijau
46 Pria Bertunik Hijau 2
47 Kota Ga
48 Asap Abadi
49 Mendadak Gembel
50 Petarung dari Kerajaan Gobo
51 Monster Berwujud Manusia
52 Jatuh Miskin
53 Sepanjang Jalan
54 Tua Bangka
55 Mie dan Kedai
56 Fij
57 Kekacauan di Penjara Raksasa
58 Kesenangan di Atas Penderitaan
59 Ibukota
60 Tiga Komandan
61 Kemarahan Bulan
62 Kubah Raksasa
63 Berevolusi
64 Terlalu Kuat
65 Bubarnya Pengawal Anwai
66 Berjalan-Jalan
67 Keanehan
68 Iblis Kecil
69 Hilangnya Peserta Turnamen
70 Hari yang Menyebalkan
71 Terbunuh?
72 Menyamar
73 Pajak yang Mencekik Rakyat
74 Misteri Si Jubah Hitam
75 Hampir Berhasil
76 Hampir
77 Kebenaran
78 Mulainya Turnamen
79 Komandan Perang Berzirah Baja
80 Group A
81 Si Bocah Mungil dan Si Bocah Raksasa
82 Metode Sesat
83 Siapa?
84 Tragis
85 Sedikit Lagi Selesai
86 Kekuatan yang Tidak Terduga
87 Jalan Rahasia
88 Elang
89 Istana
90 Janji!
91 Malas
92 Si Tua Obat
93 Sumur Latihan
94 Pertandingan Yan
95 Cambuk Arena
96 Hancur
97 Penghianatan?
98 Babak Enam Belas Besar
99 Bikin Malu
100 Biang
101 Kekacauan
102 Ada Apa?
103 Kejam
104 Musuh Bersama
105 Munculnya yang Tidak Diharapkan
106 Melindungi
107 Terpojok
108 Tetua Klan yang Merepotkan
109 Rencana yang Berhasil
110 Korban Berjatuhan
111 Hampir Pindah Alam
112 Pertarungan di Pinggiran Ibukota
113 Ledakan
114 Dua Lawan Satu
115 Peserta Turnamen yang Tersisa
116 Keadaan Berbalik
117 Menyebalkan
118 Perempuan yang Merepotkan
119 Menolak dengan Tegas
120 Perkara Luka di Pipi
121 Lolos
122 Kehilangan Akal Sehat
123 Akhir dari Pertempuran
124 Gejolak Dunia
125 Menghadap
126 Lupa
127 Berpisah itu Menyakitkan
128 Setelah Kepahitan
129 Raddas Vs Loru
130 Kemunculan Raja Kerajaan Daun
131 Gin lagi!
132 Bulan Vs Fionix
133 Akhir dari Segala Permasalahan
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Penghianatan
2
Latihan
3
Kekuatan Terpendam
4
Hutan Terlarang
5
Pedang dan Gulungan Kosong
6
Meninggalkan Rumah
7
Teman Perjalanan
8
Keracunan
9
Keganasan Monster Level Enam
10
Kehebatan Pedang Bayangan
11
Wici
12
Serigala Utara
13
Poo
14
Pria Tua
15
Calon Guru?
16
Pelelangan
17
Pulih
18
Si Bocah Api
19
Pasar Gelap
20
Duel
21
Sekali Serang
22
Perempuan itu Menyeramkan
23
Kabur
24
Gin adalah Monster
25
Menjadi Tamu
26
Serangan
27
Lawan yang Kuat
28
Perasaan yang Aneh
29
Ketua Klan Kadai Liq Vs Pemimpin Organisasi Rakon
30
Nasihat Bibi Merume
31
Menanti Keajaiban
32
Kematian Pemimpin Organisasi Rakon
33
Kemenangan yang Kalah
34
Di Bawah Rembulan
35
Si Tombak Putih
36
Pergerakan
37
Budaya Pertemuan
38
Petarung Hebat
39
Desa Batu
40
Si Bodoh
41
Bimbang
42
Kelemahan
43
Perbaikan
44
Sadar
45
Pria Bertunik Hijau
46
Pria Bertunik Hijau 2
47
Kota Ga
48
Asap Abadi
49
Mendadak Gembel
50
Petarung dari Kerajaan Gobo
51
Monster Berwujud Manusia
52
Jatuh Miskin
53
Sepanjang Jalan
54
Tua Bangka
55
Mie dan Kedai
56
Fij
57
Kekacauan di Penjara Raksasa
58
Kesenangan di Atas Penderitaan
59
Ibukota
60
Tiga Komandan
61
Kemarahan Bulan
62
Kubah Raksasa
63
Berevolusi
64
Terlalu Kuat
65
Bubarnya Pengawal Anwai
66
Berjalan-Jalan
67
Keanehan
68
Iblis Kecil
69
Hilangnya Peserta Turnamen
70
Hari yang Menyebalkan
71
Terbunuh?
72
Menyamar
73
Pajak yang Mencekik Rakyat
74
Misteri Si Jubah Hitam
75
Hampir Berhasil
76
Hampir
77
Kebenaran
78
Mulainya Turnamen
79
Komandan Perang Berzirah Baja
80
Group A
81
Si Bocah Mungil dan Si Bocah Raksasa
82
Metode Sesat
83
Siapa?
84
Tragis
85
Sedikit Lagi Selesai
86
Kekuatan yang Tidak Terduga
87
Jalan Rahasia
88
Elang
89
Istana
90
Janji!
91
Malas
92
Si Tua Obat
93
Sumur Latihan
94
Pertandingan Yan
95
Cambuk Arena
96
Hancur
97
Penghianatan?
98
Babak Enam Belas Besar
99
Bikin Malu
100
Biang
101
Kekacauan
102
Ada Apa?
103
Kejam
104
Musuh Bersama
105
Munculnya yang Tidak Diharapkan
106
Melindungi
107
Terpojok
108
Tetua Klan yang Merepotkan
109
Rencana yang Berhasil
110
Korban Berjatuhan
111
Hampir Pindah Alam
112
Pertarungan di Pinggiran Ibukota
113
Ledakan
114
Dua Lawan Satu
115
Peserta Turnamen yang Tersisa
116
Keadaan Berbalik
117
Menyebalkan
118
Perempuan yang Merepotkan
119
Menolak dengan Tegas
120
Perkara Luka di Pipi
121
Lolos
122
Kehilangan Akal Sehat
123
Akhir dari Pertempuran
124
Gejolak Dunia
125
Menghadap
126
Lupa
127
Berpisah itu Menyakitkan
128
Setelah Kepahitan
129
Raddas Vs Loru
130
Kemunculan Raja Kerajaan Daun
131
Gin lagi!
132
Bulan Vs Fionix
133
Akhir dari Segala Permasalahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!