Monster macan putih, mengaung dengan hebat. “Rupanya karena bangkai para perampok sialan itu, Sehingga monster ini datang kemari.”
Monster berlevel lima ke atas sangat suka terhadap darah. Jika terdapat darah berjarak lima kilometer dari monster level lima ke atas maka mereka dapat menyium aromanya.
Mengaung sebanyak sepuluh kali, monster level enam tersebut menuju ke mayat para perampok dan memakannya dengan lahap.
Kejadian ini membuat Gin muntah berat. “Tenangkan pikiranmu, sebentar lagi kita akan menyerang saat monster itu lengah.”
Merasa monster tersebut lengah, Yan menempelkan kedua telapak tangan ke tanah untuk menyerangnya dengan energi kayunya.
Akar pohon muncul dari tanah dan menahan ruang gerak monster tersebut. “Sekarang giliranmu!!!”
Gin bergerak dengan cepat untuk menyerang monster dihadapannya. “Jurus pembunuh tingkat satu, tangan pencabut nyawa.”
Serangan Gin hanya menciptakan luka kecil pada tubuh monster tersebut.
Serangan Gin membuat monster macan mengamuk sampai menghancurkan akar yang menahan ruang geraknya.
“Kulitnya benar -benar keras!!!” seru Gin pada Yan, setelah dia sudah berada di sampingnya.
“Kata siapa kulit monster macan level enam itu lunak, bahkan kulit monster ini lebih keras daripada monster badak level sembilan!!!” ucap Yan sambil menggertakkan gigi.
“Seranganmu, boleh juga. Kukira kita tak memiliki kesempatan untuk menang ternyata ada, walau hanya sepuluh persen.” Yan bergerak dengan kecepatan penuh dan membentuk pedang dari energi kayunya.
Melihat Yan bergerak menyerang monster macan. Serang Yan bahkan tak dapat melukai monster macan.
Gin tak tinggal diam melihat Yan mati-matian menyerang monster macan. Dia menyerang dengan pukulan yang telah terdapat energi kegelapan pada kepala tangannya. Hal tersebut membuat monster macan terpental sejauh lima puluh meter.
“Serangan yang mematikan.” Yan kagum dengan kekuatan Gin.
Monster macan murka karena serangan Gin yang begitu kuat mengenai tubuhnya. Beberapa saat kemudian muncul sayatan-sayatan pedang pada seluruh tubuh monster macan.
“Itukan, munculnya sayatan-sayatan pedang dari seluruh tubuh monster macan. Tadinya merupakan bekas area seranganmu.”
“Benar, meski seranganku tadi terlihat tak berefek pada monster level enam ini. Tapi sebenarnya saya menyerang monster macan dengan mengambil kesempatan untuk memasukkan sel-sel kayu dari energiku untuk memasuki tubuhnya.”
“Dan seranganku tertuju pada organ dalamnya yang perlu rangsangan dari luar tubuhnya agar seranganku dapat berefek dan dapat menembus kulitnya dari dalam.” Jika dilihat dengan bagaimanapun, Yan jauh lebih kuat di banding Gin.
Yan unggul dalam segi pengalaman bertarung, unggul dalam segi tenaga dalam, serta dalam segi kekuatan, untuk saat ini.
Monster macan mengaung kesakitan selama beberapa saat dan dengan cepat berlari menyerang Gin.
Gin menghindar ke samping tubuh monster macan, saat dia ingin menyerangnya.
Monster macan, menerkam Gin menggunakan kakinya yang membuat Gin, terpental menabrak pohon dan menungkannya.
“Gin!!!!” teriak Yan, dia ingin segera menghampiri Gin, untuk membantunya mengobati luka yang terdapat pada dada Gin dengan menggunakan energi kayunya, tetapi dia masih harus mengadapi monster macan yang terus menyerangnya tiada hentinya.
Energi kayu memiliki energi kehidupan yang amat besar sehingga dapat mengobati luka luar. Bahkan konon katanya bisa menyembuhkan orang yang hanya memiliki nyawa yang tinggal satu helai nafas saja.
Dada Gin robek besar, darahnya mengalir dengan deras. Jika bukan karena regenerasinya, Gin sudah berada di alam lain. Beberapa kali Gin memuntahkan darah dari mulutnya.
Butuh waktu dua puluh menit untuk regenerasi tubuh Gin agar luka di dadanya tertutup secara sempurna.
Setelah pulih Gin segera bergerak dengan cepat, menuju Yan yang sedang mati-matian bertahan dari berbagai serangan monster macan.
“Sialan!!! Monster ini bukannya melemah, setelah menerima seranganku malah bertambah semakin ganas.” Dengan kesal memaki-maki monster macan tersebut saat Gin tiba di sampingnya.
“Oh ya, daritadi kulihat. Kamu tidak pernah menggunakan pedang yang ada pada punggungmu itu, bukannya itu senjata rahasiamu yaa.”
