“Akhirnya, saya berhasil membuatnya memicu energi tersebut. Yah, walaupun bocah tengik ini belum mampu mengendalikannya sampai-sampai dikendalikan oleh energi kegelapannya sendiri dan sekarang saya harus membuatnya sadar, lumayan bisa sedikit merenggangkan otot,” ucap Bibi merume sambil menggertakkan giginya.
Tak lama selepas Bibi Merume berkata seperti itu, Gin bergerak dengan sangat cepat menyerangnya dan kemudian menebas Bibi Merume.
Tebasan Gin tersebut ditangkis oleh Bibi Merume dengan tongkatnya, energi yang dikeluarkan dalam tebasan tersebut begitu besar sampai membuat Bibi Merume terpental jauh hingga menabrak dinding dengan keras saking kerasnya dinding yang notabenenya dapat menahan serangan sekuat kapten devisi, hancur begitu saja.
Akibat serangan tadi Bibi Merume muntah darah, “Saya terlalu meremehkan kemampuan tersembunyi bocah tengik ini!!!” Bibi Merumepun bangkit sambil menghembuskan nafas dan maju ke hadapan Gin untuk menyerangnya, sebelum Bibi Merume benar-benar sampai ke hadapan Gin.
Gin sudah bergerak dengan kecepatan yang tidak kalah cepat, akhirnya merekapun bertemu di tengah-tengah ruangan dengan saling bertemunya kedua senjata yang mengakibatkan benturan yang menyebabkan ruang latihan menjadi porak poranda.
Pedang dan tongkat Bibi Merume masih bertemu dengan percikan gelombang kekuatan yang amat dasyat, tetapi tiba-tiba Bibi Merume menghilang dari hadapan Gin dan muncul dibelakangnya dengan cepat menyerang Gin dengan tongkat tersebut namun ditangkis dengan mudah oleh Gin menggunakan pedangnya tanpa membalikkan badan.
Hal ini mengakibatkan Bibi Merume mundur beberapa meter dari Gin sambil bergumam dalam hati, “Kekuatan tersembunyi bocah ini benar-benar mengerikan sampai merinding saya menghadapinya. Terpaksa saya harus serius...” Tiba-tiba Bibi Merume memuntahkan darah lagi, walau tidak sebanyak sebelumnya.
Bibi Merumepun bergerak dua kali lipat lebih cepat dari sebelumnya untuk menyerang Gin dengan tongkatnya yang tepat mendarat diperut Gin yang membuatnya terpental ke dinding.
Sebelum tubuh Gin mengenai dinding, Bibi Merume muncul didekatnya lalu menyerangnya dengan tongkat ke punggungnya hingga terpental menghancurkan dinding.
Dinding tersebut tidak mampu membuatnya berhenti terpental hingga Gin melewati ruangan sebelah ruang latihan dan menembus dinding ruangan itu juga.
Gin pun terhenti oleh dinding ruangan ketiga dan memuntahkan banyak darah serta pedang yang diberikan oleh Bibi Merume mulai terdapat retakan. Hal tersebut membuat Bibi Merume sedikit terhenyak.
“Huft, akhirnya selesai juga... Jika dia berlatih dengan sungguh-sungguh serta totalitas dalam latihannya, suatu hari nanti dia akan melampaui Ayahnya..” Bibi Merume berpikir pertarungan tersebut telah berakhir.
Namun baru beberapa menit setelah Bibi Merume menghembuskan nafas lega terdengar suara mengerikan yang berasal dari Gin. “Arrrggghhh,"
Tiba-tiba Gin bangkit dan terbang dengan kecepatan yang luar biasa. Kecepatan Gin secepat Bibi Merume, apabila Bibi Merume menggunakan kekuatan penuhnya.
Melihat hal tersebut membuat Bibi Merume membentuk mulutnya seperti huruf o dan tidak sempat menghindar akibat keheranannya.
Gin memukul Bibi Merume dengan kepalan tangan yang dialiri energi kegelapan ke perut Bibi Merume yang membuatnya terpental ke sudut ruangan.
Sebelum tubuh Bibi Merume menyentuh dinding, Gin muncul didekatnya dan memukul kepala Bibi Merume yang membuatnya terpental ke langit-langit ruangan namun lagi-lagi sebelum tubuh Bibi Merume menyentuh langit-langit ruangan Gin sudah tiba didekatnya.
“Bocah tengik ini,” dengan marah Bibi Merume menangkis pukulan Gin yang diarahkan padanya dengan tameng yang dibuatnya dari energi angin.
Setelah menghalau pukulan Gin, Bibi Merume bergerak menjauh dari Gin, “Bocah tengik ini ternyata bisa terbang!!! Yah, walau bocah tengik ini masih tak sadarkan diri.”
“Saya harus melepaskan seluruh kekuatanku untuk menenangkannya jika tidak bisa-bisa saya mati konyol ditangan bocah tengik ini,” gumam Bibi Merume dalam hati.
Tak lama kemudian Bibi Merume melepaskan seluruh kekuatan yang telah dia sembunyikan selama ini. Hal tersebut membuat udara sekitar menjadi benar-benar mencengkam.
