Pulang dari seminar, Fatih dibuat bingung
Halaman Rumah yang biasanya ada mobil satu atau dua yang terparkir, kini sudah dipenuhi mobil-mobil yang diduga milik adik-adiknya "Ada apa ini"
Fatih berjalan cepat dan sedikit berlari
Setelah diambang pintu, iapun dibuat terkejut. Rumah terlihat ramai orang, dan banyak parcel
Fatih mengabsen, seluruh keluarganya.
'Masih utuh. Papa mama juga baik-baik saja. Malah sehat'
"Ada apa ini, kok ramai banget" Ucapnya dengan bingung
"Ini bukan waktunya arisan kan?" Sambungnya
Tetapi, lagi-lagi pertanyaannya tidak ada yang menjawab
Tiba-tiba gadis kriwil mendekati, dan menarik tangannya "Pa, nanti Zira dan Arin, jadi pengantinnya, ya"
Fatih jongkok agar bisa mengorek informasi dari si kribo
Tinggi mereka sudah sama
"Arin, kapan datang"
"Tadi pa, barusan"
"Mau kemana?"
"Mau ngiring pengantin"
"Pengantin? Siapa yang mau jadi pengantin" Tanya Fatih tambah bingung
"Papa" Tunjuk Arin pada Fatih
"Aku?"
"Iya, papa Fatih"
"Dengan siapa?" Tanya Fatih pada Arin
"Arin tidak tau" Lalu si Arin berlari, dan bergabung dengan mama papanya
Fatih berdiri dengan wajah kebingungan
"Sekarang, kamu mandi. Dan ganti baju" Usir Sifa
"Ma, maksud mama apa ??" Fatih mengabsen beberapa parcel yang berisi buah, makanan, baju, sepatu, sandal, roti buaya, dan banyak lagi yang lainnya "Dan ini parcel, buat siapa? Untuk apa ma"
Sifa menyikut Husayn "Kamu yang ngomong"
"Ehem" Husayn berdehem "Semalam kamu habis ngecengin siapa kak" Tanya Husayn to the point
"Ngecengin ??" Ulangnya bingung, namun ingatannya, tertuju pada miss lele
"Buka ponselmu" Ujar Husayn, yang sejak tadi sibuk mainan ponsel
Perasaan Fatih sudah harap-harap cemas
Selagi Fatih membuka foto-foto dan video kiriman Husayn, Sifa berkomentar
"Kalau bawa anak gadis itu, jangan kemalaman. Terus kamu itu jujur. Kenapa main kabur segala waktu ditanya mama" Ujar Sifa
"Main kebut-kebutan lagi" Sambung Husayn
Fatih terduduk. Bingung mau berbuat apa. Membela diripun, rasanya tidak mungkin. Lawannya tidak sepadan
"Kamu kan sudah dewasa, lancang banget bawa anak gadis orang. Padahal, orangtua nya cemas dan takut terjadi apa-apa pada putrinya" Cecar Sifa
"Mah"
"Sudah. Nggak usah banyak alasan. Sekarang mandi. Karena anakmu sudah menantimu disana"-Sifa
"Maksudnya apa sih ma. Fatihah itu dimana?" Fatih mulai resah, takut terjadi apa-apa
"Fatihah aman. Sekarang, mandi. Kita segera menyusul Fatihah disana. Kasihan dia" Ucapnya sambil menarik Fatih agar bangun dari tempat duduknya
Fatih menolak diseret-seret "Oke, oke. Terus, ini maksudnya itu apa" Tunjuk Fatih pada bingkisan cantik
"Untuk melamarkan, wanita pujaan untukmu" Ucap Fariz sambil menepuk-nepuk bahu milik Fatih
"Siapa?! Riz, Ma, Memangnya pujaan ku itu siapa?"
