Fatih berjalan dikoridor rumah sakit
Tak disengaja, Fatih bertemu dengan Viviana yang sudah berperut besar
"Mas" Panggilnya
"Eh" Sejenak Fatih mengabsen badan mantan istrinya yang sedikit melar karena kehamilannya
"Apa kabar?"
"Baik. Maaf, aku ada pasien yang menunggu" Jawab Fatih, lalu berjalan menjauhi Viviana
"Mas" Panggilnya lagi
Fatih berhenti, lalu menoleh
"Apa kabar putri kita" Sambungnya
'Tumben'
"Alhamdulillah baik" Lalu Fatih memunggungi dan berlalu dari pandangan Viviana
Hati Fatih terasa tercabik-cabik, ketika melihat mantan istrinya yang sudah berbadan dua, dan bukan benihnya
Iya, dulu Viviana menolak hamil lagi waktu masih berumah tangga dengannya. Vivi takut badan yang ia jaga selama ini, akan jelek. Dan ekonominya akan memburuk karena tambah anak. Kini, dia hamil lagi dengan pria lain
'Dulu waktu hamil besar seperti itu, manjamu tidak ketulungan. Dan aku menyukai itu. Kini, kau sudah milik orang lain'
"Astagfirullah... Ya Allah, jauhkan sifat cemburuku ini padanya. Aku bukan siapa-siapanya lagi. Aku hanya manusia bodoh yang serba kekurangan. Dan siapapun boleh mengejekku" Fatih berkaca-kaca
Benar kata seluruh keluarganya. Fatih belum bisa move on dari Viviana
'Hanan, beruntung kamu ditinggal Aina karena meninggal. Kau tidak merasakan sakit dan terbakar seperti diriku. Aku hancur Hanan, hancur' Fatih mengusap airmata nya yang selalu meleleh 'Orang yang aku cintai bersanding dengan pria lain. Aku belum rela, belum. Dan sekarang, diusianya yang tidak muda lagi, dia hamil dari laki-laki itu. Sakit ma..' Aduhnya pada mamanya, meskipun Sifa tidak berada didepannya
Fatih merasa rapuh jika bertemu dengan Viviana. Hatinya hancur, tapi tidak bisa berbuat apa-apa
Lamunannya terhenti karena suara gawainya memekakkan telinga "Fatihah?"
Fatih segera mengangkat panggilan dari putrinya "Iya sayang"
"Daddy, daddy lama banget"
"Oh iya, ya. Maaf, maaf. Tadi ada pasien" Bohongnya "Terus, kamu sudah pulang?"
"Sudah"
"Ya sudah, daddy jemput"
"Tapi aku lagi ada dijalan dad"
"Kok dijalan! Minggir dong"
"Daddy bukan itu, aku mau main ketempatnya kak Retno. Aku dalam perjalanan sekarang"
"Retno siapa? Kemana?" Fatih tidak mengingat teman Fatihah satu persatu. Pikirannya hanya Vivi dan Vivi
"Ya Allah daddy. Kerumahnya babe dad, Depok. Lele, lele"
"Oh, babe Kohar"
"Iya"
"Kamu kesana?"
"Iya dad, nungguin daddy lama"
"Jadi daddy kesana nih, jemputnya"
"Iya. Tapi kalau daddy belum selesai, terusin dad. Aku ingin main"
"Ah, kau ini. Ya sudah, daddy lihat jadwal dulu ya"
"Iya dad, bye daddy"
-
Ternyata benar. Fatih masih ada pasien yang membutuhkan uluran tangannya
Fatih harus fokus dalam mendiagnosis dan menangani masalah penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah atau kardiovaskular.
Dokter yang memiliki gelar Sp.Jp ini, dikenal juga dengan sebutan ahli kardiologi.
Kedokteran jantung dan pembuluh darah juga merupakan bidang yang dipelajari dokter spesialis penyakit dalam. Para dokter spesialis jantung dan dokter spesialis penyakit dalam tak jarang berkolaborasi atau bekerja sama dalam menangani pasien yang bermasalah dengan jantung dan pembuluh darahnya.
Ada beberapa penyakit kardiovaskular yang dapat ditangani oleh Fatih, di antaranya
Ada infark miokard atau angina, penyakit jantung koroner, penyakit katup jantung, penyakit jantung bawaan, penyakit aorta, penyakit otot jantung, tumor jantung, gangguan irama jantung, serangan jantung, gagal jantung, dan henti jantung
Dalam melakukan diagnosis, Fatih akan menelusuri riwayat kesehatan pasien dan gejala yang dirasakan. Setelah itu, Fatih akan melakukan pemeriksaan fisik jantung, untuk mengevaluasi apakah terdapat masalah pada jantung.
Untuk memastikan diagnosis, Fatih menyarankan pemeriksaan penunjang, seperti elektrokardiogram (EKG), foto Rontgen, CT scan, MRI, angiografi, ekokardiogram, stress test, dan tes darah.
Setelah diagnosis dipastikan, Fatih akan menentukan langkah penanganan untuk mengobati penyakit yang diderita pasien.
Pengobatan dengan obat-obatan dan prosedur medis tertentu juga dibutuhkan sesuai hasil diagnosis.
