Chapter 14

Saat mengantar Kiran pulang, Marvel hanya diam saja menahan malu karena ketahuan sudah membuntuti Kiran saat di hutan kota beberapa waktu lalu.

Ingin sekali Kiran tertawa berguling-guling menahan kelucuan ini.

Tak berapa lama, mobil Marvel berhenti tepat di depan rumah Kiran. Kiran langsung turun tapi sebelum itu tidak lupa ia mengucapkan terimakasih pada Marvel yang sudah membantunya.

Dengan langkah pincang, Kiran memasuki halaman rumahnya. Baru saja Kiran ingin membuka pintu, Hasan sudah terlebih dahulu membuka pintu.

"Siapa yang sudah mengantar mu hah?" tanya Hasan dengan wajah masam, "jangan coba-coba kau mempermalukan keluarga ini."

"Kamu jalan sama suami orang ya Kiran?" Sika langsung menuduh.

Kiran memutar bola matanya jengah, malas rasanya beradu debat tapi ucapan Sika tidak bisa di biarkan.

"Mata mu buta, apa kalian tidak melihat kaki ku yang terluka ini hah?"

Kiran menunjukan kakinya yang terluka.

"Kiran, kau kenapa?" tanya Hasan panik.

"Aku dan Gama di serempet orang. Orang yang tadi, yang mengantar ku pulang itu lah yang sudah membantu aku dan Gama." Kiran mencoba menjelaskan.

"Kiran, kau pasti mendapatkan uang ganti rugi. Bener gak sih?" ujar Sika.

"Ya, pasti kau sudah mendapatkan uang ganti rugi. Cepat berikan pada ayah mu!" timpal Desi membuat Kiran muak.

"Ayah,....!" Kiran menoleh ke arah ayahnya, "bisakah anak dan istri ayah ini di atur agar tidak mata duitan?"

Mata Sika dan Desi terbelalak tidak terima dengan ucapan Kiran. Kiran yang masa bodoh langsung menerobos masuk kedalam rumah.

"Anak kamu itu ya, benar-benar tidak tahu diri. Tidak ada sopan santunnya sama sekali." Desi mengomel pada suaminya.

"Sudahlah, kalian semua sama saja!" ujar Hasan yang pusing sendiri.

Desi mengumpat, tapi Hasan tidak peduli. Pria itu masuk ke dalam rumah. Hasan sama sekali tidak peduli dengan keadaan Kiran, bahkan acuh tanpa memiliki rasa iba dan kasihan pada musibah yang di alami anaknya.

"Aku sudah muak melihat Kiran di rumah ini bu. Kapan sih kita bisa menendang dia dari rumah ini?"

"Rumah ini milik almarhum ibunya. Kita tidak bisa berbuat banyak!"

"Setidaknya ibu bisa membujuk ayah agar rumah ini secepatnya berganti nama atas nama ibu. Aku sudah tidak sabar ingin menendang Kiran agar dia menjadi gembel di luar sana."

"Sertifikat rumah ini atas nama ibunya dan neneknya Kiran. Ayah tiri mu juga tidak bisa berbuat banyak apa lagi notaris sudah menyimpan surat wasiat yang mengatakan dengan jelas jika rumah ini akan berganti hak milik saat Kiran sudah berusia sembilan belas tahun."

"Dan itu artinya, satu tahun lagi...!"

Desi mengajak anak kesayangannya masuk, ia tidak ingin ada orang lain yang mendengar percakapan mereka. Kedua manusia serakah ini sangat jahat.

Di dalam kamar, Kiran yang sedang beristirahat.

"Aku muak tinggal di rumah ini. Kapan aku bisa terbebas dari dua benalu itu?"

Kiran mengusap wajahnya, tubuhnya sangat lelah apa lagi hatinya. Tiba-tiba saja Kiran di kejutkan dengan Sika yang masuk ke dalam kamar tanpa permisi.

"Mau apa kau?" tanya Kiran tidak suka.

Tak menjawab, Sika malah menyambar dua paper bag yang berada di lantai kamar.

"Ya ampun Kiran, dari mana kau mendapatkan pakaian mahal seperti ini hah?"

Sika membongkar paper bag tersebut karena ia penasaran. Sejak di pintu tadi, Sika sendiri sudah mengincar apa yang di bawa Kiran.

Bug.....

Kiran mendorong Sika, merampas kembali semua barang miliknya.

"Tidak sopan, sana keluar!" usir Kiran.

"Ayah,...ibu,....!" Sika yang manja berteriak memanggil Hasan dan Desi.

"Kau ini kenapa hah,?" tanya Kiran yang merasa sudah tidak aneh lagi dengan kelakuan Sika.

"Ada apa Sika?" tanya Desi yang datang bersama Hasan.

