Chapter 19

Beberapa minggu kemudian, ujian telah usai. Kiran sudah bisa bernafas lega karena ia tidak memikirkan pelajaran lagi.

"Sekarang aku bisa bekerja dengan tenang. Tidak usah lagi memikirkan pelajaran," ujar Kiran.

"Kau yakin tidak ingin kuliah?" tanya Gama.

Huft,....

Kiran hanya bisa menarik nafas panjang mendengar pertanyaan dari Gama.

"Kau tahu sendiri keadaan ku seperti apa. Akhir-akhir ini saja hubungan ku dan ayah semakin renggang."

"Ajak ayah mu bicara baik-baik, aku yakin beliau akan luluh. Biar bagaimana pun, kau adalah anak kandungnya."

"Anak kandung rasa anak tiri," sahut Kiran sembari menertawakan dirinya sendiri.

"Semua akan baik-baik saja Kiran. Terus berdoa dan tetap berusaha. Aku yakin kau bisa melanjutkan pendidikan mu."

"Aku tidak berharap banyak Gam. bagi ku, bisa makan dan memiliki sedikit tabungan sudah membuat ku bersyukur."

Gama hanya bisa memberi semangat pada Kiran. Gadis ini terlalu menyedihkan jika berhubungan dengan keluarganya.

Sambil menunggu waktu pengumuman tiba, Kiran semakin giat bekerja. Akhir-akhir ini ia mulai agak jarang bertemu dengan Marvel. Mungkin saja pria itu sedang sibuk sekarang.

"Kiran,...!"

"Hmmm,...!"

"Om bewok kemana ya? sudah dua minggu dia tidak datang ke toko kue ini."

"Mungkin saja duitnya sudah habis mbak. Maklum lah, lelaki hanya mengejar di awal saja," jawab Kiran.

"Emm,...jadi kau suka di kejar sama om duda itu?" tanya Fani merasa curiga.

"Hidih,....yang ada aku malah risih. Bisa jadi dia sudah mendapatkan perempuan lain."

"Menurut ku ya, om bewok tidak begitu buruk. Penampilannya menawan, wajah tampan dan dompet tebal. Kenapa kau tidak memanfaatkan dia saja?"

"Gak ah, kalau bisa kerja kenapa harus memanfaatkan orang?"

Obrolan Kiran dan Fani mendadak berhenti saat pintu terbuka. Kiran dan Fani saling pandang tersenyum cengir melihat Marvel yang sedang berdiri di depan pintu.

"Benar-benar sial, baru aja di omongin udah nongol aja," bisik Kiran.

Dengan langkah lebarnya Marvel menghampiri Kiran dan Fani yang sedang duduk di meja bundar.

Kiran risih dengan tatapan Marvel yang begitu nafsu saat melihatnya.

"Gak usah ngelihatin aku seperti itu bisa gak sih?" tegur Kiran.

Bukannya menyahut, Marvel malah memberikan Kiran dan Fani satu-satu paper bag.

"Oleh-oleh untuk kalian berdua. Maaf jika aku menghilang tanpa kabar, dua minggu kemarin aku pergi ke luar negeri untuk mengurus bisnis," kata Marvel memberitahu.

"Emang ada yang tanya?" tanya Kiran dengan sinis.

"Makasih mas hadiahnya!" ucap Fani, "aku kebelakang dulu."

"Iya,...!" sahut Marvel dengan senyum lebarnya.

Tanpa di persilahkan, Marvel langsung duduk di samping Kiran. Untuk beberapa detik Kiran seperti terhipnotis dengan aroma parfum Marvel.

"Hais,....!"

"Kenapa?" tanya Marvel.

"Om, kalau pake parfum itu yang biasa aja. Minyak nyong-nyong kok di semprot semua."

"Ini bukan minyak sembarang minyak. Ini adalah minyak pemikat daun muda," gurau Marvel membuat Kiran semakin risih.

"Udah ah, sana pergi," usir Kiran.

"Gak ah, mas rindu!" seru Marvel.

"Hidih,...bikin geli...!"

"Ngomong-ngomong, kamu udah daftar kuliah? di mana?" tanya Marvel mengalihkan pembicaraan.

"Gak kuliah, kerja aja!" sahut Kiran membuat kedua alis Marvel berkerut.

"Lah, kenapa memangnya?" tanya Marvel heran, "bukannya ayah mu termasuk orang tua yang mampu?"

"Dari pada membiayai kuliah ku, mending uangnya dia pakai untuk kesenangan istri dan anak tirinya."

"Masa depan kamu masih panjang Kiran.Kalau kamu mau, mas bisa membiayai kuliah mu sampai selesai."

"Gak deh om, aku kerja aja. Aku gak mau punya hutang budi sama siapa pun," tolak Kiran.

