Teman Perjalanan

“Akhirnya selesai juga,” ucap Gin dengan senyum pada pemuda yang menemaninya untuk menjebloskan para bandit ke penjara kota Flora.

 

Gin dan pemuda tersebut mendapat beberapa keping emas, karena telah membantu petugas keamanan kota, menangkap para bandit yang selama ini sangat meresahkan desa-desa yang dibawah pemimpin kota Flora.

 

Gin dan pemuda berpisah, setelah semua urusan mengenai para bandit selesai.

 

Gin menyusuri kota Flora dengan riang, karena inilah pertama kalinya dia memasuki sebuah kota.

 

Sebelum ini, Gin tak pernah meninggalkan gubuk reot mereka dan paling jauh, Gin memasuki hutan yang tidak jauh dari gubuk reot tempat tinggalnya bersama Merume.

 

Ada tempat yang membuat mata Gin berbinar saat mengitari kota.

 

Tempat yang membuat Gin terkesima adalah sebuah toko yang lumayan besar. Toko yang menjual berbagai jenis peralatan pendekar.

 

Gin memasuki toko tersebut, seorang pelayan menghampirinya, saat dia sedang melihat-lihat sekitar.

 

Tiba-tiba mata Gin tertuju pada sebuah benda yang menarik. “Inikan seruling!!!”

 

Merume sempat mengajari Gin untuk memainkan seruling, demi menenangkan pikiran.

 

“Berapa harga seruling ini, paman?”

 

“Seruling itu, senilai dua puluh keping perak.”

 

Mendengar pelayan menyebutkan harga seruling, Gin mengeluarkan sekantong koin emas.

 

Kantong yang berisikan ribuan keping emas itu, membuat pelayan toko membuka lebar mulutnya.

 

Dia tak pernah menyangka jika seorang bocah bisa memiliki harta yang jauh lebih banyak dari bosnya sekalipun. Hal ini membuat sifat tamaknya muncul.

 

“Apakah tuan, masih ingin melihat-lihat? Jika masih, silahkan melihat-lihat terlebih dahulu setelah itu....”

 

Pelayan tersebut menjelaskan bahwa setelah memilih semua barang yang akan dibeli, pembayaran semua barang diserahkan pada pelayan. Agar pelayan tersebut yang menyelesaikan semua pembayarannya di kasir.

 

Mendengar pernyataan pelayan, Gin memasukkan kantong emasnya kembali. Lalu melihat-lihat peralatan lainnya.

 

Ada sebuah benda berkilau yang memiliki bentuk seperti bola kaca berukuran kecil, benda tersebut memiliki warna yang biru muda.

 

“Benda apa ini, paman?” tanya Gin pada seorang pelayan toko karena penasaran.

 

“Ahaa, pilihan bagus benda itu adalah peralatan terbaik yang dimiliki toko kami!!!” pelayan itupun menjelaskan, bahwa benda yang dipegangnya adalah peralatan yang sangat berguna bagi para pendekar muda seperti Gin.

 

Pelayan menyebutkan kalau benda tersebut, memiliki fungsi sebagai penambah kekuatan yang tak terbatas.

 

Cara penggunaannya pun begitu sederhana, Gin cukup memfokuskan tenaga dalamnya pada benda tersebut maka akan menampakkan kegunaannya.

 

“Pendekar muda cukup mengeluarkan seratus keping emas untuk mendapatkan benda berharga ini.” Goda pelayan pada Gin dengan senyum licik sambil menggosok-gosok kedua tangannya, pelayan tersebut terus membujuk Gin untuk membeli benda yang ditawarkannya.

 

“Jangan percaya padanya, pelayan licik itu, sedang mencoba menipumu.” Suara seseorang tiba-tiba menggema di seluruh ruangan, Gin dan pelayan tersebut menoleh ke arah suara.

 

Mendengar hal itu Gin menoleh ke arah datangnya suara, Gin melihat seorang remaja pria seumurannya sedang menghampiri mereka berdua.

 

“Pelayan licik seperti dia, hanya ingin memeras pendekar baru sepertimu yang tidak mengetahui tentang harga alat-alat maupun senjata yang digunakan para pendekar.” Wajah pelayan menjadi pucat saat mendengar pernyataan remaja.

 

“Apa kamu memiliki bukti, jika saya sedang menipu tuan muda ini?” ucap pelayan sambil menaikkan sebelah alisnya serta berkacak pinggang.

 

Mendengar pertanyaan dari pelayan toko, remaja tersebut malah tertawa tebahak-bahak. Setelah puas tertawa remaja menghampiri Gin dan mengambil benda berkilau ditangannya.