Merume melapisi seluruh tubuhnya dengan energi angin serta kepalan tangan dengan api yang berkobar-bokar.
Merume tidak lagi memegang tongkat setelah terlepas saat menangkis serangan Gin, beberapa saat yang lalu.
Merumepun mengambang di udara siap menyerang. Namun sebelum Bibi Merume menyerang, Gin menebas lehernya dengan pedang, tetapi pada saat pedang tersebut hanya tinggal berjarak beberapa centi saja, Merume dengan santai menangkisnya menggunakan tangan kosong, tidak lebih tepatnya menggunakan jari telunjuknya saja.
“Bocah tengik, kau ingin membunuhku, yaaah. Masih cepat seratus tahun untukmu hahaha..” Merumepun menyerang Gin dengan tapaknya ke perut Gin yang membuatnya terpental beberapa meter dari Merume.
Belum tegak Gin berdiri, Merume sudah ada dihadapan Gin dan menyerangnya dengan tapak yang dialiri energi angin yang amat dasyat namun ditahan oleh Gin menggunakan pedangnya.
Hal tersebut membuat kondisi Gin mulai terpojok sedikit demi sedikit Gin dipaksa mundur ke belakang dan mulai mengeluarkan darah dari mulutnya, tetapi pada saat Gin benar-benar terpojok, energi kegelapan yang ada dalam tubuhnya meluap-luap keluar.
Energi yang dikeluarkan oleh Gin membuat matanya benar-benar hitam yang membuat Merume gentar menatapnya lebih dari tiga detik.
Awalnya energi tersebut hanya meluap namun beberapa saat kemudian energi tersebut mulai menyerap energi Merume sedikit demi sedikit pada beberapa menit pertama.
Kejadian selanjutnya yang membuatnya sontak terkaget sebab Merume sadar bahwa energinya diserap oleh energi yang dilepaskan oleh Gin, semakin lama semakin banyak jumlah energi yang diserap membuat Merume keringat dingin serta kehabisan akal.
“Bocah tengik ini!! Jika saya tidak melakukan sesuatu secepatnya, bisa-bisa saya mati konyol disini, apa yang akan dikatakannya nanti, apabila mengetahui jika saya terbunuh ditangan putranya ini. Bisa-bisa habis harga diriku.” Gerutu Merume dalam hati.
Tiba-tiba merume mengeluarkan hampir seluruh energi angin yang terdapat dalam tubuhnya lalu dipadatkan diantara pedang Gin dan tapak Merume yang mengakibatkan ledakan besar terjadi.
Ledakan tersebut mengakibatkan hampir setengah dari ruang latihan hancur serta tidak dapat dikenali lagi. Akibat pertarungan keduanya membuat debu memenuhi ruang latihan.
Di pojok ruangan terpapar tubuh Merume yang dipenuhi oleh darah kental serta goresan luka namun Merume masih memiliki kesadaran.
Sedang disisi lain Gin yang tidak jauh lebih mengenaskan dari kondisi Merume mencoba berdiri tegak dengan susah payah Gin berdiri dan berhasil berdiri tegak.
Demi melihat hal tersebut Merume berkata, “Sepertinya, akhir hayatku telah tiba.” Sambil mengembangkan senyum yang hampir tak pernah menghiasi wajahnya setelah Merume ditolak cintanya oleh orang yang teramat dicintainya.
Tak lama kemudian Gin yang sedang hilang kendali menghampiri tubuh Merume yang mengenaskan dengan dipenuhi oleh banyak goresan luka serta darah kental yang tak henti-hentinya mengalir.
Saat Gin hanya bersisa belasan langkah dari tubuh Merume, tiba-tiba ada rasa sakit yang muncul dari dalam tubuh Gin yang diakibatkan oleh lonjakan energi kegelapan yang amat dasyat.
Hal ini membuat Gin berteriak sekeras-kerasnya tak lama kemudian lonjakan energi tersebut menguap hingga keluar dari tubuh Gin serta melonjak tinggi menghancurkan sebagian langit-langit ruang latihan yang terkena oleh energi kegelapan tersebut.
Energi tersebut juga menembus tanah hingga mencapai langit, hal tersebut menggegerkan seluruh rakyat kota Jantapia dan kota- kota yang berada tidak jauh dari kota Jantapia.
Banyak pendekar yang penasaran dengan asal energi tersebut, tapi mereka lebih memilih untuk tidak mencari asal energi tersebut. Mereka mengira energi tersebut berasal dari pendekar hebat.
Tentu tidak ada yang mau mencoba menyinggung pendekar hebat tersebut, terlebih energi yang dimilikinya begitu besar.
Beberapa saat kemudian lonjakan energi mulai surut bersamaan dengan itu tubuh Gin tumbang dan jatuh ke lantai dan sisa-sisa energi tersebut mulai menyelimuti tubuh Gin secara keseluruhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
mochamad ribut
up
2023-04-04
0
mochamad ribut
lanjut terus othor
2023-04-04
0