Ngobrol Bareng

Pagi harinya dihari minggu

Begitu restoran dibuka, pengunjung mulai berdatangan.

Fatih baru ke restoran sekitar pukul 09:30. Tetapi begitu jarum jam menunjuk diarah ke angka 10, pengunjung berdatangan seperti akan mengadakan arisan para alumni

Fatih berjalan menuju dapur, dan melihat stok lauk pak dan sayur

Kepiting, udang, cumi, ikan patin, bawal, gurame stok lumayan banyak dikolam dapur. Dan ayam, sayur-mayurpun telah tersedia banyak karena setiap hari ada pengepul yang datang kemari untuk memberi stok mengisi dapur restoran ini. Tetapi, kolam ikan lele hanya beberapa ekor yang masih terlihat berenang

"Babe Kohar kok belum nyetorin ikan lelenya ya"

"Ditelpon aja" Saut Sifa "Mungkin lupa"

"Baiklah"

Fatih segera menelepon nomor babe Kohar

"Hallo Assalamualaikum" Saut suara perempuan

"Loh, kok suara perempuan. Wa'alaikumusalam ... Ini nomer telepon nya babe Kohar kan?"

"Iye pak dokter. Maaf, babenya lagi gawe. Dokter Fatih, ada apa ya?" Sautnya tidak faham Fatih itu siapa

"Maksudnya lagi proses panen atau.. " Fatih terhenti bingung

"Iye betul. Sebentar, ai panggilin bentar ya dok"

Hening

Hanya suara sandal yang berjalan

"Heran, temen babe ada yang dokter juga. Atau, babe sakit. Kelihatannya sehat-sehat aje" Gerutunya masih didengar orang yang ada diujung telepon

"Hallo, hallo, bisa bicara lagi hallo" Saut Fatih karena masih ada suara, tapi gerutuan

"Eh iya iya, hallo"

"Ini Retno bukan? Anaknya babe Kohar, temen kuliahnya Fatihah, anak psikolog"

"Fatihah?? " Retno mulai mikir "Mana ada temen kuliahku yang namanye Fatihah. Jurusan psikolog ye?"

"Iya"

"Tapi bukan jurusan ai. Ai kagak kenal"

"Nggak kenal?? Emang jurusan kuliah mu apa?"

"Administrasi bisnis om"

"Oh, bentar-bentar. Waktu itu, kau pernah mengantarkan kerumah, rumah yang ada di Kebagusan, ingat? Kami juga pernah kerumah babe, sore-sore, dan makan ikan lele masakanmu. Kamu ingat?"

"Oh, om dokter Fatih. Oh iye, babe nyimpenye dokter Fatih jantung. Ai tadi takut om, bingung"

"Bingung kenapa?"

"Kirain, om dokternya babe. Kayaknye babe sehat-sehat aje, kok sampai ditelpon dokter jantung. Ai tadi yang gemeteran dan deg-degan gitu om. Takut babe penyakitan, tapi nyembunyiin penyakit entu"

"Ahaha"

Retno terdiam mendengarkan dokter Fatih tertawa renyah "Om"

"Iya Retno. Sebentar-sebentar ambil tisu dulu, perutku sakit ketawa, sampai nangis-nangis"

Retno tersenyum saja, dan terheran juga

"Kenapa om tertawa"

"Nggak. Tadi kamu kan takut aku telpon. Takut babe sakit"

"Iye"

"Eh, tadi kamu malah yang deg-degan. Berati yang harus diperiksa kamu"

"Iye juga ya om. Be, telepon dari dokter Fatih" Menjawab Fatih, tapi bicara sama babe

"Eh iya siniin"

"Om, telponnye ai kasiin kebabe ya om"

"Oh iya, iya"

"Hallo dokter Assalamualaikum dok" Saut babe tersenyum lebar

"Babe lagi sibuk panen ya kata Retno"

"Iye dok. Dokter telpon jangan-jangan kehabisan stok ye?"

"Tau aja babe. Iya be, restoran butuh ikannya babe lumayan cepat beh, soalnya stok menipis banget"

"Oh, ini lagi ditimbang menurut size dok. aduh si Ujang mana ya"

"Kenapa be" Suara dirumah babe, tapi Fatih tidak faham

"Ini sopir gue kemane. Retnoooo"

"Iya be"

"Kamu sopirin deh. Anterin lele ke restorannye pak dokter ye"

"Restoran??"

