Setelah melihat kejadian tersebut Merume menghembuskan nafas lega, “Sepertinya saya baru saja lolos dari maut,” tetapi bersamaan dengan hal tersebut Merume sedikit khawatir dengan kondisi Gin yang mengenaskan sebelum tertutup oleh energi kegelapannya.
Setelah beberapa saat merenung Merumepun berusaha untuk duduk bersila untuk menyembuhkan luka-luka serta memulihkan energinya yang hilang akibat pertarungannya bersama Gin.
Setelah beberapa menit Merume duduk bersila, Gin yang diselimuti oleh energi kegelapannya mulai nampak dan terlihat tidak memiliki bekas luka apapun ditubuhnya.
Tubuh Gin mulus serta bersih atas luka yang dialaminya dari pertarungan sebelumnya, kejadian ini membuat Merume sontak kaget dan membuka mulut dengan lebar.
Setelah pulih dari keterkagetannya Merumepun melanjutkan penyembuhan dirinya serta memulihkan sebagian energinya lalu menghampiri Gin dengan sedikit tertatih. Sesampainya Merume di dekat Gin, diapun memeriksa kondisi energi serta luka dalam Gin.
“Benar-benar ajaib bocah tengik ini sudah tak memiliki bekas luka dalam maupun luar yang dia dapatkan dari pertarungan tadi semua sirna."
Yah walaupun regenerasi tubuhnya tinggi tetapi dia masih membutuhkan kisaran seminggu untuk sadar akibat penggunaan energi secara berlebihan, dan mungkin dia adalah manusia pertama yang bisa mengeluarkan energi sebesar itu.
Selain menjadi kapten devisi organisasi yang dipimpin oleh ayah Gin, Merume juga pernah mempelajari ilmu medis walau tidak dalam.
Tiga hari kemudian setelah pertarungan antara Merume dan Gin.
Merume sedang meramu obat-obat untuk memulihkan luka dalamnya. Setelah meminum obat-obatan tersebut dia duduk bersila selama beberapa jam untuk melatih ketajaman insting serta intuisinya.
Oh ya setelah memeriksa Gin, Merume kembali duduk bersila untuk memulihkan energinya.
Setelah malam mulai tiba bulan purnama sudah menghiasi malam, Merume bangkit dari pemulihannya, “Akhirnya seluruh energi serta luka luarku telah pulih, yah walau saya harus membutuhkan beberapa hari lagi untuk mengobati luka dalamku.”
Setelah itu tanpa basa-basi Merume membawa Gin meninggalkan ruang rahasia dan membaringkan Gin ke kamarnya lalu Merume menuju kamarnya untuk beristirahat tetapi ketika dia ingin membaringkan tubuhnya Merume memuntahkan sedikit darahnya yang sedikit kehitaman. “Sepertinya saya harus banyak beristirahat.”
Kembali ke masa tiga hari setelah pertarungan. Setelah membuka mata bersamaan dengan itu Gin mulai sadar, “Apa yang terjadi denganku.” Setelah melihat Gin sadar membuat Merume benar-benar kaget. “Bocah tengik ini tak ada habis-habisnya membuatku kaget.
"Bocah tengik ini memang pantas menjadi putranya hahaha,” gumam Merume dalam hati.
Beberapa saat kemudian semua ingatan Gin tentang latihannya dan ucapan Merume padanya muncul.
Walau agak terputus-putus saat Gin sudah mulai kehilangan kendali atas dirinya, hal tersebut membuat pertarungannya yang sedang kehilangan kendali melawan Merume bagai mimpi.
Sontak setelah teringat semua itu Ginpun secara reflek melompatkan tubuhnya dari tempat tidur dan berkata, “Bibi pembunuh, Bibi sudah membunuh ayah dan ibu saya.”
Demi mendengar hal itu. “Tenanglah itu hanyalah umpan agar energi tersembunyi di dalam tubuhmu bisa dipaksa keluar, lagipula Bibi tidak pernah mengatakan bahwa Bibi yang membunuh orang tuamu, bukan. Yah walau Bibi hampir kehilangan nyawa karenanya dan yang membunuh ibumu adalah....”
Merumepun menceritakan kejadian enam belas tahun yang lalu saat malam penghiatan berdarah yang dilakukan oleh tangan kanan ayah Gin.
Ada beberapa hal yang tidak dimengerti oleh Merume adalah hal yang membuat ayah Gin, sampai mengalami luka di sekujur tubuhnya dan banyak kehilangan darah. Karena yang diketahuinya meskipun seluruh dunia persilatan membantu tangan kanan ayah Gin untuk menghabisinya mereka tidak akan mampu membuat ayah Gin sampai hampir kehilangan nyawa seperti itu.
