Chapter 17

"Kau pulang bersama Meta!"

"Bos, mau kemana?" tanya Jeff penasaran.

"Sekali lagi kau ingin tahu urusan ku, akan ku tendang kau dari atas atap!" ucap Marvel dengan sorot mata tajam menatap Jeff.

Jeff hanya bisa menelan ludahnya kasar. Dengan wajah cengengesan, Jeff mengiyakan ucapan Marvel tadi.

"Si bos makin lama makin aneh. Kenapa sih?" tanya Meta pada Jeff.

"Ya gak tahu, kok tanya saya!" jawab Jeff membuat Meta naik darah.

"Kau dan bos sama aja, heran deh!"

Meta yang kesal langsung pergi meninggalkan restoran. Mau tak mau Jeff kembali ke kantor dengan menggunakan taksi.

Marvel, pria ini pergi ke sekolah Kiran. Meskipun Kiran belum pulang tapi Marvel dengan setia menunggu di depan sekolah lebih tepatnya di seberang jalan.

Kurang lebih hampir dua jam menunggu, para siswa satu persatu keluar dari sekolah. Mata Marvel tajam mencari Kiran dari banyaknya siswa yang keluar.

Panas hati Gama saat melihat Kiran keluar dari halaman sekolah dengan di bonceng Gama.

"Pemandangan macam apa ini, aku sudah menunggu lama eh dia malah pergi sama lelaki lain."

Marvel melonggarkan dasinya, dadanya terasa sesak tak tahan menahan rasa cemburu yang bergejolak. Marvel mengikuti motor Gama yang ternyata mengarah ke toko kue.

Gama langsung pergi sesat Kiran sudah masuk kedalam toko kue. Marvel yang tidak sabaran langsung masuk begitu saja hingga membuat Fani terkejut begitu juga dengan beberapa pengunjung lainnya.

"Kiran sedang berganti pakaian. Tunggu aja dulu," kata Fani memberitahu Marvel. Melihat dari raut wajah pria ini, Fani sudah bisa menebak jika Marvel sedang marah.

Satu persatu pengunjung keluar setelah selesai membeli kue. Tak berapa lama juga Kiran keluar dari arah belakang. Gadis ini terkejut saat mendapati Marvel sedang duduk manis dengan tatapan tajam yang tertuju ke arah Kiran.

"Ehem, ngapain ke sini?" tanya Kiran tanpa memandang ke arah Marvel.

"Mas gak suka ya kalau kamu terlalu dekat teman laki-laki mu itu apa lagi sampai menempel seperti itu," ucap Marvel membuat Kiran mematung begitu juga dengan Fani yang terlihat bingung dengan ucapan Marvel.

"Lah,...kok marah?"

"Kamu lupa ya apa yang udah kita bicarakan kemarin?"

"Apa aku ada bilang kata setuju untuk hal tersebut?" Kiran bertanya balik.

"Kiran, ada apa sih?" tanya Fani sedikit takut.

"Om bewok ni mbak. Masa iya dia bilang suka sama aku. Lah, kalau akunya gak suka mau gimana?"

"Wah, kalau masalah ini mbak gak mau ikut campur deh!" ujar Fani yang angkat tangan.

"Mas sudah bilang akan nunggu kamu sampai kamu selesai sekolah atau pun kuliah. Masa kamu gak ada hati barang secuil pun untuk mas?"

"Mbak Fani mau kemana?" tanya Kiran saat melihat Fani hendak keluar dan menutup pintu bahkan memutar kata closed di depan pintu.

"Em, mbak pergi aja. Mas, tanggung jawab ya atas tutupnya toko kue ku sore ini ya. Kalian selesaikan aja dulu masalah kalian," ujar Kiran langsung di iyakan oleh Marvel.

Kiran yang hendak mengejar Fani langsung di hadang oleh Marvel.

"Om, mau ngapain sih. Aku takut!"

"Cuma ingin meluruskan saja. Duduk dulu," titah Marvel.

"Apa yang mau di jelaskan, aku kan udah bilang kalau aku gak suka sama om. Gitu aja kok gak ngerti deh!"

Marvel menatap netra mata gadis yang terlihat sangat takut padanya.

"Karena umur kita ya...?"

"Itu om tahu, kok malah tanya terus!" kesal Kiran.

"Umur tidak menjadi jaminan Kiran. Asal kita bisa satu hati, pasti kita akan sama-sama bahagia," ucap Marvel dengan nada serius.

