Fatih mengakhiri penyatuannya
Rasanya tidak tega melihat istrinya teriak-teriak karena kesakitan
"Tissue mana sayang" Tanyanya pada Retno
"Ini" Tunjuknya diatas kepalanya yaitu diatas nakas
Fatih memberangkang diatas tubuh Retno, yang masih dengan keadaan polos
Kembali Retno membayangkan benda itu yang tadi menusuknya, hingga membuat airmata nya menetes
Retno memejamkan matanya dan menarik bantal untuk menutupi wajahnya sekaligus mengelap airmatanya yang sempat meleleh saking sakitnya
Sambil mengelap kepunyaannya dan juga milik Retno, Fatih membuka bantal yang menutupi wajah sang istri "Kenapa?"
"Sakit om"
Selagi Fatih mengelap milik Retno, ia sedikit menekan
"Sudah om, perih om. Jangan" Tolaknya takut dihujam lagi
"Kan sekalian daddy periksa, takut terjadi infeksi, bagaimana"
"Biar aku sendiri aja om" Retno akan bangun dari rebahannya
"Tunggu dulu, jangan bangun" Ucapnya kembali mengelap
Bibirnya melengkung, lalu menindih Retno kembali "Terima kasih ya.."
Cup
Kecupnya pada bibir Retno
Fatih bangun, lalu mencari CD yang tadi ia lepas dan membuangnya sembarangan "CD ku mana sih"
Setelah ketemu dan sudah memakainya "Sayang, bersihkan badanmu dulu sayang. Jangan tidur"
Retno pun menurut.
Ia bangun dan sedikit berlari sambil menarik sarung milik Fatih, bekas alas percintaannya tadi
Retno ingin menjerit ketika **** * nya terkena air
"Perih ya" Tiba-tiba suara itu datang mengagetkan, membuat Retno menoleh dengan cepat
"Om.. Kenapa om berdiri dipintu. Keluar om, malu"
"Kenapa malu" Ucapnya berjalan mendekat, lalu melepas begitu saja segitiga nya, dan mengguyur seluruh tubuhnya dibawah guyuran air shower
Retno mengangah "Si om, benar-benar tidak tau malu"
"Haha" Fatih tertawa "Ayo, mandi sini" Fatih menarik Retno yang sedang berjongkok "Nanti sembuh. Maaf ya"
Mereka bertatapan dibawah guyuran air
Sesekali Fatih menyingkirkan rambut Retno yang berantakan kedepan karena tersapu air
"Kita berdo'a dulu yuk"
“Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari fardhol lillaahi ta'aala”
Artinya: Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar wajib, karena Allah Taala
Sebagai pasangan suami istri, bercinta di malam pertama bisa menjadi pengalaman tak terlupakan. Namun, tak semua pasangan bisa merasakan langsung kebahagiaan. Sebab, biasanya bila pasangan kurang terlumasi, wanita bisa merasa nyeri, sensasi terbakar di dekat vulva, atau rasa sakit yang menusuk hingga panggul.
Perlu diketahui, bahwa nyeri pasca berhubungan in tim, sebenarnya sangat umum terjadi.
Satu dari tiga wanita mengalami nyeri selama atau setelah hubungan sek sual
Sedangkan menurut dokter obgyn papa Ilham dan Hanan, itu menjadi salah satu masalah utama yang mereka sering temukan pada pasiennya.
Ketika pasangan suami istri melakukan hubungan in tim penetrasi, dan pen is suami melakukan kontak berulang kali dengan dinding vag ina, ini bisa semakin parah dan sangat menyakitkan.
Bisa juga, pen is terlalu besar
Jika masalahnya ini, dan vag ina istri terasa nyeri, itu karena belum terbiasa. Maklum masih segel
Tidak semua wanita mengalami nyeri saat setelah berhubungan sek s.
Tapi, jika istri mengalami rasa nyeri yang menusuk, kram, nyeri panggul, hingga berkepanjangan, kemungkinan istri menderita endometriosis.