Bahkan mungkin malam kepergiannya ayah Gin sudah kehilangan nyawa dalam pelariannya mencari persembunyian yang aman.
Pasti ada campur tangan pendekar hebat yang dari mana muncul dalam penghianatan malam itu, untuk membunuh ayah Gin dan seperti ada kejadian yang hilang dari penghianatan malam itu yang tidak bisa dilacak oleh Merume sekalipun.
“Dan sampai sekarang Bibi masih percaya pemimpin yang tidak lain ayahmu masih hidup dan sedang berada di suatu tempat.”
“Tapi, Bi...” Kebingungan yang melanda Gin akibat kejadian dalam ingatannya yang terputus-putus yang bagai mimpi bagi Gin.
“Tidak usah tapi-tapi, sudah istirahatlah sana, besok kamu akan memulai latihan kembali. Tetapi sebelum itu coba kamu pusatkan fokusmu dan bayangkan ada energi dalam tubuhmu lalu alirkan ke tanganmu”
Setelah mendengar arahan dari Merume, Gin mempraktekkan apa yang dikatakan Merume.
Beberapa saat kemudian secara perlahan muncul energi kegelapan pada tangan Gin. “Saya berhasil, Bibi. Jadi ini yah energi kegelapan yang Bibi katakan sebelumnya.”
Setelah energi tersebut hilang Ginpun loncat saking bahagianya sampai-sampai melupakan ketegangan yang baru terjadi.
“Sudahlah, jangan terlalu bahagia karena banyak pendekar diluar sana yang jauh lebih muda darimu berhasil memicu energi dalam tubuhnya. Istarahat sana sebab latihanmu besok jauh lebih berat dari latihan-latihanmu sebelumnya.” Dengan wajah galak Merume mengatakan hal tersebut pada Gin.
“Baik, Bi.”
Merume mempersiapkan sesuatu yang bahkan membuat dirinya berada dalam bahaya, Gin termasuk dalam persiapan tersebut. Ini merupakan rencana jangka panjang, jadi tidak mudah bagi Merume mempersiapkannya.
Dia menulis sebuah surat yang nantinya akan dibaca oleh Gin, terdapat urusan yang perlu diselesaikannya. Itulah rencananya, dia harus meninggalkan Gin. Tidak bisa bersama dengannya terus.
Pagi itu Merume mengajak Gin ke dalam hutan tetapi bukan ke tempat biasa Gin mencari kayu bakar sebagai latihannya tetapi saat ini Merume membawa Gin ke bagian terlarang hutan kota Jantapia tersebut.
Konon katanya sekali masuk ke bagian terlarang hutan tidak ada yang berhasil keluar hidup-hidup entah ada makhluk atau apalah yang terdapat dibagian terlarang hutan tersebut.
“Kita akan ke mana, Bi?” pertanyaan Gin dibalas oleh Merume, “Sudahlah ikuti saja Bibi,”
Beberapa saat kemudian mereka telah tiba didepan gerbang hutan bagian terlarang.
Setelah itu Merume menjelaskan bahwa Gin harus memasuki bagian terlarang hutan dan harus bertahan hidup selama tujuh hari.
Merume menjelaskan secara detail serta betapa berbahayanya bagian terlarang hutan.
Setelah mendengar hal tersebut, Gin dengan semangat yang membara. “Baiklah, saya masuk sekarang.”
“Tunggu dulu, sebelum itu, bawa ini bersamamu.” Merume melemparkan sebuah penyimpanan air minum untuk persediaan Gin nantinya.
Setelah menerima penyimpanan air minum tersebut, dengan santai Gin memasuki bagian terlarang hutan.
Setelah tubuh Gin hilang ke dalam hutan, Merumepun bergumam dalam hati, “apakah saya harus mengikutinya demi memastikan dia baik-baik saja? Hmm sepertinya tidak perlu, yah walaupun saya tau apa yang ada didalam hutan bagian terlarang ini seratus kali dapat membunuhnya, tanpa kekuatan terpendam bocah tengik itu. Tapi saya yakin dia akan baik-baik saja, karena dia adalah putra pemimpin, lagipula saya harus menyelidiki sesuatu terlebih dahulu selama beberapa hari ke depan.”
Merumepun pergi dari gerbang hutan bagian terlarang menuju suatu tempat dengan kecepatan penuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
mochamad ribut
up
2023-04-04
0
mochamad ribut
lanjutkan terus othor
2023-04-04
0