Diam Diam Fatih Ingin Tau Mrepeeetttttt

Fatih dan Retno sudah berdiri didepan Sifa

"Bu" Sapa Retno, lalu mencium punggung tangan Sifa

"Retno ya?" Tebak Sifa mengingat-ingat

"Iye bu"

"Yang kemarin nganterin Fatihah kerumah kan?"

"Iye betul bu"

"Kok ada disini. Janjian sama Fatihah?"

"Kagak"

"Ma" Fatih merangkul Sifa "Mama sudah tau belum, Retno itu siapa?" Tunjuk Fatih pada Retno

"Ya, temen kuliahnya Fatihah lah. Ya nduk, ya?"

Retno sudah dadah-dadah "Bukan bu"

"Bukan??" Sifa mulai bingung

"Maksudnye, saye dan Fatihah memang satu kampus, tapi ai kakak tingkatnye, gitu"

"Oh, pantesan agak dewasa dibanding Fatihah"

"Iye, gitu deh" Cengirnya

"Mama, mama ingin tau siapa dia"

"Siapa?"

"Dia itu, anaknya babe Kohar. Penyetok ikan lele, yang dari Depok"

"Oh, benarkah?"

Baru, Retno manggut-manggut karena Fatih ngomongnya benar "Iye bu"

"Jadi, disamping kakak tingkatnya Fatihah, kamu itu anaknya haji Kohar?"

"Iye bu, anaknye babe Kohar" Jawab Retno

"Hadeeww. Orang bilang dunia tak selebar daun kelor, dan luasnya sejagat raya. Tapi kok ya, muter-muter ketemu nya orang-orang dekat.. Dan kenal" Heran Sifa sambil memegang lengan Retno

"Iya. Dia datang kemari, habis nyetokin lele dibelakang. Suruan babe Kohar, ma"

"Oh.. mama tuh taunya, Retno itu temen kuliahnya Fatihah. Eh, ternyata. Anaknya juragan Kohar"

"Iye, nggak mirip ye bu" Ucapnya sambil nyengir kuda

"Ya nggaklah. Memangnya daddynya Fatihah mirip" Sifa menunjuk dirinya bergantian dengan Fatih

"Iye beda. Ibu cewek, si om cowok" Candanya

'Si om?? Sejak kapan Fatih dipanggil om. Apa, Fatih pacaran sama tantenya?' Batin Sifa semakin penasaran

Fatih merangkul Sifa kembali "Memangnya mama kemarin belum tau, tanya-tanya gitu"

"Enggak lah.. Nggak ngerti mama. Kan keburu kamu pulang juga" Sifa menatap Retno dengan seksama

'Terlihat anak ini lincah dan dewasa, ternyata kakak kelasnya Fatihah'

"Oh iya, berarti kamu.." Sifa bingung "Satu fakultas sama Fatihah, tetapi kakak tingkatnya gitu kan" Tanya Sifa lagi untuk memastikan

"Bukan ma, kenapa soal itu mama tanyakan lagi. Yang jelas. Retno satu kampus sama Fatihah, namun beda fakultas. Dan tahun ini, Retno akan wisuda sarjana, bener Retno?" Kali ini Fatih yang menjelaskan

"Iye om"

Sifa mengernyitkan dahi "Kalian juga sudah kenal lama?"

"Nggak / Kagak" Diucap bersamaan

Sifa mulai berwajah bingung

"Mah, aku kenal dia itu waktu mama menyuruhku kerumah babe. Dan waktu itu, aku pas menjemput Fatihah. Dan ternyata, mereka saling kenal"

"Oh. La kok waktu nganterin Fatihah kerumah, kamu kok pura-pura nggak kenal"

"Ya bukan begitu ma, masa iya baru ngerti sekali langsung akrab. Aku kan bukan Fatihah. Bukan anak remaja. Benarkan Retno" Fatih meminta dukungan Retno

"Iye om, he" Cengirnya lagi

"Dan sekarang, kalau bukan dia yang nganterin ikan kemari, mana aku ngerti mah"

"Ngerti juga nggak pa-pa. Siapa yang larang"

"Kok mama gitu"

"Fatih, Fatih. Oh iya iya, jadi ingat"

"Ingat?" Sekarang Fatih gantian yang bingung

"Mama ngomong sama Retno, bukan sama kamu"