"Ya kamu kan bisa nyicil bayarnya. Anggap aja kamu utang sama mas?" Marvel berusaha membujuk Kiran, pria ini merasa kasihan kepada Kiran yang membiayai kehidupannya seorang diri.

"Gak lah, lebih enak kerja. Aku bisa menabung, kita juga gak tahu masa depan seseorang itu bagaimana."

"Kalau masa depan mas sih sama kamu. Itu sudah paten loh!"

"Ya ampun, ini aki-aki bewok tingkat kepercayaan dirinya tinggi amat dah!" Kiran bergeleng kepala.

"Besok jenguk mamahnya?" ujar Marvel membuat Kiran heran.

"Loh, memangnya tante Dona sakit?" tanya Kiran sedikit menurunkan nada bicaranya.

"Harusnya mas di luar negeri selama tiga minggu. Tapi, mas dapat kabar jika mamah masuk rumah sakit."

"Tante Dona sakit apa om kalau boleh tahu?"

"Biasalah, penyakit orang tua. Minggu depan peringatan empat tahun meninggalnya papah, hampir setiap tahun mamah drop jika mengingat papah."

"Ya ampun, manis sekali. Tante Dona sangat mencintai suaminya."

"Mas juga akan begitu kalau punya istri. Apa lagi istrinya kamu."

"Nyambung terus, heran deh. Udah sana pulang, kasihan tante Dona sendirian."

"Ya udah, bungkusin kue kesukaan mamah ya!"

"Hmmm,....!"

Kiran bergegas membungkus kue pai kesukaan Dona. Setelah membayar, Marvel langsung pergi.

"Heh, kok tumben gak memborong?" tanya Fani heran.

"Mamahnya sakit, mana sempat dia bagi-bagi kue."

"Ouuh,...kasihan juga ya jadi om bewok."

"Kenapa harus kasihan?" tanya Kiran heran.

"Demi mengejar cintanya, dia rela memborong semua kue-kue. Semua demi ayang...!" Fani tertawa.

"Geli ah, itu kalau ciuman kena bewoknya bakal bunyi kresek...kresek...!"

Kiran dan Fani tertawa, suka sekali mereka mengejek di belakang Marvel.

Sementara itu, Sika dan Desi sedang sibuk mengatur rencana untuk menyingkirkan Kiran. Keduanya sudah bertekad untuk merusak hubungan Hasan dan Kiran.

"Ibu sudah mendapatkan ide. Besok malam kau lihat saja, akan ada drama antara ayah dan anak," kata Desi memberitahu anaknya.

"Benarkah?" tanya Sika tidak percaya, "ide seperti apa itu bu?"

Desi kemudian membisikan pada Sika. Sika tersenyum-senyum puas mendengar rencana jahat ibunya.

"Kalau begitu, mari kita jamu Kiran dengan makanan enak untuk terakhir kalinya bu."

"Ya, biar ayah tiri mu beranggapan jika kita bersikap baik pada Kiran."

"Ibu pintar juga, pada akhirnya aku lah pemenangnya di rumah itu."

"Kau tahu sendiri jika Hasan sangat menjunjung nama baik keluarga. Jadi, dengan rencana ini mari kita rusak nama baik keluarga. Ibu sangat yakin jika Kiran akan di usir karena sudah mempermalukan nama baik ayahnya."

Anak dan ibu ini tertawa, sungguh kejam mereka berdua. Tidakkah kurang jika selama ini mereka sudah merampas kebahagiaan Kiran.

Setelah Gama pergi, Kiran langsung masuk ke dalam rumah. Gadis ini mencium aroma masakan yang sangat menggugah selera tapi ia hanya bisa menelan ludahnya.

"Pergi lah mandi, setelah itu kita makan malam bersama. Ibu mu sudah memasak banyak lauk untuk mu," ujar Hasan memberitahu Kiran.

Kiran terperangah, tidak percaya dengan apa yang di ucapkan ayahnya.

"Tumben sekali, dalam rangka apa?" tanya Kiran.

"Merayakan kelulusan mu," jawab Hasan singkat.

"Oh....!"

Kiran bergegas masuk ke dalam kamar. Gadis ini menurut saja karena ingin melihat drama apa lagi yang di mainkan Sika dan ibunya.

Terpopuler

Comments

Rara Kusumadewi

Rara Kusumadewi

kresek..kresek kalau orang bewok lagi ciuman......

2023-11-11

0

Noor Sukabumi

Noor Sukabumi

drama apalagi yg bkln dibuat m kuntilanak itu g malu p yah tinggal dirumah numpang msh j serakah

2023-06-03

0

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

hati 2 Kiran sm emak tirimu dan anak nya ...

2022-10-27

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Tamat
111 Pengumuman
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Tamat
111
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!