"Om, aku masih ingin bermain bersama teman-teman ku. Aduh, masa iya aku nikah sama aki-aki, umur beda, selera beda, hobby pun tak sama. Apanya yang mau sejalan?"

Marvel memutar bola matanya lelah, cukup sulit juga untuk menyakinkan bocah ingusan yang ada di hadapannya sekarang.

"Semuanya bisa mas seimbangkan. Kamu mau apa aja kalau mas sanggup akan mas lakukan."

"Kalau begitu, jangan ganggu aku lagi," pinta Kiran membuat Marvel sejenak terdiam.

"Kalau untuk itu, mas gak bisa!"

"Apaan sih, mas,...mas,...udah om-om juga!"

Marvel memandang ponsel yang sedang di pegang Kiran. Dengan cepat pria ini merampas ponsel Kiran.

"Kembalikan!" pinta Kiran kesal.

"Kodenya...!" ujar Marvel.

"Om, kembalikan gak ponsel ku!"

"Kode atau mas cium kamu!" ancam Marvel yang hendak berdiri.

"Iya,...iya,...nol empat kali...!" jawab Kiran kesal, "mau ngapain sih?"

Ternyata Marvel memasukan nomor ponselnya, akhirnya pria ini mendapatkan nomor ponsel Kiran.

"Om, aku bisa lapor polisi loh!" ancam Kiran malah membuat Marvel tertawa.

"Emang ada yang percaya?" tanya Marvel mengejek.

"Om,...!"

"Kamu kalau marah bikin gemas. Jadi pengen gigit!"

Pletak,....

Kiran menonjok lengan Marvel, ingin sekali Kira menghajar lelaki di hadapannya ini.

"Kita tidak mungkin bersatu om, segala yang ada pada Kita semuanya sangat jauh berbeda. Jadi, jangan banyak berharap."

"Dari mana kau tahu jika kita tidak mungkin akan bersatu?" tanya Marvel membuat Kiran terdiam, "jangan mendahului ketetapan Tuhan!"

Kiran menarik nafas panjang, memutar bola matanya jengah. Ingin kabur pun tidak bisa karena Marvel selalu menghadang dirinya.

"Tapi jangan memaksa juga. Aneh, orang gak mau kok di paksa. Gak ada perempuan lain apa?"

"Ya gak ada, adanya cuma kamu. Gimana dong?"

"Tiap hari mengganggu ku, apa gak capek. Aku loh capek om, kalau teman-teman ku tahu kalau aku di kejar sama om-om, apa kata dunia?"

"Ya bodoh amat. Kita yang menjalani, bukan mereka. Kebahagiaan itu kita buat untuk diri sendiri bukan untuk orang lain."

"Udah ah om, aku pusing. Aku gak pernah pacaran dan aku gak mau punya pacar duda seperti om ini. Pemaksaan!"

"Kau terlalu cepat mengambil satu kesimpulan Kiran. Kenapa kita tidak mencoba menjalani hubungan ini saja?"

"Geli, gak mau ah. Masa iya cinta pertama ku untuk om-om?"

"Ya gak apa-apa, emang ada yang salah?"

Ingin sekali Kiran berguling-guling di lantai. Semakin ia menanggapi ucapan Marvel, akan semakin panjang juga jalan ceritanya.

"Om, mending pergi deh. Lama-lama aku takut berduaan seperti ini."

"Gak usah takut, mas gak akan ganggu kamu atau pun ngapain kamu. Lelaki itu harus menjaga orang yang dia sayang, bukan merusak demi satu kepuasan," ucap Marvel sangat menyentuh hati Kiran.

"Begitu ya konsepnya?" tanya Kiran yang bingung ingin ngomong apa.

"Kamu maunya yang bagaimana?"

"Gak tahu ah om, gelap. Semua gelap, usus ku pun ikut gelap!" racau Kiran.

Terpopuler

Comments

Noor Sukabumi

Noor Sukabumi

Iya ususmu gelap krn lapar ya Kiran ya elah tinggal bilang laper om gitu knp susah Amat ya😁😁😁

2023-06-03

0

Wien Dianta

Wien Dianta

usus Kiran gelap menandakan kiran lapar

2022-11-10

0

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

usus nya Kiran biar gak gelap di terangi pakai lampu aja...😂😂

2022-10-27

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Tamat
111 Pengumuman
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Tamat
111
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!