 

Sang remaja menggenggam benda itu dalam hitungan detik, benda ditangannya bersinar terang selama semenit dan saat cahayanya redup, remaja tersebut membuang benda di tangannya ke pelayan.

 

“Setelah cahayanya redup benda ini tak berguna lagi, pelayan licik mengatakan, benda ini menambah kekuatan, tidak sepenuhnya benar.”

 

“Benda ini hanya menambah sedikit tenaga dalam penggunanya dan tenaga dalam yang diterima juga sangat terbatas.” Yan memainkan benda tersebut di tangannya.

 

“Kamu lihat sendiri barusan, saya sudah mempraktikkannya dihadapanmu. Benda yang dihargai oleh pelayan licik itu sebenarnya hanya bernilai lima puluh keping perak.”

 

Remaja tersebut menatap tajam pelayan seakan-akan dialah yang telah tertipu.

 

“Panggilkan pemilik toko ini cepat.” Bentak remaja pada seorang pelayan lain setelah memanggilnya tadi.

 

Sekitar lima menitan menunggu muncul seorang pria paruh baya yang memiliki rambut keriting.

 

Dengan pembawaan senyum melayani tamu pemilik toko berkata, “Ada perlu apa para pelanggan ini, sampai memanggil saya sebagai pemilik toko!!!”

 

“Salah satu anak buah anda mencoba menipu, pendekar ini!!!” ucap remaja sambil menunjuk Gin.

 

Sebenarnya Gin juga merasa kesal karena telah ditipu oleh pelayan licik, tetapi setelah melihat keramahan pemilik toko membuat hatinya luluh.

 

“Mohon pelanggan tunjukan pelayan mana yang telah mencoba menipu pendekar muda.”

 

Sang remaja menunjuk seorang pelayan yang sedang berkeringat dingin dengan wajah pucat, sedang menunggu nasib buruk yang akan menimpanya.

 

“Kamu!!! Bikin malu toko saja. Mulai hari ini kamu dipecat.” Bentak pemilik toko, seakan seorang berhati peri tiba-tiba berubah menjadi iblis dihadapan anak buahnya.

 

“Pak, saya mohon, jangan pecat,” ucap pelayan dengan segala penyesalannya.

 

Pelayan tersebut juga memohon kepada Gin, agar tidak mempermasalahkan kejadian tersebut.

 

Perbuatan pelayan membuat Gin merasa iba kepadanya dan membantu pelayan untuk membujuk pemilik toko.

 

Pemandangan di hadapan remaja membuatnya bingung serta takjub, sebab baru kali ini dia melihat manusia yang memiliki hati setulus Gin.

 

Karena Gin tidak mempermasalahkan kejadian beberapa saat yang lalu, pemilik tokopun tidak jadi memecatnya.

 

Dan sebagai pemohonan maaf, pemilik toko membiarkan Gin memilih banda apapun untuk dimilikinya secara gratis.

 

Mendapat kebaikan pemilik toko, membuat Gin merasa malu dan sempat menolak tawaran pemilik toko, tetapi karena paksaan, akhirnya Gin hanya mengambil seruling yang tadi belum dibayarnya.

 

Gin dan sang remaja keluar dari toko secara bersama-sama. “Oh ya, terima kasih ya telah membantu saya. Jika tidak ada kamu pasti saya sudah kehilangan ratusan keping emas.”

 

“Itu bukan masalah, lagian kita kayaknya sebaya. Namaku Yan.” Dengam senyum lebar Yan mengulurkan tangannya yang disambut hangat oleh Gin.

 

“Saya Gin.”

 

“Gin, kamu ingin ke mana?” tanya Yan dengan penasaran.

 

“Belum tahu pasti, tapi saya sedang mencari ayahku yang telah menghilang selama tujuh belas tahun.”

 

“kalau begitu, apa kamu mau mengikutiku?” dengan semangat Yan menawarkan agar Gin mengikutinya.

 

“Ke mana?” Ajakan Yan yang secara tiba-tiba membuat Gin bingung.

 

“Ke pasar gelap!!!”

 

“Hmm, tempat yang seperti apa itu?” mendengar hal itu, membuat Gin berpikir sejenak hingga akhirnya dia setuju.

 

Mendengar pertanyaan Gin, membuat Yan menepuk jidat sambil menggelengkan kepala. “Apa kamu baru keluar dari gua, hingga pasar gelap saja tidak tahu?”