"Iye. Oiya pak dokter, dokter masih ada disono?" Babe baru menyauti Fatih kembali

"Iya be. Saya ada disini" Saut Fatih kembali

"Ini ntar, anak ai, yang anterin kesono aje ye. Sopir nyang biasanye anter, lagi mencret. Dan nggak mungkin anterin lele kesono. Mencret bukan penyakit jantung kan dok? Jadi percume, pasti dokter kagak bise periksa tu Ujang" Canda babe

"Hahaha" Fatih tertawa lagi

Babe pun ikut tertawa tetapi tidak bunyi

"Iya beda be. Kayaknya karyawan babe sehat-sehat kok jantungnya"

"Tiap hari olahraga ngempanin lele, ya sehat dok" Babe tertawa lagi

"Iya be, oiya. Ditunggu ya be, misal ada berapa, ya nggak pa-pa untuk stok hari ini, lainnya besok juga nggak pa-pa. Oiya, sekali lagi maaf, saya nggak bisa datang sendiri, soalnya hari minggu, restoran lumayan ramai be"

"Iya dok, ntar Retno nyang ai suruh anterin"

"Nggak keberatan dia be, kan anak cewek"

"Kagak, kan kagak manggul die"

"Eh" Terdengar Fatih tertawa lagi "Yaudah be, saya tunggu ya.."

"Iye dok. Ntar ai ancer-ancerin tuh anak. Agar kagak nyasar"

"Iya be.. "

-

Setengah jam kemudian

Gawai Fatih berbunyi, dengan nomor tak dikenal

"Siapa?" Lalu Fatih mengangkatnya

"Assalamualaikum om, ini Retno. Anaknye babe Kohar" Bunyi hape Fatih langsung disamber suara yang tidak asing

"Oh Retno, iya, iya"

"Ai sudah didepan restoran Han's, ini bener kan restoran om"

Fatih tersenyum "Iya, restoran keluarga. Bukan punyaku"

"Eh ?? Om dimana? Bisa keluar om. Biar ai kagak kayak orang ilang"

"Iya, iya aku kedepan"

"Oke"

Baru ponsel Retno masuk tas, dari jauh sudah terlihat pria dewasa menghampirinya

"Retno, kamu yang membawa mobil ini?"

"Iya om. Ncang Ujang sakit perut. Jadi terpaksa ai yang anterin"

"Oh, bawa kedapur saja. Mobilnya bawa masuk, jangan disini. Itu beda juga yang ada dibelakang?" Tunjuk Fatih pada dua orang cowok, tapi tidak ia kenal

"Iye om, ncang Rojak nyetorin di warung tenda lamongan. Jadi ai sama nyang nyonggol same-same kagak ngerti restoran ni"

"Tapi nggak keder kan?"

"Kagak"

"Yaudah dibawa kedapur yuk" Fatih berjalan menuju dapur, agar Retno mengikuti dengan mobilnya

Setelah didapur, Retno dibuat mengangah dengan kolam yang lumayan besar didapur, dengan aneka ikan hidup yang besar-besar disana

"Ini ikannya sudah ditimbang kan seperti biasa" Tanya Fatih pada Retno

"Iya om ini notanya"

"Taruh dimana ini" Ucap kedua tukang songgol bawaan Retno

"Taruh sini-sini" Fatih menunjuk pada timbangan badan yang tersedia didapur, untuk penyocokan

Box-box steroform berwarna putih itu ditata diatas timbangan

"Pas om"

"Iya pas"

"Om, asri betul tempatnya. Ai kok baru lihat tempat ini om"

"Oiya" Fatih menjawab, tapi tangannya sibuk dengan digit kalkulator yang ada di hape nya "Aku transfer sekarang ya"

"Eh, iya om"

Fatih sudah mentransfer melalui m banking lewat ponsel restoran "Atas nama Kohar Djangkaru"

"Iya om"

"Berhasil" Fatih menunjukkan bukti transferan lewat ponsel restoran tersebut

"Iye om"