"Eh"

Sifa melirik Fatih sedikit ada sinyal gimana... Gitu

Jarang-jarang Fatih banyak ngobrol

"Waktu kemarin kerumah, Retno tu dah cerita banyak sama mama. Tapi ya gitu deh, kadang lupa. Maaf ya, maklum sudah tua" Sifa tersenyum cantik sambil menepuk bahunya Retno "Eh iya, sampai lupa nggak disuguhin minum ya"

"Kagak useh bu" Tolaknya tidak enak

"Eloh, kan disini minuman banyak. Masa dari warung makan nggak dikasih minum"

"Nggak useh bu" Tolaknya berulang-ulang

"Fatih.. Kasihan dia, ajak sana kedapur. Berdiri dari tadi kok, dan ngobrol aja sampai bibirnya kering. Sana-sana ajak kedapur"

Fatih berjalan duluan didepan, dan sesekali berhenti untuk menunggu Retno agar mengikutinya

"Kagak usah bu. Ai cepetan, takut mobilnya ditungguin babe"

Fatih berbelok lagi "Nganterin lele lagi? Dimana?"

'Cerewet banget ini anaku, banyak ngomong dari tadi' Batin Sifa

"Kagak tau om. Biasanya disetorin ke Pasar minggu. Kalau enggak dipasar Lenteng"

"Kamu yang anterin"

"La iye. Adanye kan ai doang om. Nyuruh siape lagi. Ai kagak ade saudare"

Sifa tersenyum pada anaknya sendiri.

'Jangan-jangan, ini anak ada sesuatu. Anak bukan, saudara bukan. Kenapa khawatir'

"Sudah, sudah. Oiya, lelenya sudah dibayar belum?" Selah Sifa

"Udah / Udeh" Diucap bersamaan

Sifa mlongoh lagi dalam sekejab. Namun sebentar saja Sifa senyum-senyum sendiri lagi

Fatih dan Retnopun bertatapan. Lalu,

"Ahahaha" Mereka tertawa bersamaan

Fatih segera menutup mulutnya dengan tangannya, sambil sedikit malu

"Dari tadi kite tabrakan mulu ye om"

"Iya"

-

Malam harinya

Fatih rebahan diranjangnya

Entah mengapa dia butuh teman ngobrol tapi bingung dengan siapa ia ingin mengobrol

Fatih kembali melihat grup chat keluarganya "Sepi bener kayak kuburan ya ini grup" Fatih kembali melihat story yang ada diaplikasi WA, dengan penggemar jutaan umat "Ah, isinya curhatan semua" Fatih kembali membuka history panggilan

Fatih kembali tersenyum melihat panggilan masuk yang belum ia kasih nama

Fatih segera memperbesar gambar gadis tersebut, yang menelponnya didepan restoran tadi siang

Fatih tersenyum kembali menatap foto gadis yang berpose memegang caduk ikan, yang kelihatan keberatan karena banyak isinya

Fatih segera menyimpan nama gadis itu dengan sebutan Mrs lele "Ahaha lucu"

Fatih tertawa sendiri sampai air matanya ikut mengalir

Lalu, Fatih melihat story yang Retno pajang diaplikasi chat sejuta umat "Benar-benar gadis lele. Fotonya sama lele semua, ahaha"

Brakk

"Daddy"

Fatih kelabakan dan segera menyembunyikan sesuatu yang ia tonton barusan

Fatihah mendekati Fatih, yang kelimpungan seperti maling ayam yang tertangkap basah

"Daddy kenapa? Daddy nyembunyiin apa?"

"Enggak. Ngapain kamu masuk kamar tanpa ketuk pintu dulu"

"Udah ketok kok. Daddynya aja yang mainan hape sampai nggak denger pintunya aku gedor-gedor dari tadi"

"Ya udah, buruan kamu mau apa?"

"Daddy..." Fatihah naik ke ranjang.

