Di tengah Hutan belantara, sebuah kereta kuda melaju dengan lamban. Di dalam kereta kuda terdapat dua orang remaja berkulit putih.
Salah satu dari mereka memiliki mata seindah rembulan, tetapi setajam elang, berambut panjang berwarna hitam yang terkuncir rapi serta terdapat sebilah pedang dipunggungnya.
Remaja yang satu lagi berwajah tampan, mempunyai mata sipit, berambut agak panjang berwarna putih yang agak berantakan.
Keduanya tidak lain adalah Gin dan Yan yang sedang menuju Kota Yure. Kota Yure merupakan salah satu dari tiga kota besar yang terdapat dalam kerajaan angin.
Tujuan utama mereka bukanlah kota Yure, tetapi pasar gelap yang terdapat dalam kota tersebut.
“Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui, Gin...” Yan menjelaskan bahwa pasar gelap merupakan aset yang dimiliki oleh beberapa petinggi dari kerajaan angin, pasar gelap juga terdapat di satu kota besar lainnya yaitu kota Badang.
“Apa itu benar? Bukannya sebelum ini, kamu telah mengatakan bahwa pasar gelap merupakan tempat yang tidak diperbolehkan dalam kerajaan ini.”
“Para petinggi kerajaan yang kotor ini, bisa melakukan apa saja demi harta. Jadi, tidak heran jika mereka mendirikan pasar gelap didalam kerajaan ini, tanpa sepengetahuan raja adil itu.”
“Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati saat memasuki pasar gelap.” Yan menyarankan, mereka harus memakai topeng saat ingin memasuki pasar gelap.
“Oh ya, perlu kamu ketahui, dahulu kerajaan angin dan juga tiga kerajaan lainnya, merupakan empat penguasa didunia persilatan.”
“Ke empat penguasa merupakan pemimpin dari empat organisasi dan ancaman bagi penduduk yang berada didalam kekuasaan mereka.”
“Organisasi Angin, Daun, Semilir, dan Gobo merupakan empat organisasi terbesar.”
“Saat itu, ke empat kerajaan hanya merupakan sebuah organisasi besar yang menguasai daerah kekuasaan masing-masing.”
“Pemimpin organisasi Angin saat itu, merupakan leluhur raja kerajaan angin saat ini.”
“Ke empat penguasa dengan ringan membunuh para penduduk yang memiliki pendapat yang berbeda dari mereka, apalagi sampai memberontak maka, seluruh keluarganya akan dihabisi tanpa ampun, bahkan bayi yang baru saja lahir dihabisi tanpa ragu.”
“Sedangkan jika ada gadis muda dalam keluarga si pemberontak akan di jadikan budak.”
“Semua penduduk yang berada di bawah kekuasaan empat penguasa saat itu benar-benar menderita, bahkan sebagian dari mereka memilih mati daripada harus hidup dalam penidasan yang tiada akhir.”
Dengan mata yang berbinar Yan berkata, “Tetapi semua berubah saat seorang pemuda dan seorang gadis cantik muncul ditengah-tengah keserakahan ke empat penguasa.”
“Walaupun sang gadis tidak memiliki kekuatan bertarung yang hebat, tetapi gadis ini memiliki kekuatan penyumbuhan yang terbaik didunia persilatan. Dan yang sangat menakutkan adalah kekuatan sang pemuda.”
“Mereka berdua menyerang salah satu organisasi terbesar saat itu, hanya demi menyelamatkan seseorang yang ingin membalas dendam.”
“Dalam kejadian tersebut Rush yang merupakan salah satu penguasa dunia persilatan, tewas terbunuh yang digantikan oleh keturunannya yang merupakan ayah dari raja saat ini.”
“Diketahui dua orang yang datang menyerang organisasi tersebut, bernama Mora dan Gina, sedang semua yang menyangkut tentang orang yang diselamatkan keduanya menghilang bagai ditelan bumi. Baik itu nama, ciri-ciri, pokoknya semua sirna seperti tidak pernah ada.”
Mendengar itu Gin tersentak kaget dan bergumam dalam hati, “Wow, mereka hebat sekali suatu hari saya ingin bertemu dengan mereka berdua.”
Mendengar cerita Yan tentang dua orang yang menyerang sebuah organisasi besar hanya demi seseorang saja. Cerita tersebut membuat Gin menjadi semangat. Dia tak menyangka di dunia ini ada orang sekuat dan sebaik itu. Yan melihat raut wajah Gin yang tiba-tiba berubah masam setelah mendengarkannya menjelaskan tentang masa lalu kerajaan angin.
Yan tidak tau saja, kalau Gin sangat termotivasi akibat ceritanya. Dia ingin menjadi lebih kuat lagi agar bisa melindungi orang-orang disekitarnya, tetapi dilain sisi raut wajah masam Gin juga saat ini diakibatkan oleh perbuatan ke empat penguasa yang semena-mena terhadap orang lain.
“Apa ada yang salah dari ceritaku atau kamu pernah mendengar cerita ini dari orang lain, tapi berbeda versi?.”