-
Kembali ke pasangan pengantin baru
Mereka sudah sampai dilantai dasar apartemen mereka
Fatih merangkul Retno, sembari mengecek info rumahnya, dengan nama mereka "Lihat sayang" Tunjuk Fatih pada papan informasi "Nama kita, sudah tercatat disini"
Retno membacanya "Mr Alfatih P Zayn & Mrs Retno A Djangkaru. Kok bisa om. Kan baru menikah kemarin"
"Ya bisa. Ngurusnya, pas daddy ngurus-ngurus dokumen persiapan nikah. Kan ada identitas milik sayang"
"Oh"
"Jadi, kita tinggal disini bebas, karena kita penduduk legal"
Kemudian, Fatih kembali menggandeng tangan Retno, sesekali memegang pinggang, merangkul, lalu menggandeng lagi, sesuka Fatih
Mereka sudah menaiki lift, dan masuk kerumahnya di nomor 15 lantai 5
Ternyata, diatas sudah disambut oleh semua keluarganya
"Waaah... Pengantin baru. Ditungguin lama" Fariz sengaja berdiri didepan pintu, untuk memberi kejutan pada mereka berdua
Fatih dan Retno terkejut
"Kok bisa, kalian bisa masuk"
"Kurcilmu bang" Ucap Hawa sambil merangkul Fatihah kedepan "Kami paksa aja dia, suruh memasukkan kami semua"
"Daddy.. Kangen" Ucapnya menghambur memeluk Fatih. Fatihah mendongak "Dad, semalam aku kesepian tau. meskipun semuanya pada nginep, tapi aku ngerasa sepi tanpa daddy. Kangen aku dad" Kembali Fatihah memeluk papanya
"Oh" Dengan rasa sayang, Fatih memeluk putrinya erat. Terakhir mencium kepalanya "Emmmuuaahh.. Dah" Fatih mengurai dan merangkulnya, serta merangkul Retno
Fatih berucap pada mereka berdua, yang berada direngkuhannya "Kalian tidak kangen" Fatih mengabsen keduanya
Fatihah menoel Retno "Kak, kakak kangen nggak sama aku"
Retnopun membalas dengan cara menoel juga "Harusnya kangen, tapi tangan si om, berat" Ucapnya sambil menunjuk tangan besar Fatih, yang menumpuk dibahunya
Semua orang, matanya melebar "Si Om??"
"Panggilannya aneh banget" Ucap Hanan, membuat Retno memerah karena malu
Hanan kedepan sambil celingak celinguk "Hawa, sini kamu"
Hawa mendekat "Apa bang"
"Memang dulu, waktu kamu pertama kali bertemu Fariz, kamu panggilnya apa?" Tanya Hanan
"Pertama kali ya.."
"Iya"
"Hai"
"Hai?? Nasib banget kamu Riz, panggilannya nggak jelas. Contoh, contoh"
"Hai, sini kamu" Ucap Hawa seperti menantang
Husayn berjalan kedepan, lalu menarik hijab milik Hawa "Memang ini, istri yang tidak tau diuntung"
"Abang...!! Kebiasaan buruk" Teriak Hawa, membuat Arin turun dari sofa
Arin kebingungan melihat Hawa krudungnya sudah menutupi wajah
Arin menarik hijab Hawa yang sudah menjulur "Mama, mama Hawa kenapa. Nggak bisa nafas ya" Arin tambah merusak dan menarik nya hingga lepas
"ARIIIIIINNNN... "Teriak semua orang
Arin kebingungan "Arin tidak salah, Arin tidak salah. Arin ingin menolong"
Semuanya tepuk jidat
"Itu bukan menolong, itu merusak Ariiin...." Teriak Altaaf sambil berkacak pinggang didepan adiknya
"Arin, Arin, sini" Husayn menarik lengan Arin "Tos dulu"
Mereka pun tos " Kita berteman oke"
"Oke pa"
"Ya Tuhan, mereka rupanya sekongkol ya" Hanan kembali tepuk jidat
Ahaha
Setelah capek berantem, merekapun bercegkraman sebelum mereka pulang kekediamannya masing-masing
Sementara, Retno berjalan kedapur, untuk membuatkan minum
Meskipun kebingungan, Retno masih bisa membuatkan minum walau secangkir teh untuk semua keluarga barunya
Fatih kedapur "Sayang, sayang bikin apa?"
"Hanya air teh, om"
"Oh. Itu almari diatasmu ada simpenan jajan sayang"
"Iya om, ntar aku buka" Jawabnya sambil sibuk mengaduk teh, yang sudah dituang kedalam gelas
Fatih membuka lemari tersebut, lalu mengambil aneka jajan yang sengaja ia simpan disana "Isinya belum komplit sih, ntar gampang belanja dibawah ya"
"Iya. Oh iya om, kardus yang dari ibu. Tadi ditaruh dimana ya?"
"Ini, ini, dikakiku"
"Oh ya"
"Mau dibongkar?" Tanya Fatih
"Iya om. Coba isinya apa"
Fatihpun mengangkat kardus tersebut, lalu membantu membongkarnya
"Wah.. Isinya rendang, lele goreng, tahu, tempe, telor, banyak banget sayang. Sekampung dibawa semua"
"Dikira disini semacam kontrakan kali om. Makanya, semuanya diangkut semua" Retno kembali membuka sesuatu yang paling bawah "Wah nasi om"
Mereka saling tatap "Om, kita tata saja, lalu bawa kedepan ya om" Sambungnya
"Boleh"
Retno segera menata semua lauk dipiring-piring. Sedangkan Fatih membawa keluar untuk disuguhkan pada keluarganya
"Makan-makan"
Semuanya menoleh
"Loh, Retnonya mana" Mama Sifa baru teringat dengan menantu barunya. Maklum kumpul semua jadi lupa karena didepannya sudah banyak
"Dibelakang ma"
Dengan bantuan Ratna, Alana, dan Hawa. Makanan dan minuman akhirnya keluar juga
"Ini masak barusan?" Tanya Hawa pada Retno
"Iya" Jawab Fatih bohong
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Dewi Zahra
aku suka
2023-06-10
0
**✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿**
Retno jangan om lagi donk manggilnya
2022-04-07
1
Rihan Jamaien
gerah Thor nunggu malem ke dua
2022-03-23
0