Dengan cepat, Fatih mengambil ponselnya yang tadi ia taruh dibawah bantal, yang akan ditiduri Fatihah

"Daddy kenapa sih. Dari tadi kayak menghindar"

"Enggak. Kamunya aja yang sensitif"

Fatih segera menjauhi hapenya, lalu memencet- mencet agar nomor HP Retno segera tertutup

"Pinjem dad hapenya"

"Nggak bisa. Kamu kan punya sendiri"

"Ih, tumbenan banget daddy pelit"

"Bukannya pelit, daddy itu belajar bisnis. Takut aplikasinya kehapus sama kamu"

"Hmm bisnis. Lihat dong, bisnis apaan"

Wajah Fatih mendekati Fatihah "Bisnis lele jumbo" Fatih langsung menutup mulutnya keceplosan

"Apa dad. Lagi dad. Baru dengar. Dengan siapa?"

"Dengan siapa aja, asal orang yang masih hidup" Ucap Fatih asal

"Daddy ih"

"Kamu ngapain kesini. Ada sesuatu?"

"Ada"

"Apa. Pokoknya daddy larang kamu tidur disini"

"Daddy kok takut banget sih kelihatannya"

"Enggak. Kenapa musti takut"

"Berarti yang lain boleh dong"

"Apa?"

"Beliin motor" Rengeknya

"Kamu tuh aneh. Badan kamu tuh kecil. Minta motornya gede"

"Ya.. Kalau gitu, aku bakal tidur disini"

"Nggak boleh"

"Kenapa?"

"Daddy nggak mau jatuh lagi"

Fatihah mulai cemberut "Ya udah, pinjam hapenya"

"Buat apaan. Kan kamu punya sendiri"

"Tapi aku ingin main game dihape daddy"

"Nggak bisa"

"Daddy kok pelit sih. Minta motor, nggak boleh. Pinjem hape aja, nggak boleh juga"

Fatihah keluar dengan hati yang kecewa "Aku nggak mau berteman ama daddy"

Brakkk

Fatih hanya mengusap dadanya "Jantungku oh jantungku"

Siapa yang ingin Fatih segera bucin??

BERSAMBUNG.......

