Chapter 09

Krek,.....

"Kamu ngapain di kamar ku?" tanya Kiran membuat Sika terlonjak kaget.

Wajahnya mendadak panik, gugup dan bibirnya seperti bergetar tidak bisa menjawab pertanyaan dari Kiran.

"Celengan ku!" seru Kiran dengan mata melotot saat melihat Sika memegang tabungan berbentuk kelinci milik Kiran.

"Aku hanya ingin melihat kelinci ini," ucap Sika masih dengan wajah gugupnya.

"Kamu mau maling celengan ku ya...?"

"T-tidak,.....!" bantah Sika.

"Dasar maling,....!" seru Kiran lalu dengan cepat merampas tabungan miliknya.

Kiran dan Sika saling berebut tabungan, membuat kegaduhan di rumah tersebut.

"Sika, Kiran, kenapa kalian ribut hah?" tanya Hasan yang baru saja masuk kedalam kamar Kiran.

Brak.....

Celengan yang terbuat dari tanah tersebut jatuh kelantai dan pecah.

Kiran naik darah, gadis ini mendorong Sika ke arah Hasan.

"Anak tiri kesayangan ayah ini sudah jadi maling sekarang," ucap Kiran dengan lantang.

"Siapa yang kau bilang maling hah?" Desi yang baru masuk ke dalam kamar tidak terima mendengar ucapan Kiran.

"Anak mu itu maling, dia ingin mengambil celengan ku!" ujar Kiran sambil memungut uang yang berhamburan di lantai.

"Jaga bicara mu Kiran...!" sentak Hasan.

Kiran mendongak kemudian berdiri menatap tajam wajah ayahnya.

"Bela terus, entah kenapa ayah lebih suka membela yang salah dari pada yang benar?"

"Kakak mu tidak mungkin ingin mencuri uang tabungan mu. Mungkin dia hanya ingin melihat tabungan mu itu saja," ucap Hasan terus membela Sika.

"Ya, ayah benar. Aku hanya ingin melihat tabungan Kiran yang lucu itu," timpal Sika.

"Kau memang jahat Kiran, kau sudah tega memfitnah saudara mu sendiri," ujar Desi yang ikut menyalahkan Kiran.

Kiran hanya bisa menarik nafas panjang, tubuhnya yang lelah membuat Kiran tidak ingin berdebat malam ini. Dengan sangar kasar Kiran mendorong Hasan, Desi dan Sika keluar dari kamarnya.

Kiran terduduk lemas di pinggir ranjang, untung saja ia pulang tepat waktu. Jika tidak sudah pasti semua uangnya akan lenyap di makan Sika.

"Keluarga macam apa yang aku punya ini?"

Kiran mengeluh, sejak ibunya meninggal ia tak pernah lagi merasakan kasih sayang dari ayahnya.

Kiran menghitung jumlah uang yang dari celengan yang pecah tersebut. Uang ini adalah uang yang selama ini di kumpulkan Kiran dari hasil kerja menjaga toko dan bonus yang selalu di berikan Marvel padanya.

Cukup lumayan jumlahnya, untung saja Sika tidak sempat mengambilnya.

"Kamu juga, ngapain mau sih ngambil celengan Kiran?" tanya Desi pada anaknya.

"Duit Kiran sangat banyak bu. Aku pernah sekali tidak sengaja melihat dia memasukan uang kedalam celengan dengan jumlah yang sangat banyak."

"Kamu aja yang bodoh, nyolong gitu aja ketahuan!"

Desi selalu mendukung apa pun yang di lakukan Sika, hingga membuat gadis tersebut menjadi sangat manja.

Malam telah berganti pagi, dengan santainya Kiran pergi ke toko kue tanpa mengingat pekerjaan tambahan yang di berikan Fani kemarin.

"Kiran, ini kue yang harus di antar ke rumah tante Dona. Kamu naik ojek aja, ini ongkosnya," kata Fani sambil meletakan dua paper bag di atas meja.

"Astaga mbak, aku lupa. Sumpah deh, aku benar-benar lupa jika hari ini aku dapat pekerjaan tambahan."

"Belum ada dua puluh empat jam udah lupa aja. Kamu kenapa sih?" tanya Fani kemudian Kiran menceritakan apa yang terjadi semalam di rumahnya.

"Ayah kamu itu benar-benar keterlaluan. Kamu yang sabar ya Kiran." Fani menyemangati Kiran.

"Aku udah gak tahu lagi harus bagaimana mbak. Ibu tiri ku benar-benar sudah berhasil membuat ayah tunduk padanya."