"Lihat Kiran, dia memiliki banyak pakaian mahal. Pasti dia sudah mencuri...!" Sika menuduh Kiran lagi.

"Benar begitu Kiran?" tanya Hasan dengan mata melotot.

"Aku tidak mencuri, orang yang sudah menolong ku yang membelikannya. Pakaian sekolah ku basah dan rusak," jelas Kiran membuat Hasan menghembuskan nafas lega.

Wajah Sika mendadak masam.

"Kiran, kau boleh membagi ku satu pakaian mahal itu. Bolehkan?" ujar Sika dengan senyum ramahnya.

"Enak saja...!" seru Kiran tidak mau, "kalau mau beli sendiri sana!"

"Ayah, ibu,....!" Sika yang manja kembali mengadu.

"Apa salahnya sih kalau berbagi dengan saudara sendiri. Lihat anak mu, pelit...!" Desi membela Sika.

"Kiran, bagi kakak mu satu lembar!" titah Hasan yang sangat menurut dengan ucapan Desi.

"Ayah,....!" suara Kiran meninggi, "ayah sendiri tidak pernah membelikan ku pakaian. Ayah selalu membelikan Sika, lalu apa hak kalian merecoki barang-barang ku?"

"Jangan seperti itu Kiran, Sika kakak mu!" ujar Hasan menekan.

"Keluar....!" usir Kiran dengan berteriak.

Gadis ini ingin melempar jam wekernya, Hasan yang melihat hal tersebut buru-buru mengajak Sika dan Desi keluar dari kamar.

"Perangai anak mu itu sangat jelek. Sesekali harus kau beri pelajaran!" ujar Desi lalu mengajak Sika pergi untuk membeli pakaian baru.

Hasan memijat kepala nyeri, ayah bodoh ini malah merasa bersalah pada Sika dan Desi bukan kepada Kiran.

Hari telah berganti, pagi yang cerah tapi tidak secerah wajah Kiran. Gadis ini di kejutkan dengan kedatangan Marvel ke rumahnya untuk melihat kondisi Kiran.

Sika selalu mencuri pandang, berharap Marvel mengajaknya berkenalan. Hasan yang bersiap untuk berangkat kerja harus duduk dulu untuk menyambut kedatangan Marvel.

"Kiran beristirahat dengan cukup. Tapi dia memaksa sekolah pagi ini," ujar Hasan yang bahkan sama sekali tidak tahu keadaan anaknya.

"Oh ya,...kenalin ini Sika. Kakaknya Kiran...!" ujar Desi yang sejak tadi sudah tidak tahan untuk memperkenalkan Sika.

Sika langsung mengulurkan tangan, tapi Marvel hanya meliriknya dengan acuh.

"Kedatangan ku ke sini hanya untuk memastikan keadaan Kiran. Kiran, kau masih sakit kenapa kau masuk sekolah hari ini?" tanya Marvel yang pada Kiran yang sejak tadi tampak acuh tak peduli.

"Aku bosan di rumah...!" jawab Kiran singkat.

"Kenapa?" tanya Marvel sekali lagi.

"Panas, seperti di neraka jahanam!" celetuk Kiran, "Udah ah, aku mau berangkat sekolah. Nanti terlambat!"

"Biar aku antar!" kata Marvel langsung di tolak oleh Kiran.

"Sekolah Kiran dekat kok, mending ngantar Sika aja ke kampus. Lumayan loh jaraknya. Iya kan suami ku?" Desi menyenggol lengan suaminya.

Sika tersipu malu, ia sangat berharap Marvel mengiyakan jadi dirinya bisa duduk di mobil mewah milik Marvel.

"Om, kaki ku masih sakit. Sepertinya aku butuh tumpangan!" ujar Kiran yang berubah pikiran.

"Oh, ayo berangkat sekarang!" kata Marvel yang tak mau berlama-lama berada di rumah Kiran.

Mereka berpamitan, Desi dan Sika terus mengumbar senyum kepalsuan. Tak berapa lama Kiran dan Marvel pergi, Hasan juga berangkat bekerja.

"Dari mana dia menemukan lelaki kaya seperti itu?"

"Bu, dia tidak hanya kaya tapi juga ganteng. Aku suka padanya!" kata Sika lalu mengerek pada Desi untuk membantunya mendapatkan Marvel.

Terpopuler

Comments

Azhure

Azhure

marvel liat aja dah males kali sm ini ulet bulu

2023-10-16

0

Azhure

Azhure

ayahnya ini di racun aja gpp, ga bakal dosa keknya 🤭🤭🤭🤭

2023-10-16

0

Noor Sukabumi

Noor Sukabumi

kuntilanak gatel dah mulai lagi

2023-06-03

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Tamat
111 Pengumuman
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Tamat
111
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!