Terpopuler

Comments

Dewi Zahra

Dewi Zahra

aku suka

2023-06-10

1

Nurmawan Napitupulu

Nurmawan Napitupulu

aing

2022-04-28

1

Syamsi

Syamsi

go otw bucin ✊✊

2022-04-05

0

lihat semua
Episodes
1 Pesta Pernikahan Mantan istri
2 Berjumpa
3 Bertemu Mantan Istri
4 Rambutnya Bagus Banget
5 Malam Minggu Malam Yang Panjang
6 Ngobrol Bareng
7 Diam Diam Fatih Ingin Tau Mrepeeetttttt
8 Penyesalan Viviana
9 Ketemu Lagi
10 Kebejatan Didin Anak Buah Babe
11 Fatih Kangen Retno
12 Dokter Serba Bisa... Prepeeettt
13 Akhirnya Tunangan Juga
14 Hati Ke Hati
15 Menjelang Hari H
16 Wisuda Dan Wisnikah
17 Viviana Ngamuk
18 Menyatu
19 Retno Diboyong Ke Apartemen
20 Malam kedua
21 Fatih Mulai Bekerja Kembali
22 Membuka Hadiah
23 Soto Untuk Papa Mertua
24 Bertengkar Bumbunya Rumah Tangga
25 Retno Maluuuuu
26 Bulan Madu Rombongan
27 Masih Rombongan.. Untung Yang Itu Tidak Rombongan
28 Pulang Bulan Madu
29 Fatih Mengidam
30 Ingin Markisa
31 Keinginan Fatih Terobati
32 Malam Ini Menginap Dikampung Istri
33 Kedatangan Fatihah
34 Kangen
35 Rindu Yang Terobati
36 Papa Ilham Sakit
37 Mengunjungi Mertuanya Husayn
38 Retno Memasak Untuk Sang Mertua
39 Dimasakin Suami
40 Tidur Dirumah Mertua
41 USG
42 Bertemu Mantan Istri
43 Retno Uring Uringan
44 Keikhlasan Viviana
45 Bibir Retno Pecah Gara Gara Fatih
46 Menginap Dirumah Babe
47 Berkunjung Kerumah Besan
48 Bertemu Toto
49 Pertama Kalinya Fatih Kesal
50 Fatih Suami Siaga
51 Memetik Anggur
52 Gatal
53 Melahirkan
54 Berkumpul
55 Viviana menyandang janda kembali
56 Masih Viviana
57 Fatihah ingin memiliki pacar
58 Diam Diam Fatihah Sudah Pacaran
59 Bertemu Calon Menantu
60 Bertemu Calon Besan
61 Cemburu
62 Viviana Berkunjung Ke Rumah Mantan Mertua
63 Viviana Menikah Lagi
64 Uang Pelangkah
65 Fatih Naik Pitam
66 Mama Sifa Ngomel
67 Masih Fatihah
68 Rayuan Fatih
69 Pengeluaran
70 Berdamai
71 Salah Pakai
72 Lipstick Baru
73 Berkumpul
74 Yunan Nikolai
75 Papa Ilham Berpulang
76 Isak Tangis Pemakaman Sang Papa
77 Masih Mengenang
78 Surat Untuk Papa
79 Gara Gara Rambut Basah
80 Fahmi Menggigit Arin
81 Wani Piro
82 Naik Odong Odong
83 Kantong Arin Kering
84 Arin Menstruasi
85 Berkumpul
86 Mama Sifa Menyanyi
87 Balapan
88 Gara Gara Paralayang
89 Sikembar Sudah Sekolah
90 Gagal
91 Dunianya Sayra
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Pesta Pernikahan Mantan istri
2
Berjumpa
3
Bertemu Mantan Istri
4
Rambutnya Bagus Banget
5
Malam Minggu Malam Yang Panjang
6
Ngobrol Bareng
7
Diam Diam Fatih Ingin Tau Mrepeeetttttt
8
Penyesalan Viviana
9
Ketemu Lagi
10
Kebejatan Didin Anak Buah Babe
11
Fatih Kangen Retno
12
Dokter Serba Bisa... Prepeeettt
13
Akhirnya Tunangan Juga
14
Hati Ke Hati
15
Menjelang Hari H
16
Wisuda Dan Wisnikah
17
Viviana Ngamuk
18
Menyatu
19
Retno Diboyong Ke Apartemen
20
Malam kedua
21
Fatih Mulai Bekerja Kembali
22
Membuka Hadiah
23
Soto Untuk Papa Mertua
24
Bertengkar Bumbunya Rumah Tangga
25
Retno Maluuuuu
26
Bulan Madu Rombongan
27
Masih Rombongan.. Untung Yang Itu Tidak Rombongan
28
Pulang Bulan Madu
29
Fatih Mengidam
30
Ingin Markisa
31
Keinginan Fatih Terobati
32
Malam Ini Menginap Dikampung Istri
33
Kedatangan Fatihah
34
Kangen
35
Rindu Yang Terobati
36
Papa Ilham Sakit
37
Mengunjungi Mertuanya Husayn
38
Retno Memasak Untuk Sang Mertua
39
Dimasakin Suami
40
Tidur Dirumah Mertua
41
USG
42
Bertemu Mantan Istri
43
Retno Uring Uringan
44
Keikhlasan Viviana
45
Bibir Retno Pecah Gara Gara Fatih
46
Menginap Dirumah Babe
47
Berkunjung Kerumah Besan
48
Bertemu Toto
49
Pertama Kalinya Fatih Kesal
50
Fatih Suami Siaga
51
Memetik Anggur
52
Gatal
53
Melahirkan
54
Berkumpul
55
Viviana menyandang janda kembali
56
Masih Viviana
57
Fatihah ingin memiliki pacar
58
Diam Diam Fatihah Sudah Pacaran
59
Bertemu Calon Menantu
60
Bertemu Calon Besan
61
Cemburu
62
Viviana Berkunjung Ke Rumah Mantan Mertua
63
Viviana Menikah Lagi
64
Uang Pelangkah
65
Fatih Naik Pitam
66
Mama Sifa Ngomel
67
Masih Fatihah
68
Rayuan Fatih
69
Pengeluaran
70
Berdamai
71
Salah Pakai
72
Lipstick Baru
73
Berkumpul
74
Yunan Nikolai
75
Papa Ilham Berpulang
76
Isak Tangis Pemakaman Sang Papa
77
Masih Mengenang
78
Surat Untuk Papa
79
Gara Gara Rambut Basah
80
Fahmi Menggigit Arin
81
Wani Piro
82
Naik Odong Odong
83
Kantong Arin Kering
84
Arin Menstruasi
85
Berkumpul
86
Mama Sifa Menyanyi
87
Balapan
88
Gara Gara Paralayang
89
Sikembar Sudah Sekolah
90
Gagal
91
Dunianya Sayra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!