"Sudah ya"

"Iye"

"Kamu ingin jalan-jalan keliling" Ucap Fatih dengan enteng

"Iye om. Penasaran ai"

"Baiklah, kita muter kesana yuk"

Merekapun berjalan mengelilingi gazebo-gazebo yang berjajar dengan penuh pengunjung

"Senengnya rame banget pengunjungnye ye om"

"Iya. Oiya, Retno kuliah hampir lulus ya"

"Iye"

"Tadi ambil jurusan apa? Administrasi... "

"Bisnis"

"Oh.. Kok kenal Fatihah. Kan beda jurusan"

"Kan sering ketemu om, pas jajan dikantin, terus beberapa hari kemarin, kami same-same butuh jemputan"

"Oh, sering komunikasi dengan anak saya?"

"Sering, anaknya asik"

Fatih manggut-manggut "Ayo jalan kesana, mama ada disana" Fatih menunjuk Sifa yang sedang berdiri bersama pegawai lain

"Oh, bu Sifa kemari juga"

"Kan udah aku bilang, ini restoran keluarga yang dikelola mama"

"Oh"

"Iya, bukan punyaku. Aku hanya main aja kalau ada waktu"

"Oh"

"Iya bunder"

"Ahahaha" Retno tertawa lebar, membuat Fatih terhibur dengan obrolan ini

Reader's.... Suka kagak

BERSAMBUNG......