"Kamu maunya siapa. Ada Rita, ada Rina, ada Rika banyak. Kau pilih mana" Sewot Sifa
Sedangkan yang lain, bisanya cekikikan melihat Fatih dikerjain mamanya
"Ma, mama jangan sembarangan menjodohkan aku dong. Kalau perempuan itu tidak menerima Fatihah. Nanti Fatihah bagaimana"
"Kenapa harus mengkhawatirkan Fatihah. Kan yang akan ngejalanin kamu" Sifa
"Terus, memangnya mama tau. Wanita mana, yang bersedia menerima Fatihah"
"Ya calon suaminya dialah, kelak"
"Ma... "
"Ahahah" Hanan dan Fariz tertawa bersama
"Kalian juga kenapa tertawa ??! Mengejek?" Kesal Fatih pada kedua adik-adiknya
"Huuh. Kak, lebih baik dinginkan dulu pikiranmu, dan bersihkan badanmu. Biar setan-setan yang terkutuk itu kabur" Ucap Fariz, membuat eneg perut Fatih
"Dan jangan lupa, pakai bajumu yang sama dengan kita" Sambung Hanan
Fariz berdiri, lalu mendorong Fatih agar masuk kekamar "Buruan. Keluarga sana sudah nungguhin kita"
"Dan awas jangan kabur" Imbuhnya
"Sebelum kabur, dipasangin rantai aja bang" Celetuk Hawa
Semuanya menatap Hawa
"Hehehe, jangan ngliatin aku begitu. Alana..." Hawa meminta dukungan pada Alana "Kacau kacau kacau"
Ahahaha
-
Beberapa menit kemudian
Fatih sudah tampan dan nampak lebih muda dibanding pas menggunakan jas lengkap
Fatih sudah menggunakan kemeja batik, couple an dengan semua keluarganya
Fariz dan Hanan memutari Fatih
"Ada yang kurang nggak Riz" Tanya Hanan
"Baiklah akan aku teliti" Fariz pura-pura serius "Celananya hitam, persis kayak punya kita, bagus" Fariz manggut-manggut "Menurutku, semuanya udah oke" Ucap Fariz berhenti mengontrol Fatih
"Oke bagaimana. Rambut, rambut Riz" Ucap Hanan lagi
"Rambut oke"
"Jenggot Riz jenggot"
"Dia nggak punya jenggot kak"
"Oh iya, iya"
-
Sebagai tahapan awal dari pernikahan, lamaran menjadi hal yang penting ketika ingin meminang wanita yang dicintai.
Sebelum keluarga Ilham bertandang ke rumah calon gadis yang ingin dinikahi oleh Fatih, Sifa sudah menyiapkan seluruh seserahan khas adat Betawi.
Sebagai simbol penghormatan dan penghargaan kepada keluarga wanita, Sifa sudah mempersiapkan membawa seperangkat sirih embun lengkap, yang dihias dengan cantik diatas baki.
Tidak ketinggalan, membawa roti buaya yang dilambangkan sebagai simbol kesetiaan dalam ikatan pernikahan.
Tidak lupa pula, Sifapun membawa pisang raja yang merupakan lambang kesuburan. Maka dari itu, membawa pisang raja mengisyaratkan agar kedua calon mempelai segera diberikan keturunan setelah menikah.
Sifa juga sudah menyiapkan kain batik, buah-buahan segar, dan wajib membawa satu set perhiasan seperti kalung, cincin dan anting-anting.
Selain daun sirih dan roti buaya, pelengkap seserahan yang biasanya dibawa oleh calon mempelai lelaki adalah sirup merah.
-
Keluarga Fatih sudah memasuki halaman rumah Retno
Betapa kagetnya, rumah yang semalam sepi dan tak ada tanda apa-apa, kini ramai orang yang berseragam jas hitam khas Betawi
Tiba-tiba sambutan mulai disuarakan oleh keluarga Retno
"Saatnya lempar pantun" Ucap MC
"Ujung Pandang Kota Palu
Jalan-jalan tentunya seru
Pandang memandang tersipu malu
Alangkah indahnya calon pengantin baru" Keluarga Retno
"Paling enak makan durian
Baunya harum manis rasanya
Paling enak calon pengantin
Kapan neng kita ke penghulu" Keluarga Fatih
"Jalan-jalan ke kota Padang" Keluarga Retno
"Cakep" Keluarga Fatih
"Jalan-jalan ke kota Palembang" Keluarga Retno
"Cakep" Keluarga Fatih
"Capek bang.."
AHAHAHA
"Ayo silakan masuk"
Setelah dipersilakan, akhirnya keluarga Ilham memasuki rumah Retno dengan gagah dan cantik-cantik
Semua tetangga dan sanak famili yang melihat keluarga ini, dibuat pusing karena wajah calon suami Retno kembar banyak
Fatihah menyambutnya dari dalam "Daddy.. Beneran daddy yang mau melamar kak Retno?"
"Hus jangan keras-keras" Bisik Fatih
"Hah, kalau aku jadi kak Retno, rugi"
"Kenapa rugi"
"Yaiyalah, lakinya tua"
AHAHA
Anak keturunan Ilham tertawa ngakak. Sedangkan Sifa dan Ilham, hanya saling lirik
Seketika itu, semuanya berubah hening. Ternyata, calon tunangannya Fatih keluar untuk menemuinya
Fatih tertegun dengan penampilan Retno yang cantik dan anggun
Jantung Fatih mulai berdetak tak beraturan
Rasanya tidak percaya. Pertemuan dengan Retno hanya beberapa kali. Tetapi, hanya sekali saja membuat kesalahan, yaitu membawa Retno keluar, dan ketahuan, kini sebentar lagi, mereka akan naik kepelaminan
'Horeeee, aku akan segera menikah' Soraknya dalam hati
'Senangnya dalam hati 🎶 Kalau beristri lagi 🎶'
SAMBUNG SENDIRI.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Siti Nurjanah
malah nyanyi . wkwkwk
2023-12-18
1
Dewi Zahra
keren kak
2023-06-10
0
hapus akun
papa Ilham mesti dah sepoh banget yak
2022-04-06
2