 

Pertanyaan Yan tidak sepenuh meleset karena selama ini. Gin hanya hidup berdua saja dengan Merume dipinggiran kota Jantapia.

 

Mendengar pertanyaan Yan, membuat Gin melontarkan senyum kecut.

 

Melihat ekspresi Gin, Yan benar-benar kehabisan akal. “Pokoknya, tempat tujuan kita ini adalah tempat terbaik yang kamu kunjungi seumur hidup.”

 

Setelah susah payah membujuk Gin. Akhirnya dia setuju dan mau mengikuti Yan, ke pasar gelap.

 

Mereka berduapun meninggalkan kota Flora dengan menggunakan kereta kuda yang dimiliki oleh Yan.

Terpopuler

Comments

mochamad ribut

mochamad ribut

up

2023-04-05

0

mochamad ribut

mochamad ribut

lanjut

2023-04-05

0

lihat semua
Episodes
1 Penghianatan
2 Latihan
3 Kekuatan Terpendam
4 Hutan Terlarang
5 Pedang dan Gulungan Kosong
6 Meninggalkan Rumah
7 Teman Perjalanan
8 Keracunan
9 Keganasan Monster Level Enam
10 Kehebatan Pedang Bayangan
11 Wici
12 Serigala Utara
13 Poo
14 Pria Tua
15 Calon Guru?
16 Pelelangan
17 Pulih
18 Si Bocah Api
19 Pasar Gelap
20 Duel
21 Sekali Serang
22 Perempuan itu Menyeramkan
23 Kabur
24 Gin adalah Monster
25 Menjadi Tamu
26 Serangan
27 Lawan yang Kuat
28 Perasaan yang Aneh
29 Ketua Klan Kadai Liq Vs Pemimpin Organisasi Rakon
30 Nasihat Bibi Merume
31 Menanti Keajaiban
32 Kematian Pemimpin Organisasi Rakon
33 Kemenangan yang Kalah
34 Di Bawah Rembulan
35 Si Tombak Putih
36 Pergerakan
37 Budaya Pertemuan
38 Petarung Hebat
39 Desa Batu
40 Si Bodoh
41 Bimbang
42 Kelemahan
43 Perbaikan
44 Sadar
45 Pria Bertunik Hijau
46 Pria Bertunik Hijau 2
47 Kota Ga
48 Asap Abadi
49 Mendadak Gembel
50 Petarung dari Kerajaan Gobo
51 Monster Berwujud Manusia
52 Jatuh Miskin
53 Sepanjang Jalan
54 Tua Bangka
55 Mie dan Kedai
56 Fij
57 Kekacauan di Penjara Raksasa
58 Kesenangan di Atas Penderitaan
59 Ibukota
60 Tiga Komandan
61 Kemarahan Bulan
62 Kubah Raksasa
63 Berevolusi
64 Terlalu Kuat
65 Bubarnya Pengawal Anwai
66 Berjalan-Jalan
67 Keanehan
68 Iblis Kecil
69 Hilangnya Peserta Turnamen
70 Hari yang Menyebalkan
71 Terbunuh?
72 Menyamar
73 Pajak yang Mencekik Rakyat
74 Misteri Si Jubah Hitam
75 Hampir Berhasil
76 Hampir
77 Kebenaran
78 Mulainya Turnamen
79 Komandan Perang Berzirah Baja
80 Group A
81 Si Bocah Mungil dan Si Bocah Raksasa
82 Metode Sesat
83 Siapa?
84 Tragis
85 Sedikit Lagi Selesai
86 Kekuatan yang Tidak Terduga
87 Jalan Rahasia
88 Elang
89 Istana
90 Janji!
91 Malas
92 Si Tua Obat
93 Sumur Latihan
94 Pertandingan Yan
95 Cambuk Arena
96 Hancur
97 Penghianatan?
98 Babak Enam Belas Besar
99 Bikin Malu
100 Biang
101 Kekacauan
102 Ada Apa?
103 Kejam
104 Musuh Bersama
105 Munculnya yang Tidak Diharapkan
106 Melindungi
107 Terpojok
108 Tetua Klan yang Merepotkan
109 Rencana yang Berhasil
110 Korban Berjatuhan
111 Hampir Pindah Alam
112 Pertarungan di Pinggiran Ibukota
113 Ledakan
114 Dua Lawan Satu
115 Peserta Turnamen yang Tersisa
116 Keadaan Berbalik
117 Menyebalkan
118 Perempuan yang Merepotkan
119 Menolak dengan Tegas