"Ya udah, sekarang gak usah di pikir lagi. Hari senin nanti mbak antar kamu untuk bikin tabungan di bank biar uang kamu aman. Gak usah di simpan di celengan lagi."

Kiran tersenyum lalu memeluk Fani.

"Makasih udah bantu aku mbak," ucap Kiran terharu.

"Ya udah, cepat pergi sana. Nanti kamu kesiangan."

Bergegas Kiran pergi ke pangkalan ojek yang berada tak jauh dari toko kue. Untung saja Kiran sudah hafal jalan menuju rumah Marvel.

Setelah membayar ojek, Kiran langsung masuk saat penjaga rumah membukakannya pintu.

"Calon istri ku udah datang," ucap Marvel yang sejak pagi sudah bangun dan pura-pura melakukan olahraga di halaman rumahnya.

Wajah Marvel langsung segar, berlagak seolah ia tak melihat kedatangan Kiran.

"Pagi om,...!" sapa Kiran dengan malas.

Marvel menoleh, lalu meletakkan barbel ke bawah.

"Eh kamu, ada perlu apa ya?" tanya Marvel pura-pura tidak tahu.

"Cuma ingin mengantarkan pesanan tante Dona. Ini om,....!" ujar Kiran sambil menyodorkan paper bag tersebut.

"Kok di berikan pada ku?" tanya Marvel lagi, "berikan pada mamah sana, orangnya ada di dapur. Kamu masuk aja."

"Hah,...?" Kiran terkejut, "masa iya aku main masuk gitu aja."

"Kenapa memangnya? kamu kan sudah tahu di mana dapur rumah ini."

"Ya gak enak lah om,...!" kesal Mawar.

"Aduh, udah sana masuk," ujar Marvel memaksa.

Kiran mendengus kesal, mau tidak mau gadis ini masuk kedalam rumah sambil mengumpat di dalam hatinya.

"Pagi tante,....!" sapa Kiran sedikit gugup.

Dona yang sedang menggoreng udang langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Oh, pagi calon menantu....!" ucap Dona denhan senyum lebarnya.

Kiran sedikit risih, tapi tidak mungkin ia melakukan protes di kandang Marvel ini.

"Ini pesanan kuenya tante," ujar Kiran.

Dengan senang hati Dona mengambil paper bag tersebut.

"Mbok, lanjutin masaknya ya....!" titah Dona.

"Siap bu,...!"

Dona menarik tangan Kiran, mengajak gadis ini duduk di ruang tamu.

"Kamu udah makan pagi belum?" tanya Dona dengan lemah lembut.

"Belum tan, aku lupa sarapan!" jawab Kiran jujur.

"Ya udah, nanti kita makan sama-sama ya...!" ujar Dona.

Tiba-tiba saja Marvel masuk kedalam rumah dengan sengaja melintas di ruang tamu rumahnya.

"Marvel,....!" panggil Dona menghentikan langkah anaknya.

"Iya mah, ada apa?" tanya Marvel terus berlagak tidak tahu.

"Lekas mandi, kita akan makan bersama-sama dengan Kiran."

"Aduh tante, gak usah. Kiran bisa makan setelah pulang dari sini," tolak Kiran.

"Udah, gak usah sungkan," ucap Dona pada Kiran, "Marvel cepat...!" sentak Dona pada anaknya.

Bergegas Marvel naik ke lantai dua, pria ini langsung pergi mandi dengan menggunakan sampo dan sabun yang sangat wangi.

Setelah mandi, Marvel sibuk mencari pakaian yang akan membuatnya terlihat lebih tampan. Tidak lupa menyisir rambutnya di tambah lagi Marvel sedang mengabsen satu persatu parfum mahal miliknya.

"Yang paling wangi yang mana sih?"

Marvel bingung sendiri.

"Aku bingung, parfum mana yang paling wangi yang bisa membuat Kiran terpikat."

Marvel menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal.

"Masa iya aku harus pergi ke dukun untuk meminta parfum pemikat sih?"

Terus memilih dan memilah, pada akhirnya Marvel menjatuhkan pilihan pada parfum yang beraroma lembut.

Terpopuler

Comments

Azhure

Azhure

nah loh jgn lupa perginya kedukun beranak om 🤣🤣🤣🤣

2023-10-16

0

Azhure

Azhure

ini emak otaknya geser /Panic//Panic//Panic/

2023-10-16

0

single is the best for me🎶🎶

single is the best for me🎶🎶

ini namanya mawar atau Kiran nih? btw nama mawar itu nama temenku

2023-09-14

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Tamat
111 Pengumuman
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Tamat
111
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!