“Tidak pernah, hanya saja perbuatan ke empat penguasa ini membuat hatiku gelisah.”
“Walaupun itu hanya pada masa lampau, tapi tetap saja mengusik jiwaku.”
“Sampai saat ini pun, para petinggi kerajaan menyembunyikan kebusukan mereka dibalik tirai nan indah penuh kepalsuan. Meski ini semua tidak berhubungan dengan kekejaman masa gelap penguasa wilayah angin saat itu.”
“Para petinggi yang saat ini menjabat tentunya mempelajari semua kebusukan dari masa lampau.”
“Saya setuju dengan perkataanmu, dunia ini sudah terlalu kotor!!!”
“Kamu salah, Yan. Bukan dunia yang kotor, tapi manusia seperti para petinggi kerajaan inilah yang terlalu kotor.”
Gin dan Yan terlalu keasyikan cerita sampai tak menyadari bulan telah muncul, menggantikan mentari yang sedang lelah menatap serta menyinari daratan yang berisikan kesombongan, keangkuhan, keserakahan serta kesewenang-wenangan.
“Yan, rupanya kita keasyikkan bercerita sampai tak menyadari bulan telah menggantikan peran mentari.”
“Kamu benar. Kali ini purnama penuh yang menghiasi daratan,” ucap Yan menatap indahnya purnama dari jendela kereta kuda sambil melontarkan senyum terlebarnya.
Setelah melewati perjalanan seharian penuh akhirnya Gin dan Yan memutuskan untuk beristirahatlah sampai ke esokan harinya.
Gin dan Yan mengambil kesibukan masing-masing. Disaat Yan sedang berlatih, Gin malah memainkan serulingnya.
Saat mulut Gin menyentuh seruling. Nada yang benar-benar mengoyak hati keluar dari seruling. Hal ini membuat Yan yang sedang keasyikkan berlatih, menghentikan latihannya dan menitikkan air mata, karena tersentuh dengan lagu yang dimainkan oleh Gin.
Dibawah sinar rembulan yang begitu indah, ditambah oleh merdunya nada yang keluar dari seruling menambah nuansa malam itu.
“Nyanyian yang indah, serta amat memilukan.” Yan memuji Gin.
“Nyanyian ini ku alunkan, pada saat saya sedang rindu akan kasih sayang kedua orang tuaku.”
Tiba-tiba Gin dan Yan merasakan adanya pergerakan di dekat mereka, membuat mereka memberi kode satu sama lain.
“Ada sekitar lima orang yang bersembunyi di balik pohon!!!” bisik Yan pada Gin.
“Iya, saya tahu itu dan tiga di antara mereka memiliki tenaga dalam yang tidak rendah.”
“Kamu benar!!!”
Tiba-tiba sebuah pisau kecil mengarah ke lengan Yan, tetapi di tangkap oleh Gin.
“Dasar bodoh!!! Pisau kecil itu beracun.” Belum juga ucapan sang penyerang didengar oleh Gin. Dia sudah merasa pusing dan beberapa detik setelahnya Gin rubuh.
Kemampuan tubuh Gin dalam beregenerasi memang menakjubkan, tapi tubuhnya tidak kebal terhadap racun.
Jadi, walaupun luka akibat menangkap pisau kecil telah menghilang secara sempurna tetapi racun didalam tubuhnya tetap masih ada dan membuatnya belum sadar sampai saat ini.
Saat sadar Gin, dia sudah berada dalam kereta kuda, setelah menetap sekitar rupanya Yan tidak berada di dalam kereta kuda.
Gin keluar dari kereta kuda, tetapi pada saat kakinya telah menginjak tanah. Yan muncul secara tiba-tiba mengagetkannya. “Wow, tubuhmu sudah bisa di gerakan bebas seperti itu. Regenerasi tubuh benar-benar mengesankan, tetapi tubuhmu tidak kebal terhadap racun.”
“Jika saja saya sedikit lama menghabisi semua perampok semalam dan tidak secepatnya mengeluarkan racun pada tubuhmu. Mungkin kamu sudah berada di alam sana.”
“Arrrgghhh.” Suara hebat menggema di sekitar Gin dan Yan. Tanah pijakan mereka bergetar, semakin lama, semakin jelas, begitu juga dengan raungannya.
“Gin, kembalilah ke dalam kereta kuda, urusan hewan buas ini serahkan kepadaku.”
Menunggu dengan siaga. Bukannya hewan buas, malah muncul seekor monster level enam, berbentuk macan berwarna putih. “Arrrggh.”
Kali ini suara sang monster bahkan membuat kuda yang membawa Gin dan Yan, menggunakan kereta lari terbirit-birit, sebelum Gin menaiki kereta kuda.
“Gin, kutarik kata-kataku. Sebaiknya, kamu membantuku jika tidak. Maka kita akan segera berpindah alam.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
mochamad ribut
up
2023-04-05
0
mochamad ribut
lanjut
2023-04-05
0