120 Perkara Luka di Pipi
121 Lolos
122 Kehilangan Akal Sehat
123 Akhir dari Pertempuran
124 Gejolak Dunia
125 Menghadap
126 Lupa
127 Berpisah itu Menyakitkan
128 Setelah Kepahitan
129 Raddas Vs Loru
130 Kemunculan Raja Kerajaan Daun
131 Gin lagi!
132 Bulan Vs Fionix
133 Akhir dari Segala Permasalahan
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Penghianatan
2
Latihan
3
Kekuatan Terpendam
4
Hutan Terlarang
5
Pedang dan Gulungan Kosong
6
Meninggalkan Rumah
7
Teman Perjalanan
8
Keracunan
9
Keganasan Monster Level Enam
10
Kehebatan Pedang Bayangan
11
Wici
12
Serigala Utara
13
Poo
14
Pria Tua
15
Calon Guru?
16
Pelelangan
17
Pulih
18
Si Bocah Api
19
Pasar Gelap
20
Duel
21
Sekali Serang
22
Perempuan itu Menyeramkan
23
Kabur
24
Gin adalah Monster
25
Menjadi Tamu
26
Serangan
27
Lawan yang Kuat
28
Perasaan yang Aneh
29
Ketua Klan Kadai Liq Vs Pemimpin Organisasi Rakon
30
Nasihat Bibi Merume
31
Menanti Keajaiban
32
Kematian Pemimpin Organisasi Rakon
33
Kemenangan yang Kalah
34
Di Bawah Rembulan
35
Si Tombak Putih
36
Pergerakan
37
Budaya Pertemuan
38
Petarung Hebat
39
Desa Batu
40
Si Bodoh
41
Bimbang
42
Kelemahan
43
Perbaikan
44
Sadar
45
Pria Bertunik Hijau
46
Pria Bertunik Hijau 2
47
Kota Ga
48
Asap Abadi
49
Mendadak Gembel
50
Petarung dari Kerajaan Gobo
51
Monster Berwujud Manusia
52
Jatuh Miskin
53
Sepanjang Jalan
54
Tua Bangka
55
Mie dan Kedai
56
Fij
57
Kekacauan di Penjara Raksasa
58
Kesenangan di Atas Penderitaan
59
Ibukota
60
Tiga Komandan
61
Kemarahan Bulan
62
Kubah Raksasa
63
Berevolusi
64
Terlalu Kuat
65
Bubarnya Pengawal Anwai
66
Berjalan-Jalan
67
Keanehan
68
Iblis Kecil
69
Hilangnya Peserta Turnamen
70
Hari yang Menyebalkan
71
Terbunuh?
72
Menyamar
73
Pajak yang Mencekik Rakyat
74
Misteri Si Jubah Hitam
75
Hampir Berhasil
76
Hampir
77
Kebenaran
78
Mulainya Turnamen
79
Komandan Perang Berzirah Baja
80
Group A
81
Si Bocah Mungil dan Si Bocah Raksasa
82
Metode Sesat
83
Siapa?
84
Tragis
85
Sedikit Lagi Selesai
86
Kekuatan yang Tidak Terduga
87
Jalan Rahasia
88
Elang
89
Istana
90
Janji!
91
Malas
92
Si Tua Obat
93
Sumur Latihan
94
Pertandingan Yan
95
Cambuk Arena
96
Hancur
97
Penghianatan?
98
Babak Enam Belas Besar
99
Bikin Malu
100
Biang
101
Kekacauan
102
Ada Apa?
103
Kejam
104
Musuh Bersama
105
Munculnya yang Tidak Diharapkan
106
Melindungi
107
Terpojok
108
Tetua Klan yang Merepotkan
109
Rencana yang Berhasil
110
Korban Berjatuhan
111
Hampir Pindah Alam
112
Pertarungan di Pinggiran Ibukota
113
Ledakan
114
Dua Lawan Satu
115
Peserta Turnamen yang Tersisa
116
Keadaan Berbalik
117
Menyebalkan
118
Perempuan yang Merepotkan
119
Menolak dengan Tegas
120
Perkara Luka di Pipi
121
Lolos
122
Kehilangan Akal Sehat
123
Akhir dari Pertempuran
124
Gejolak Dunia
125
Menghadap
126
Lupa
127
Berpisah itu Menyakitkan
128
Setelah Kepahitan
129
Raddas Vs Loru
130
Kemunculan Raja Kerajaan Daun
131
Gin lagi!
132
Bulan Vs Fionix
133
Akhir dari Segala Permasalahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!