Terpopuler

Comments

Dewi Zahra

Dewi Zahra

semangat kak

2023-06-10

1

beybi T.Halim

beybi T.Halim

sukaaaaa...trus cinta dong 😀😀

2022-07-08

0

Rosdiana Niken

Rosdiana Niken

syuka bake banget,si babeh lucu😂

2022-06-30

0

lihat semua
Episodes
1 Pesta Pernikahan Mantan istri
2 Berjumpa
3 Bertemu Mantan Istri
4 Rambutnya Bagus Banget
5 Malam Minggu Malam Yang Panjang
6 Ngobrol Bareng
7 Diam Diam Fatih Ingin Tau Mrepeeetttttt
8 Penyesalan Viviana
9 Ketemu Lagi
10 Kebejatan Didin Anak Buah Babe
11 Fatih Kangen Retno
12 Dokter Serba Bisa... Prepeeettt
13 Akhirnya Tunangan Juga
14 Hati Ke Hati
15 Menjelang Hari H
16 Wisuda Dan Wisnikah
17 Viviana Ngamuk
18 Menyatu
19 Retno Diboyong Ke Apartemen
20 Malam kedua
21 Fatih Mulai Bekerja Kembali
22 Membuka Hadiah
23 Soto Untuk Papa Mertua
24 Bertengkar Bumbunya Rumah Tangga
25 Retno Maluuuuu
26 Bulan Madu Rombongan
27 Masih Rombongan.. Untung Yang Itu Tidak Rombongan
28 Pulang Bulan Madu
29 Fatih Mengidam
30 Ingin Markisa
31 Keinginan Fatih Terobati
32 Malam Ini Menginap Dikampung Istri
33 Kedatangan Fatihah
34 Kangen
35 Rindu Yang Terobati
36 Papa Ilham Sakit
37 Mengunjungi Mertuanya Husayn
38 Retno Memasak Untuk Sang Mertua
39 Dimasakin Suami
40 Tidur Dirumah Mertua
41 USG
42 Bertemu Mantan Istri
43 Retno Uring Uringan
44 Keikhlasan Viviana
45 Bibir Retno Pecah Gara Gara Fatih
46 Menginap Dirumah Babe
47 Berkunjung Kerumah Besan
48 Bertemu Toto
49 Pertama Kalinya Fatih Kesal
50 Fatih Suami Siaga
51 Memetik Anggur
52 Gatal
53 Melahirkan
54 Berkumpul
55 Viviana menyandang janda kembali
56 Masih Viviana
57 Fatihah ingin memiliki pacar
58 Diam Diam Fatihah Sudah Pacaran
59 Bertemu Calon Menantu
60 Bertemu Calon Besan
61 Cemburu
62 Viviana Berkunjung Ke Rumah Mantan Mertua
63 Viviana Menikah Lagi
64 Uang Pelangkah
65 Fatih Naik Pitam
66 Mama Sifa Ngomel
67 Masih Fatihah
68 Rayuan Fatih
69 Pengeluaran
70 Berdamai
71 Salah Pakai
72 Lipstick Baru
73 Berkumpul
74 Yunan Nikolai
75 Papa Ilham Berpulang
76 Isak Tangis Pemakaman Sang Papa
77 Masih Mengenang
78 Surat Untuk Papa
79 Gara Gara Rambut Basah
80 Fahmi Menggigit Arin
81 Wani Piro
82 Naik Odong Odong
83 Kantong Arin Kering
84 Arin Menstruasi
85 Berkumpul
86 Mama Sifa Menyanyi
87 Balapan
88 Gara Gara Paralayang
89 Sikembar Sudah Sekolah
90 Gagal
91 Dunianya Sayra
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Pesta Pernikahan Mantan istri
2
Berjumpa
3
Bertemu Mantan Istri
4
Rambutnya Bagus Banget
5
Malam Minggu Malam Yang Panjang
6
Ngobrol Bareng
7
Diam Diam Fatih Ingin Tau Mrepeeetttttt
8
Penyesalan Viviana
9
Ketemu Lagi
10
Kebejatan Didin Anak Buah Babe
11
Fatih Kangen Retno
12
Dokter Serba Bisa... Prepeeettt
13
Akhirnya Tunangan Juga
14
Hati Ke Hati
15
Menjelang Hari H
16
Wisuda Dan Wisnikah
17
Viviana Ngamuk
18
Menyatu
19
Retno Diboyong Ke Apartemen
20
Malam kedua
21
Fatih Mulai Bekerja Kembali
22
Membuka Hadiah
23
Soto Untuk Papa Mertua
24
Bertengkar Bumbunya Rumah Tangga
25
Retno Maluuuuu
26
Bulan Madu Rombongan
27
Masih Rombongan.. Untung Yang Itu Tidak Rombongan
28
Pulang Bulan Madu
29
Fatih Mengidam
30
Ingin Markisa
31
Keinginan Fatih Terobati
32
Malam Ini Menginap Dikampung Istri
33
Kedatangan Fatihah
34
Kangen
35
Rindu Yang Terobati
36
Papa Ilham Sakit
37
Mengunjungi Mertuanya Husayn
38
Retno Memasak Untuk Sang Mertua
39
Dimasakin Suami
40
Tidur Dirumah Mertua
41
USG
42
Bertemu Mantan Istri
43
Retno Uring Uringan
44
Keikhlasan Viviana
45
Bibir Retno Pecah Gara Gara Fatih
46
Menginap Dirumah Babe
47
Berkunjung Kerumah Besan
48
Bertemu Toto
49
Pertama Kalinya Fatih Kesal
50
Fatih Suami Siaga
51
Memetik Anggur
52
Gatal
53
Melahirkan
54
Berkumpul
55
Viviana menyandang janda kembali
56
Masih Viviana
57
Fatihah ingin memiliki pacar
58
Diam Diam Fatihah Sudah Pacaran
59
Bertemu Calon Menantu
60
Bertemu Calon Besan
61
Cemburu
62
Viviana Berkunjung Ke Rumah Mantan Mertua
63
Viviana Menikah Lagi
64
Uang Pelangkah
65
Fatih Naik Pitam
66
Mama Sifa Ngomel
67
Masih Fatihah
68
Rayuan Fatih
69
Pengeluaran
70
Berdamai
71
Salah Pakai
72
Lipstick Baru
73
Berkumpul
74
Yunan Nikolai
75
Papa Ilham Berpulang
76
Isak Tangis Pemakaman Sang Papa
77
Masih Mengenang
78
Surat Untuk Papa
79
Gara Gara Rambut Basah
80
Fahmi Menggigit Arin
81
Wani Piro
82
Naik Odong Odong
83
Kantong Arin Kering
84
Arin Menstruasi
85
Berkumpul
86
Mama Sifa Menyanyi
87
Balapan
88
Gara Gara Paralayang
89
Sikembar Sudah Sekolah
90
Gagal
91
Dunianya Sayra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!