Setelah selesai memeriksa pasien sebelumnya. Kini Fatih memeriksa pasien yang lain yang sudah mengantri didepan polynya
Setelah berbasa-basi, Fatih mulai menanyakan pada pasien lainnya "Apa yang anda rasakan saat ini"
"Nyeri pada dada dok"
"Menjalar hingga ke punggung?" Tebak Fatih
"Iya dok, dagu, sampai tenggorokan"
"Mual, pusing, dan lemas?"
"Iya dok. Sesak napas, dan berkeringat"
"Baiklah kita periksa" Hanan mulai memeriksa "Detak jantung anda juga tidak beraturan"
"Benar dok. Saya selalu deg-degan"
Fatih tersenyum "Cepat lelah atau muncul keluhan?"
Pasien mengangguk
"Sesak atau nyeri dada setelah melakukan aktivitas fisik, Iya? Maksud saya habis berolahraga?"
"Iya dok betul sekali"
"Komplit sekali. Baiklah, saran saya, anda harus memeriksakan diri. Oiya, anda bawa hasil pemeriksaan sebelumnya, seperti pemeriksaan darah, foto Rontgen, atau CT scan"
"Bawa dok"
"Baiklah, coba lihat"
Kebanyakan orang berpikir untuk menemui dokter spesialis jantung, hanya ketika mereka mengalami gejala. Padahal, rutin memeriksakan kesehatan jantung dan pembuluh darah penting untuk mendeteksi sejak dini penyakit yang diderita.
Semakin cepat gejala penyakit jantung terdeteksi, semakin cepat pula penanganan dapat dilakukan. Dengan begitu, pasien terhindar dari risiko terjadinya komplikasi yang berbahaya.
Fatih menulis resep pada kertas "Baiklah, ini resep yang harus bapak tebus. Jangan lupa, minum obat teratur, selalu terapkan pola hidup sehat, selalu berolahraga secara rutin, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, jangan merokok. Bapak merokok tidak?"
"Tadinya merokok dok"
"Sekarang, jangan. Dan mencukupi waktu istirahat, agar kesehatan jantung tetap terjaga. Bisa dimengerti?"
"Bisa dok. Kalau begitu, saya permisi"
"Silahkan"
-
Waktu sudah menunjukkan pukul 17:00 Fatih segera pulang, dan seketika itu ia ingat dengan Fatihah
"Hallo sayang, kamu dimana" Kebiasaan Fatih tidak bisa berbasa basi
"Daddy, aku sudah dirumah. Dan nggak perlu dijemput"
"Kok, kamu naik ojol"
"Enggak, eh iya"
"Kamu gimana sih, diajak ngomong susah"
"Haha, aku dianter kak Retno dad. Dan dia masih ada disini"
"Dia mengantar kamu?"
"Iya dad"
"Merepotkan sekali kamu"
"Aku ingin naik motor dad. Enak tau, mesra"
"Hus, kamu itu diantar cewek apa cowok sih"
"Cewek dad. Daddy pulang dong. Aku ingin dibeliin motor dad, daripada mobil dibengkel, belum beres-beres"
"Nggak bisa. Daddy nggak setuju. Daddy pulang"
Tut
Fatih segera pulang, dan menuju ke parkiran
-
Fatih berjalan cepat masuk kedalam rumah
"Assalamualaikum.. "
"Wa'alaikumusalam.." Jawab orang-orang yang ada didalam
Seperti biasa, Fatihah mendekati papanya untuk bersalaman. Setelah itu, Fatihpun mencium tangan kedua orangtuanya yang sedang asyik berbincang dengan teman Fatihah
Fatihpun menyalami Retno, sebagai tamu anaknya
"Dad, sini deh" Fatihah menarik lengan ayahnya untuk melihat motor matic gede, kepunyaan Retno
Mereka sudah diluar, dimana motor putih nan baru itu berada didepan rumah
"Dad, beli motor itu ya dad. Barusan aku bonceng, enak loh, nyaman"
Fatih tidak menjawab, tetapi justru meninggalkan, dan masuk kedalam
"Dad" Rengeknya
"Kenapa sih, nggak malu. Ada tamunya kok merengek kayak anak kecil"
"Beliin"
"Nggak"
"Dad"
"Kalau daddy bilang nggak, ya nggak"
"Ya" Fatihah kecewa
Fatih sebenarnya mampu membelikan motor keinginan anaknya. Tetapi Fatih tidak ingin Fatihah itu kepanasan, ataupun kehujanan
Selama bercerai dengan Viviana, uang gajinya aman-aman saja. Jikapun lolos, paling seperempat gajinya saja yang ia ambil, untuk kepentingan mereka berdua.
Ditambah, restoran yang Sifa kelola, sekarang butuh bantuan Fatih.
Kehadiran Fatih dirumah ini, tidak ada yang iri sedikitpun
Mereka justru berterimakasih, karena kedua orangtuanya ada yang menjaganya
Dukung terus Author..... Biar lancar menghalunya....
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Ninik Saidi
semangat kak..
2024-10-08
0
Dewi Zahra
keren kak
2023-06-09
0
Anggiat Silaen
akuuu sukaa KK sersaa nonton film d SCTV,, drama FTV ituuu 😍😍😍
2022-07-09
0