“Cepat gunakan sekaranglah waktunya,” ucap Yan dengan semangat.
Dengan senyum konyolnya. Gin berkata, “Saya tidak bisa menggunakan pedang, hehehe.”
“Apa kau gila!!!! Membawa pedang ke mana-mana, tetapi tidak bisa menggunakannya.” Jerit Yan secara histeris, dia mengira bahwa alasan Gin selama ini tidak menggunakan pedangnya, karena untuk menyimpannya sebagai kartu as disaat-saat terakhir.
“Matilah kita.” Dengan kecepatan penuh, Yan menyerang monster macan dengan membabi buta dengan pedang yang terbuat dari energi kayunya.
“Sial, kulit monster ini semakin keras saja.” Gerutu Yan, karena serangan seperti sebelumnya tetapi sudah tak berefek, saat dia kembali pada posisinya semula.
Mendengar ucapan Yan membuat Gin hanya tersenyum, “Bukannya, kamu tadi mengatakan jika kita masih memiliki kesempatan menang sebanyak sepuluh persen.”
“Itu tadi, tapi sekarang kesempatan menang kita adalah nol.”
“Hahaha, ini semakin menarik.” Gin dengan gelak tawa yang besar.
Melihat pedang dipunggung Gin tidak digunakan, Yan meminjamnya dari Gin untuk menyerang monster macan.
Hal yang sangat mengejutkan Yan adalah saat pedang yang dipinjamkan oleh Gin. Pedang tersebut sangat berat dan membuat Yan terjatuh, dia tak mampu mengangkat pedang yang ada ditangannya itu.
Tiba-tiba pedang tersebut mengisap tenaga dalam Yan dengan dratis. “Gin, cepat ambil pedang sialanmu ini. Jika tidak seluruh tenaga dalamku terkuras habis.”
Yan benar-benar menyumpahi pedang Gin. Karena pedang tersebut, Yan kehilangan hampir setengah tenaga dalamnya.
Yan benafas lega setelah Gin mengambil pedangnya di tangan Yan.
Yan mencaci maki Gin karena tenaga dalamnya tetkuras. Tetapi secara tiba-tiba monster macan menyerang mereka berdua.
Kaget!!! Gin dan Yan tak sempat menghindar, hanya menangkis dengan tangan mereka.
Serangan monster macam membuat mereka terpental jauh menumbangkan puluhan pohon.
Gin dan Yan memuntahkan darah, “Gin, sebaiknya kita lari dari monster biadab itu, jika tidak kita harus mencari rumah di alam sana.”
Saat mereka ingin kabur, monster macan sudah berada di hadapan mereka. “Sepertinya monster ini, benar-benar ingin menghabisi kita.”
Monster macan menyerang, Yan menggunakan cakar tajamnya yang telah melukai Gin sebelumnya.
Melihat Yan diserang oleh monster macan Gin tidak tinggal diam, karena dia tahu betul, serangan monster macan tersebut sangat fatal. Jika saja bukan karena regenerasi tubuhnya yang diluar nalar, pasti Gin telah tiada.
“Jurus pembunuh tingkat dua, tangan iblis pemusnah”
Serangan monster macan dihalangi oleh Gin menggunakan jurus pembunuh tingkat duanya. Tangan Gin berbenturan dengan cakar monster macan menimbulkan benturan yang memekikkan telinga.
“Yan, apakah kau akan menonton saja? Sebaiknya kamu serang dia atau kita tak akan memiliki kesempatan lagi.” Yan mengeluarkan seluruh kekuatannya demi membentuk tombak raksasa dengan energi kayunya.
Setelah tombak terbentuk dengan sempurna, Yan mengarahkan tombak raksasa ke arah tubuhnya. Tombak raksasa menancap di tengah tubuh monster macan yang membuatnya meraung keras.
Darah monster macan mengalir dengan sangat deras ketika tombak raksasa yang terbentuk dari energi kayu Yan menghilang dari tubuhnya.
“Akhirnya selesai juga!!!” ucap Gin dengan senyum lebar sambil berbalik ke arah Yan, Gin membelakangi monster macan, tetapi yang membuatnya bingung adalah wajah Yan yang pucat fasih.
“Gin, sebaiknya kamu berbalik jika tidak...” Belum usai ucapan Yan. Karena penasaran, Gin membalikkan badannya.
Monster macan yang tadinya berwarna putih, kini berubah menjadi perak serta terdapat tulang emas setengah lingkaran dari dagu monster sampai rahang, juga luka akibat serangan Yan telah hilang.
“Kali ini, kita benar-benar tidak akan keluar hidup-hidup dari jeratan monster sialan ini, monster ini telah berevolusi dari monster level enam menjadi tujuh, Gin.” Yan dengan senyum lebar pada Gin dengan tubuh yang tumbang ke tanah akibat kehabisan tenaga dalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
mochamad ribut
up ⚡🔨lagi
2023-04-05
0
mochamad ribut
lanjut
2023-04-05
0